PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberadayaan Calon Tenaga Kerja Wanita Indonesia Ke Taiwan Dan Hongkong Pelatihan Bahasa Mandarin Dan Pengenalan Budaya Tionghoa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap kekuatan kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.

Perempuan dan Industri Rumahan

LAPANGAN RT 7 DAGO POJOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUKU PANDUAN PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan UUD 1945 telah dinyatakan secara. tegas bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Keterpencilan membuat sebagian masyarakat Indonesia sampai saat ini masih

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

FAKTOR FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA. PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN KONSELING, PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun 2009 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia

PENGABDIAN bagi PELAKU USAHA. Di SEKITAR UNPAR

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM STUDI S3 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP

Laporan Kegiatan. Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

KARAKTERISTIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL DALAM KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN KAWASAN RAWA JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

PENGHARGAAN ADIUPAYA PURITAMA KELOMPOK INDIVIDU/ORGANISASI TAHUN 2009

FORMULIR. Format Proposal Penelitian

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN BUM DESA. Sugeng Budiharsono

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Ipteks bagi Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. aman, damai, dan sejahtera. Gerbang Sadu Mandara adalah wadah bersama

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Banyak permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Secara umum kita dapat melihat bahwa pada saat ini kondisi rakyat yang

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

LEMABAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

II. TINJAUAN PUSTAKA

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi mana pun. Selain bersifat

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

BAB III METODOLOGI KAJIAN

: PEMBINAAN WILAYAH TINGKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Peran TKPK Kabupaten/Kota dalam Penggulangan Kemiskinan pasca UU 6 Tahun 2014 tentang Desa. Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. poranda, ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja dan

Transkripsi:

(Kegiatan Pengabdian Internal UNPAR) PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Disusun Oleh: Dr. Gandhi Pawitan Dr. Sukawarsini Djelantik Dr. Tutik Rachmawati Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016 Warna sampul: kuning (FE), merah (FH), putih (FISIP), biru doker (FT), abu-abu (FF), oranye (FTI), biru muda (FTIS) 1

Laporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pemberdayaan Keluarga Di Desa Arjasari Kabupaten Bandung 1. Latar Belakang Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1, ayat (8)). Pada ayat 9 dilanjutkan bahwa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses membangun peran masyarakat melalui penguatan kemandirian masyarakat lapisan bawah dalam menghadapi aspek kesehariannya. Masyarakat tidak dipandang hanya sebagai obyek penerima manfaat saja, melainkan juga mempunyai peran dan posisi sebagai pelaksana ataupun perancang. Hal ini menunjukkan kemandirian masyarakat dalam membangun komunitasnya sendiri ataupun lainnya. Selain itu juga akan memunculkan ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, serta ikut menentukan proses politik di ranah negara. Pada dasarnya masyarakat memiliki peran sentral untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan dan 5

pemerintahan. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktor-aktor masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri. Proses pemberdayaan bisa berlangsung lebih kuat, komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur tersebut membangun kemitraan dan jaringan yang didasarkan pada prinsip saling percaya dan menghormati. 2. Relevansi Pembangunan Masyarakat Arjasari Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatankekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen ataupartisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berartiterbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan. Berdasarkan observasi awal pada program pengabdian tahun 2015 yang lalu, didapatkan bahwa masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai sistem UKM dan tingginya potensi yang ada di desa Arjasari. Sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, membutuhkan tindakan ataupu aktifitas terstruktur untuk memperkaya pengetahuan masyarakat dan mendukung usaha yang selama ini telah dilakukan oleh masyarakat Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Proyek Community Development ini juga berkaitan dengan sesanti UNPAR yaitu Bakuring Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat. Salah satu perwujudannya adalah melalui proyek pengabdian kepada masyarakat. Sebagai salah satu tonggak dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa di lingkungan Program Studi Magister Ilmu Sosial khususnya, Sekolah Pasca Sarjana UNPAR pada umumnya, perlu melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk 6

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Para mahasiswa MIS sebagai kelompok akademisi muda perlu menunjukkan kepedulian dan keprihatinan mengenai masalah-masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di Provinsi Jawa Barat. Selain itu juga, kegiatan pengabdian ini dapat menjadi sarana bagi dosen dan mahasiswa MIS, agar mendapatkan pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat. 3. Sasaran dan Tujuan Kegiatan Sasaran Kegiatan community development terkait dengan pemberdayaan masyarakat ini dikhususkan untuk masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Fokus selanjutnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan yang memiliki usaha mikro dan kecil. Selain itu, kegiatan ini pun menyasar pada institusi Desa Arjasari, dalam upayanya untuk mewujudkan Desa Wisata Arjasari. Tujuan Menumbuhkan landasarn yang kuat sehingga masyarakat sasarn memiliki kemampuan untuk mandiri dan mengatasi keterbelakangan, terutama mandiri dalam hal mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari. Kebutuhan dasar mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang terbatas, akses pada tanah yang terbatas padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat. Selain itu, melemahnya peran pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut struktural (kebijakan) dan kultural (Usman, 2004). Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari proyek pemberdayaan ini adalah: 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung secara ekonomi. 2. Meningkatkan tingkat sosial warga melalui program capacity building yang ada. 3. Memaksimalkan poteni yang ada di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Pelaksanaan Pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung ini adalah tim kerja yang terdiri dari dosen dan mahasiswa magister ilmu sosial program 7

pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan. Kegiatan tersebut akan melibatkan peangku kepentingan yang lain yaitu: 1. Masyarakat di desa Arjasari, Kabupaten Bandung. 2. Perwakilan dari NGO Wadah Foundation. 3. Tim ahli yang terdiri atas dosen-dosen FISIP dan FTI Unpar. 1. Mitra Kerjasama : Yayasan Wadah Titian Harapan. Yayasan Wadah Titian Harapan pada program pengabdian ini adalah bertindak sebagai wakil dari masyarakat di Arjasari. integrasi program pengabdian Yayasan Wadah Titian Harapan. 2. Pendekatan Program pengabdian yang diselenggarakan mengacu pada Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan project ini adalah pendekatan pemberdayaan yang berdasarkan pada prinsip belajar bersama untuk memecahkan masalah bersama. Dengan prinsip tersebut, tim tidak menempatkan diri pada posisi yang dominan dalam hal pnegetahuan namun pada posisi dimana pelaksana kegiatan membantu masyarakat dengan belajar bersama masyarakat. Masyarakat dipandang juga sebagai salah satu sumber pengetahuan, dan pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut. 3. Rencana Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran. Pada proyek ini, akan dilakukan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana kegiatan yang telah memiliki deskripsi tugas masing-masing. Berikut penjelasannya: Pemantauan Kegiatan pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, dan dilakukan secara berkala (satu kali dalam satu bulan). Dan biasanya dilakukan pada setiap kegiatan berlangsung, baik dari proses sebelum berlangsungnya acara, ketika Hari H kegiatan/acara, maupun pasca acara/kegiatan berlangsung. Evaluasi dan Pembelajaran Kegiatan evaluasi ini dilakukan dalam 2 periode yaitu: Setelah Selesai Program Evaluasi dan pembelajaran dilakukan dalam durasi 15-30 menit setiap per kegiatannya. Dan diikuti oleh panitia kegiatan, pengisi acara, serta masyarakat. Evaluasi ini dirancang seperti obrolan santai antara semua partisipan didalam acara, dengan tujuan sebagai media 8

perbaikan kegiatan serta media sharing diantara anggota komunitas itu sendiri. Pada akhir setiap sub-program Evaluasi dan pembelajaran ini dilakukan dengan durasi yang cenderung lebih lama dan bersifat lebih flexibel baik dari segi waktu, tempat, dan lain-lain. Diikuti oleh panitia atau pelaksana kegiatan saja, tanpa melibatkan masyarakat didalamnya. Evaluasi ini bisa dikonotasikan sebagai rapat akbar persub proyek, yang membahas progress dari masingmasing kegiatan, serta sebagai media untuk mencari solusi dari masalah yang telah diperoleh dari program pemantauan. Evaluasi ini bersifat cenderung lebih formal. 4. Sasaran Proyek community development terkait dengan pemberdayaan masyarakat ini dikhususkan untuk masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Fokus selanjutnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan yang memiliki usaha mikro dan kecil. 5. Tujuan Memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/kesenjangan/ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi atau layak. Kebutuhan dasar mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang terbatas, akses pada tanah yang terbatas padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat. Selain itu, melemahnya peran pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut struktural (kebijakan) dan kultural. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung secara ekonomi. 2. Meningkatkan tingkat sosial warga melalui program capacity building yang ada. 3. Memaksimalkan poteni yang ada di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. 6. Pelaksana dan Peserta Pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung ini adalah tim kerja yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Magister Ilmu 9

Sosial Sekolah Pasca Sarjana Universitas Katolik Parahyangan. Kegiatan tersebut akan melibatkan peangku kepentingan yang lain yaitu: 1. Masyarakat di desa Arjasari, Kabupaten Bandung. 2. Perwakilan dari NGO Wadah Foundation. 3. Tim ahli yang terdiri atas dosen-dosen FISIP dan FTI Unpar, serta pihak eksternal yang relevan. Beberapa tenaga ahli yang dilibatkan adalah a. Dr. Judy Retti Witono, Ir., MappSc (narasumber pengolahan jagung) b. Citra Puspitasari (narasumber produk kreatif dari jagun dan limbahnya) c. Dr. Catharina Ria Budiningsih, SH., MCL. (narasumber HKI). 7. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan project ini adalah pendekatan pemberdayaan yang berdasarkan pada prinsip belajar bersama untuk memecahkan masalah bersama. Dengan prinsip tersebut, tim tidak menempatkan diri pada posisi yang dominan dalam hal pnegetahuan namun pada posisi dimana pelaksana kegiatan membantu masyarakat dengan belajar bersama masyarakat. Masyarakat dipandang juga sebagai salah satu sumber pengetahuan, dan pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut. 8. Rencana Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran. Pada kegiatan pengabdian ini, akan dilakukan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana kegiatan yang telah memiliki deskripsi tugas masing-masing. Berikut penjelasannya: 1. Pemantauan. Kegiatan pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, dan dilakukan secara berkala (satu kali dalam satu bulan). Dan biasanya dilakukan pada setiap kegiatan berlangsung, baik dari proses sebelum berlangsungnya acara, ketika Hari H kegiatan/acara, maupun pasca acara/kegiatan berlangsung. 2. Evaluasi dan Pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dilakukan dalam 2 periode yaitu: a. Setelah Selesai Program. Evaluasi dan pembelajaran dilakukan dalam durasi 15-30 menit setiap per kegiatannya. Dan diikuti oleh panitia kegiatan, pengisi acara, serta masyarakat. Evaluasi ini dirancang seperti obrolan santai antara semua partisipan didalam acara, dengan tujuan sebagai media perbaikan kegiatan serta media sharing diantara anggota komunitas itu sendiri. b. Pada akhir setiap sub-program. Evaluasi dan pembelajaran ini dilakukan dengan durasi yang cenderung lebih lama dan bersifat lebih flexibel baik 10

