PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI Jurnal Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dokumen-dokumen yang mirip
PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012 SKRIPSI

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek,

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

Nama Binatang Sebagai Komponen Pembentuk Kompositum. Oleh Shaila Yulisar Balafif. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

Menurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang dipakai oleh suatu masyarakat akan selalu berkembang sejalan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

Oktorita Kissanti Rahayu

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

STRUKTUR DAN PROSES ANALOGI DALAM TUTURAN SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 04 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN JURNAL ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

VARIASI MAKNA PLESETAN PADA BUKU REPUBLIK PLESETAN KARYA KELIK SUMARYOTO. Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat.

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dr. Endang Waryanti, M.Pd 2. Dra. Sumiyarsi SRI RAHAYU SETIYA NINGSIH NPM:

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran pemakai bahasa. Manusia menggunakan kata-kata dan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM HOROSKOP PADA MAJALAH TEEN EDISI MINGGU KETIGA AGUSTUS 2010

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA TENAGA KEPENDIDIKAN FKIP TAHUN 2014 SKRIPSI

Transkripsi:

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012 Jurnal Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah ENI AYUNINGSIH A 310 080322 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 0

1

2

ABSTRAK PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012 Oleh: Eni Ayuningsih 1, Agus Budi Wahyudi 2, dan Andi Haris Prabawa 3 1 Mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP UMS, 2 Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 1, Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 2, Penelitian ini membahas pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012, 2) Mendiskripsikan pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis berupa teks paduan leksem bahasa Indonesia tabloid Nova edisi Juli 2012. Sumber data dalam suatu penelitian sangat mutlak keberadaannya. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber data yang jelas dan pasti yaitu dari tabloid Nova. Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak karena cara yang diguanakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode agih dan metode padan. Teknik dasar metode agih adalah teknik bagi unsur langsung. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial dengan teknik dasar pilah unsur penentu. Berdasarkan hasil analisis paduan leksem pada tabloid Nova edisi Juli 2012 diperoleh lima golongan paduan leksem yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Tipe A (subordinatif substantif) terdapat 12 subtipe, tipe B (subordinatif atributif) terdapat 8 subtipe, tipe C (koordinatif) terdapat 6 subtipe, tipe D (proleksem), dan tipe E (sintetis) dibagi menjadi bentuk terikat dan bentuk bebas, bentuk terikat dan bentuk terikat. Makna yang dikaji adalah makna leksikal dan gramatikal. Makna leksikal pada leksem tanpa konteks apapun sedangkan makna gramatikal yang terdapat pada perpaduan leksem karena proses afiksasi dan komposisi. Kata kunci : pemakaian paduan leksem, makna leksikal, makna gramatikal 3

A. Pendahuluan Kata sangat penting untuk memperjelas komunikasi. Dale (dalam Tarigan, 1984: 45) mengatakan kata merupakan suatu bunyi atau kelompok bunyi yang mengandung makna dan merupakan kesatuan ujaran yang dapat berdiri sendiri. Kata dibedakan dari leksem, karena leksem merupakan bahan dasar yang setelah mengalami pengolahan gramatikal menjadi kata dalam subsistem gramatikal. Dengan kata lain leksem merupakan satuan terkecil dari leksikon. Pembentukan kata dalam bahasa indonesia bersifat rekursif : sebuah leksem atau lebih setelah mengalami proses morfologis menjadi kata, dan unsur ini kemudian dapat mengalami proses morfologis lagi dan menjadi kata baru (Brown dalam Kridalaksana, 1988: 59). Morfologi dipandang sebagai subsistem yang berupa proses yang mengolah leksem menjadi kata. Leksem sebagai satuan leksikal merupakan input dari proses itu, sedangkan kata sebagai satuan gramatikal berperan sebagai output. Perpaduan leksem dalam hal ini menekankan pada paduan leksem yang disebut sebagai kompositium atau calon kata majemuk. Jadi, paduan leksem berbeda dengan kata majemuk. Paduan leksem dapat ditentukan dengan cara mengidentifikasi melalui ciri-ciri paduan leksem yaitu ketaktersisipan, ketakterluasan, dan ketakterbalikan. Banyak ditemukan paduan leksem dalam tabloid Nova. Istilah leksem lazim digunakan dalam studi semantik untuk menyebut satuan bahasa bermakna. Misalnya pada kutipan kalimat dalam tabloid Nova berikut. Selama ini Anda dan Yulia selalu bilang, rumah tangga baik-baik saja tapi nyatanya kini bercerai.ada apa sebenarnya? (Tabloid NOVA:hal 6, edisi 1271/XXV) Kutipan kalimat tersebut terdapat leksem rumah dan tangga digabungkan menjadi paduan leksem rumah tangga. Rumah mempunyai makna sebuah bangunan untuk tempat tinggal (KBBI, 2008: 1188) dan tangga mempunyai makna tumpuan untuk naik turun dibuat dari kayu 4

