BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab V. Kesimpulan dan saran

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik serta

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemahaman setiap orang mengenai dunia bisnis masih terbatas. Banyak pelaku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

PENGARUH DIVIDEND PAY OUT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh investor. Investor menanamkan dananya pada sekuritas dari pasar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pertimbangan investor dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. Dari sisi pengeluaran modal, temuan Riset menunjukkan bahwa pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

Fundamental analysis 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan berupa return dan capital gain. Investasi adalah komitmen atas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dan pihak yang memerlukan dana (investee). Pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesempatan untuk mengembangkan perusahaan. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. harta ataupun modal baik pada aset riil maupun aset finansial pada suatu unit

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN. Pemecahan saham atau stock split merupakan salah satu corporate action

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen perusahaan di

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini Kerangka berfikir digunakan untuk memberikan kemudahan dalam memahami alur penelitian skripsi. Bagan kerangka berfikir berikut akan menggambarkan alur proses dari penelitian ini dari awal hingga memperoleh kesimpulan, sehingga dengan adanya badan kerangka berfikir tersebut mempermudah peneliti ataupun pengguna hasil karya penelitian ini untuk memahami alur proses peneltian ini. Bagan kerangka pemikiran penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berfikir dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penulis mengambil topik penelitian yaitu perbandingan strategi investasi saham aktif dan strategi investasi saham pasif dalam menghasilkan return yang maksimal dimana dari topik tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah adanya indikasi bahwa Bursa Efek Indonesia belum berjalan secara efisien sehingga investor bisa memperoleh return yang lebih tinggi dibandingkan dengan return pasar melalui pembentukan portofolio saham, serta

mengetahui strategi investasi dan pemilihan portofolio saham mana yang dapat memberikan return yang lebih besar bagi investor, dan oleh karena itu ruang lingkup penelitian akan mencakup saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai LQ- 45 periode Agustus juni 2006 sampai dengan Januari 2007. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah data pergerakan harga saham harian dari saham-saham perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini. 1.2 Model dan Metode Analisis Metode analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu metode analisis finansial dan analisis statistik. Analisis finansial digunakan untuk menghitung return dari setiap pemilihan saham dan strategi yang digunakan sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat tingkat signifikan dari setiap return yang dihasilkan

Model penelitian Analisis Finansial Analisis statistik Strategi investasi pasif Strategi investasi aktif SPSS 16.0 Growth stock dan value stock Growth stock dan value stock Return return Gambar 3.2 Model dan Metode Analisis 1.2.1 Metode Analisis Finansial Metode analisis finansial adalah metode yang menggunakan atribut pengukuran performa perusahaan berdasarkan laporan keuangan dimana dalam penelitian ini data laporan keuangan perusahaan yang digunakan adalah earning per share dan book value serta data lain perusahaan di luar laporan keuangan adalah harga penutupan setiap sahamnya. Dalam melakukan penelitian penulis membedakan strategi investasi saham menjadi 2 yaitu strategi investasi aktif dan strategi investasi pasif. Dalam strategi saham aktif maupun strategi saham pasif penulis melakukan pemilihan saham (stock selection) berdasarkan growth stock dan value stock. Dimana growth stock adalah saham-saham yang memiliki nilai PER tertinggi dam value stock

adalah saham-saham yang memiliki nilai PBV terendah. Masing - masing portofolio saham ini dilakukan simulasi trading berdasarkan strategi investasi saham aktif dan strategi investasi saham pasif untuk menghitung nilai return masing-masing saham dari setiap strategi dan stock selection yang dipilih pada akhir periode penelitian. 1.2.2 Metode Analisis Statistik Analisis statistik adalah metode memaparkan seluruh data dan informasi hasil pengolahan data, yang berhubungan dengan objek penelitian secara statistik. Dalam melakukan penelitian dan uji hipotesa, uji tes statistik berupa uji beda rata-rata antara return portofolio growthstock dengan rata-rata return portofolio value stock untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara return portofolio growth stock dan return portofolio value stock baik yang dijalankan dengan strategi investasi aktif maupun strategi investasi pasif dimana pengujian ini menggunakan software SPSS 16.0 dengan uji Wilcoxon. Uji wilcoxon dipilih dikarenakan kecilnya jumlah sampel yang di uji dalam penelitian ini.

