UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQUR AN HADIST MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DI MTsS BUSTANUL HUDA KOTA LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh: MAULIDAR Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Fakultas/Jurusan: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PAI NIM: 102010020 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M
SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala (IAIN) Langsa Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana ( S-1 ) Dalam Ilmu Tarbiyah Diajukan Oleh: MAULIDAR Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Fakultas/Jurusan: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PAI NIM: 111005418 Disetujui : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Purnamawati, M.Pd Yusaini, M.Pd
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Alhamdulillah, segala puji beserta syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Alqur an Hadist melalui Model Pembelajaran Direct Instruction Di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa. Selanjutnya shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Penulisan skripsi ini adalah dalam rangka melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi salah satu referensi keilmuan dalam bidang agama islam. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kendala, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Purnamawati, M.Pd., sebagai pembimbing utama dan Bapak Yusaini, M.Pd., sebagai pembimbing kedua yang telah dengan senang hati dan bersungguh-sungguh i
memberi bimbingan yang berguna bagi penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada : 1. Ayahanda dan Ibunda kutundukkan kepala mengenang jerih payahmu, dengan dorongan serta do a yang tulus sehingga Ananda telah dapat menggapai cita-cita. 2. Bapak DR.H. Zulkarnaini, M.A., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. 3. Kepada Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa yang telah sangat membantu dalam proses perjalanan perkuliahan penulis. 4. Kepada penasehat akademik yang sangat membantu penulis dan membimbing serta mengarahkan penulis selama proses perkuliahan. 5. Semua dosen jurusan Tarbiyah khususnya Prodi Pendidikan Agama Islam yang telah mendidik, mengajar dan memberi dorongan kepada penulis. 6. Ibu Rohani, S.Ag., selaku Kepala Madrasah di MTsS Bustanul Huda Langsa yang telah berkenan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian. 7. Ibu Rohani, S.Ag., juga selaku guru Al-Qur an Hadis di MTsS Bustanul Huda Langsa yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian lapangan. 8. Kepada semua Kakanda dan Adinda yang telah mendorong dan memotivasi penulis dalam menyusun skripsi ini. ii
9. Sahabat-sahabat terbaikku serta seluruh rekan-rekan seperjuangan khususnya di unit 1 Prodi PAI angkatan 2010/2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ikut memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah Swt. memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan selama menyusun skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Langsa, Oktober 2015 (Maulidar) iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... Hal i iv v vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 E. Penjelasan Istilah... 7 F. Kajian Penelitian... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar... 10 B. Prestasi Belajar... 12 C. Model Pembelajaran... 16 D. Model Direct Intructional... 18 E. Pembelajaran Al-Qur an Hadis... 21 F. Model Pembelajaran dalam Al-Qur an Hadis... 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32 C. Subjek Penelitian... 33 D. Langkah-Langkah Penelitian... 33 E. Insrumen Penelitian... 35 F. Teknik Pengumpulan Data... 36 G. Teknik Analisa Data... 36 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Sekolah... 40 B. Analisis Hasil Penelitian... 41 C. Pembahasan... 52 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 56 B. Saran... 56 DAFTAR PUSTAKA... 58 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pengajaran Langsung... 19 Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan Penelitian... 32 Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I... 44 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II... 49 Tabel 4.3 Persentase Perasaan Siswa Terhadap Pelajaran Al-Qur an Hadis... 51 Tabel 4.4 Persentase Ketertarikan Siswa terhadap Pelajaran Al-Qur an Hadis dengan Menggunakan Model Direct Instruction... 51 Tabel 4.5 Persentase Pendapat Siswa dengan Menggunakan Model Direct Instruction Siswa dapat Menyampaikan Pendapat dengan Teman dan Guru Pada Saat Pembelajaran di Kelas... 51 Tabel 4.6 Persentase Pendapat Siswa terhadap Diskusi Antarteman jika Mendapatkan Solusi yang Berbeda... 52 Tabel 4.7 Persentase Pendapat Siswa terhadap Model Direct Instruction dapat Memberikan Manfaat pada Diri Siswa... 52 Tabel 4.8 Persentase Pendapat Siswa terhadap Cara Guru Mengajar... 52 v
ABSTRAK Pemilihan model yang tepat dalam pembelajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pembelajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Salah satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui yang dapat melibatkan siswa aktif serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Model pembelajaran langsung (direct instruction) merupakan model penyampaian materi yang dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar dan melakukan latihan-latihan pada materi yang baru disampaikan oleh guru. Terlihat pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa?; (2) Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui prestasi belajar siswa serta respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang di rancang berdasarkan Model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) serta refleksi. Instrumen penelitian menggunakan melalui tes, lembar observasi, dan angket respon siswa. Langkah peneliti untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data (kesimpulan). Setelah melakukan penelitian di MTsS Bustanul Huda Langsa dengan menerapkan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al- Qur an Hadist maka hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan model Direct Instruction dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Al-Qur an Hadis MTsS Bustanul Huda Langsa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar bahwa nilai siswa telah meningkat dari nilai 68,8 pada siklus I menjadi 76,2 menjadi pada siklus II. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model Direct Instruction sangat positif. Hal ini terlihat dari hasil angket respon siswa. Data yang diperoleh menyatakan siswa sebanyak 72% menyukai pembelajaran dengan menggunakan model Direct Instruction sehingga lebih mudah memahami materi Al-Qur an Hadis. v