(papan, batu, dsb) bersusun bertingkat-tingkat (KBBI, 2008: 1396). Jika dipadukan maka akan mempunyai makna sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di rumah atau keluarga. Makna leksem rumah dan makna leksem tangga tidak berkaitan dengan makna kompositum rumah tangga. Paduan leksem tersebut bersifat koordinatif (sederajat), komponen urutannya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya. Memperhatikan uraian di atas, penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012? (2) Bagaimana pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012? Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012, (2) Mendiskripsikan pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. B. Metode Penelitian 1. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Surakarta pada bulan Agustus November 2012. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif itu dilakukan semata-mata didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan yang apa adanya (Sudaryanto, 1993: 62). Penelitian kualitatif berperan sebagai instrumen utama yang akan menghasilkan data bersifat deskripstif. 5

3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah tabloid Nova edisi Juli 2012. Objek penelitian adalah perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. 4. Sumber Data Sumber data adalah asal data penelitian itu diperoleh. Sumber data penelitian ini berupa tabloid Nova edisi Juli 2012. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Teknik simak adalah suatu metode pemerolehan data yang dilakukan dengan cara menyimak suatu penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik lanjutan berikutnya yang dilakukan dengan teknik simak adalah teknik catat. Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang dianggap relevan atau dapat dimasukkan ke dalam penelitian dari penggunaan bahasa yang digunakan secara tertulis tersebut. Cara kerja pengumpulan data yaitu dengan membaca sumber dan mencatat data yang akan dianalisis sesuai dengan pokok permasalahan yaitu pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia. Setelah data terkumpul maka tahap berikutnya adalah klasifikasi data yang mengandung paduan leksem. Pengklasifikasian tersebut dapat mempermudah dalam menganalisis data. 6. Keabsahan Data Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang ada di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moelong, 2004: 330). Penelitian ini menggunakan keabsahan data dengan trianggulasi sumber dan metode penelitian. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balikan informasi satu dengan informasi yang lainnya. Adapun trianggulasi metode dilakukan dengan 6

memanfaatkan penggunaan beberapa metode yaitu observasi dan dokumentasi untuk informasi dengan harapan keabsahan data dapat diperhatikan. 7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dan metode padan referensial. Metode agih alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL. Metode padan alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Daya pilah yang digunakan berupa daya pilah referensial. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Data yang terdapat pada tabloid Nova edisi Juli 2012 berupa paduan leksem atau calon kata majemuk yang disebut sebagai kompositum. Data ditemukan sebanyak 81 kompositum. Data diklasifikasikan berdasarkan tipe paduan leksem. Tipe paduan leksem tersebut yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Tipe A ditemukan sebanyak 12 subtipe, tipe B di temukan sebanyak 8 subtipe, tipe C ditemukan sebanyak 6 subtipe, dan tipe E ditemukan kompositum bentuk terikat + bentuk bebas dan bentuk terikat + bentuk terikat. Tiap leksem dikaji berdasarkan makna leksikal dan kompositum dikaji berdasarkan makna gramatikal. Makna gramatikal muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem di dalam kalimat. Makna gramatikal terjadi sebagai hasil proses gramatikal berupa afiksasi dan komposisi. 1. Tipe A Tipe ini disebut subordinatif substantif, terdapat 19 subtipe yang mempunyai persamaan bahwa semua kompositum merupakan kompositum substantif dan tidak ada penghubung berupa partikel atau 7

