BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irfan Fahriza, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. mudah sehingga manusia seringkali mengalami ketergantungan terhadap alat

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan menggunakan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, informasi menjadi sangat berharga dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian suatu negara ditandai dengan semakin pesatnya. perkembangan industri, perusahaan dagang dan jasa.

oleh masyarakat urban karena bersifat adiktif dan sangat menghibur. Begitu juga dengan adanya internet, dimana video Game diangkat menjadi Game online

BAB 1 PENDAHULUAN. zaman yang semakin modern, kebutuhan manusia semakin tidak dapat dibatasi.

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. berawal memiliki cukup pelanggan loyalitas dengan sekejap bisa kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua organisasi ataupun instansi memerlukan Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efisien dibandingkan jenis komunikasi lainnya. mulai mewabah di Indonesia seperti Facebook, twitter, myscape, friendster,

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. segmentasi dan target pasar yang baik. Segmentasi adalah suatu proses

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Hasil riset yang dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2.161 pengguna internet di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan internet di Indonesia. Menurut hasil riset ini, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2011 sudah mencapai 55 juta dengan penggunaan internet lebih dari 3 jam dalam satu hari. Internet telah membuat para pelaku Public Relations (selanjutnya disebut dengan PR) juga memanfaatkan media online karena media ini memang sudah tidak dapat dihindarkan. PR melalui media internet memiliki peranan besar dan luas dibandingkan dengan PR di dunia fisik. Apalagi teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia begitu berkembang pesat terutama internet yang sudah tidak asing lagi 1 1

bagi masyarakat modern yang serba digital. Sebelumnya kegunaan dari internet hanya digunakan untuk melakukan pertukaran serta mencari informasi dan mengirim pesan elektronik melalui email, chatting dan browsing. Namun sekarang internet telah menjadi bagian dari gaya hidup kaum urban. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengguna internet terbanyak di dunia. Dengan adanya internet, banyak ragam fitur teknologi canggih yang merupakan inovasi yang dilakukan secara terus menerus, salah satunya adalah media sosial. Perkembangan internet semakin pesat ketika penggunaan internet sudah dapat diakses melalui telepon seluler yang semakin canggih atau biasa dikenal dengan sebutan smartphone. Saat ini hanya dengan menggunakan smartphone, media sosial dapat sangat mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Media sosial juga berperan penting dalam menyebarkan informasi dalam kurun waktu yang sangat cepat, misalnya ketika masyarakat ingin mencari informasi seputar makanan atau tempat makan yang sedang happening, masyarakat akan mengetahui suatu informasi tersebut dengan cepat bahkan yang baru saja terjadi melalui media sosial. Media sosial adalah sebuah media yang digunakan para penggunanya untuk memudahkan proses komunikasi serta interaksi sosial dan menghubungkan seseorang dengan teman, 2

sahabat, keluarga, kolega hingga orang yang baru atau belum dikenal sampai ke seluruh pelosok dunia secara online. Media sosial digunakan sebagai tempat bagi manusia untuk saling berpartisipasi dan berbagi akan suatu hal dalam kehidupan mereka maupun kehidupan orang lain. Saat ini bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh seluruh masyarakat di dunia adalah jejaring sosial yang memiliki fitur dengan segala fasilitas keunggulan masing-masing, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Jejaring sosial merupakan sebuah aplikasi yang berisikan profil atau data pribadi seseorang dan sebagai media yang dimiliki oleh penggunanya yang dapat bebas mengedit, menambahkan, mengungkapkan dan atau membagi sesuatu dalam bentuk tulisan, foto maupun video ataupun dalam bentuk lainnya, yang juga dapat terhubung dengan pengguna lainnya untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi meskipun terpisah jarak, ruang dan waktu. Kotler (2003: 48) berpendapat bahwa konsumen online cenderung berusia lebih muda, lebih makmur dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik dibandingkan masyarakat pada umumnya. Kaum muda cenderung lebih banyak menggunakan internet untuk hiburan dan bersosialisasi. Sedangkan untuk yang lebih tua menggunakan internet untuk hal-hal yang lebih serius misalnya untuk investasi dan bisnis. 3

