BAB I PENDAHULUAN. mempromosikan, dan atau memasarkan suatu produk. dan perusahaan penyedia perlengkapan dan peralatan lapangan golf.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. share (pangsa pasar). Aksi saling merebut market share ini dipicu karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pemasaran merupakan salah satu bidang yang tidak kalah

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. semenjak tahun 2011 maka perkembangan dan kemajuan perekonomian dari dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku perpindahan merek atau brand switching yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. atas yang ikut berpartisipasi dalam klub-klub mobil di Indonesia, seperti New-

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, baik di dalam industri jasa maupun perdagangan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini istilah teknologi tidaklah asing dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Matakuliah : Pengantar Pemasaran Tahun : Mengatur Hubungan Pelanggan Pertemuan 1 Buku 1 Hal: 1-38

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi yang penuh persaingan, baik

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN. mana yang dapat dipercaya, sehingga masing-masing perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi saat ini menghadapi persaingan yang cukup ketat dan semakin tidak bisa diprediksi. Persaingan ini membuat para pelaku dunia usaha harus mampu menunjukkan jati diri produk maupun perusahaannya. Seluruh pihak yang bertanggung jawab pada bidang penjualan di masing-masing perusahaan berusaha meningkatkan kinerja agar mereka tidak ditinggalkan pelanggannya. Setiap pelaku dunia usaha, khususnya pemasar, harus dapat melihat setiap peluang bisnis berdasarkan permintaan yang ada di pasar dan tepat menetapkan target pangsa pasar agar dapat bersaing dengan pelaku dunia usaha yang sejenis. Pengetahuan akan keinginan dan atau kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi para pelaku dunia usaha sebelum merancang, memproduksi, mempromosikan, dan atau memasarkan suatu produk. Pelaku dunia usaha yang terkait dengan bisnis olahraga golf tidak sebanyak dengan pelaku dunia usaha yang terkait dengan kebutuhan masyarakat akan pangan, sandang, dan papan. Para pelaku usaha ini meliputi perusahaan penyedia lapangan golf dengan fasilitas klub golf (golf club) atau kursus golf (golf course) dan perusahaan penyedia perlengkapan dan peralatan lapangan golf. Pelanggan olahraga golf dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: pemain golf professional dan pemain golf perseorangan atau pribadi (personal). Bagi pemain 1

2 golf profesional, biaya pelatihan selama menjadi atlet golf biasanya sudah ditanggung oleh para pihak sponsor, sedangkan pemain golf perseorangan identik dengan masyarakat kalangan atas atau mampu secara materi atau ekonomi. Kalangan atas atau mampu secara materi atau ekonomi biasanya menjadikan golf tidak hanya sekedar olahraga, namun menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup (life style) untuk ajang pertemuan dan membicarakan masalah yang terkait bisnis. Kalangan atas ini tidak terlalu terpengaruh dengan ketidakstabilan kondisi perekonomian di Indonesia yang akan mempengaruhi biaya yang terkait dengan keanggotaan klub golf dan pembelian perlengkapan golf yang mahal. Hal ini disebabkan olahraga golf memang membutuhkan biaya yang cukup mahal, mulai dari biaya pembelian peralatan golf, biaya kursus golf, maupun biaya keanggotaan di klub golf, yang sangat terpengaruh oleh nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika. Biaya keanggotaan klub golf di Indonesia tergantung dengan kondisi lapangan golf dan fasilitas yang diberikan klub golf. Kondisi lapangan golf dipengaruhi oleh kontur tanah yang menjadi tantangan bagi pemain pada saat melakukan olahraga golf, dan yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi rumput lapangan golf yang terawat. Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan pengelola klub golf dan atau kursus golf secara umum hampir sama antara klub golf dan atau kursus golf yang satu dengan yang lainnya, seperti mobil golf, kafe, pembimbing/pelatih dan caddy yang berpengalaman. Namun kondisi fasilitas dan atau pelayanan yang diberikan oleh masing-masing perusahaan pengelola klub

