BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

KEADAAN UMUM Sejarah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

Tabel 1.4. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Agama di Nagori/Kelurahan Bah Jambi Tahun 1990

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA SEMBORO

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATANG HARI MITRA HUTAN LESTARI

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV. Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut : a. Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam (NV HVA) dan Namblodse Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (NV RCMA) pada tahun 1959 dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.

b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I Pada tahun 1967 sampai dengan 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat. c. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX. d. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I sampai dengan IX (Persero). Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT Perkebunan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972. e. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I sampai dengan XIV dan PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI,

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. PT Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01. Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15/ IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan) dan

Modal Dasar Perusahaan (dari 425.000 lembar saham Prioritas dan 550.000 lembar Saham Biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar Saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20652.HT.01.04. TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002. Pada tahun 2008 telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, SH tanggal 4 Agustus 2008 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Gambar 2.1. Logo PT. Perkebunan Nusantara (Persero) IV Medan Sumber : www.ptpn4.com Logo Perusahaan Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/ buah apapun yang mendekati bentuk tumbuhan, digambarkan dengan tiga pelepah di atas, dua pelepah di bawah. Pelepah di atas adalah mengartikan tiga unit Perkebunan antara lain

Perkebunan Kelapa Sawit, perkebunan coklat, dan Perkebunan Teh. Kemudian dua pelepah di bawah mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV. Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang ketiga Unit diatasnya. Dibuat secara masif dan kokoh membawa pesan kuat, lengkungan yang mengarah ke kiri dan kekanan merupakan arah pengembangan/ pemasaran, selain mempresentasikan industri hilir PTPN IV. Empat bidang lekung menganalogi angka 4 (empat) dari PTPN IV, maka disebutlah PTPN IV. Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus menuju atau memusat kesuatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke-tuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur estetis: Hijau pada bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, dalam hal ini PTPN IV yang jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja.

Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari para pesaing di tiga produk yang dipasarkan. Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya. B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Organisasi adalah struktur yang diciptakan untuk memungkinkan pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan dilaksanakannya delegasi wewenang dan tanggung jawab serta berlangsungnya komunikasi dengan lancar dari bawahan ke atasan dan sebaliknya.struktur organisasi merupakan suatu bentuk perwujudan yang menunjukkan hubungan antara fungsi wewenang dan tanggung jawab, yang berhubungan satu sama lain dari masing-masing pegawai yang menduduki jabatan dalam suatu organisasi.struktur organisasi suatu perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua unit dan bagian untuk mengambil tindakan-tindakan yang dapat mencapai satu tujuan.melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Adapun Visi,Misi, Budaya dan Tujuan PT. Perkebunan Nusantara IV, yaitu : a. Visi Perusahaan : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menjadi Pusat Keunggulan Pengelolaan Perusahaan Agroindustri Kelapa Sawit dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta Berwawasan Lingkungan. b. Misi Perusahaan : 1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif. 2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan. 4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). 5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah. c. Budaya (Kultur) Perusahaan :

Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang 2. Produktif untuk menghasilkan inovasi dan prestasi 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan 4. Menempatkan kepentingan Perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran Perusahaan 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran Perusahaan d. Maksud dan Tujuan Perusahaan : Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain : 1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat. 2. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :

a. Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatankegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut. b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. d. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis. e. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Deskripsi Jabatan (Job Description) Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi dan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari anggaran dasar Perseroan.

Sepanjang perjalanan perusahaan, Komisaris dan Direksi telah beberapa kali mengalami perubahan, antara lain : a) Komisaris i. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan S.K. Menkeu RI No. No. 268 KMK.016/1996 tanggal 9 April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Komisaris, sebagai berikut : Komisaris Utama : Becelius Ruru, SH, LLM Komisaris : M. Effendi Ritonga Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc. Komisaris : Ir. Badrun Komisaris : Gandhi Suharto, SH ii. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-156/M-PBUMN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Komisaris, sebagai berikut : Komisaris Utama : Becelius Ruru, SH, LLM Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc. Komisaris : Ir. Badrun Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA iii. Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Menteri Negara BUMN RI Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang Penggantian Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dan anggota Komisaris berdasarkan SK Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI Nomor : KEP-156/M- PBMUN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Komisaris, adalah : Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution Komisaris : Ir. M. Badrun Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc. Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S

