ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat)

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE

PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

PERSEPSI DAN DINAMIKA KELOMPOK PENGRAJIN DALAM PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI BERBASIS NENAS DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp , ABSTRAK

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PARTISIPASI ISTRI NELAYAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KORONG SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SOCIETA IV - 2 : 62 66, Desember 2015 ISSN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi dan kemajuan teknologi adalah hal yang tidak dapat

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH PENGOLAH KERUPUK KULIT IKAN PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA KENANGA, KABUPATEN INDRAMAYU

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

THE PARTICIPATION OF FISHERMAN WIVES IN IMPROVING THE DOMESTIC INCOME IN KORONG SUNGAI LIMAU PADANG PARIAMAN REGENCY, THE PROVINCE OF WEST SUMATERA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

IMPACT OF RURAL COMMERCIAL LENDING PT. BRI ON ECONOMIC COMMUNITY IN THE DISTRICT KAMPAR ABSTRACT

DAMPAK EKSTERNALITAS PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT (PKS) PT

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PERAN GENDER DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ABSTRACT. Key words : Credit, KSP, Income

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

KONTRIBUSI WANITA NELAYAN DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN DI MUARA ANGKE KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

PENELITIAN BEBASIS LAB TAHUN ANGGARAN 2014

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

ABSTRACT. Keywords: Rubber Plantation, outpouring of time, Family s Income

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAHTANGGA (Studi Kasus: Kecamatan Percut Sei Tuan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

Ramliyus 1) ; Hendrik 2) ; Ridar Hendri 2) Gmail: ABSTRACT

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

Jurnal Ekonomi 2012 PERANAN TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU. Fitra Yani

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENDAPATAN WANITA PEDAGANG SAYUR MAYUR (STUDI KASUS DI PASAR ARENGKA PANAM) DI KOTA PEKANBARU

CURAHAN WAKTU WANITA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA DAN TINGKAT PENDAPATAN WANITA PENGRAJIN SAGU DI KECAMATAN SAPARUA

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Elista K. Gurning 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Hp: ;

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur)

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI PAKAN IKAN DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus Usaha Pakan Ikan Bapak Marin)

ANALISIS PEMASARAN JAGUNG PULUT (WAXY CORN) DI DESA PAKATTO KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AGUS PRANOTO

Transkripsi:

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR THE ANALYSIS OF WORKING HOURS OF WOMEN ENTREPRENEURS AGRO-INDUSTRY FOOD SCALE HOUSEHOLD IN DISTRICT KUOK OF REGENCY KAMPAR Fujiastari Satriati 1, Shorea Khaswarina 2, Evy Maharani 2 HP: 085264558549; E-mail: fuji.tari19@rocketmail.com Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jln. HR. Subrantas KM 12,5 Kampus Bina Widya, Simpang Baru Pekanbaru, Riau 28294 ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the working hours of women entrepreneurs agro industry food household in Sub-District Kuok of Regency Kampar. The sampling method in this research using census sampling technique by making a sample of the entire population. This research was conducted in District Kuok of Regency Kampar. The results of the analysis show the total working time productive activities of women entrepreneurs is 3.536,67 hours/month or 79%, total working time on reproductive activities is 854,17 hours/month or 19% and in social activities total working time is 110,00 hours/month or 2%. Based on the standard normal working hours there are 3 (21%) women entrepreneurs who have business hours according to standards, while 11 (79%) women entrepreneurs have standard working hours exceeding normal working hours. Keywords : Working hours of women, productive activities, reproductive activities, social activities PENDAHULUAN Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu menarik dan mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan fleksibel, menciptakan nilai tambah, meningkatkan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan. Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian, agribisnis dan agroindustri diharapkan akan dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik dalam sasaran pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional (Soekartawi, 2005). 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau

