80 BAB V KESIMPULAN Dari uraian-uraian dan analisa pada bab-bab sebelumnya untuk eksperimen penyimpan kalor dengan menggunakan parafin dan variasi campuran parafin dengan logam sebagai heat storage materials penulis dapat menarik kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian eksperimen dengan membandingkan parafin dan variasi campuran parafin dengan logam dengan sumber kalor 300 W dengan waktu pemanasan 40 menit. menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 1. 100 % mampu menyimpan panas dengan suhu maksimal 77 C. Dan waktu pelepasan selama 560 menit. 2. 90% : logam 10% mampu menyimpan panas dengan suhu maksimal 87 C. Dan waktu pelepasan selama 610 menit. 3. 70% : logam 30% mampu menyimpan panas dengan suhu maksimal 87 C dan waktu pelepasan selama 490 menit. 4. 50% : logam 50% mampu menyimpan panas dengan suhu maksimal 108 C. Dan waktu pelepasan selama 350 menit. 5. Material uji yang mampu menyimpan panas dalam waktu yang lebih lama adalah variasi campuran material parafin 90% : logam 10%, 80
81 sedangkan material uji yang mampu menyerap kalor dengan suhu tinggi adalah variasi campuran material parafin 50 % : logam 50%. 6. Dengan menggunakan metode integral/teknik pengintegralan parafin 90%: logam 10% mempunyai kemampuan penyimpanan panas sebesar 1,34% lebih baik dari material uji parafin 100% 7. Untuk material uji parafin 70% : logam 30% memiliki kemampuan penyimpanan panas -9,79% lebih buruk dari parafin 100% 8. Pada material uji parafin 50% : 50% memiliki kemampuan penyimpanan panas -15,60% lebih buruk dari parafin 100% 5.2 Saran Peneliti menyadari bahwa permasalahan yang belum terungkap masih banyak yang berkaitan dengan eksperimen mengenai heat storage materials ini, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya agar diperoleh pemanfaatan penyimpanan panas yang lebih baik, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Sumber kalor yang digunakan dalam eksperimen selanjutnya, sebaiknya memakai oven karena memiliki temperatur pemanasan yang konstan, karena bila temperatur tidak konstan akan sangat berpengaruh terhadap temperatur penyerapan kalor. 2. Ruang pelepasan kalor sebaiknya diisolasi, dengan tujuan untuk memperlambat proses pelepasan kalornya. 3. Pada saat pengujian sebaiknya dilakukan diruangan yang memiliki temperatur ruangan yang stabil (pengkondisian udara), hal ini berpengaruh
82 terhadap temperatur ruangan pada waktu proses pengambilan data eksperimen. Sehingga temperatur tidak berubah-ubah (konstan). 4. Pengukuran terhadap panas sebaiknya menggunakan kalorimeter karena lebih akurat dan teliti. 5. Untuk eksperimen berikutnya dan yang akan datang perlu kiranya menggunakan tembaga ataupun kayu sebagai variasi campuran Heat Storage Material. 6. Bagi peneliti berikutnya selain memvariasikan pada campuran material uji dapat juga memvariasikan waktu pemanasan, dan variasi sumber kalor.
4.1.5 Pengolahan data perbandingan kemampuan menyimpan panas pada materials uji parafin dan variasi campuran parafin dengan logam. Tabel IV.1 Perbandingan kemampuan menyimpan panas material uji pada waktu 10 180 ( menit ) No 1 2 3 4 Material uji 100 % 90% : logam10% 70% : logam30% 50% : logam50% T r T p Waktu pelepasan/penurunan kalor ( menit ) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 30ºC T 1 76 67 61 58 58 57 57 56 56 56 56 55 55 54 53 53 52 51 T 2 47 44 42 40 40 39 39 38 38 38 38 37 37 37 37 37 36 36 T 3 38 37 36 34 34 34 33 33 33 33 33 33 33 33 32 32 32 32 T 1 80 71 64 60 59 58 58 58 57 57 57 56 56 55 54 54 53 52 T 2 53 52 46 44 42 41 41 40 40 40 40 39 39 39 39 38 38 38 T 3 41 40 38 37 36 35 35 35 35 34 34 34 34 34 34 34 33 33 T 1 81 68 61 56 54 53 52 52 51 51 50 49 49 48 47 45 44 43 T 2 55 47 44 41 40 40 40 40 40 40 39 39 39 38 38 37 37 37 T 3 43 40 38 37 36 36 36 36 36 36 35 35 35 35 35 34 34 34 T 1 105 81 68 59 54 53 52 51 50 48 46 45 44 42 41 39 38 37 T 2 58 52 47 43 40 40 39 38 37 37 37 36 35 35 34 34 34 33 T 3 46 43 40 37 36 35 34 34 33 33 33 33 32 32 32 31 31 31 64