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar dalam suatu pendidikan merupakan suatu proses yang direncanakan agar siswa dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Dalam suatu proses atau kegiatan belajar mengajar dibutuhkan seseorang yang berprofesi sebagai guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai tenaga pendidik sekaligus pengajar sengaja mempengaruhi arah proses ini menuju suatu tujuan tertentu. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran tersebut. Menurut pendapat Suherman, dkk. bahwa pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. 1 Peristiwa belajar disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Belajar dengan proses pembelajaran ada peran guru, bahan belajar, lingkungan yang kondusif, serta model atau metode dalam belajar. Salah satu penentu keberhasilan suatu pembelajaran adalah model atau cara penyampaian materi. Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika tujuan dari pembelajaran itu tercapai. Walaupun banyak faktor yang mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, tetapi model pembelajaran merupakan faktor yang penting yang dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan tersebut. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka guru dituntut untuk lebih kreatif dalam 1 Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2001), hlm. 7 1
2 menggunakan model pembelajaran agar siswa merasa tertarik dan aktif mengikuti pembelajaran serta pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dapat diterima dengan maksimal. Selain itu, dalam proses pembelajaran yang baik akan terjadi interaksi yang baik pula antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Suherman, dkk mengatakan dalam bukunya bahwa menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. 2 Pada era globalisasi ini, pendidikan lebih mengutamakan siswa yang aktif dan kreatif. Maka dari itu, guru juga dituntut untuk menggunakan cara yang lebih efektif agar siswa dapat belajar dengan baik dan menyenangkan serta tidak membosankan. Di antara model-model pembelajaran yang ada, tidak ada satu pun model atau cara pembelajaran yang dianggap baik untuk digunakan, model pembelajaran akan menjadi baik jika digunakan pada materi dan situasi kondisi yang tepat. Dalam suatu materi pembelajaran diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari satu model atau cara penyampaian materi selama model itu tepat digunakan. Setiap guru harus memiliki keahlian dalam memilih model pembelajaran yang dipakai sehari-hari di kelas. Pemilihan model yang tepat dalam pembelajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pembelajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Dari beberapa model pembelajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui yang dapat melibatkan siswa aktif 2 Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,... hlm. 8
3 dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Pembelajaran langsung atau pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. 3 Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Kardi dalam Trianto menjelaskan bahwa pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok. 4 Sintaks model pengajaran langsung seperti tertera dalam buku Trianto: Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Sintaks model pengajaran langsung disajikan dalam 5 tahap. Fase (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Fase (2) mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Fase (3) membimbing pelatihan. Fase (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Fase (5) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. 5 Berdasakan penjelasan di atas, jelas bahwa model pembelajaran langsung (direct instruction) merupakan model penyampaian materi yang dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar dan melakukan latihan-latihan pada materi yang baru disampaikan oleh guru. Terlihat pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata. Demikian halnya pada pembelajaran Qur an Hadits sebagai salah satu mata pelajaran di Madrasah yang harus diikuti oleh setiap siswa dan sangat membutuhkan materi tambahan, dengan tujuan bisa menulis, membaca dan 3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 41 4 Ibid., hlm. 43 5 Ibid.,
4 menterjemahkan Qur'an Hadits. 6 Dalam pelaksanaan pembelajaran memerlukan keterampilan khusus, untuk itu guru dituntut dapat memberi materi tambahan untuk menambah wawasan siswa, sehingga dengan mudah mengikuti kegiatan belajar mengajar Quran-Hadits. Sejalan dengan hal tersebut, Abdul dalam bukunya mengatakan bahwa: Wawasan siswa agar lebih mudah mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pelajaran Qur an Hadist dilakukan dengan berbagai kegiatan antara lain, (a) Belajar membaca Al-Qur`an dengan baik, (b) Belajar menulis huruf Al-Qur`an dengan baik, (c) Belajar Imla` yaitu latihan menulis huruf arab dengan guru membaca huruf Arab dan siswa menulisnya, (d) Belajar ilmu tajwid yaitu ilmu membaguskan bacaan Al-Qur'an. 7 Guru yang kreatif dalam menjalankan proses belajar mengajar selalu memahami kesulitan siswa dalam belajar, serta berupaya untuk mencari solusinya dengan menambah kegiataan baru yang lebih menyenangkan. Siswa yang belum lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur'an akan menemui kesulitan dalam belajar mata pelajaran A1-Qur'an Hadits, sebaliknya bila guru mengadakan pembinaan secara terus menerus, siswa akan mudah untuk membaca dan menulis huruf Al-Qur an dan Hadits. 8 Pada kenyataannya, di sekolah Madrasah Tsanawiyah Bustanul Huda yang terletak di Gampong Cinta Raja dalam upayanya meningkatkan prestasi siswa pada pelajaran al-qur an Hadist telah banyak dilakukan usaha oleh guru bidang studi, namun hasil yang diharapkan belum memuaskan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang upaya dalam 6 Abu Ahmadi, Metode Khusus Mengajar Agama, (Semarang: Toha Putra, 1976), hlm. 21 7 Abdul Mujieh, Kursus Kilat dapat Membaca Al-Qur an, (Jakarta: Bintang Terang, 1988), hlm. 37 8 Team Penyusun, Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah (GBPP), Mata Pelajaran Al- Qur an Hadist, (Jakarta: Purnama, 1987), hlm.102
5 meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran al-qur an Hadist dengan judul penelitian Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al- Qur an Hadist melalui Model Pembelajaran Direct Instruction di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa? 2. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa. 2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran direct instruction dalam mata pelajaran al-qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa.
