BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Globalisasi, tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, sukses jangka panjang perusahaan sangat

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Paragdima tersebut disebut customer relationship management (CRM) dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis pada zaman sekarang semakin ketat, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkup yang sangat luas. Dalam konteks manajemen pun kata marketing sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan pelanggannya.. Dalam menghadapi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan dari 54 hotel berbintang dan 521 hotel non bintang di Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Tanggapan responden terhadap Customer Relationship Management di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III DEFINISI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu alat bantu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha pemasaran untuk mendapatkan hasil penjualan maximal sesuai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daya tarik wisata sekarang ini, baik wisatawan domestik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan mendapatkan pelanggan atau pasien di era globalisasi semakin kuat. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

Bab 1. Pendahuluan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan pasar

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bahkan hampir setiap transaksi ekonomi dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. udara, angkutan rel, dan jasa penunjang angkutan. Perkembangan bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia RATA-RATA PENGELUARAN PER ORANG (USD) PER KUNJUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu penunjang tingkat perekonomian baik dari wisatawan. berkembang. Salah satunya ialah industri perhotelan

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era Globalisasi, tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya perdagangan bebas dimana dunia seakan-akan tanpa batas. Hal ini akan menimbulkan sebuah paradigma borderless world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas territorial kedaulatan bangsa dan negara. Dampak dari globalisasi itu sendiri sudah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia, akibatnya peta kekuatan ekonomi dan iklim dunia bisnis akan diwarnai oleh persaingan yang semakin tinggi sehingga akan menimbulkan ketidakpastian baru yang melampaui kemampuan antisipasi setiap pelaku bisnis. Oleh karena itu, setiap pelaku bisnis harus berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan ketangguhan mereka dengan mengerahkan seluruh potensi yang ada agar dapat memenangkan persaingan. Sektor usaha yang dirasakan semakin berkembang akibat dari adanya globalisasi adalah sektor jasa. Hal ini antara lain ditandai adanya perubahan dalam kontribusi sektoral terhadap output nasional sebagai akibat terjadinya pergeseran tenaga kerja nasional dari sektor pertanian ke sektor industri untuk kemudian menuju ke sektor jasa. Sektor jasa sendiri dianggap sebagai tahapan tertinggi dalam proses perkembangan ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri jasa terdiri dari sub-sektor jasa pemerintahan umum dan jasa swasta. Jasa pemerintah umum terdiri dari administrasi 1

2 pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya seperti jasa pendidikan, kesehatan, dan kemasyarakatan. Sedangkan jasa swasta meliputi jasa social kemasyarakatan, hiburan, rekreasi serta jasa perorangan, dan rumah tangga. Jasa hotel dan restoran dikelompokkan ke dalam sektor tersendiri bersama dengan perdagangan. Menurut data yang didapat dari Biro Pusat Statistik, Industri Hotel sendiri mengalami peningkatan yang cukup tinggi di sekitar tahun 2002. Namun di penghujung akhir tahun 2002 terjadi penurunan yang cukup drastis dikarenakan adanya berbagai macam masalah, misalnya kasus terjadinya pemboman di bali pada bulan Oktober 2002 yang menewaskan hampir 200 orang baik warga lokal maupun non-lokal, mengakibatkan banyak negara mengambil kebijakan yang menganjurkan warga negaranya untuk menunda dan bahkan membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Ditengah lesunya industri perhotelan ini, pelaku bisnis hotel harus tetap mempertahankan kontinuitas bisnisnya dan berusaha mencari peluang dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan agar mereka tetap bertahan di bisnis ini. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh pelaku bisnis hotel tersebut ialah membangun loyalitas pelanggan dengan mempertahankan pelanggan yang ada sehingga mereka loyal dan tidak pindah ke pesaing yang lainnya. Pembentukan loyalitas dapat dilakukan dengan penciptaan nilai yang diterima pelanggan merupakan selisih antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-alternatif lain yang dipikirkan (Kotler; 2007:173). Apabila nilai pelanggan tersebut lebih besar daripada pesaing, maka akan menciptakan nilai pelanggan yang superior. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan nilai superior bagi para pelanggan.

