BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 12 Oktober Januari Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Palapa kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terfokus pada siswa kelas V SD Negeri 7 Wonodadi yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa kelas V tediri dari siswa dengan kemampuan belajar yang heterogen. Objek penelitian ini adalah semua kegiatan yang berlangsung selama pembelajaran dan hasil dari pembelajarannya. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 7 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang terletak di jalan Pendidikan Wonokarto Gadingrejo. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah 20 orang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap Tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada di SD Negeri 7 Wonodadi. B. Metode Penelitian

31 Metode yang digunakan dalam Penelitian Tidakan Kelas (PTK) ini adalah metode pembelajaran kontekstual atan Contextual teaching and Learning (CTL). C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini diadopsi dari model Kemmis dan MC Taggart dengan pola umum sebagai berikut: Siklus I Perencanaan Siklus II Refleksi II Tindakan Observasi Observasi Tindakan Refleksi Perbaikan Perencanaan II Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Alur penelitian tindakan kelas ini dapat diuraikan sebagai berikut:

32 1. Siklus 1 a. Tahap Perencanaan I Pada tahap ini diawali dengan: a. Membuat RPP, lembar observasi, menyiapkan bahan ajar berupa alat peraga, LKS dan soal tes formatif. b. Mempersiapkan dan merencanakan skenario pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada semester genap 2012 dan dimulai dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Mengelompokkan siswa secara heterogen. 2) Menyampaikan indikator pembelajaran, memotivasi siswa dan mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa. 3) Melaksanakan pembelajaran dengan menunjukkan media pembelajaran dan pada saat bersamaan observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar siswa. 4) Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan tentang masalah yang berkaitan dengan bangun ruang. 5) Siswa bersama guru membuat kesimpulan selama pembelajaran. 6) Melaksanakan tes akhir siklus I dan tes keterampilan siswa. 7) Melakukan evaluasi. c. Tahap Obsevasi I

33 Melakukan pengamatan bersama dengan observer terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga realia, guru, siswa, kondisi kelas dan masalah-masalah yang muncul pada saat pembelajaran di kelas. Serta menganalisis seluruh hasil belajar siswa d. Tahap Refleksi 1 Refleksi I dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang terjadi pada siklus I berkenaan dengan skenario pembelajaran, pembagian waktu dan tugas siswa, serta refleksi mengenai RPP dan hasil pembelajaran untuk direvisi atau diperbaiki pada siklus selanjutnya. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 2 Berdasarkan refleksi siklus 1, Guru mernbuat RPP sebagai pedoman siklus ke II dengan media yang digunakan sesuai pada siklus 1. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 2 Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada semester genap 2012 dan dimulai dengan kegiatan hasil dari refleksi siklus I. Menekankan pada hal-hal yang belum dikuasai oleh siswa. Diharapkan dengan penjelasan dan tindakan pada siklus II ini, siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang optimal. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan tindakannya: 1) Mengelompokkan siswa secara heterogen seperti pada siklus I

34 2) Menyampaikan indikator pembelajaran, memotivasi siswa dan mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa. 3) Melaksanakan pembelajaran dengan menunjukkan alat peraga realia dan pada saat bersamaan observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar siswa. 4) Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan tentang masalah yang berkaitan dengan bangun ruang. 5) Siswa bersama guru membuat kesimpulan selarna pembelajaran 6) Melaksanakan tes akhir siklus I dan tes keterampilan siswa. 7) Melakukan evaluasi. c. Tahap Obsevasi 2 Melakukan pengamatan bersama dengan observer terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan media, guru, siswa, kondisi kelas dan masalah-masalah yang muncul pada saat pembelajaran di kelas. Serta menganalisis seluruh hasil belajar siswa d. Tahap Refleksi 2 Refleksi II dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang terjadi pada siklus II berkenaan dengan skenario pembelajaran, pembagian waktu dan tugas siswa, serta refleksi mengenai RPP dan hasil pembelajaran untuk direvisi atau diperbaiki pada siklus selanjutnya. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

35 Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar aktivitas siswa dan lembar kinerja guru yang dibantu oleh observer. 2. Tes Teknik tes dilakukan untuk mengambil data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa. Tes dilakukan pada akhir setiap siklus. Pada akhir siklus hasil tes seluruh siswa dirata-rata yang kemudian dibandingkan dengan rata-rata hasil tes pada siklus berikutnya. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif yang tidak terekam selama pemberian tindakan. Catatan lapangan ini dapat berupa catatan prilaku siswa dan permasalahan yang dapat dijadikan perkernbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya ataupun masukan tehadap keberhasilan yang sudah dicapai. E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mendapatkan data. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data. Adapun bentuk instumen penelitiannya adalah : 1. Soal tes 2. Lembar observasi F. Teknik Analisis Data

36 l. Analisis data non tes (kualitatif) Untuk pengambilan data aktivitas digunakan lembar observasi Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data aktivitas adalah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah poin pada lembar observasi berdasarkan indikator aktivitas yang telah ditentukan. b. Menghitung persentasi dari setiap indikator aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Siswa dikatakan aktif apabila mencapai lebih dari atau sama dengan 4 aspek (57,14 %) dari 7 kriteria aktivitas yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. c. Menghitung nilai untuk semua indikator aktivitas. d. Menghitung persentase semua indikator aktivitas yang dilakukan oleh siswa. e. Menilai keaktifan siswa: Nilai keaktifan = Perolehan jumlah skor Rata-rata aktivitas siswa : f. Setelah memperoleh jumlah siswa yang aktif, maka dilakukan perhitungan persentase siswa yang aktif dengan Rurnus : PSA= 100% Keterangan: PSA : Persentase siswa yang aktif NA: Banyaknya siswa yang aktif N : Banyaknya siswa keseluruhan g. Berikut ini adalah Format untuk menilai rata-rata aktivitas belajar siswa:

37 No. Aspek Keterampilan yang dinilai Jumlah % 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G Rata-rata Aktivitas Siswa h. Berikut adalah Kategori rata-rata persentase siswa yang aktif 8l% - 100% = Aktivitas sangat baik 6l% -80% = Aktivitas Baik 41%-60% = Aktivitas Cukup 2I%-40% = Aktivitas Kurang 0%-20% = Aktivitas Kurang sekali 2. Data tes (Kuantitatif) Data kuantitatif merupakan data prestasi siswa ditentukan dari nilai tes pada tiap siklus. Adapun perhitungan data kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut: a. Bila nilai tes siswa 60, siswa dikategorikan Tuntas Bilanilai tes siswa < 60, siswa dikategorikan Belum Tuntas b. Nilai Rata-rata Kelas NilaiRata - rata Jumlah NilaiSeluruhSiswa JumlahSiswa c. Nilai Ketuntasan Belajar Persentase KetuntasanBelajar JumlahSiswa yangtuntas JumlahSiswa x100% G. Indikator Keberhasilan

38 Kriteria keberhasilan tindakan kelas adalah apabila 1. Aktivitas Belajar Aktivitas masing-masing siswa mencapai lebih dari atau sama dengan 4 aspek (57,14 % ) dari 7 kriteria aktivitas yang telah ditetapkan Aktivitas rata-rata kelas mencapai nilai persentasi lebih dari atau sama 57,l4% 2. Hasil Belajar Terjadi peningkatan prestasi belajar pada setiap siklusnya dan lebih dari 75% siswa memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 6,0 di akhir siklus.