6 D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkaitan dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa saat pembelajaran agama melalui salah satu alternatif pembelajaran, yaitu melalui model pembelajaran Direct Instruction. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk : a. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas VII tentang alternatif pembelajaran agama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction. b. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam belajar agama secara kritis, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai pembelajaran berfikirnya. c. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran agama dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction.
7 E. Penjelasan Istilah 1. Upaya Kata upaya artinya syarat untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal, dan ikhtiar. 9 Upaya guru yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di sekolah dalam pelajaran Al-Qur an Hadist. 2. Prestasi Belajar Presatasi merupakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, diselesaikan dan sebagainya oleh seseorang. 10 Prestasi belajar yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah hasil atau nilai yang dicapai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran Al- Qur an Hadits. 3. Direct Intruction Direct Intruction adalah suatu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosudural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. 11 4. Al-Qur an Hadits Alqur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang berfungsi sebagai mukjizat yang tertulis dalam 9 Indrawan WS, Kamus Bahasa Indonesia Indonesia, (Jombang, Lintas Media, 2002), hlm.544 10 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, tth), hlm. 301. 11 Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,... hlm.41
8 mushaf serta bernilai ibadah bagi yang membacanya. 12 Sedangkan Hadits secara bahasa adalah sabda dan perbuatan rasulullah SAW, 13 yang merupakan sumber asasi Islam yang kedua sebagai suatu cerita yang biasanya sangat pendek, dalam rangka memberikan informasi tentang apa yang dikatakan, dilakukan, disetujui atau tidak disetujui Nabi. 14 5. Belajar Al-Qur an Hadist Belajar Al-Qur an Hadist yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah salah satu mata pelajaran khusus agama yang harus dan wajib diikuti bagi semua siswa yang ada di Madrasah Bustanul Huda ini. Mata pelajaran Al-Qur an Hadist dalam hal ini membahas cara membaca serta cara memahami arti dari bacaan Al-Qur an yang dibaca serta hadis yang turut membahas materi yang berkaitan tersebut. F. Kajian Penelitian Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu: 1. Raudhatul Jannah dalam skripsinya yang berjudul Upaya Meningkatkan Kualitas Pemahaman Siswa pada Pelajaran Al-Qur an Hadist di MTsN 12 Abd.Wadud, Pendidikan Agama Islam: Al-Qur an Hadis, (Semarang: Toha Putra, 2009), hlm. 4 13 Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Surabaya: Apollo, 1994), hlm. 84. 14 Nasruddin Razak, Dinnul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1986), hlm. 36
9 Peureulak yang mengatakan bahwa menambah jam pelajaran Al-Qur an Hadist dapat meningkatakan kualitas pemahaman siswa. 15 2. Elistina telah melakukan penelitian pada tahun 2014 yang berjudul Penerapan Moodel Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli yang menyimpulkan bahwa pada Siklus I diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa atau sebesar 83,3% dari 30 siswa dengan nilai rata-rata 69,5. Sedangkan pada siklus II diperoleh ketuntasan belajara sebanyak 28 siswa atau sebesar 93,3% dengan nilai rata-rata 75,7. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 5 Basi. 16 Adapun yang menjadi perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Direct Instruction akan dilaksanakan pada materi Al-Qur an Hadist. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran Direct Instruction serta untuk melihat respon siswa terhadap penerapan pembelajaran Direct Instruction pada pelajaran Al-Qur an Hadist di MTsS Bustanul Huda Kota Langsa. 15 Raudhatul Jannah, Upaya Meningkatkan Kualitas Pemahaman Siswa pada Pelajaran Al- Qur an Hadist di MTsN Peureulak, (STAIN ZCK Langsa, 2009) 16 Elistina, Penerapan Moodel Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli, (FKIP Universitas Tadulako, 2014)