afiks di antara komponen-komponennya. Penelitian ini ditemukan 12 subtipe. Paduan leksem tipe A terdiri dari: tipe A1 (buah hati, hidung pesawat, kepala desa, dan kepala daerah), tipe A2 (ulang tahun dan bela diri), tipe A3 (anak angkat, nasi goreng, dan ayam goreng), tipe A5 (kerjasama), tipe A7 (minyak goreng, daya tahan, dan uang jasa), tipe A9 (suka cita, anakkandung, dan buah bibir), tipe A10 (uang muka), tipe A12 (kereta api), tipe A13 (nara sumber), tipe A16 (bulan puasa, bulan madu, dan musim hujan), dan tipe A19 ( tukang pijat dan juru masak) Contoh perpaduan leksem tipe A. Ayo ikut rayakan ulang tahun Tupperware ke-21 dengan berbagi pada sesama melalui kegiatan donor darah! Dan dapatkan hadiah produk Tupperware. (Nova: hal 24, NO.1272/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe A2 yaitu ulang tahun. Ulang mempunyai makna lakukan lagi dan kembali seperti semula (KBBI, 2008:1520). Tahun mempunyai makna masa yang lamanya dua belas bulan (KBBI, 2008: 1377). Makna leksem ulang dan leksem tahun berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum ulang tahun. Makna kompositum ulang tahun berarti hari ketika suatu peristiwa terjadi atau hari lahir (KBBI, 2008: 1521). Terdapat pula perpaduan leksem yang berafiks seperti kalimat berikut. JIKA CALON RAJA BERULANG TAHUN. (Nova: hal 1, NO.1271/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem yang berprefiks yaitu berulang tahun. Perpaduan leksem berulang tahun merupakan hasil prefiksasi ber- dengan kompositum ulang tahun, mempunyai makna dalam keadaan ulang tahun. 2. Tipe B Tipe ini disebut kompositum subordinatif atributif yang mencakup 16 subtipe. Kesamaan kompositum ini adalah bahwa yang sebagian besar 8

besifat predikat dan sebagai satuan maknanya tergantung dari nomina di luar kompositum itu (Kridalaksana, 2009: 126). Huruf a kecil dan b kecil sebagai tanda komponen kompositum sedang X tanda komponen di luar kompositum itu sebagai modifikator. Unsur lain di luar kompositum ditandai dengan Y. Paduan leksem tipe B terdiri dari: tipe B1 (sakit hati, patah hati, putus asa, senang hati, jatuh hati, salah paham, keras kepala, banyak bicara, berat hati, dan masuk akal), tipe B2 (jarak jauh), tipe B3 (terima kasih, bunuh diri, buka puasa, turun gunung, ambil pusing, angkat bicara, diam diri, cuci tangan, buang air, banting tulang, dan jalan kaki), tipe B5 (luar biasa, luar kota, luar negeri, siap pakai, dan jauh hari), tipe B9 (tahan lama), tipe B10 (patah arang), tipe B12 (pulang kampung), tipe B13 (naik haji, jatuh cinta, dan jatuh hati). Contoh paduan leksem tipe B. Ini kesalahpahaman dan tidak ada hubungannya dengan Raffi.(Nova: hal 13, NO.1273/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe B1 yaitu kesalah pahaman. Kesalahpahaman merupakan hasil konfiksasi ke-an dengan kompositum salah paham. Salah mempunyai makna tidak benar atau tidak betul (KBBI, 2008: 1206). Paham mempunyai makna pengertian (KBBI, 2008: 998). Makna leksem salah dan leksem paham berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum salah paham. Makna kompositum salah paham berarti salah dan keliru dalam memahami pembicaraan, pernyataan, sikap orang lain (biasanya menimbulkan reaksi bagi yang bersangkutan) atau salah tangkap (KBBI, 2008: 1207). Makna kompositum kesalahpahaman berarti suatu hal yang salah dan keliru dalam memahami pembicaraan, pernyataan, dan sikap orang lain. 9

3. Tipe C Tipe ini bersifat koordinatif yaitu urutan komponennya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya.kompositum ini mencakup 7 subtipe. Paduan leksem tipe C terdiri dari: tipe C1 (kasih sayang, cinta kasih, susah payah, dan ikut campur), tipe C2 (rumah tangga, tanah air, tanggung jawab, kembang biak, cita rasa, dan nenek moyang), tipe C3 (kawin cerai, suka duka, jatuh bangun, kembang kempis, kesana kemari, dan luar dalam), tipe C4 (suami istri dan putra putri), tipe C6 (satu padu, terus terang, dan campur aduk), dan tipe C7 (ambil alih dan tanya jawab). Contoh paduan leksem tipe C Anda juga tak perlu bersusah payah membela diri dihadapan mertua karena suami pasti akan membela Anda bila ibunya berkata atau berpikir buruk tentang Anda. (Nova: hal 44, NO.1272/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe C1 yaitu bersusah payah. Perpaduan leksem bersusah payah merupakan hasil prefiksasi ber- dengan kompositum susah payah. Susah mempunyai makna rasa tidak senang (karena sukar, sulit, berat, dsb) (KBBI, 2008: 1363). Payah mempunyai makna dalam kesulitan (KBBI, 2008: 1033). Makna leksem susah dan leksem payah berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum susah payah. Makna kompositum susah payah berarti sangat sukar (susah) (KBBI, 2008: 1363), sedang makna kompositum bersusah payah berarti mengerjakan sesuatu dengan memeras keringat (KBBI, 2008: 1363). 4. Tipe D Tipe ini disebut kompositum berproleksem yang mencakup gabungan proleksem dan leksem. Proleksem yang dimaksud adalah bahwa dalam bahasa Indonesia hanya disajikan bentuk-bentuk yang berperan sebagai pembentukan kata, jadi yang bisa bergabung dengan leksem yang sudah 10