Kaum remaja bisa dikatakan kecanduan media sosial, karena dibanding menonton televisi, berolahraga atau melakukan aktivitas lainnya, mereka banyak menghabiskan waktu mereka hanya untuk mengakses media sosial dimanapun dan kapanpun sebisa mereka. Tidak sedikit dari mereka saat sebelum tidur hal terakhir yang dilihat adalah media sosial, bahkan saat kembali bangun hal pertama yang dilakukan adalah melihat akun media sosial mereka yang mungkin hanya untuk melihat apa yang terjadi di dunia atau di sekelilingnya ketimbang melakukan aktivitas yang terpenting sekalipun. Adanya kebiasaan dan kemudahan untuk mengakses media jejaring sosial telah menciptakan suatu komunitas online dimana orang orang yang memiliki kesukaan, ketertarikan atau kemampuan yang sama akan suatu hal saling berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi ataupun berkelompok. Sesama pengguna dalam komunitas tersebut dapat saling menambah wawasan dan networking melalui berdiskusi, berbagi cerita atau pengalaman serta bertukar pendapat, ide dan informasi. Selain mengikuti perkembangan jaman dan menikmati kecanggihan dari teknologi media sosial, saat ini manusia baik perorangan, perusahaan ataupun lembaga institusi telah memanfaatkan keunggulan media sosial untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta kepentingan bisnis untuk mendapatkan 4

keuntungan - keuntungan yang lebih besar. Misalnya dalam kegiatan bisnis, media sosial seperti Facebook digunakan sebagai media untuk mempromosikan serta mempopulerkan segala jenis bidang usaha, meningkatkan penjualan, meningkatkan citra baik, dan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan lainnya. Dengan menggunakan media sosial selain menghemat biaya, para pelaku bisnis juga dengan mudah dapat memperkenalkan bisnis mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas. Jika dilihat dari perhitungan yang telah ada, bahwa pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2014 ini, jumlah pengguna internet atau internet user di Indonesia diperkirakan mencapai 71 juta users. Dari jumlah itu, 41 juta di antaranya mengakses lewat smartphone serta 70 juta di antaranya mengakses media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, LinkedIn, Google+. Peningkatan ini dapat dilihat pada grafik berikut : 5

Gambar 1.1 Pengguna Media Sosial di Indonesia tahun 2014 Sumber:http://sosmedtoday.com/2014/09/pengguna-internet-2014-berapa-datanielsen/ Hal yang lebih menarik saat ini adalah trend kaum muda masa kini yang memiliki kebiasaan mengambil gambar makanan atau mengambil gambar bangunan yang unik dengan desain yang menarik kemudian mengupload-nya ke akun media sosial mereka. Fenomena ini terjadi secara nyata di kehidupan masyarakat khususnya bagi kaum muda karena adanya perubahan era atau jaman dan perubahan lifestyle yang semuanya menjadi serba digital. Berikut ini adalah data statistik pengguna Facebook di Indonesia tahun 2014 berdasarkan umur dan jenis kelamin : 6

Gambar 1.2 Data statistik pengguna Facebook tahun 2014. Sumber:http://isparmo.web.id/2014/10/14/data-statistik-pengguna-facebook- 2014-di-indonesia/ Hasil data statistik di atas mengungkapkan bahwa pengguna Facebook di Indonesia paling besar adalah perempuan dengan rentang usia 18-24 tahun (57%). Dimana mengingat target market IBC yang kini difokuskan selain keluarga adalah konsumen muda. Tentu dengan hal ini, keputusan IBC untuk fokus mengimplementasikan media sosial terutama Facebook menjadi semakin bulat. Para pelaku bisnis khususnya di dalam industri makanan yang kini mewaralaba, juga melihat peluang yang besar pada media sosial. Mereka memanfaatkan keunggulan Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain sebagai beberapa prasarana terutama untuk memperkenalkan produknya dan meningkatkan popularitas di kalangan masyarakat. Di Indonesia, saat ini hampir 7

semua restoran menggunakan media sosial untuk berbagi kegiatan mereka, mempromosikan menu baru, meningkatkan popularitas serta citra baik, dan juga berinteraksi atau berkomunikasi dengan para pelanggannya tanpa terbatas ruang dan waktu sehingga para pelanggan pun semakin setia dan merasa dekat. Berlomba dengan cara cara menarik dilakukan berbagai restoran dalam menarik perhatian masyarakat untuk menggunakan media sosial mereka, misalnya dengan berkompetisi internal ataupun eksternal melalui media sosial. Penggunaan media sosial dapat membuat suatu perusahaan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dapat meningkatkan penjualan serta citra perusahaan.namun di masa kini, media sosial juga harus diperhatikan dengan seksama karena melalui media sosial perusahaan dapat dipuji bahkan dapat juga dihujat oleh masyarakat tergantung bagaimana perusahaan memanfaatkan keunggulan dari media sosial tersebut. Melihat adanya perubahan jaman dan lifestyle ini, Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC) yang awal mulanya dikatakan sebagai restoran keluarga, melihat adanya peluang untuk menjangkau konsumen muda dengan memanfaatkan media sosial yang ada, seperti Facebook Fanpage. Selain itu, IBC juga melihat banyak sekali rumah makan atau restoran yang awalnya sukses tetapi lama-kelamaan menjadi sepi bahkan sampai bangkrut atau tutup 8