Pentingnya agroindustri disepakati sebagai suatu pendekatan pembangunan pertanian dapat dilihat dari kontribusinya terhadap kemampuan kegiatan agroindustri untuk meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis, mampunya menyerap banyak tenaga kerja, mampunya meningkatkan perolehan devisa dan mampunya mendorong tumbuhnya industri lain (Soekartawi, 2005). Sebelum mengembangkan agroindustri, pemilihan jenis agroindustri merupakan keputusan yang paling menentukan keberhasilan dan keberlanjutan agroindustri yang akan dikembangkan. Pilihan tersebut ditentukan oleh kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada tiga komponen dasar agroindustri, yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan dan pemasaran (Oktari, 2013). Agroindustri adalah pengolahan hasil pertanian dan karena itu agroindustri merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis yang disepakati selama ini yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan hasil (agroindustri), pemasaran, sarana dan pembinaan (Soekartawi, 2005). Usaha agroindustri dapat menghasilkan dan meningkatkan nilai tambah dari suatu produk yang dipasarkan. Berdasarkan perkembangan industri, usaha industri dapat menjadi usaha skala kecil, besar maupun skala rumah tangga. Kabupaten Kampar memiliki potensi yang cukup besar dalam memproduksi jenis-jenis produk agroindustri makanan. Salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kampar yaitu Kecamatan Kuok terdapat usaha agroindustri makanan skala rumah tangga yang memproduksi produk makanan dengan bervariasi jenisnya yang diolah dengan menggunakan bahan baku dari produk pertanian. Pengembangan agroindustri makanan di Kabupaten Kampar khususnya di Kecamatan Kuok sudah cukup lama dijalankan dan selama ini produk yang dihasilkan telah berhasil merambah pasar lokal dan provinsi. Pada umumnya usaha agroindustri makanan di Kecamatan Kuok adalah usaha dalam skala rumah tangga dan pemilik usaha agroindustri makanan ini adalah wanita. Berdasarkan data lapangan (2014) terdapat 14 orang wanita pengusaha yang usahanya bergerak pada sektor agroindustri makanan dengan skala rumah tangga. Usaha yang dijalankan oleh wanita pengusaha tersebut adalah usaha milik sendiri dan pada umumnya usaha ini dijalankan dengan alasan untuk menambah penghasilan keluarga. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Pemilihan tempat penelitian tersebut dengan pertimbangan bahwa banyaknya agroindustri makanan yang dimiliki oleh wanita. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu teknik pengambilan sampel dengan menjadikan sampel dari seluruh populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi usaha agroindustri makanan skala rumah tangga yang dimiliki oleh wanita di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu pengumpulan data langsung ke lokasi penelitian serta mencari dan mengumpulkan informasi awal tentang pengusaha pemilik agroindustri

makanan. Selanjutnya mengumpulkan data utama dengan melakukan wawancara yang menggunakan alat bantu kuisioner kepada wanita pengusaha agroindustri makanan di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Sampel yang akan diambil memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Wanita yang telah berkeluarga (Ibu Rumah Tangga) dan mempunyai suami. 2. Usaha yang dijalankan telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. 3. Seorang wanita yang menjadi pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga. Metode Pengambilan Data Jenis data yang digunakan ada 2 (dua) yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan langsung dari responden yang berhubungan dengan penelitian. Data ini diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan. Data ini meliputi curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri rumah tangga di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang terkait dalam penelitian ini. Seperti data jumlah unit usaha agroindustri di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Kampar. Analisis Data Menganalisis curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner meliputi curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri pada kegiatan produktif, kegiatan reproduktif dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Pengamatan sampel dilakukan selama 2 (dua) minggu lalu data kemudian dikonversikan ke dalam satuan bulan dengan melakukan perhitungan curahan waktu kerja dimana menurut Gumilar (2005) dalam Wawansyah, dkk (2012) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : a. Menghitung curahan waktu kerja kegiatan produktif WK p CWK p = -------------------------x100% WK p + WK r + WK s Keterangan : CWK p : Curahan waktu kerja untuk kegiatan produktif. WK p : Waktu kerja wanita untuk kegiatan produktif. WK r : Waktu kerja wanita untuk kegiatan reproduktif. WK s : Waktu kerja wanita untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. b. Menghitung curahan waktu kerja kegiatan reproduktif WK r CWK r =------------------------x100% WK p + WK r + WK s Keterangan : CWK r : Curahan waktu kerja wanita untuk kegiatan reproduktif. WK p : Waktu kerja wanita untuk kegiatan produktif WK r : Waktu kerja wanita untuk kegiatan reproduktif. WK s : Waktu kerja wanita untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. c. Menghitung curahan waktu kerja kegiatan sosial kemasyarakatan WK s CWK s = -----------------------x100% WK p + WK r + WK s Keterangan : CWK s : Curahan waktu kerja wanita untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. WK p : Waktu kerja wanita untuk kegiatan produktif

