BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan rugi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara keuntungan investasi (return) yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan linear, artinya semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan ( high risk, high return ). Dalam menanamkan modal seorang investor akan mendiversifikasikan modalnya ke berbagai aset guna menghindari kerugian yang besar jika hanya dialokasikan pada sebuah aset saja. Sekumpulan aset ini dinamakan portofolio. Investor membentuk suatu portofolio saham optimal yang merupakan kombinasi atau kumpulan dari beberapa saham terpilih untuk mendapatkan return yang besar atau mendapatkan return tertentu dengan risiko kecil. Portofolio saham optimal merupakan kombinasi linear dari investasi, Abdurakhman[1]. Dunia pasar di Indonesia berkaitan dengan dunia pasar secara global, dimana investasi khususnya di pasar saham saling berhubungan. Pergerakan saham erat kaitannya dengan banyak faktor, seperti indeks pasar, kebijakan pemerintah, isuisu sosial, dan lain-lain. Banyak hal yang menjadi pertimbangan seorang investor dalam menginvestasikan dananya, sehingga bagaimana ia membuat keputusan pilihan terhadap portofolionya dan memerlukan informasi yang dapat menentukan kebijakan terhadap keputusannya. Seorang investor tentunya juga mempunyai pendapat atau keyakinan tertentu terhadap keputusan pemilihan portofolionya. Ketika ada informasi atau isu-isu sosial yang dapat mempengaruhi pergerakan saham dalam portofolionya maka akan ada perubahan keyakinan oleh investor. Sayangnya beberapa model pembentukan portofolio yang dikenal belum ada yang 1
dapat menampung informasi tentang keyakinan atau pandangan seseorang. Beberapa model pembentukan portofolio antara lain dengan menggunakan metode mean variance, single indeks model dan CAPM. Permodelan ini didasarkan pada data historis. Permodelan dengan mengikutsertakan faktor pandangan dari seseorang investor atau manajer investasi, dapat disebut faktor X seperti ini tidak bisa diselesaikan dengan model pembentukan portofolio konvensional di atas. Oleh karena itu model Black Litterman sebagai model pembentukan portofolio yang masih dapat dikatakan baru karena muncul di awal tahun 90an perlu dikaji lebih lanjut karena memasukkan faktor X dari investor. 1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penyusun skripsi ini dimaksudkan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di program studi Statistika Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, berikut tujuannya : 1. Mempelajari dan memahami teori portofolio dan analisis investasi pada sekuritas berdasarkan prinsip statistika dalam menentukan kebijakan investasi. 2. Memahami salah satu pendekatan matematis dalam penentuan portofolio optimal yaitu dengan model Black-Litterman melalui sudut pandang yang berbeda yaitu dengan pendekatan teori sampling serta melakukan perbandingan dengan model CAPM. 3. Menentukan portofolio optimal berdasarkan kedua model tersebut dimana portofolio tersebut maksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat resiko tertentu. 4. Mampu melakukan analisis kebijakan investasi dengan menjadikan pembobotan yang dihasilkan model CAPM dan model Black-Litterman sebagai salah satu pertimbangan. 2
1.3. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini batasan masalah sangat diperlukan untuk menjamin keabsahan dalam kesimpulan yang diperoleh. Agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan semula dan pemecahan masalah lebih berkonsentrasi maka pembahasan akan difokuskan pada membentuk portofolio optimal dengan membandingkan model CAPM dan model Black-Litterman dengan menggunakan asumsi normalitas pada data return saham. 1.4. Tinjauan Pustaka Markowitz mengembangkan sebuah teori pemilihan portofolio sebagai sumber teori portofolio modern yakni mengukur perbedaan antara risiko masing-masing aset dengan risiko portofolio, dan menunjukkan bahwa risiko portofolio berasal dari kovariansi aset-aset yang membentuk portofolio (Amenc dan Le Sourd,2003). Mean Variance Markowitz didefinisikan sebagai portofolio yang memiliki variansi yang minimum di antara keseluruhan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dengan mean yang sama (Markowitz, 1959). Dalam metode Mean Variance Markowitz ini dibutuhkan estimasi mean return dan matriks kovariansi dari return saham-saham yang akan dibentuk portofolio. Portofolio optimal berdasarkan Capital Asset Pricing Model diperkenalkan oleh Jack Treynor (1961, 1962), William Sharpe (1964), John Lintner (1965a, b) dan Jan Mossin (1966) secara mandiri membangun karya sebelumnya dari Harry Markowitz pada diversifikasi dan teori portofolio modern. Model ini digunakan untuk memberikan keseimbangan dalam return dan resiko. Portofolio optimal lainnya berdasarkan model Black_Litterman dikembangkan pada tahun 1990 di Goldman Sachs oleh Fisher Black dan Robert Litterman, dan diterbitkan pada tahun 1992. Model ini mengkombinasikan return equilibrium dengan intuisi/view investor. 3
1.5.Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan studi kasus. Adapun studi literatur yaitu mengumpulkan referensi dari buku-buku, jurnal, artikel maupun tulisan yang dimuat di web. Studi kasus diambil dari data saham yang tergabung dalam indeks LQ-45. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari YahooFinance dan dianalisis menggunakan software. Penelitian ini dimulai dari menentukan pembobotan portofolio pada model Black- Litterman melalui pendekatan Teori Sampling. Langkah untuk melakukan pembobotan portofolio adalah dengan (a) menentukan return pada masing-masing saham perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45, (b) memilih data saham yang berdistribusi normal, (c) menentukan matriks varian kovarian, (d) mengidentifikasi views investor dan link matrix, (e) menentukan bobot portofolio pada masing-masing aset kedalam model CAPM dan model Black-Litterman, (f) membandingkan kinerja antara model CAPM dan model Black-Litterman. 1.6. Sistematika Penulisan Agar penulisan terarah dan sistematis, maka secara garis besar skripsi ini disusun dengan sistematika berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, pembatasan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan, metode penulisan yang digunakan, dan sistematika penulisan yang memberikan arah dan tujuan penulisan skripsi ini. BAB II DASAR TEORI Bab ini membahas tentang dasar-dasar teori yang mendasari dan akan digunakan dalam pembahasan model Black-Litterman dengan pendekatan 4
Teori Sampling dan model CAPM. Teori-teori penunjang tersebut diantaranya adalah Variabel Random, Kovariansi, Korelasi, Operasi Matriks, Distribusi Normal Multivariat, Metode Estimasi Maksimum Likelihood. BAB III PEMBAHASAN Bab ini akan membahas pokok permasalahan utama yaitu menghitung bobot yang optimal dengan model CAPM dan model Black-Litterman pendekatan Teori Sampling. BAB IV STUDI KASUS Bab ini membahas tentang penerapan model CAPM dan model Black- Litterman terhadap data return saham sehingga didapatkan bobot portofolio yang optimal. BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan materi yang telah dibahas dan saran atas kekurangan dari hasil pembahasan bisa diberikan sebagai bahan perbaikan untuk penelitian lanjutan. 5