BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini Kerangka berfikir digunakan untuk memberikan kemudahan dalam memahami alur penelitian skripsi. Bagan kerangka berfikir berikut akan menggambarkan alur proses dari penelitian ini dari awal hingga memperoleh kesimpulan, sehingga dengan adanya badan kerangka berfikir tersebut mempermudah peneliti ataupun pengguna hasil karya penelitian ini untuk memahami alur proses peneltian ini. Bagan kerangka pemikiran penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berfikir dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penulis mengambil topik penelitian yaitu perbandingan strategi investasi saham aktif dan strategi investasi saham pasif dalam menghasilkan return yang maksimal dimana dari topik tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah adanya indikasi bahwa Bursa Efek Indonesia belum berjalan secara efisien sehingga investor bisa memperoleh return yang lebih tinggi dibandingkan dengan return pasar melalui pembentukan portofolio saham, serta
mengetahui strategi investasi dan pemilihan portofolio saham mana yang dapat memberikan return yang lebih besar bagi investor, dan oleh karena itu ruang lingkup penelitian akan mencakup saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai LQ- 45 periode Agustus juni 2006 sampai dengan Januari 2007. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah data pergerakan harga saham harian dari saham-saham perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini. 1.2 Model dan Metode Analisis Metode analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu metode analisis finansial dan analisis statistik. Analisis finansial digunakan untuk menghitung return dari setiap pemilihan saham dan strategi yang digunakan sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat tingkat signifikan dari setiap return yang dihasilkan
Model penelitian Analisis Finansial Analisis statistik Strategi investasi pasif Strategi investasi aktif SPSS 16.0 Growth stock dan value stock Growth stock dan value stock Return return Gambar 3.2 Model dan Metode Analisis 1.2.1 Metode Analisis Finansial Metode analisis finansial adalah metode yang menggunakan atribut pengukuran performa perusahaan berdasarkan laporan keuangan dimana dalam penelitian ini data laporan keuangan perusahaan yang digunakan adalah earning per share dan book value serta data lain perusahaan di luar laporan keuangan adalah harga penutupan setiap sahamnya. Dalam melakukan penelitian penulis membedakan strategi investasi saham menjadi 2 yaitu strategi investasi aktif dan strategi investasi pasif. Dalam strategi saham aktif maupun strategi saham pasif penulis melakukan pemilihan saham (stock selection) berdasarkan growth stock dan value stock. Dimana growth stock adalah saham-saham yang memiliki nilai PER tertinggi dam value stock
adalah saham-saham yang memiliki nilai PBV terendah. Masing - masing portofolio saham ini dilakukan simulasi trading berdasarkan strategi investasi saham aktif dan strategi investasi saham pasif untuk menghitung nilai return masing-masing saham dari setiap strategi dan stock selection yang dipilih pada akhir periode penelitian. 1.2.2 Metode Analisis Statistik Analisis statistik adalah metode memaparkan seluruh data dan informasi hasil pengolahan data, yang berhubungan dengan objek penelitian secara statistik. Dalam melakukan penelitian dan uji hipotesa, uji tes statistik berupa uji beda rata-rata antara return portofolio growthstock dengan rata-rata return portofolio value stock untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara return portofolio growth stock dan return portofolio value stock baik yang dijalankan dengan strategi investasi aktif maupun strategi investasi pasif dimana pengujian ini menggunakan software SPSS 16.0 dengan uji Wilcoxon. Uji wilcoxon dipilih dikarenakan kecilnya jumlah sampel yang di uji dalam penelitian ini.
1.3 Populasi dan Sampel penelitian Populasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada kurun waktu 2007 Untuk mempermudah penelitian, dari populasi ini akan dipilih sampel, dimana sampel yang dipilih adalah saham-saham yang masuk kedalam kelompok LQ 45 pada periode Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007 sesuai dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia mengenai saham-saham yang masuk kedalam kelompok LQ 45 yang dikeluarkan setiap bulan Februari dan Agustus. 1.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dimaksudkan kedalam penelitian ini merupakan data sekunder dimana data-data tersebut sudah dipublikasikan dan di dokumentasikan. Data-data tersebut berupa: 1. Daftar perusahaaan yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia yang masuk kedalam perhitungan indeks LQ 45 periode agustus 2006 hingga januari 2007.