1.3 Populasi dan Sampel penelitian Populasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada kurun waktu 2007 Untuk mempermudah penelitian, dari populasi ini akan dipilih sampel, dimana sampel yang dipilih adalah saham-saham yang masuk kedalam kelompok LQ 45 pada periode Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007 sesuai dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia mengenai saham-saham yang masuk kedalam kelompok LQ 45 yang dikeluarkan setiap bulan Februari dan Agustus. 1.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dimaksudkan kedalam penelitian ini merupakan data sekunder dimana data-data tersebut sudah dipublikasikan dan di dokumentasikan. Data-data tersebut berupa: 1. Daftar perusahaaan yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia yang masuk kedalam perhitungan indeks LQ 45 periode agustus 2006 hingga januari 2007.

2. Data perdagangan harian saham saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dipilih sebagai sampel pada periode penelitian 2007 3. Data nilai kapitalisasi pasar saham-saham perusahaan yang dipilih sebagai sampel 4. Data keuangan berupa price earning ratio dan price to book value dari perusahaan-perusahaan yang dipih menjadi sampel Data dihimpun dari monthly statistic JSX dan JSX LQ 45 yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia, serta situs online dari yahoo finance (www.yahoofinance.com), dan situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id 1.5 Pengolahan data Data yang berhasil dikumpul kemudian diolah untuk dapat menjawab permasalahan yang ada, dimana permasalahan tersebut yang terdiri dari: 1. Pengujian untuk melihat indikasi bahwa Bursa Efek Indonesia belum berjalan secara efisien, khususnya selama periode pengujian. 2. Mengukur strategi investasi mana, apakah strategi investasi aktif atau strategi investasi pasif yang memberikan return lebih tinggi bagi investor pada periode pengujian

3. Mengukur strategi pemilihan saham mana, growth stock ataukan value stock yang memberikan return lebih tinggi bagi investor pada periode pengujian. Untuk menjawab permasalahan diatas maka dibentuk beberapa hipotesis dalam penelitian ini yaitu: H 01 : µ growth stock strategi investasi pasif = µ growth stock strategi investasi aktif H A1 : µ growth stock strategi investasi pasif µ growth stock strategi investasi aktif H 02 : µ value stock strategi investasi pasif = µ value stock strategi investasi aktif H A2 : µ value stock strategi investasi pasif µ value stock strategi investasi aktif H 03 : µ growth stock strategi investasi pasif = µ value stock strategi investasi pasif H A3 : µ growth stock strategi investasi pasif µ value stock strategi investasi pasif H 04 : µ growth stock strategi investasi aktif = µ value stock strategi investasi aktif H A4 : µ growth stock strategi investasi aktif µ value stock strategi investasi aktif

3.5.1 Pemilihan Kelompok Sampel Pemilihan ini akan mengukur return dari empat kelompok sampel yang ditetapkan dan kemudian membandingkannya untuk sampai pada kesimpulan hasil penelitian. Lima kelompok sampel tersebut sebagai berikut: 1. Seluruh saham dalam kelompok LQ 45 yang kinerjanya dianggap mewakili kinerja pasar, dengan menggunakan strategi investasi pasif (Buy and Hold) 2. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dalam kelompok LQ 45 dengan menggunakan kriteria PER tertinggi, mewakili portofolio growth stock dengan menggunakan strategi investasi pasif. 3. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PER tertinggi, mewakili portofolio growth stock dengan menggunakan strategi investasi aktif 4. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PBV terendah, mewakili portofolio value stock, dengan menggunakan strategi investasi pasif 5. Sepuluh saham perusahaan yang dipilih dari kelompok LQ 45 dengan menggunakan criteria PBV terendah, mawakili portofolio value stock, dengan menggunakan strategi investasi aktif.