3 golf dan atau kursus golf kepada pelanggannya berbeda-beda, didasarkan pada nilai keanggotaan klub golf dan atau kursus golf, serta kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing pengelola klub golf dan atau kursus golf. Kesan ekslusifitas atas olahraga golf tetap menjadi daya tarik bagi para pelaku usaha di bidang penjualan peralatan dan perlengkapan olahraga golf. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa klub golf dan atau kursus golf di Indonesia masih bertahan dan memiliki anggota klub dan atau kursus golf yang setia meskipun olahraga golf dikenal sebagai olahraga berbiaya mahal. Kondisi ini menggambarkan bahwa klub golf dan atau kursus golf menjadi pangsa pasar yang potensial bagi pelaku usaha di bidang penjualan peralatan dan perlengkapan olahraga golf. Jumlah klub golf dan atau kursus golf di Indonesia Berdasarkan informasi dari PT Floratine Mitra Indonesia, klub golf dan atau kursus golf di Indonesia berjumlah 48 (empat puluh delapan) klub golf dan atau kursus golf, dimana lebih dari 50% (lima puluh persen) klub golf dan atau kursus golf tersebut merupakan konsumen atau pelanggan loyal dari pupuk rumput Floratine. Pupuk rumput merupakan perlengkapan lapangan golf yang dibutuhkan secara kontinyu untuk merawat dan menjaga rumput lapangan golf agar tetap segar, tidak kering, tidak mati, dan tidak rusak. Perawatan rumput lapangan golf diberikan secara maksimal dengan menggunakan pupuk rumput berkualitas baik untuk mencegah kerusakan rumput pada lapangan golf. Pihak pengelola lapangan golf harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perawatan apabila rumput lapangan golf telah mengalami kerusakan dengan cara mengganti

4 bibit rumput lapangan golf yang harus diimpor dari luar negeri. Pupuk rumput selain merek Floratine juga dijual di Indonesia oleh perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan golf selain PT Floratine Mitra Indonesia. Khusus di Indonesia, pupuk rumput Floratine telah digunakan oleh mayoritas klub golf dan atau kursus golf yang ada di Indonesia. Penentuan pemberian jenis pupuk untuk rumput lapangan golf dilakukan dengan cara melakukan tes tanah yang digunakan sebagai lapangan golf di laboratorium khusus. Laboratorium untuk melakukan tes tanah yang menjadi langganan PT Floratine Mitra Indonesia, yaitu laboratorium di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk di Indonesia dan Harris Laboratories di Amerika Serikat. Konsumen yang loyal menggunakan suatu merek dipengaruhi adanya kepuasan atas pemakaian produk dengan merek tersebut dan atau pelayanan yang diberikan oleh penjual kepada konsumen. Sampai dengan saat ini, mayoritas klub golf dan atau kursus golf yang ada di Indonesia masih loyal menggunakan produk pupuk rumput lapangan golf merek Floratine yang dipasarkan oleh PT Floratine Mitra Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dalam bidang olahraga golf, khususnya pada klub golf dan atau kursus golf, dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Konsumen Pupuk Rumput Floratine (Studi Kasus PT Floratine Mitra Indonesia).

5 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan minat beli ulang terhadap produk pupuk rumput lapangan golf merek Floratine. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang diteliti adalah faktor-faktor yang dinilai mempengaruhi minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine. Faktor-faktor tersebut adalah kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brang image) dan pengalaman pelanggan. Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brand image) dan pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang 2. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang 3. Bagaimana pengaruh kompetensi bersaing terhadap minat beli ulang 4. Bagaimana pengaruh citra merek (brand image) terhadap minat beli ulang 5. Bagaimana pengaruh pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:

6 1. Mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brand image) dan pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang 2. Mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang 3. Mengetahui pengaruh kompetensi bersaing terhadap minat beli ulang 4. Mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap minat beli ulang 5. Mengetahui pengaruh pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang 1.3.2 Kontribusi penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi: 1. PT Floratine Mitra Indonesia, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan perusahaan. Fokus dalam memperhatikan faktor yang paling mempengaruhi minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine dan tetap melakukan kontrol terhadap faktor lainnya yang kurang mempengaruhi minat beli ulang pupuk rumput Floratine. 2. Bagi peneliti, untuk mengetahui dan memahami penerapan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan studi perpustakaan terhadap

7 realita yang terjadi di lapangan, terkait masalah-masalah di bidang pemasaran, khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen terhadap suatu produk. 3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.