iv. Berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-214/M- MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan, yaitu : Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution Komisaris : Drs. M. Djoened Ahmad, SH Komisaris : H. Leo Djamaria D. Komisaris : Hebron Sinaga, SH Komisaris : Djamin Purba v. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-109/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Djamin Purba (meninggal dunia 1 Maret 2005) sebagai anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN IV, yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-214/M-MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003, terhitung sejak yang bersangkutan meninggal dunia pada tanggal 28 Februari 2005, dan mengangkat Komisaris Muhammad Said Didu dan A. Fuad Rahmany sebagai anggota-anggota komisaris yang baru. Dengan demikian susunan Komisaris menjadi sebagai berikut : Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution

Komisaris : Drs. M. Djoened Ahmad, SH Komisaris : H. Leo Djamaria D. Komisaris : Hebron Sinaga, SH Komisaris : Muhammad Said Didu Komisaris : A. Fuad Rahmany vi. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-184/MBU/2008 tanggal 27 September 2008 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, susunan Komisaris perusahaan sebagai berikut : Komisaris Utama : Muhammad Said Didu Komisaris : Usman Damanik Komisaris : Zainal Arifin Komisaris : H. Irwansyah Nasution Komisaris : H. A. Latief Rabar Komisaris : Tungkot Sipayung b) Direksi I. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 163/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Direktur

Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan S.K. Menkeu RI No. No. 254 KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut : Direktur Utama : Drs. Zaini Taibin Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo Direktur Keuangan : Drs. I. Wayan Tantra, Ak. MM Direktur SDM dan Umum : Drs. Sobana Suwarna, SK, Ak. Direktur Pemasaran : P.H. Napitupulu, SE II. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 163/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan S.K. Menkeu RI No. No. 254 KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-059/M-PBUMN/1998 tanggal 28 September 1998 tentang Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut : Direktur Utama : Drs. Zaini Taibin

Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo Direktur Keuangan : Drs. I. Wayan Tantra, Ak. MM Direktur SDM dan Umum : Drs. H. I Made Mudra Direktur Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong III. Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi, adalah : Direktur Utama : Ir. H. Sugiat Direktur Keuangan : Drs. Kimmer Damanik Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo Direktur SDM dan Umum : Ir. H. Amri Siregar Direktur Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong IV. Berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP- 246/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, ditetapkan susunan Direksi Perusahaan yang baru, yaitu :

Direktur Utama : Ir. Dahlan Harahap Direktur Produksi : Ir. Balaman Tarigan, MM Direktur SDM dan Umum : H. Rusdi Lubis, SH Direktur Pemasaran : Washington Sipayung Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 V. Selanjutnya susunan Direksi yang dilantik pada tgl 25 Januari 2007 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 133/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV menjadi sebagai berikut : Direktur Utama : Dahlan Harahap Direktur Produksi : Balaman Tarigan Direktur Keuangan : Setia Dharma Sebayang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha : Ahmad Haslan Saragih Direktur SDM dan Umum : H. Rusdi Lubis, SH VI. Dan Keputusan Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)No.SK-89/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012tentang Pemberhentian

dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV menjadi sebagai berikut : Direktur Utama : Erwin Nasution Direktur Produksi : Ahmad Haslan Saragih Direktur Keuangan : Setia Dharma Sebayang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha : Memed Wiramihardja Direktur SDM dan Umum : Andi Wibisono Organisasi perusahaan telah mengalami beberapa kali penyesuaian sejalan dengan kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan/operasional perusahaan, dalam rangka pengelolaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, Direksi memandang perlu menetapkan pedoman organisasi dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi, antara lain : 1. Surat Keputusan Direksi No. 04.Dirut/Kpts/01/IV/96 tanggal 15 April 1996 tentangpembagian Tugas/Pekerjaan Para Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. 2. Surat Keputusan Direksi Nomor : 04.08A/Kpts/37/XII/1997 tanggal 3 Desember 1997 tentang Pedoman Organisasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV.