3 Dalam industri perhotelan penciptaan nilai superior ini dapat dilakukan dengan menyediakan kamar hotel beserta seluruh fasilitasnya dengan baik melalui pemberian pelayanan yang superior, seperti karyawan yang tangkas, ramah, dan penuh perhatian. Bagi pelanggan hotel, faktor emosi turut memegang peranan penting dalam pembentukan nilai melalui kenyamanan yang dirasakan serta produk atau jasa mana yang menciptakan pengalaman emosi yang tidak terlupakan. Pembentukan nilai itu sendiri tujuannya bukanlah untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal, melainkan untuk membangun hubungan yang abadi dengan pelanggan dimana kedua belah pihak saling beradaptasi sehingga bersaing bukan secara eksklusif berdasarkan harga saja, tetapi juga berdasarkan kemampuan prosedur untuk membantu pelanggan menciptakan nilai untuk mereka sendiri. Hal ini dapat dibangun melalui hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan atau stakeholders, yang salah satunya adalah pelanggan. Istilah yang berkaitan dengan hubungan dengan pelanggan dalam konteks bisnis saat ini dikenal dengan nama Customer Relationship Management (CRM). CRM merupakan suatu strategi perusahaan yang digunakan untuk memanjakan pelanggan agar tidak berpaling ke pesaing. CRM menggunakan perangkat lunak atau bisa juga dengan memanfaatkan internet dimana sebuah perusahaan bisa mengatur daftar pelanggannya dengan cara yang terorganisasi. CRM melingkupi semua proses bisnis mulai dari penjualan, pemasaran dan jasa atau service yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Perusahaan memerlukan database pelanggan yang berisi mengenai informasi pelanggan yang terperinci yang memegang peranan penting dalam CRM. Database pelanggan dalam industri perhotelan dapat berisi nama dan alamat pelanggan, pekerjaan, tujuan menginap, serta preferensi-preferensi lainnya seperti tipe kamar, makanan yang dipesan, surat kabar yang dibaca, serta kapan terakhir pelanggan menginap di hotel

4 tersebut. Intinya CRM adalah suatu cara untuk melakukan analisa perilaku konsumen atau pelanggan jasa. Dari analisa ini akhirnya perusahaan bisa mengambil cara melayani pelanggannya secara lebih personal sehingga efeknya pelanggan menjadi loyal kepada kita. Target utama CRM memang bukan customer satisfaction tetapi lebih kepada customer loyality. Pelanggan tidak hanya puas sekali menggunakan produk atau jasa kita tetapi juga akan selalu terus menggunakannya. Dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, perusahaan memperlakukan tiap pelanggannya secara berbeda sehingga untuk itu perusahaan hendaknya mengetahui perilaku pelanggan agar dapat ditetapkan pendekatan bagaimana yang akan dilakukan perusahaan dalam menjalin hubungan yang abadi dengan pelanggan. Karena itu untuk membantu pihak hotel dalam melaksanakan program CRM, terdiri dari continuity marketing, one-to-one marketing serta partnering program (Sheth, Parvatiyar, and Shalnesh; 2002:11). Pembentukan nilai selain diperoleh dari hubungan pelanggan, dapat juga dibentuk melalui informasi yang didapat oleh pelanggan. Grand Tropic Suites Hotel merupakan sebuah tempat yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan jasa-jasa lainnya untuk umum bagi para tamu yang tinggal untuk sementara dan dikelola secara professional. Pada awalnya Grand Tropic Suites Hotel bernama Mercure Slipi Hotel. Namun pada tahun 2006 Mercure Slipi Hotel berganti Building Menagement yang sebelumnya dikelola oleh Accor untuk kemudian dikelola sendiri oleh manajemen Gajah Tunggal. Konsep awal mengganti nama menjadi Grand Tropic Suites Hotel adalah ingin memberikan sebuah konsep Tropical dan suasana seakan berada di pinggir pantai. Sehingga dapat memberikan sebuah konsep yang unik dan prestige tersendiri bagi konsumen. Selain Grand Tropic Suites Hotel, masih banyak hotel-hotel lain yang turut mengambil pangsa pasar dan bermain di pasar tertentu, namun ada beberapa Hotel yang dapat dikatakan sebagai pesaing utama dilihat dari lokasi dengan Grand Tropic Suites Hotel,