WK r : Waktu kerja wanita untuk kegiatan reproduktif. WK s : Waktu kerja wanita untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Dimana : Curahan waktu kerja wanita = 1 Hari Orang Kerja (HOK) 1 HOK = 7 Jam Kerja Curahan waktu kerja wanita dianalisis berdasarkan Hari Orang Kerja (HOK) kemudian dianalisis berdasarkan kriteria jam kerja bagi para pekerja di sektor swasta yang diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 77 yaitu: (1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja. (2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis deskriptif, yaitu menjelaskan curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri makanan pada kegiatan produktif, kegiatan reproduktif dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Tabel 1. Kegiatan pada curahan waktu kerja wanita pengusaha Jenis Kegiatan Indikator 1. Kegiatan produktif - Mencari modal - Mencari bahan baku - Mencari bahan penunjang - Proses pengolahan produk/ pengawasan - Pengemasan - Pemasaran 2. Kegiatan reproduktif - Memasak - Mencuci piring - Mengasuh anak - Mencuci pakaian - Menyetrika pakaian - Membersihkan rumah - Belanja 3. Kegiatan sosial - Arisan kemasyarakatan - Pengajian/wirid - Pernikahan - Menjenguk - Posyandu - PKK Curahan waktu kerja wanita adalah penjumlahan dari waktu kerja yang terdiri dari 3 kegiatan, yaitu kegiatan produktif, kegiatan reproduktif dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Curahan waktu kerja produktif pada

penelitian ini antara lain waktu yang dicurahkan pada kegiatan mencari modal, membeli bahan baku, membeli bahan penunjang, proses pengolahan produk/pengawasan, pengemasan dan pemasaran. Curahan waktu kerja pada kegiatan reproduktif antara lain memasak, mencuci piring, mengasuh anak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan rumah dan belanja. Curahan waktu kerja pada kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain adalah arisan, pengajian/wirid, pernikahan, menjenguk, posyandu dan PKK. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pendapatan dan Total Pendapatan Rumah Tangga Responden Pendapatan wanita bekerja adalah sejumlah uang yang diterima wanita pengusaha dari usaha yang dijalankan maupun dari pekerjaan diluar usaha yang dijalankan. Pendapatan wanita ini didapatkan dari pendapatan bersih yaitu pendapatan kotor dikurangi biaya produksi. Pada penelitian ini pendapatan terbesar terdapat pada rentang skala Rp.9.000.000 yaitu sebanyak 6 orang (42,86%). Pada rentang skala Rp.1.000.000- Rp.3.000.000 dan Rp.3.000.100- Rp.5.000.000 masing-masing 3 orang (21,43%), sedangkan pada rentang skala Rp.5.000.100-Rp.7.000.000 dan Rp.7.000.100-Rp.9.000.000 masingmasing sebanyak 1 orang (7,14%). Pendapatan bersih wanita pengusaha ini didapatkan dari penjumlahan keuntungan usaha, upah kerja dan gaji pemimpin. Besar pendapatan ini juga ditentukan oleh banyaknya produksi produk usaha yang dijalankan responden dalam sebulan, sehingga terdapat perbedaan jumlah pendapatan per bulan antar responden. Adapun rata-rata pendapatan seluruh responden pada penelitian ini adalah Rp.10.061.461 per bulan. Besarnya pendapatan wanita ini tidak lepas dari waktu yang telah dicurahkan dalam bekerja. Total pendapatan rumah tangga adalah jumlah seluruh pendapatan anggota keluarga yang berada dalam suatu keluarga yang ikut memberikan kontribusi pendapatannya dalam keluarga itu sendiri. Pendapatan rumah tangga ini berasal dari pendapatan suami, istri, anak, menantu dan anggota keluarga lainnya yang berada dalam satu rumah dan ikut berkontribusi dalam pendapatan rumah tangga. Pada penelitian ini pendapatan rumah tangga paling besar pada rentang skala Rp.5.000.100-Rp.9.000.000 sebanyak 5 orang (35,71%), sedangkan pendapatan rumah tangga terkecil terdapat 1 orang (7,14%) berada pada rentang skala Rp.1.000.000-Rp.5.000.000. Pendapatan rumah tangga pada rentang skala Rp.9.000.100 Rp.13.000.000 sebanyak 2 orang (14,29%) dan pada rentang skala Rp.13.000.100 Rp.17.000.000 hingga >Rp.17.000.000 masing-masing sebanyak 3 orang (21,43%). Besarnya pendapatan rumah tangga ini dipengaruhi oleh banyaknya anggota keluarga yang ikut berkontribusi dalam pendapatan rumah tangga. Anggota keluarga yang ikut berkontribusi dalam pendapatan rumah tangga ini adalah rata-rata pendapatan bersih per bulan yang didapatkan dari pekerjaan utama dan pekerjaan sampingannya. Adapun rata-rata pendapatan rumah tangga seluruh responden adalah Rp.13.438.542 per bulan. 2. Curahan Waktu Kerja Produktif Curahan waktu kerja produktif pada penelitian ini adalah waktu yang dicurahkan wanita pengusaha pada kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan. Adapun rata-rata pekerjaan