2. Data perdagangan harian saham saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dipilih sebagai sampel pada periode penelitian 2007 3. Data nilai kapitalisasi pasar saham-saham perusahaan yang dipilih sebagai sampel 4. Data keuangan berupa price earning ratio dan price to book value dari perusahaan-perusahaan yang dipih menjadi sampel Data dihimpun dari monthly statistic JSX dan JSX LQ 45 yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia, serta situs online dari yahoo finance (www.yahoofinance.com), dan situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id 1.5 Pengolahan data Data yang berhasil dikumpul kemudian diolah untuk dapat menjawab permasalahan yang ada, dimana permasalahan tersebut yang terdiri dari: 1. Pengujian untuk melihat indikasi bahwa Bursa Efek Indonesia belum berjalan secara efisien, khususnya selama periode pengujian. 2. Mengukur strategi investasi mana, apakah strategi investasi aktif atau strategi investasi pasif yang memberikan return lebih tinggi bagi investor pada periode pengujian
3. Mengukur strategi pemilihan saham mana, growth stock ataukan value stock yang memberikan return lebih tinggi bagi investor pada periode pengujian. Untuk menjawab permasalahan diatas maka dibentuk beberapa hipotesis dalam penelitian ini yaitu: H 01 : µ growth stock strategi investasi pasif = µ growth stock strategi investasi aktif H A1 : µ growth stock strategi investasi pasif µ growth stock strategi investasi aktif H 02 : µ value stock strategi investasi pasif = µ value stock strategi investasi aktif H A2 : µ value stock strategi investasi pasif µ value stock strategi investasi aktif H 03 : µ growth stock strategi investasi pasif = µ value stock strategi investasi pasif H A3 : µ growth stock strategi investasi pasif µ value stock strategi investasi pasif H 04 : µ growth stock strategi investasi aktif = µ value stock strategi investasi aktif H A4 : µ growth stock strategi investasi aktif µ value stock strategi investasi aktif
3.5.1 Pemilihan Kelompok Sampel Pemilihan ini akan mengukur return dari empat kelompok sampel yang ditetapkan dan kemudian membandingkannya untuk sampai pada kesimpulan hasil penelitian. Lima kelompok sampel tersebut sebagai berikut: 1. Seluruh saham dalam kelompok LQ 45 yang kinerjanya dianggap mewakili kinerja pasar, dengan menggunakan strategi investasi pasif (Buy and Hold) 2. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dalam kelompok LQ 45 dengan menggunakan kriteria PER tertinggi, mewakili portofolio growth stock dengan menggunakan strategi investasi pasif. 3. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PER tertinggi, mewakili portofolio growth stock dengan menggunakan strategi investasi aktif 4. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PBV terendah, mewakili portofolio value stock, dengan menggunakan strategi investasi pasif 5. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PBV terendah, mawakili portofolio value stock, dengan menggunakan strategi investasi aktif.