3.5.2 Sampel kelompok LQ 45 Bursa Efek Indonesia Dalam penelitian ini kinerja pasar dianggap dianggap dapat diwakili oleh kinerja saham saham dalam kelompok LQ 45 yang penetapannya dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan tolak ukur likuiditas dan kapitalisasi pasar. Dimana sampel LQ 45 yang digunakan adalah periode Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007. 3.5.3 Pembentukan Portofolio growth stock Grotwh stock adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain dan karenanya mempunyai PER yang tinggi. sementara PER merupakan suatu intuitif statistic yang menghubungkan harga yang dibayarkan terhadap current earnings dan menunjukan seberapa besar investor bersedia membayar untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan perusahaan. Penelitian terhadap growth stock yang diwakili oleh saham-saham yang memiliki per tertinggi di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007 menunjukan bahwa saham-saham dengan PER yang tinggi memang memberikan hasil investasi yang lebih baik dari saham-saham yang memiliki PER rendah. Oleh karena itu

portofolio growth stock dalam penelitian ini dibentuk dengan memilih sepuluh saham yang memiliki PER tertinggi dalam kelompok LQ 45. Portofolio ini akan disimulasikan dengan menggunakan strategi investasi pasif maupun strategi investasi aktif untuk kemudian dihitung besaran returnnya dalam rupiah. 3.5.4 Pembentukan portofolio value stock Value stock adalah saham-saham yang asetnya tampak murah dan neracanya tampak kuat yang dapat dilihat dengan menggunakan indicator PBV. Sementara PBV merupakan ratio yang menghubungkan antara harga saham dengan nilai buku saham tersebut, dan seberapa besar pasar menghargai nilai tersebut. Salah satu penelitian di pasar modal Indonesia mendapati bahwa sahamsaham dengan PBV rendah justru menunjukan kinerja yang lebih baik. Untuk penelitian ini, seluruh saham dalam kelompok LQ 45 diranking menurut ratio PBV yang kemudian dipilih sepuluh saham dengan PBV terendah untuk mewakili kelompok value stock dalam perhitungan return, baik menggunakan strategi investasi pasif maupun aktif.

3.6 Penetapan trading rule dan asumsi Perhitungan return akan dilakukan terhadap masing-masing portofolio saham baik yang menggunakan strategi investasi pasif maupun stategi investasi aktif dan karena itu perlu ditetapkan trading rule yang yang akan dilaksanakan. Trading rule untuk strategi investasi pasif yang berjumlah 3 fortofolio yaitu LQ 45, growth stock, dan value stock adalah sebagai berikut: 1. Untuk masing-masing portofolio diasumsikan ditempatkan dana sebesar Rp 2.000.000.000 sebagai invetasi awal. 2. Penempatan pada masing-masing saham disesuaikam dengan bobot nilai kapitalisasi pasar saham tersebut dalam portofolio. 3. Harga beli awal tiap-tiap saham adalah harga penutupan pada 30 desember 2006 4. Pembelian dilakukan dalam satuan lot 5. Sisa dana tidak diinvestasikan ditambahkan pada akhir periode. 6. Saham dibeli sesuai dengan bobot masing-masing dalam portofolio dipegang sampai dengan akhir tahun 2007 7. Saham dilikuidasi pada akhir tahun dengan menggunakan harga penutupan akhir tahun 2007

8. Return dari penjulan saham (capital gain) dihitung dengan mengurangkan nilai likuidasi akhir tahun dengan nilai beli awal tahun 9. Saham bonus dan deviden yang diterima baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham ditambahkan sebgai bagian dari return 10. Apabila ada stock split atau reserve stock split, maka jumlah saham yang dimiliki akan disesuaikan dengan dengan jumlah yang baru. 11. Untuk transaksi beli diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3% yang merupakan angka rata-rata dari biaya transaksi yang biasa dipungut sekuritas 12. Untuk transaksi jual, selain diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3%, juga diperhitungkan pajak sebesar 0.1% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 13. Terhadap dviden yang diterima, diperhitungkan pajak sebesar 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Trading rule untuk strategi investasi aktif yang berjumlah 2 portofolio yaitu growth stock dan value stock adalah sebgai berikut: 1. Untuk masing-masing portofolio diasumsikan ditempatkan dana sebesar Rp 2.000.000.000 sebagai invetasi awal 2. Penempatan pada masing-masing saham disesuaikam dengan bobot nilai kapitalisasi pasar saham tersebut dalam portofolio