5 harga yang ditawarkan dan peringkat hotel-hotel tersebut, yaitu Hotel Ciputra, Hotel Peninsula, Hotel Santika dan Twin Plaza Hotel. Berbagai Promosi dan aksi pemasaran lainnya telah dilakukan, namun yang dapat mempertahankan loyalitas pelanggan agar pelanggan kembali menginap ke hotel adalah dengan membangun sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan. Dengan membangun hubungan yang baik, maka akan tercipta suatu nilai yang pada akhirnya akan tidak hanya membuat pelanggan puas tetapi juga menjadi loyal. Oleh sebab itu dikembangkan suatu strategi yang dinamakan Customer Relationship Management yang bertujuan menjaga hubungan dengan pelanggan agar pelanggan tidak berpaling kepada pesaing yang lain. Selain itu, untuk penciptaan nilai, hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa banyak informasi yang didapat oleh pelanggan. Dengan demikian perusahaan yang harus bisa memberikan informasi yang benar dengan memanfaatkan proses komunikasi dengan semua pihak, seperti kepada pelanggan, pemasok, pengecer dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Penyampaian informasi ini dapat dilakukan melalui berbagai macam promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu bentuk promosi yang biasa digunakan dalam industri jasa perhotelan adalah hubungan masyarakat yang memiliki tujuan untuk menciptakan hubungan baik dengan public sasaran baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga diharapkan dapat menciptakan citra hotel yang baik. Dalam industri perhotelan, public relations dianggap mampu menciptakan kesan media yang baik secara cepat, dapat diukur, mampu dengan cepat memusatkan perhatian pada audiens baru, membutuhkan investasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan periklanan, dapat menyampaikan cerita yang lebih mendalam dan lebih menyakinkan, serta berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Nilai dari public relations itu sendiri diduga tiga kali lebih efektif daripada periklanan (Novom, 2002).

6 Dalam pelaksanaannya, public relations hotel yang mendukung tujuan pemasaran disebut dengan Marketing Public Relations (MPR), terdiri dari publikasi, events, berita, kegiatan sosial, serta media indentitas (Kotler, Bowen and Makens; 2002: 604). Pelaksanaan MPR yang dapat berjalan dengan baik jika ditunjang oleh kinerja para karyawannya. Sebaik apapun pihak hotel berusaha untuk menciptakan citra yang baik kepada pelanggannya, jika tidak didukung oleh keramahan dan kepedulian karyawan hotel terhadap para pelanggan hotel, tidak akan mengubah persepsi terhadap hotel tersebut. Sebaliknya, jika pelangan telah mempunyai kesan yang positif terhadap suatu hotel, maka akan memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan, penerimaan, dan dukungan kepada pihak hotel. Selanjutnya pelanggan hotel ini akan melakukan Word of Mouth (WOM) yang positif kepada orang lain. Pada umumnya pelanggan hotel lebih mempercayai sumber informasi secara personal sehingga penting bagi pihak hotel untuk senantiasa memberikan citra yang positif kepada pelangganya, yang diduga dapat melalui proses komunikasi. Oleh karena pentingnya Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations dalam industri perhotelan untuk membangun Nilai Pelanggan yang dapat berdampak terhadap Loyalitas Pelanggan, maka dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Analisis Implementasi Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations terhadap Nilai Pelanggan dan Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Study Case: Grand Tropic Suites Hotel). 1.1 Identifikasi Masalah 1. Seberapa besar kontribusi Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations secara simultan terhadap Nilai Pelanggan? 2. Seberapa besar kontribusi Customer Relationship Management, Marketing Public Relations dan Nilai Pelanggan secara simultan terhadap Loyalitas Pelanggan?

7 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kontribusi Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations secara simultan terhadap Nilai Pelanggan (T-1). 2. Untuk mengetahui kontribusi Customer Relationship Management, Marketing Public Relations dan Nilai Pelanggan secara simultan terhadap Loyalitas Pelanggan (T-2). 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini penulis diharapkan mendapatkan pengalaman dan wawasan baru mengenai Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations serta pentingnya meningkatkan nilai pelanggan agar dapat menjaga loyalitas pelanggan demi kelangsungan hidup perusahaan. 2. Bagi Pembaca Dengan membaca penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca sekaligus dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan terhadap topik yang sama mengenai Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations. 3. Bagi Perusahaan Hasil penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan untuk lebih memperhatikan hubungan dengan pelanggan agar dapat menjaga loyalitas pelanggan demi kelangsungan hidup perusahaan.