lazim dalam bahasa indonesia ( Kridalaksana, 2009: 148). Paduan leksem tipe D misalnya: internasional. Contoh paduan leksem tipe D. Novieta mengaku proyek rumah sakit menyenangkan karena banyak pengetahuan sekaligus tantangan yang diperolehnya, apalagi jika rumah sakit yang ia tangani desainnya mengacu pada standar internasional. (Nova: hal 7, NO.1272/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe D yaitu internasional. Inter mempunyai makna (di) antara dua, (di) antara, atau tengah (KBBI, 2008: 542). Nasional mempunyai makna bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, dan meliputi suatu bangsa (KBBI, 2008: 953). Makna proleksem inter dan leksem nasional berkaitan secara langsung dengan makna kompositum internasional. Makna kompositum internasional berarti menyangkiut bangsa atau negeri seluruh dunia dan antar bangsa (KBBI, 2008: 543). 5. Tipe E Tipe ini disebut kompositum sintetis.kompositum sintetis terjadi dari bentuk yang secara morfologis terikat dan bentuk yang secara morfologis bebas, atau bentuk terikat dan bentuk terikat (Kridalaksana, 2009: 151). Paduan leksem tipe E terdiri dari: bentuk terikat dan bentuk bebas (ekstrakurikuler) dan bentuk terikat dan bentuk terikat ( psikologi dan grafologi) Contoh paduan leksem tipe E. Tak tanggung-tanggung, Cinta langsung mengambil dua jurusan sekaligus, psikologi dan ilmu politik. (Nova: hal 3, NO.1271/XXV) Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe E yaitu psikologi. Kompositum psikologi hasil penggabungan leksem logia dan leksem psike. Leksem logia berasal dari bahasa asing yang berarti ilmu. Psike mempunyai makna jiwa, sukma, dan rohani (KBBI, 2008: 1109). Makna 11

leksem logia dan leksem psike berkaitan secara langsung dengan makna kompositum psikologi. Makna kompositum psikologi berarti ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa (KBBI, 2008: 1109). D. Simpulan Berdasarkan hasil analisis perpaduan leksem pada tabloid Nova edisi Juli 2012 ditemukan 5 tipe paduan leksem yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Terdapat 298 data berupa kalimat yang di dalamnya terdapat perpaduan leksem serta 81 data fakta. Tipe A dan tipe B komponen-komponennya berstatus berlainan (subordinatif), tipe C komponen-komponennya berstatus sederajat (koordinatif), D dan E di luar ketiganya. Tipe A (subordinatif substantif) mempunyai kesamaan bahwa semua kompositum merupakan kompositum substantif, dan tidak ada penghubung berupa partikel atau afiks di antara komponennya. Tipe A ditemukan 12 subtipe. Tipe B (kompositum subordinatif atributif) yang sebagian besar bersifat predikat dan maknanya tergantung dari nomina di luar kompositum itu. Tipe B ditemukan 8 subtipe. Tipe C bersifat koordinatif yaitu urutan komponennya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya. Tipe C ditemukan 6 subtipe. Tipe D disebut kompositum berproleksem yang mencakup gabungan proleksem dan leksem. Salah satu komponenny terikat dengan unsur yang menyertainya. Tipe E disebut kompositum sintetis. Kompositum ini terdiri dari bentuk terikat dan bentuk bebas, bentuk terikat dan bentuk terikat. Adapun makna yang dikaji adalah makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal pada paduan leksem tanpa konteks apapun sedangkan makna gramatikal yang terdapat pada paduan leksem karena proses afiksasi dan komposisi. Makna tiap leksem dengan makna kompositum 12

berkaitan secara langsung, berkaitan secara tidak langsung, dan tidak berkaitan. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.. 2009. Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 1988. Beberapa Prinsip Perpaduan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kanisius.. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ke-3 Cetakan kelima. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.. 2009. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roesdakarya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. 13