3. Harga beli awal tiap-tiap saham adalah harga penutupan pada 30 desember 2006 4. Pembelian dan penjulan dilakukan dalam satuan lot 5. Saham diasumsikan ditransaksikan secara aktif, baik beli maupun jual, dengan menggunakan harga penutupan pada tanggal transaksi 6. Saham akan dijual bila grafik MACD saham tersebut memberikan signal jual yaitu bila saat grafik MACD dan grafik pergerakan saham berpotongan pada daerah jual. 7. Saham akan dibeli bila grafik MACD saham tersebut memberikan signal beli yaitu bila saat grafik MACD dan grafik pergerakan saham berpotongan pada daerah beli. 8. Saham akan terus ditransaksikan berdasarkan sinyal yang diperoleh dari grafik MACD harga saham sebagai syarat untuk jual ataupun beli. 9. Sisa dana yang tidak diinvestasikan pada pembelian awal akan dijumlahkan dengan dana hasil penjualan dana yang digunakan untuk melakukan pembelian kembali bila harga saham turun. Demikian juga dengan untuk penjualan dan pembelian selanjutnya. 10. Saham dilikuidasi pada akhir tahun dengan menggunkan harga penurupan akhir tahun 2007

11. Dana yang tidak dapat dibelikan saham baru karena tidak mencukupi untuk memenuhi batas minimal pembelian saham tidak diberikan kompensasi return 12. Return dari penjulan saham (capital gain) dihitung dengan mengurangkan nilai likuidasi akhir tahun dengan nilai beli awal tahun 13. Saham bonus dan deviden yang diterima baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham ditambahkan sebgai bagian dari return apabila pada saat cum deviden atau bonus, saham sedang dalam kepemilikan investor 14. Apabila ada stock split atau reserve stock split, maka jumlah sham yang dimiliki akan disesuaikan dengan dengan jumlah yang baru. 15. Untuk transaksi beli diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3% yang merupakan angka rata-rata dari biaya transaksi yang biasa dipungut sekuritas 16. Untuk transaksi jual, selain diperhitungkan biaya transaksi sebesar 0.3%, juga diperhitungkan pajak sebesar 0.1% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 17. Terhadap dividen yang diterima, diperhitungkan pajak sebesar 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku Program Metastock 9.0 digunakan dalam mengolah data untuk memperoleh grafik MACD, dimana dari grafik ini diperoleh signal untuk membeli atau menjual saham. Dalam grafik MACD terdapat 2 sisi yaitu sisi jual dan sisi beli. Signal beli diperoleh bila grafik MACD dan dan grafik harga saham berpotongan pada daerah beli dan bila grafik MACD dan grafik harga saham berpotongan pada daerah jual

maka itu merupakan signal jual. MACD ini adalah salah satu dari alat yang digunakan dalam teknikal analisis untuk memperoleh signal beli atau jual. 3.7 Perhitungan Return Return dalam investasi bentuk saham dapat berupa capital gain, deviden, atau keduanya. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual, sementara deviden adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham. Dalam return portofolio untuk strategi investasi pasif, dirumuskan sebagai berikut: Return = Capital gain merupakan nilai likuidasi saham per 29 desember 2007 dikurangi nilai beli dengan harga penutupan pada tanggal 30 desember 2006. Sisa dana adalah dana yang tidak dapat dibelikan pembelian saham minimal. Dividen adalah deviden yang dibagikan emiten pada tahun 2007, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham dimana bila dibagikan dalam bentuk saham maka akan dikonversikan sesuai dengan harga penutupan pada tanggal 29 desember 2007. Dalam return portofolio untuk strategi investasi aktif, dirumuskan sebagai berikut: Return =

Capital gain merupakan nilai likuidasi saham per 29 desember 2007 dikurangi nilai beli dengan harga penutupan pada tanggal 30 desember 2006. Dividen adalah deviden yang dibagikan emiten pada tahun 2007, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk saham dimana bila dibagikan dalam bentuk saham maka akan dikonversikan sesuai dengan harga penutupan pada tanggal 29 desember 2007 dan diperhitungkan apabila saham masih dimiliki pada saat cum-devidend date.