utama responden pada penelitian ini adalah menjalankan usaha agroindustri makanan skala rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan sampingan. Curahan waktu kerja produktif pada penelitian ini antara lain waktu yang dicurahkan pada kegiatan mencari modal, membeli bahan baku, membeli bahan penunjang, proses pengolahan produk/pengawasan, pengemasan dan pemasaran. Berikut waktu kerja produktif wanita pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Tabel 2. Waktu kerja produktif wanita pengusaha agroindustri makanan per bulan No Jenis Kegiatan Waktu Kerja Produktif (WKp) (Jam/Minggu) (Jam/Bulan) 1 Mencari modal 0,00 0,00 2 Membeli bahan baku 7,58 15,17 3 Membeli bahan penunjang 6,83 13,67 4 Proses pengolahan produk/pengawasan 848,00 1.696,00 5 Pengemasan 122,42 244,83 6 Pemasaran 783,50 1.567,00 Jumlah 1.768,33 3.536,67 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa waktu kerja yang banyak dicurahkan pada kegiatan produktif adalah pada kegiatan proses pengolahan produk dan pemasaran. Adapun total waktu kerja pada kegiatan proses pengolahan produk/pengawasan adalah 1.696,00 jam/bulan, sedangkan total waktu kerja pada kegiatan pemasaran adalah 1.567,00 jam/bulan. Setiap responden memiliki produk usaha yang berbedabeda dan waktu untuk memproduksi produk pun juga berbeda-beda. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 77 Ayat (2) tentang ketentuan jam kerja bila diakumulasikan ke dalam satuan bulan didapat 160 jam dalam sebulan yang terdiri dari 4 minggu. Berdasarkan waktu kerja produktif wanita pengusaha agroindustri makanan bila dihubungkan dengan pernyataan kriteria jam kerja menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 77 Ayat (2), waktu kerja produktif wanita pengusaha agroindustri makanan yang memiliki total waktu kerja sesuai dengan standar jam kerja normal sebanyak 3 orang (21%), sedangkan total waktu kerja wanita pengusaha agroindustri makanan yang memiliki waktu kerja melebihi standar jam kerja normal sebanyak 11 orang (79%). Banyaknya total waktu kerja wanita pengusaha agroindustri makanan yang melebihi standar jam kerja dipengaruhi oleh waktu yang dicurahkan wanita pengusaha pada setiap kegiatankegiatannya. Tabel 3. Kriteria jam kerja produktif wanita pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga di kecamatan kuok No Kriteria Jam Kerja (160 jam/bulan) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Sesuai standar jam kerja 3 21 2 Standar jam kerja 11 79 Jumlah 14 100