yang disebabkan oleh tidak adanya inovasi-inovasi baru atau perkembangan atau strategi yang mengikuti baik dari segi PR ataupun hal lainnya yang dapat menarik pengunjung. Namun bila dilihat perkembangan media sosial dari empat competitor yang berpotensi di Indonesia bagi IBC, yaitu dari Facebook Fanpage. Pertama, sebut saja Restoran Bumbu Desa, dalam mengelola Facebook Fanpage nya terlihat jarang sekali memposting harian atau memberikan informasi-informasi seputar perusahaan dan juga program atau event jarang diadakan, padahal menurut peneliti hal ini lah yang paling perlu dilakukan, sehingga tidak hanya sekedar suatu perusahaan dikatakan exist memiliki Facebook Fanpage tetapi juga dikelola dengan baik. Jumlah likes pada Facebook Fanpage Bumbu Desa sebesar 2.165 likes. Gambar 1.3 Halaman Facebook Fanpage Bumbu Desa Sumber: Data Olahan Peneliti (diakses 23 Februari 2015, pk. 17.30 WIB) 9

Kemudian kompetitor IBC yang kedua adalah Restoran Bandar Djakarta, dalam mengelola Facebook Fanpage nya sudah terlihat cukup stabil namun peneliti melihat bahwa terlalu banyak promosi diskon makanan besar-besar di setiap hari nya dengan gambar atau foto makanan yang tidak ganti atau membosankan, mungkin hal ini menjadi salah satu strateginya dalam menjangkau pasar namun peneliti kurang setuju dengan cara memberikan diskon besar setiap hari karena akan berdampak pada citra restoran yang tidak memiliki value di mata pengunjung. Jumlah likes pada Facebook Fanpage Bandar Djakarta sebesar 1.227 likes. Gambar 1.4 Halaman Facebook Fanpage Bandar Djakarta Sumber: Data Olahan Peneliti (diakses 23 Februari 2015, pk. 17.32 WIB) 10

Gambar 1.5 Promo Diskon Besar Setiap Hari di Facebook Fanpage Bandar Djakarta Sumber: Data Olahan Peneliti (diakses 23 Februari 2015, pk. 17.32 WIB) Ketiga, Restoran Rasane dengan spesialis Seafood dan Ikan Bakar, menurut peneliti kompetitor yang satu ini kurang begitu dikatakan sebagai kompetitor karena jenis produk yang dipasarkan kurang sejenis dan jumlah cabangnya yang tidak setara dengan IBC. Namun Rasane juga dikatakan sebagai kompetitor karena salah satu menu spesialisnya adalah Ikan Bakar. Pada halaman Facebook Fanpage Rasane terlihat bahwa sangat tidak dikelola dengan baik karena jarang sekali memposting. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini, setelah posting pada bulan Januari 2014 11

kemudia langsung posting pada bulan Desember 2014 (dengan kata lain dalam setahun hanya dua kali posting). Hal ini akan berakibat pada citra negatif di mata masyarakat. Gambar 1.6 Posting Facebook Fanpage Rasane Sumber: Data Olahan Peneliti (diakses 23 Februari 2015, pk. 17.36 WIB) Dan kompetitor terakhir adalah Aroma Pondok Sunda. Meskipun Aroma Pondok Sunda kebanyakan berada di Mall-Mall besar, namun Aroma Pondok Sunda tetap menjadi salah satu kompetitor bagi IBC karena jenis produk yang dipasarkan sejenis. Tidak sedikit khalayak yang tertarik dengan masakan restoran yang satu ini, namun sayangnya Aroma Pondok Sunda tidak memiliki 12

akun Facebook Fanpage resmi, ketika peneliti mengolah data terdapat ketidakjelasan akan akun Facebook Fanpage Aroma Pondok Sunda sehingga peneliti menyimpulkan bahwa Aroma Pondok Sunda tidak memiliki akun Facebook Fanpage. Di saat era modern merajalela dengan munculnya berbagai media sosial, namun para pelanggan setianya tidak dapat terjangkau dan juga dampak positif bagi perusahaan bila menjalankan media sosial dari Facebook Fanpage juga tidak didapat oeh Aroma Pondok Sunda. Gambar 1.7 Proses Pencarian Facebook Fanpage Aroma Pondok Sunda Sumber: Data Olahan Peneliti (diakses 23 Februari 2015, pk. 17.40 WIB) 13