Tabel IV.2 Perbandingan kemampuan menyimpan panas material uji pada waktu 190-360 ( menit ) No Material uji Waktu pelepasan/penurunan kalor ( menit ) r p 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 1 100 % 30ºC T 1 51 50 49 48 47 46 45 45 44 43 42 42 42 41 40 40 39 38 T 2 36 36 35 35 35 35 34 34 34 34 34 34 34 34 33 33 33 33 T 3 32 32 32 32 32 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 30 2 90% : logam10% T 1 51 50 49 48 46 46 45 44 44 43 42 42 41 41 40 39 39 38 T 2 37 37 37 36 36 36 36 36 35 35 35 35 35 34 34 34 33 33 T 3 33 33 33 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 31 31 31 31 31 3 70% : logam30% T 1 42 41 41 40 39 39 38 37 37 36 36 36 35 35 34 34 34 34 T 2 36 36 36 35 35 35 35 34 34 34 34 33 33 33 33 33 32 32 T 3 34 33 33 33 33 33 33 33 33 32 32 32 32 32 32 31 31 31 4 50% : logam50% T 1 37 36 35 34 33 33 32 32 31 31 31 30 30 30 30 30 29 29 T 2 33 32 32 31 31 31 31 30 30 30 30 30 30 29 29 29 29 29 T 3 31 31 30 30 30 29 29 29 29 39 29 29 29 29 29 29 29 29 65
Tabel IV.3 Perbandingan kemampuan menyimpan panas material uji pada waktu 370-540 ( menit ) No Material uji T r T p Waktu pelepasan/penurunan kalor ( menit ) 370 380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510 520 530 540 1 100 % 30ºC T 1 38 38 37 37 36 36 36 35 35 34 34 34 33 33 33 33 32 31 T 2 33 32 32 32 32 32 32 32 32 31 31 31 31 31 31 31 31 30 T 3 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 2 90% : logam10% T 1 38 37 37 36 36 36 35 35 35 35 34 34 34 34 33 33 33 33 T 2 33 33 33 33 33 33 32 32 32 32 32 32 31 31 31 31 31 31 T 3 31 31 31 31 31 31 31 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 3 70% : logam30% T 1 33 33 33 33 32 32 32 32 32 31 31 31 30 30 30 30 30 30 T 2 32 32 32 32 32 32 31 31 31 31 31 30 30 30 30 30 30 30 T 3 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 30 30 30 30 30 30 30 4 50% : logam50% T 1 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 T 2 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 T 3 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 66
Tabel IV.4 Perbandingan kemampuan menyimpan panas material uji pada waktu 550-610 ( menit ) No Material uji T r T p Waktu pelepasan/penurunan kalor ( menit ) 550 560 570 580 590 600 610 1 100 % 30ºC T 1 31 30 30 30 30 30 30 T 2 30 30 30 30 30 30 30 T 3 30 30 30 30 30 30 30 2 90% : logam10% T 1 33 32 32 32 31 31 30 T 2 31 31 30 30 30 30 30 T 3 30 30 30 30 30 30 30 3 70% : logam30% T 1 30 30 30 30 30 30 30 T 2 30 30 30 30 30 30 30 T 3 30 30 30 30 30 30 30 4 50% : logam50% T 1 29 29 29 29 29 29 29 T 2 29 29 29 29 29 29 29 T 3 29 29 29 29 29 29 29 67
83 DAFTAR PUSTAKA 1. Adrian Bejan. 1984. Convection Heat Transfer. New York: John Wiley & Sons. 2. Astu Pudjanarsa, Djati Nursuhud.2008. Mesin Konversi Energi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi. 3. Bizzy Irwin. 2011. Perpindahan Kalor Konduksi Satu Dimensi. Seri Buku Ajar. Palembang : Andira Ar Razzaq. 4. Bizzy Irwin. 2011. Perpindahan Kalor Konduksi Dua Dimensi. Seri Buku Ajar. Palembang : Andira Ar Razzaq. 5. Djoko Setyardjo. 2006. Ketel Uap. Cetakan Keenam. Jakarta : Pradnya Paramita. 6. Francis Weston Sears. 1994. Mekanika Panas dan Bunyi. (terjemahan). Bandung: Bina Cipta. 7. Frank Kreith. 1994. Prinsip-prinsip Perpindahan Kalor. Edisi Ketiga (terjemahan). Jakarta: Erlangga. 8. Frank P. Incropera., David P Dewitt.1990. Introduction to Heat Transfer. Second Edition. New York : John Wiley & Sons. 9. J.P Holman. 1984. Perpindahan Kalor. Edisi Kelima (terjemahan). Jakarta: Erlangga. 10. J.P.Holman. 1997. Heat Transfer. 8th Edition. New York: Mc.Graw-Hill.Inc. 11. J.P. Edwin,Varberg Dale, E.R.Steven. 2004. Kalkulus. EdisiKedelapan. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 83
84 12. J.P. Edwin,Varberg Dale, E.R.Steven. 2003. Kalkulus. EdisiKedelapan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga 13. J.P. Edwin,Varberg Dale, E.R.Steven. 2006. KalkulusdanGeometriAnalitis. EdisiKelima. Jilid 2. Jakarta: Erlangga 14. Keenan,Klienfielter,Wood.1984. Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam Jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Erlangga. 15. Kenneth Si Hurst. 2006. Prinsip-Prinsip Perancangan Teknik. Jakarta : Erlangga. 16. Laurence H, Van Vlack. 1991. Ilmu dan Teknologi Bahan. Edisi Kelima (terjemahan). Jakarta: Erlangga. 17. M.M.Abbott.1994. Termodinamika. EdisiKedua. Jakarta. Erlangga. 18. Moran J Micharl. 2004. TermodinamikaTeknik. EdisiKeempat. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 19. Schilchting. 1979. Boundary- Layer Theory. New York: Mc.Graw-Hill.Inc. 20. Tipler A Paul. 2001. FisikauntukSainsdanTeknik. EdisiKetiga. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 84