3. Curahan Waktu Kerja Reproduktif Curahan waktu kerja reproduktif adalah waktu yang dicurahkan wanita pengusaha untuk melakukan kegiatan reproduktif atau kegiatan yang tidak mendapatkan pendapatan melainkan melakukan kegiatan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi rumah dan keluarga. Adapun kegiatan reproduktif pada penelitian ini antara lain memasak, mencuci piring, mengasuh anak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan rumah dan belanja. Berikut waktu kerja reproduktif wanita pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Tabel 4. Waktu kerja reproduktif wanita pengusaha agroindustri makanan per bulan No Jenis Kegiatan Waktu Kerja Reproduktif (WKr) (Jam/Minggu) (Jam/Bulan) 1 Memasak 181,83 363,67 2 Mencuci piring 32,25 64,50 3 Mengasuh anak 24,17 48,33 4 Mencuci pakaian 86,33 172,67 5 Menyetrika pakaian 59,00 118,00 6 Membersihkan rumah 27,50 55,00 7 Belanja 16,00 32,00 Jumlah 427,08 854,17 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa waktu kerja yang paling banyak dicurahkan pada kegiatan reproduktif adalah kegiatan memasak. Adapun total waktu kerja pada kegiatan memasak adalah 363,67 jam/bulan. Kegiatan ini umumnya dilakukan minimal 1 kali dalam sehari dan dilakukan langsung oleh wanita pengusaha. 4. Curahan Waktu Kerja Sosial Kemasyarakatan Curahan waktu kerja sosial kemasyarakatan adalah waktu yang dicurahkan untuk kegiatan sosial di sekitar lingkungan para responden pada saat penelitian ini berlangsung. Pada penelitian ini kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain adalah arisan, pengajian/wirid, pernikahan, menjenguk, posyandu dan PKK. Berikut data rata-rata waktu kerja sosial kemasyarakatan wanita pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Tabel 5. Waktu kerja sosial kemasyarakatan wanita pengusaha agroindustri makanan per bulan No Kegiatan Waktu Kerja Sosial Kemasyarakatan (WKs) (Jam/Minggu) (Jam/Bulan) 1 Arisan 16,00 32,00 2 Pengajian/wirid 26,50 53,00 3 Pernikahan 12,50 25,00 4 Menjenguk 0,00 0,00 5 Posyandu 0,00 0,00 6 PKK 0,00 0,00 Jumlah 55,00 110,00

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa waktu 5. Total Curahan Waktu Kerja kerja yang paling banyak dicurahkan Wanita pada kegiatan sosial kemasyarakatan Total curahan waktu kerja wanita adalah kegiatan pengajian/wirid. adalah penjumlahan waktu kerja pada Adapun total waktu kerja pada kegiatan pengajian/wirid adalah 53,00 jam/bulan. kegiatan produktif, kegiatan reproduktif dan kegiatan sosial kemasyarakatan Kegiatan ini umumnya dilakukan selama penelitian berlangsung, dimana minimal 1 kali dalam seminggu dan data dalam satuan minggu kemudian dilakukan langsung oleh wanita dikonversikan kedalam satuan bulan. pengusaha. Adapun total curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri makanan skala rumah tangga di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut. Tabel 6. Total curahan waktu kerja wanita pengusaha agroindustri makanan per bulan No Kegiatan Total Waktu Kerja Persentase (Jam/Bulan) (%) 1 Kegiatan Produktif 3.536,67 79 2 Kegiatan Reproduktif 854,17 19 3 Kegiatan Sosial Kemasyarakatan 110,00 2 Total 4.500,83 100 Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa total waktu kerja kegiatan produktif wanita pengusaha adalah 3.536,67 jam/bulan atau 79% dan pada kegiatan reproduktif total waktu kerja adalah 854,17 jam/bulan atau 19% dan pada kegiatan sosial kemasyarakatan total waktu kerja adalah 110,00 atau 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertama curahan waktu kerja wanita pengusaha lebih dominan pada kegiatan produktif karena pekerjaan utama wanita tersebut adalah menjalankan usaha agroindustri makanan skala rumah tangga, sehingga waktu yang mereka miliki dicurahkan pada kegiatan produktif yang dilakukan selain untuk mengisi waktu luang juga untuk mendapatkan pendapatan. Kegiatan produktif antara lain terdiri dari kegiatan mencari modal, membeli bahan baku, membeli bahan penunjang, proses pengolahan produk/pengawasan, pengemasan dan pemasaran. Diantara 6 kegiatan tersebut kegiatan yang paling banyak membutuhkan curahan waktu adalah kegiatan pada proses pengolahan produk/pengawasan dan kegiatan pemasaran. Kegiatan proses pengolahan produk pada setiap responden memiliki waktu yang berbeda-beda. Responden yang secara langsung mencurahkan waktunya untuk pengolahan produk atau tidak memiliki tenaga kerja lebih banyak mencurahkan waktunya untuk pengolahan produk dan tergantung seberapa banyak jenis produk yang akan dibuat. Selanjutnya kegiatan kedua yang membutuhkan curahan waktu yang lama adalah kegiatan pemasaran. Pada kegiatan produktif setiap wanita pengusaha melakukan kegiatankegiatan pada waktu yang berbedabeda. Sebagian wanita melakukan pengolahan produk pada hari ini dan melakukan pemasaran pada hari esoknya, namun ada juga wanita