a. Surat Keputusan Direksi PTPN IV Nomor : 04.13/Kpts/53/VIII/2001 tanggal 31 Agustus 2001 tentang Pedoman Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut : b. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan, Teknik, Pengkajian dan Pengembangan. c. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan Administrasi pemasaran hasil. d. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi, Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik. e. Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris Perusahaan, Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan. f. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berkedudukan di Kantor Direksi. D. Uraian Tugas Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh Kebun/Unit dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Koordinator Daerah Kerja yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan

untuk kelancaran dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja dimaksud adalah : 1) Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Ilir, Laras, Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok Ilir, Pabrik Minyak Nabati Belawan dan Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan. 2) Daerah kerja Selatan dan Barat (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi, Marihat, Balimbingan, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung Ulu, Sidamanik, Bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur. 3) Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu, Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit - I, Tinjowan Sawit - II, Tinjowan Kakao, AirBatu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu - I, Ajamu - II dan Sosa, serta Unit Pabrik Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan). Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh seorang Administratur/Kepala Unit. Surat Keputusan No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27 Agustus 2003 Pedoman Organisasi dan penetapan Kedudukan Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan SE No. 04.11/SE/33/IX/2003 tanggal 01 September 2003 tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi PTPN IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi Pengelolaan Usaha Perusahaan dengan mengelompokkan Unit Usaha (Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha (GUU) dan 1 Unit Perbengkelan serta membubarkan keberadaan Koordinator Daerah Kerja UBA, SETI dan SEBA.Dengan Restrukturisasi dan Perubahan

Pedoman Organisasi, sebutan Kantor Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan berkedudukan di Jalan R.A. Kartini No. 23 Medan, sehingga semua kegiatan dan pengelolaan Bagian juga berada di Medan. SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di Kantor Pusat dari 16 Bagian menjadi 13 Bagian, masing-masing sebagai berikut : a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik, Pengolahan, dan Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan. b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan Pengadaan. c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian ; Keuangan dan Akuntansi. d. Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL). e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang tugas Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berkedudukan di Kantor Pusat.

Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh Manager Grup yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektip dan efisien, Guna memperpendek alur birokrasi pada organisasi yang menangani kegiatan operasional Perusahaan, maka sesuai Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Nomor : 04.12/Kpts/R/47/VIII/2009 pada tanggal 31 Agustus 2009 GUU VI dibubarkan. Untuk pelaksana tugas di masing-masing Unit Usaha dipimpin oleh seorang Manajer Unit. a. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.Dirut/Kpts/07A/IX/2005, terhitung mulai tanggal 5 September 2005 PTPN IV membentuk Proyek Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Panai Jaya Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. b. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.11/Kpts/R/I/2007, tanggal 11 Januari 2007 PTPN IV membentuk Proyek Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Dengan terbentuknya Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha serta ditiadakannya Direktorat Pemasaran, maka hubungan internal perusahaan

diatur sesuai struktur organisasi yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 04.11/Kpts/80/XII/2007 pada tanggal 27 Desember 2007 yang telah mendapat persetujuan Komisaris PTPN IV sesuai Surat No. DK-13/X/2007 tanggal 31 Oktober tahun 2007. Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.11/Kpts/80/XII/ 2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dimaksudkan untuk melakukan perubahan terhadap Struktur Organisasi Perusahaan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 04.13/Kpts/43/Vlll/2003 tanggal 27 Agustus 2003 dan menetapkan Pedoman Organisasi perusahaan dengan Pembagian Direktorat dan Jajarannya di Kantor Pusat sebagai berikut: 1. Direktorat Utama membawahi; a. Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary/CS) b. Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) 2. Direktorat Produksi membawahi; a. Bagian Tanaman b. Bagian Pengolahan c. Bagian Teknik 3. Direktorat Keuangan membawahi; a. Bagian Keuangan b. Bagian Akuntansi

c. Bagian Pemasaran 4. Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha membawahi; a. Bagian Perencanaan b. Bagian Pengembangan Usaha c. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 5. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi; a. Bagian Sumber Daya Manusia b. Bagian Umum c. Bagian Hukum dan Pertanahan d. Bagian Pengadaan