BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU No. 03/02/81/Th. I, 5 Februari 2015 Indeks Kebahagiaan Maluku Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU TAHUN 2014 SEBESAR 72,12 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Maluku tahun 2014 sebesar 72,12 pada skala 0-100. Indeks kebahagiaan merupakan rata-rata dari angka indeks yang dimiliki oleh setiap individu di Maluku pada tahun 2014. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. 1. Pendahuluan Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah meningkatkan perhatian dunia terhadap aspek sosial dalam pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya. Indikator ekonomi tersebut pada umumnya diukur secara obyektif dengan pendekatan berbasis uang (monetary-based indicators). Tingkat kesejahteraan masyarakat sebenarnya dapat diukur dengan dua cara, yaitu 1) menggunakan standar yang sama (indikator obyektif) dan 2) menggunakan standar yang tidak sama (indikator subyektif). Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masing-masing individu adalah indeks kebahagiaan. Pengukuran indeks kebahagiaan dikenal sebagai pengukuran yang bersifat beyond GDP. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif. Dalam hal ini, kebahagiaan menggambarkan indikator kesejahteraan subyektif yang digunakan untuk melengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks kebahagiaan mengaitkan kebahagiaan sebagai bagian dari kesejahteraan subyektif dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif. Dalam konteks pemanfaatan indeks kebahagiaan sebagai salah satu bahan pengambilan kebijakan publik, maka komponen kebahagiaan yang digunakan adalah kepuasan hidup. Pengembangan indikator untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia telah dilakukan oleh 1
Badan Pusat Statistik. Indeks Kebahagiaan Indonesia dirilis pertama kali pada tahun 2013 berdasarkan hasil studi dengan representasi estimasi tingkat nasional. Pada tahun 2014, BPS kembali melaksanakan pengukuran tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden SPTK 2014 adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Untuk Provinsi Maluku, jumlah sampel sebesar 1.148 rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Menurut wilayah, komposisi responden di perdesaan lebih besar dibanding perkotaan, masing-masing 67,51 persen dan 32,49 persen. Sebanyak 78,92 persen responden adalah kepala rumah tangga, sedangkan lainnya adalah pasangan kepala rumah tangga (istri/suami). Berdasarkan jenis kelamin, responden laik-laki lebih banyak dibanding responden perempuan, yaitu masing-masing 66,99 persen dan 33,01 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan tamat SD/MI (32,23%) dan hanya sekitar 8,53 persen responden yang tamat perguruan tinggi (S1 ke atas). SPTK 2014 dilaksanakan untuk menghasilkan indikator kebahagiaan penduduk Indonesia dengan pendekatan kepuasan hidup. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek kehidupan tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. Penilaian terhadap tingkat kepuasan hidup didasarkan pada evaluasi terhadap kondisi obyektif (faktual) yang dialami oleh responden. 2. Indeks Kebahagiaan Maluku Tahun 2014 Indeks kebahagiaan Maluku tahun 2014 sebesar 72,12 pada skala 0 100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan, menunjukkan semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendidikan (16,52%), pendapatan rumah tangga (16,47%), serta kondisi rumah dan aset (16,04%). Tingkat kepuasan penduduk Maluku terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi (82,97). Sementara itu, tingkat kepuasan yang paling rendah terjadi pada aspek pendidikan (65,30). Secara lengkap, tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan disajikan pada Gambar 1. 2
Kondisi Keamanan 082 Keadaan Lingkungan079 Pekerjaan 100 073 080 060 040 020 000 068 Pendapatan Rumah Tangga 070 Kondisi Rumah dan Aset Ketersediaan Waktu Luang 073 065 Pendidikan 074 Hubungan Sosial 078 Kesehatan 083 Keharmonisan Keluarga Gambar 1. Tingkat Kepuasan Hidup Terhadap 10 Aspek Kehidupan, 2014 3. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi Beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari Indeks Kebahagiaan Maluku 2014 berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, yaitu: a. Indeks kebahagiaan di perkotaan relatif lebih tinggi dibanding di perdesaan (73,93 banding 70,88). b. Penduduk berstatus menikah relatif lebih tinggi indeks kebahagiaannya dibandingkan yang belum menikah, yakni sekitar 72,15 berbanding 68,13. Namun yang paling bahagia adalah mereka yang berstatus cerai hidup dengan indeks kebahagiaan sebesar 76,44. c. Penduduk usia non-produktif (di atas 64 tahun) mempunyai indeks kebahagiaan tertinggi (73,56). d. Kebahagiaan tertinggi dicapai oleh mereka yang anggota rumah tangganya berjumlah tiga orang (74,31). Sementara penduduk yang hidup sendirian adalah yang kebahagiaannya paling rendah (67,85). e. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak tamat SD mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (62,29), sementara indeks kebahagiaan tertinggi pada penduduk dengan tingkat pendidikan S2 atau S3 (84,50). f. Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya mencapai 79,38, sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah indeks kebahagiannya hanya 69,84. 3
Tabel 1. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi, 2014 Karakteristik Ekonomi dan Demografi Jenis Kelamin Indeks Kebahagiaan 2014 Laki-laki 72.07 Perempuan 72.21 Klasifikasi Wilayah Hubungan Dengan KRT Rata-rata pendapatan rumah tangga Perkotaan 73.93 Perdesaan 70.88 Kepala rumah tangga 71.95 Istri/suami 72.78 > Rp. 7.200.000 79.38 Rp 4.800.000 - Rp 7.200.000 76.21 Rp 3.000.001 - Rp 4.800.000 75.14 Rp 1.800.001 - Rp 3.000.000 72.21 <= Rp 1.800.000 69.84 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tidak Pernah Sekolah 66.76 Tidak Tamat SD/MI 62.29 SD/MI 70.59 SMP/MTs 70.86 SMA/SMK/MA 74.61 Diploma I, II, III 79.15 Diploma IV/S1 78.54 S2, S3 84.50 Kelompok Umur <=24 73.02 25-40 71.81 41-64 71.97 >= 64 73.56 Status Perkawinan Belum kawin 68.13 Kawin 72.15 Cerai hidup 76.44 Cerai mati 72.13 Lanjutan Tabel di halaman selanjutnya 4
Karakteristik Ekonomi dan Demografi Banyaknya Anggota Rumah Tangga Indeks Kebahagiaan 2014 1 67.85 2 72.62 3 74.31 4 71.52 5 71.70 6 71.69 7 atau lebih 72.31 Indeks Kebahagiaan Maluku 72.12 5
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: BPS Propinsi Maluku u.p. Bidang Statistik Sosial M. Pattiwaellapia, SE., M.Si Telp. (0911) 353306 e-mail : maritje@bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU Jl. Wolter Monginsidi, Passo, Ambon 97232 http://maluku.bps.go.id E-Mail: maluku@bps.go.id 6