pengusaha yang melakukan kegiatan pemasaran hari ini kemudian setelah selesai melakukan kegiatan pemasaran dilanjutkan dengan melakukan pengolahan produk. Bagi wanita pengusaha yang tidak melakukan kegiatan pengolahan produk, ia melakukan kegiatan pengawasan kerja terhadap tenaga kerja yang bekerja pada usaha agroindustri makanan. Wanita pengusaha yang tidak melakukan kegiatan pemasaran hari ini, maka ia melakukan kegiatan pengolahan produk/pengawasan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB atau 20.00 WIB tergantung banyaknya jumlah produk yang akan diproduksi, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengemasan. Namun, ada juga wanita pengusaha yang melakukan kegiatan pemasaran, kegiatan pengolahan produk/pengawasan dan kegiatan pengemasan dilakukan pada hari yang sama. Pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB/15.00 WIB terlebih dahulu dilakukan kegiatan pemasaran di pasar. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan produk/pengawasan yang dimulai dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB/20.00 WIB yang dilanjutkan dengan kegiatan pengemasan sampai pukul 22.00 WIB. Pola kedua adalah pada kegiatan reproduktif, dimana selain melakukan aktivitas pada kegiatan produktif wanita pengusaha sebagai ibu rumah tangga tidak lepas dari kewajibannya untuk mengurus rumah dan keluarga. Adapun kegiatan reproduktif tersebut terdiri dari kegiatan memasak, mencuci piring, mengasuh anak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan rumah dan belanja. Kegiatan reproduktif seperti memasak, mencuci piring, mengasuh anak, mencuci pakaian dan belanja umumnya berlangsung dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB bagi wanita pengusaha yang selanjutnya akan melakukan kegiatan pemasaran dan pukul 09.00 WIB bagi wanita pengusaha yang tidak melakukan kegiatan pemasaran. Bagi wanita pengusaha yang melakukan kegiatan pemasaran pada pagi hari, kegiatan reproduktif seperti membersihkan rumah dan menyetrika pakaian dilakukan pada waktu senggang atau tidak melakukan kegiatan tersebut sama sekali karena telah dibantu oleh anaknya. Pola ketiga adalah pada kegiatan sosial kemasyarakatan, dimana responden menyempatkan waktu untuk mengikuti acara-acara kegiatan sosial kemasyarakatan seperti arisan, wirid/pengajian, pernikahan dan lainlain. Kegiatan tersebut dilakukan minimal sekali dalam seminggu. Pada penelitian ini hanya beberapa responden saja yang menyempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, selain dengan alasan tidak menjadi anggota kegiatan juga tidak terdapat aktivitas kegiatan tersebut di sekitar lingkungan rumah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Total waktu kerja kegiatan produktif wanita pengusaha adalah 3.536,67 jam/bulan atau 79%, pada kegiatan reproduktif total waktu kerja adalah 854,17 jam/bulan atau 19% dan pada kegiatan sosial kemasyarakatan total waktu kerja adalah 110,00 jam/bulan atau 2%, maka curahan waktu kerja wanita pengusaha lebih dominan pada kegiatan produktif, kedua pada kegiatan reproduktif dan selanjutnya kegiatan sosial kemasyarakatan. Berdasarkan standar jam kerja normal terdapat 3 orang (21%) wanita pengusaha yang memiliki

jam kerja sesuai standar, sedangkan 11 orang (79%) wanita pengusaha memiliki jam kerja melebihi standar jam kerja normal. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, peneliti merekomendasikan saran bahwa sebaiknya wanita pengusaha pada waktu kerja produktif khususnya agar kegiatan pemasaran tidak terlalu lama dilakukan pengemasan produk yang baik dan rapi agar dapat dipasarkan ke luar daerah atau dapat dititipkan pada kios-kios, sehingga memiliki waktu luang agar dapat melakukan kegiatan reproduktif dan sosial kemasyarakatan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Industri Besar dan Sedang Riau. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Oktari, Riska Dian. 2013. Analisis Usaha Agroindustri Berbasis Nenas di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru. Soekartawi. 2005. Agroindustri dalam Perspektif Sosial Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Malang. Tim Pusat Data Hukum Online. 2003. Buruh dan Tenaga Kerja. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Wawansyah, Hendra. dkk. 2012. Kontribusi Ekonomi Produktif Wanita Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan. Jurnal Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Padjadjaran. Bandung. Vol. 3 No. 3. Diakses pada tanggal 30 September 2014.