BERGESERNYA FUNGSI DAN PERANAN PEMlMPlN ADAT Dl MINANGKABAU (Studi Kasus di Padang Pariaman- Sumatera Barat) Oleh SRI VENDERIA A 23. 1121 JURUSAN ILMU - ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1991
RINGKASAN Sri Venderia. Bergesernya Fungsi dan Peranan Pernirn- pin Adat dl Minangkabau ldibawah bimbingan AIDA VITAYALA S. HUBEIS). Kebudayaan Minangkabau merupakan bagian dari kebu- dayaan Indonesia. Karena merupakan satu-satunya suku bangsa di Indonesia yang menganut sistim rnatriakhat, maka kebudayaannya pun sedi ki t berbeda dengan kebudayaan lain di Indonesia. Kepemimpi nan adat berjalan berdasarkan hubungan mamak-kemenalcan. Pemirnpin adat adalah mamak yang memirnpin suatu lembaga adat dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti yang telah ditetapkan adat. Pemimpin adat terdiri dari rnarnak kepala waris dan penghulu. Kepemimpinan adat lebih nysta terlihat dalam suatu kaurn, yaitu antara mamak kepal a wari s dengan kemenalcan. Mamak berfungsi sebagai pemimpln, dsn perwakilan bagi lkaumnya. Untuk rnendukung fungsi tersebut, is harus memainkan beberapa peranan. Secara urnum, ninilc rnamak berperan memelihara, membina dan memimpin Icehidupan kemenakannya, bailc kehidupan jasmaniah maupun rohaniah. Pergeseran terhadap fungsi dan peranan pemirnpin adat berawal dari tirnbulnya masa-masa kesulitan ekonomi. Seiring dengan timbulnya keadaan kesulitan ekonorni, bentuk keluarga pun mulai berubah dari bentuk keluarga besar
menjadi bentuk keluarga inti. Perubahan bentuk keluarga disebabkan karena biaya pembuatan rumah gadang dirasa sangat mahal. Dalam bentuk keluarga batih, masing-masing suami mulai mengambil sebagian tanggungjawab mamak, terutama sebagai pemberi nafkah keluarga. Oleh karena itu para suami mencari berbagai peluang untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Dalam masa ini, berbagai faktor luar pun turut mempengaruhi masing-masing keluarga, diants- ranya ilmu pengetahuan, ajaran Islam, budaya merantau den sistem ~emerintahan formal. Dewasa ini, keluarga-keluarga yang berasal dari satu kaum telah berada pada dua bagian besar tingkat ekonomi, yaitu tingkat ekonomi menengah ke atas dan ekonomi rendah. Pada keluarga yang bertingkat ekonomi menengah ke atas, sebagian besar peranan mamak sebagai pemimpin adat telah berpindah menjadi peranan yang dimainkan oleh suami, terutama 'yang berhubungan dengan kepemimpinan suatu Ite- luarga. Pada keluarga yang bertingkat ekonomi rendah, seorang suamipun sudah memainkan peranannya sebagai kepala keluaga, tetapi kepemimpinannya tersebut masih agak di- - pengaruhi oleh nilai-ni.lai pemimpin adat. Fungsi dan peranan pemimpin adat masih diakui oleh semua anggota selarna berhubungan dengan kepentingan kaum
secara umum. Jadi pergeseran fungsi dan peranan pemimpin adat hanya terjadi sepanjang peralihan peranan suaai dan orangtua dalam suatu keluarga. Kepemimpinan adat masih diakui di sebuah desa. Sebagai pemimpin informal ia bekerja sama dan saling melengkapi tugas dengan!:epala desa sebagai pemimpin formal. Saat ini kepemimpinan adat merupaitan bagisn dari kepimpinan lainnya di Mi nang!:abau khususnya, dan.s~aatera Earat umumnya. Seiring dengan pernyataan masyarakat Elinangkabau yang berbunyi "Adat basandi syarak, syarek basandi agama, agama Sasandi kitabullah", maka kepenimpinan adat harus bersendi kepada A?-Quran sebagai perxzjudan kehidupan beragama yaitu agama Islam.
BERGESERNYA FUNGSI DAN PERANAN PEMIMPIN ADAT DI MINANGKAEAU (Studi-Kasus di Padang Pariaman - Sumatera Barat) Oleh SRI VENDERIA A 23.1121 Laporan Praktek Lapangan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakul tas Pertani an Institut Pertanian Bogor JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN EOGOR 1991