Hal tersebut menggerakkan IBC untuk terus berkembang beradaptasi terhadap pasar. Dunia usaha harus mampu menangkap kecenderungan pasar yang terjadi, sehingga kebijakan, strategi dan perumusan tujuan disusun berdasarkan pada perkembangan kondisi dan perubahan pasar tersebut. Salah satunya adalah peka terhadap perubahan jaman dan lifestyle dimanasaat ini semua orang menggunakan smartphone mereka untuk mengambil gambar makanan ataupun bangunan kemudian mengupload kefacebook, Twitter, Instagram dan lain lain. Bila ada satu kesalahan informasi saja, hal tersebut dapat langsung tersebar ke ribuan orang bahkan jutaan orang dalam waktu sekejap saja. Mengingat hal tersebut, IBC berasumsi bahwa hal ini akan berdampak pada opini atautestimonialpelanggan lah yangmenjadi hal terpenting dalam bisnis restoran saat ini, sehingga IBC merasa perlu untuk melakukan kegiatan di media sosialterutama di Facebook yang kini merupakan media sosial utama yang digunakan oleh kaum muda Indonesia. Konsep asli dari IBC sebenarnya adalah restoran keluarga, akan tetapi dalam perjalanannya IBC juga menjadi sasaran bagi para traveler, karyawan kantor dan kaum eksekutif muda. Mengingat hal ini, IBC selalu menampilkan kesan homie, ramah dan nyaman, IBC juga seringkali dijadikan tempat berkumpul untuk membicarakan bisnis hingga juga arisan. Saat ini IBC sedang 14

menjangkau konsumen muda, karena IBC juga ingin terus berkembang tidak hanya dari segi cabang saja yang terus berkembang, tetapi juga dari segi segmentasi pasar yang meluas ke kalangan muda. Oleh karena itulah, peneliti ingin meneliti bagaimana implementasi media sosial Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC) yang mana merupakan pelopor restoran khas Sunda di Indonesia. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC) yang telah didirikan sejak tahun 1989. Berawal dari kota Cianjur - Jawa Barat. Ikan Bakar Cianjur alias IBC memperkenalkan khas Sunda kepada masyarakat Indonesia dengan hanya bermodalkan keahlian masak di bidang masakan tradisional Indonesia. IBC terus melakukan inovasi untuk mengembangkan cabang-cabangnya hingga kini merambah 21 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dari Jakarta hingga Bali. Maka dari itu yang menjadi fokus penelitian untuk ditelaah lebih dalam adalah bagaimana strategi media sosial dalam menjangkau konsumen muda Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 15

Bagaimana implementasi penggunaan media sosial dalam menjangkau konsumen muda Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC)? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui implementasi penggunaan strategi media sosial dalam menjangkau konsumen muda Restoran Ikan Bakar Cianjur (IBC). 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian dapat ditinjau melalui dua segi, yaitu: 1.4.1 Akademis Kegunaan akademis dalam penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pemahaman akan ilmu komunikasi terutama dalam media sosial serta berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas atau dalam praktek komunikasi. Penelitian ini diharapkan dapat diterapkan mahasiswa disiplin ilmu komunikasi sebagai bahan penelitian selanjutnya. 1.4.2 Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan menjadi referensibagi komunitas dan organisasi 16

dalam penggunaan media sosial untuk meningkatkan efektivitas dan popularitas serta memudahkan hubungan komunikasi antara satu dengan yang lain. 17

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan penelitian mengenai penggunaan dan pemanfaatan media sosial, sudah pernah dibahas sebelumnya dengan objek penelitiannya berbeda. Penelitian terdahulu pertama adalah dari jurnal ilmu komunikasi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia 2012, terdapat penelitian yang ditulis oleh Stephanie Angelica dengan judul penelitian Peran Social Media dalam Membangun Ikatan dengan Konsumen guna Memperoleh Loyalitas terhadap Perusahaan Jasa Penerbangan (Studi Kasus: PT Indonesia AirAsia). Penelitian terdahulu kedua adalah skripsi yang ditulis oleh Michelle Margaretha mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations Jakarta 2010, dengan judul penelitian Peran Jejaring Sosial Dalam Meningkatkan Citra Artis Di Mata Penggemar (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Akun Twitter Super Junior @Siwon407). Suatu organisasi atau perusahaan menjalankan kegiatan Public Relations eksternal dalam rangka memperkenalkan dirinya di mata internasional, atau mempopulerkan aspek tertentu atau keunggulan produknya. Agar tepat mencapai sasaran, kegiatan 18 18