BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia (BEI) yaitu tentang laporan keuangan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 2014 di Bursa Efek Indonesia, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta Selatan 12190. Penelitian ini dilakukan mulai dari Maret Agustus 2015. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh satu variabel dengan variabel lain. Pada penelitian ini ada tiga variabel yang berpengaruh yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh Tax Avoidance, Kepemilikan Manajerial dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. C. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan 3 variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, sedangkan variabel independennya adalah tax avoidance, 33

34 kepemilikan manajerial, dan profitabilitas. Sesuai dengan judul yang diungkapkan diatas maka terdapat empat variabel yang digunakan untuk penelitian ini, variabel-variabel tersebut adalah : 1. Variabel Dependen ( Y ) Pada penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q. Menurut Vinola Herawati (2008), menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur melalui TobinsQ, yang diformulasikan : Tobins Q = MVE + Debt BVE + Debt 2. Variabel Independen ( X ) Variabel independen dalam penelitian ini adalah tax avoidance, kepemilikan manajerial dan profitabilitas. a. Tax avoidance merupakan tindakan penghematan pajak yang masih dalam koridor perundang undangan (lawful fashion). Pengukuran tax avoidance menggunakan Cash ETR menurut Dyreng, et. al (2008). Diukur dengan rumus sebagai berikut: Cash ETR = Jumlah beban penghasilan badan Laba Sebelum Pajak b. Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2002).

35 Variabel kepemilikan manajerial menggunakan variabel dummy untuk menunjukkan ada tidaknya kepemilikan manajerial. Mahadwartha (2002) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003) mengemukakan bahwa kecenderungan data di Indonesia bersifat binomial (ada atau tidak ada) untuk itu digunakan dummy dengan ketentuan sebagai berikut a) Nilai 1 (D=1) untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial b) Nilai nol (D=0) untuk perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial. c. Profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2003;75). Profitabilitas diproksikan dengan net profit margin. Menurut Kashmir (2010, hal.200) mengemukakan bahwa profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan Net Profit Margin = Laba setelah bunga dan pajak Penjualan

36 Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel Indikator Pengukuran Skala Variabel Bebas Tax Avoidance Cash ETR Cash ETR = Jumlah beban penghasilan badan Laba sebelum pajak Rasio Variabel Bebas Good Corporate Governance Variabel Bebas Profitabilitas Variabel terikat Nilai Perusahaan Kepemilikan manajerial Variabel Dummy Nominal Net Profit Margin Net Profit Margin = Laba setelah bunga dan pajak Rasio Penjualan Nilai Perusahaan Tobins Q = MVE + Debt Rasio BVE + Debt Sumber : Data diolah oleh peneliti Skala Pengukuran Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011). Variabel tax avoidance, profitabilitas dan nilai perusahaan diatas diukur dengan menggunakan skala rasio yaitu skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahanya). Variabel kepemilikan diukur dengan menggunakan skala nominal merupakan skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya menunjukkan perbedaan kualitatif (Uhar, 2012). Skala pengukuran ini juga digunakan dalam

37 pengklasifikasian atau pengelompokan objek, individu maupun kelompok dalam bentuk bilangan atau angka. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian dari tahun 2010 2014 terdapat 38 Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 2014. Dari populasi yang ada akan diambil sebanyak 14 perusahaan sebagai anggota sampelnya yaitu perusahaan BEI periode 2010-2014. 2. Sampel Metode Pengambilan data sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan laporan keuangan perusahaan manufaktur sector industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai 2014. Terdapat 70 sampel perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 2014. 2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 desember 2010-2014 yang dinyatakan dalam rupiah didalam website Bursa Efek Indonesia.