dari segi waktu, tempat, dan lain-lain. Diikuti oleh panitia atau pelaksana kegiatan saja, tanpa melibatkan masyarakat didalamnya. Evaluasi ini bisa dikonotasikan sebagai rapat akbar persub proyek, yang membahas progress dari masing-masing kegiatan, serta sebagai media untuk mencari solusi dari masalah yang telah diperoleh dari program pemantauan. Evaluasi ini bersifat cenderung lebih formal. 9. Pelaksanaan Program Ada dua program besan yang akan dijalankan, yaitu : A. Pembinaan terhadap Usaha Kecil dan Menengah B. Pembinaan untuk perwujudan Desa Arjasari sebagai Desa Wisata Partisipan Pemilik Usaha Kecil dan Menenagh Masyarakat dan aparat desa. Panitia pelaksana program desa wisata LSM Yayasan Wadah Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini akan dilakukan secara sustainable dan konsisten dalam jangka waktu kurang lebih 10 bulan. Adapun rencana kegiatan ini dilakukan dari bulan Maret Desember 2016. Jadwal Kegiatan Program : Program pengabdian ini dilaksanakan pada Maret Desember 2016 No Nama Program 2016 Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des 1 Koordinasi dengan mitra dan mengidentifikasi potensi pertanian dan industri lokal di Arjasari X 2 Program Pengembangan produk lokal Arjasari X X 3 Penyuluhan Pengolahan limbah X X pertanian/industri 4 Penyuluhan mengenai hukum dan KDRT X X 5 Penyuluhan keuangan X X Penyuluhan pemasaran 6 Evaluasi X 7 Penyuluhan mengenai turisme X X 8 Pelatihan Standar Kebersihan & Pengelolaan Lingkungan X X 9 Pelatihan Kesenian Daerah X X 10 Pelatihan Pembuatan Cenderamata X X 11 Penyuluhan Pemasaran/periklanan X 12 Evaluasi X 11

10. Outcome Short Term a. Knowledge. Masyarakat dapat mempelajari banyak sekali pengetahuan terkait usaha kecil dan menengah b. Aspirations. Masyarakat dapat belajar untuk berorganisasi dan berani mengeluarkan pendapat selama kegiatan karena dilakukan dengan proses belajar bersama. Long Term Adapun yang dihasilkan pada program ini dalam jangka waktu panjang, yaitu usaha Kecil dan Menengah yang ditekuni oleh masyarakat dapat menjadi sumber penghasilan yang utama atau kebanggaan (khas) bagi Desa Arjasari Kabupaten Bandung 11. Penutup Pengabdian terhadap masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab universitas dalam aktivitasnya di tengah-tengah masyarakat. Demikian proposal ini kami buat dengan harapan, kegiatan di atas dapat terlaksana dengan lancar dan baik. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan di atas. 12. Foto Kegiatan Pengabdian April Desember 2016 12

Pemaparan materi tentang Gender dan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Suke Djelantik, Tutik Rachmawati, dan beberapa mahasiswa MIS, Juni 2016. Tim aparat desa Arjasari tidak tampak dalam foto ini. Diskusi dengan peserta, Juni 2016. Diskusi bersama komunitas Happy Mom, desa Arjasari, Juni 2016 13

Diskusi Gender dan KDRT, Juni 2016. Diskusi Gender dan KDRT, Juli 2016. 14

Komunitas Ibu Desar Arjasari yang memiliki antusias tinggi mengikuti acara diskusi Gender dan KDRT, Juli 2016. Diskusi Gender dan KDRT, juli 2016. Kunjungan Studi Banding ke Desa Sukalaksana, Garut, September 2016. Proyek Distribusi Air Bersih Desa Arjasari evaluasi dan rencana pengembangan. 15

Kunjungan ke sumber air desa Arjasari, November 2016 16

Instalasi distribusi air. Bak Penampungan Air Bersih, sebagai pusat distribusi air bersih desa Arjasari, November 2016. 17

Kegiatan kunjungan/studi banding ke Desa wisata Sukalaksana Garut (Juli 2016) 18