3.5.2 Sampel kelompok LQ 45 Bursa Efek Indonesia Dalam penelitian ini kinerja pasar dianggap dianggap dapat diwakili oleh kinerja saham saham dalam kelompok LQ 45 yang penetapannya dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan tolak ukur likuiditas dan kapitalisasi pasar. Dimana sampel LQ 45 yang digunakan adalah periode Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007. 3.5.3 Pembentukan Portofolio growth stock Grotwh stock adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain dan karenanya mempunyai PER yang tinggi. sementara PER merupakan suatu intuitif statistic yang menghubungkan harga yang dibayarkan terhadap current earnings dan menunjukan seberapa besar investor bersedia membayar untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan perusahaan. Penelitian terhadap growth stock yang diwakili oleh saham-saham yang memiliki per tertinggi di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007 menunjukan bahwa saham-saham dengan PER yang tinggi memang memberikan hasil investasi yang lebih baik dari saham-saham yang memiliki PER rendah. Oleh karena itu
portofolio growth stock dalam penelitian ini dibentuk dengan memilih sepuluh saham yang memiliki PER tertinggi dalam kelompok LQ 45. Portofolio ini akan disimulasikan dengan menggunakan strategi investasi pasif maupun strategi investasi aktif untuk kemudian dihitung besaran returnnya dalam rupiah. 3.5.4 Pembentukan portofolio value stock Value stock adalah saham-saham yang asetnya tampak murah dan neracanya tampak kuat yang dapat dilihat dengan menggunakan indicator PBV. Sementara PBV merupakan ratio yang menghubungkan antara harga saham dengan nilai buku saham tersebut, dan seberapa besar pasar menghargai nilai tersebut. Salah satu penelitian di pasar modal Indonesia mendapati bahwa sahamsaham dengan PBV rendah justru menunjukan kinerja yang lebih baik. Untuk penelitian ini, seluruh saham dalam kelompok LQ 45 diranking menurut ratio PBV yang kemudian dipilih sepuluh saham dengan PBV terendah untuk mewakili kelompok value stock dalam perhitungan return, baik menggunakan strategi investasi pasif maupun aktif.
3.6 Penetapan trading rule dan asumsi Perhitungan return akan dilakukan terhadap masing-masing portofolio saham baik yang menggunakan strategi investasi pasif maupun stategi investasi aktif dan karena itu perlu ditetapkan trading rule yang yang akan dilaksanakan. Trading rule untuk strategi investasi pasif yang berjumlah 3 fortofolio yaitu LQ 45, growth stock, dan value stock adalah sebagai berikut: 1. Untuk masing-masing portofolio diasumsikan ditempatkan dana sebesar Rp 2.000.000.000 sebagai invetasi awal. 2. Penempatan pada masing-masing saham disesuaikam dengan bobot nilai kapitalisasi pasar saham tersebut dalam portofolio. 3. Harga beli awal tiap-tiap saham adalah harga penutupan pada 30 desember 2006 4. Pembelian dilakukan dalam satuan lot 5. Sisa dana tidak diinvestasikan ditambahkan pada akhir periode. 6. Saham dibeli sesuai dengan bobot masing-masing dalam portofolio dipegang sampai dengan akhir tahun 2007 7. Saham dilikuidasi pada akhir tahun dengan menggunakan harga penutupan akhir tahun 2007
8. Return dari penjulan saham (capital gain) dihitung dengan mengurangkan nilai likuidasi akhir tahun dengan nilai beli awal tahun 9. Saham bonus dan deviden yang diterima baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham ditambahkan sebgai bagian dari return 10. Apabila ada stock split atau reserve stock split, maka jumlah saham yang dimiliki akan disesuaikan dengan dengan jumlah yang baru. 11. Untuk transaksi beli diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3% yang merupakan angka rata-rata dari biaya transaksi yang biasa dipungut sekuritas 12. Untuk transaksi jual, selain diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3%, juga diperhitungkan pajak sebesar 0.1% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 13. Terhadap dviden yang diterima, diperhitungkan pajak sebesar 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Trading rule untuk strategi investasi aktif yang berjumlah 2 portofolio yaitu growth stock dan value stock adalah sebgai berikut: 1. Untuk masing-masing portofolio diasumsikan ditempatkan dana sebesar Rp 2.000.000.000 sebagai invetasi awal 2. Penempatan pada masing-masing saham disesuaikam dengan bobot nilai kapitalisasi pasar saham tersebut dalam portofolio