38 3. Perusahaan dengan nilai laba yang positif agar tidak mengakibatkan Cash Effective Tax Rate terdistorsi. 4. Masih beroperasi sampai dengan 2014. Tabel 3.2 Penentuan sampel penelitian No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang 38 terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 2014 2 Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang (9) tidak terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 2014 3. Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang (9) tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 desember 2010-2014 5. Perusahaan dengan pre-tax income yang negative selama 5 tahun (6) berturut-turut. 6. Total Perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian 14 Sumber : www.idx.co.id Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 14 perusahaan yang dapat dijadikan Sample Penelitian seperti yang disajikan pada table 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Sampel penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 CEKA CAHAYA KALBAR Tbk 2 DLTA DELTA DJAKARTA Tbk 3 DVLA DARYA VARIA LABORATORIA Tbk 4 GGRM GUDANG GARAM Tbk 5 HMSP HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk 6 INDF INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk 7 KAEF KIMIA FARMA Tbk 8 KICI KEDAUNG INDAG CAN Tbk 9 KLBF KALBE FARMA Tbk 10 MERK MERCK Tbk 11 MYOR MAYORA INDAH Tbk 12 SKLT SEKAR LAUT Tbk 13 TCID MANDOM INDONESIA Tbk 14 TSPC TEMPO SCAN PASIFIC Tbk Sumber : www.idx.co.id

39 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data arsip / data sekunder.data sekunder yaitu data berupa dari laporan keuangan tahunan yang dikumpulkan dan diolah langsung oleh penulis. Dan data lain yang mendukung untuk mendapatkan hasil dalam penelitian ini. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2012). Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 20. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model pada penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolonieritas dan heteroskedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu lebih dahulu pengujian asumsi klasik yang terdiri dari:

40 a. Uji Normalitas Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Gujarati, 2003). Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika hasil uji Kolmogrov- Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil uji Kolmogrov- Smirnov menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2012). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Selanjutnya, jika variabel ini tidak saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2012). Menurut Imam Ghozali(2011), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

41 1) Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individu variable-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variable terikat. 2) Menganalisis matrik korelasi variable-variabel bebas. Jika antar variable bebas ada korelasi yang cukup tinggi(diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas toleransi value adalah 0,10 dan VIF adalah 10.Apabila nilai tolerance value kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk mengatahui apakah tiap-tiap variable independen saling berhubungan secara linear atau tidak. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Singgih Santoso (2012:241), tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganngu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan

42 seterusnya karena itu cirri khusus uji ini adalah waktu (Santoso, 2012:241). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Santoso, 2012:242) : a. Angka DW di bawah -2 terdapat autokorelasi positif. b. Angka DW di antara -2 sampai +2 tidak terdapat autokorelasi. c. Angka DW di atas +2 terdapat autokorelasi negatif. d. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain atau untuk melihat penyebaran data. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokesdastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar acak diatas dan dibawah angaka 0 pada sumbu Y, maka diidentifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali,2006). Selain itu pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser yaitu meregresikan absolut nilai residual sebagai variabel dependen dengan variabel independen, jika

43 probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% maka tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). 3. Uji Hipotesis (Ha) a. Uji Analisis Regresi Linnier Berganda Analisis regresi digunakan untuk peneliti apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik-turunnya) variabel dependen dan apabila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi atau dinaik turunkan nilainya. (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, model regresi berganda yang akan dikembangkan sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan α= Konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien regresi X 1 = Tax Avoidance X 2 = Kepemilikan Manajerial X 3 = Profitabilitas e = error term (variable pengganggu) b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

44 nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.(ghozali,2011). Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, tapi karena R 2 mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R 2 berkisar antara 0 dan 1. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R 2 ) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model (Ghozali,2011). Jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati 1 maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen. c. Uji Simultan ( Uji Statistik F ) Uji F digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara keseluruhan dan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap dependen (Ghozali, 2011), serta tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji kesesuaian model digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 5%. Apabila tingkat signifikansi uji F lebih kecil dari 5%, maka terdapat pengaruh yang

45 signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikansi F lebih besar dari 5%, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. d. Uji Parsial (Uji t) Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2012). Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel berarti t hitung signifikan yang berarti hipotesis diterima. Sebaliknya apabila t hitung yang diperoleh lebih kecil dari t tabel maka berarti hipotesis ditolak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan dan penolakan hipotesis dapat dilihat dari masingmasing variabel. Apabila nilai t >0,05 maka hipotesis ditolak dan sebaliknya jika t <0,05 maka hipotesis diterima (Ghozali,2012).