3. Harga beli awal tiap-tiap saham adalah harga penutupan pada 30 desember 2006 4. Pembelian dan penjulan dilakukan dalam satuan lot 5. Saham diasumsikan ditransaksikan secara aktif, baik beli maupun jual, dengan menggunakan harga penutupan pada tanggal transaksi 6. Saham akan dijual bila grafik MACD saham tersebut memberikan signal jual yaitu bila saat grafik MACD dan grafik pergerakan saham berpotongan pada daerah jual. 7. Saham akan dibeli bila grafik MACD saham tersebut memberikan signal beli yaitu bila saat grafik MACD dan grafik pergerakan saham berpotongan pada daerah beli. 8. Saham akan terus ditransaksikan berdasarkan sinyal yang diperoleh dari grafik MACD harga saham sebagai syarat untuk jual ataupun beli. 9. Sisa dana yang tidak diinvestasikan pada pembelian awal akan dijumlahkan dengan dana hasil penjualan dana yang digunakan untuk melakukan pembelian kembali bila harga saham turun. Demikian juga dengan untuk penjualan dan pembelian selanjutnya. 10. Saham dilikuidasi pada akhir tahun dengan menggunkan harga penurupan akhir tahun 2007
11. Dana yang tidak dapat dibelikan saham baru karena tidak mencukupi untuk memenuhi batas minimal pembelian saham tidak diberikan kompensasi return 12. Return dari penjulan saham (capital gain) dihitung dengan mengurangkan nilai likuidasi akhir tahun dengan nilai beli awal tahun 13. Saham bonus dan deviden yang diterima baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham ditambahkan sebgai bagian dari return apabila pada saat cum deviden atau bonus, saham sedang dalam kepemilikan investor 14. Apabila ada stock split atau reserve stock split, maka jumlah sham yang dimiliki akan disesuaikan dengan dengan jumlah yang baru. 15. Untuk transaksi beli diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3% yang merupakan angka rata-rata dari biaya transaksi yang biasa dipungut sekuritas 16. Untuk transaksi jual, selain diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3%, juga diperhitungkan pajak sebesar 0.1% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 17. Terhadap dividen yang diterima, diperhitungkan pajak sebesar 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku Program Metastock 9.0 digunakan dalam mengolah data untuk memperoleh grafik MACD, dimana dari grafik ini diperoleh signal untuk membeli atau menjual saham. Dalam grafik MACD terdapat 2 sisi yaitu sisi jual dan sisi beli. Signal beli diperoleh bila grafik MACD dan dan grafik harga saham berpotongan pada daerah beli dan bila grafik MACD dan grafik harga saham berpotongan pada daerah jual
maka itu merupakan signal jual. MACD ini adalah salah satu dari alat yang digunakan dalam teknikal analisis untuk memperoleh signal beli atau jual. 3.7 Perhitungan Return Return dalam investasi bentuk saham dapat berupa capital gain, deviden, atau keduanya. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual, sementara deviden adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham. Dalam return portofolio untuk strategi investasi pasif, dirumuskan sebagai berikut: Return = Capital gain merupakan nilai likuidasi saham per 29 desember 2007 dikurangi nilai beli dengan harga penutupan pada tanggal 30 desember 2006. Sisa dana adalah dana yang tidak dapat dibelikan pembelian saham minimal. Dividen adalah deviden yang dibagikan emiten pada tahun 2007, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham dimana bila dibagikan dalam bentuk saham maka akan dikonversikan sesuai dengan harga penutupan pada tanggal 29 desember 2007. Dalam return portofolio untuk strategi investasi aktif, dirumuskan sebagai berikut: Return =
Capital gain merupakan nilai likuidasi saham per 29 desember 2007 dikurangi nilai beli dengan harga penutupan pada tanggal 30 desember 2006. Dividen adalah deviden yang dibagikan emiten pada tahun 2007, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham dimana bila dibagikan dalam bentuk saham maka akan dikonversikan sesuai dengan harga penutupan pada tanggal 29 desember 2007 dan diperhitungkan apabila saham masih dimiliki pada saat cum-devidend date.