PROFIL PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN Cici Fadilah, Fitria Kasih 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Cicifadillah1205@gmail.com ABSTRACT Implementation Profile of Group Guidance Services on Student Learning Skills in Class VII SMP Negeri 1 Pantai Cermin, Thesis, Guidance and Counseling Study Program STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2017. This research is motivated by the problems encountered in the implementation of group guidance services about learning skills. This study aims to describe: 1) Implementation of group guidance services about learning skills viewed from the aspect of planning. 2) Implementation of group guidance services on learning skills viewed from the aspect of implementation. 3) Implementation of group guidance services on learning skills viewed from the aspect of service evaluation. This research is quantitative descriptive research. The population of class VII students who have followed the group guidance services as many as 33 students. Sampling using total sampling. The instrument used is questionnaire, data analysis using percentage technique. Based on the results of data analysis that has been done revealed: 1) Implementation of group guidance services about learning skills seen from the aspect of planning is in good enough category. 2). Implementation of group guidance services on learning skills viewed from the aspect of implementation is in the category enough bail. 3) The implementation of group guidance services on learning skills viewed from the aspect of service evaluation is in the category quite well. The results of this study recommends guidance and counseling teachers to be more effective in the implementation of group guidance services on learning skills. Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students PENDAHULUAN Belajar merupakan aktivitas yang paling penting dalam pendidikan. Sehingga dalam belajar manusia dapat memperoleh sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi kehidupanya. Selanjutnya tujuan belajar itu diantaranya untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Hamalik (2009:45) mengatakan belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuasian sosial, bermacammacam keterampilan, dan cita-cita. 1
Secara formal layanan bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen yang bertanggung jawab untuk melayani peserta didik dalam mengembangkan keterampilanketerampilan tersebut di sekolah. Selain itu, juga sebagai muara akhir dari keberhasilan program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan dan konseling pada khususnya adalah pada saat peserta didik berhasil dalam bidang akademik yang ditunjukkan dengan dikuasainya keterampilan belajar sehingga peserta didik mampu mengembangkan diri dan merencanakan masa depan serta memiliki keterampilan yang bagus dalam belajarnya Bimbingan kelompok diberikan untuk membantu peserta didik mengatasi permasalahan dalam proses belajar, dan juga untuk meningkatkan peserta didik menguasai keterampilan belajar, agar siswa mampu belajar lebih efektif. Menurut Prayitno (1982) bimbingan kelompok seharusnya menjadi penempatan sikap, keterampilan dan keberanian sosial yng bertenggang rasa. Sedangkan menurut Hamdani (2012:116) Bimbingan kelompok yaitu: Layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegitan belajar, karier, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Melalui dinamika kelompok hendaknya setiap anggota kelompok mampu tegak sebagai perorangan yang sedang mengembangkan kediriannya dalam hubungannya dengan orang lain. Tohirin (2002:170) bahwa: Bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (peserta didik) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan dan pemecahan masalah individu (peserta didik) yang menjadi peserta layanan. Menurut Tohirin (2011:176) pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan yaitu: perencanaan, dalam tahap perencanaaan pemimpin kelompok harus mampu mengidentifikasi topik sesuai kebutuhan peserta didik, melakukan 2
perrsiapan yang menyeluruh seperti persiapan fisik tempat dan kelengkapannya. Selanjutnya pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan menempuh 5 tahapan yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap penyimpulan dan tahap pengakhiran pemimpin kelompok harus mampu memahami 5 tahapan tersebut agar pelaksanaan layanan bimbingan kelompok berjalan baik. Evaluasi, penilaian terhadap bimbingan kelompok dilakukan melalui mengamati partisipasidan aktifitas peserta didik selama kegiatan berlangsung dapat dilihat melalui penilaian proses dan penilaian hasil untuk mengetahui sejauh mana keefektifan layanan bimbingan kelompok dilihat dari proses dn dari hasil. selanjutnya analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan. Setelah layanan bimbingan kelompok dilakukan, guru BK harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan layanan bimbingan kelompok. Evaluasi dapat dilakukan secara tertulis yang menyangkut proses layan bimbingan kelompok. Nurihsan (2009:20) mengatakan, penilaian kegiatan layanan bimbingan kelompok difokuskan pada perkembangan pribadi siswa dan halhal yang dirasakan mereka berguna. Bimbingan kelompok diberikan untuk membantu siswa mengatasi permasalahan dalam proses belajar, dan juga untuk meningkatkan peserta didik menguasai keterampilan belajar, agar peserta didik mampu belajar lebih efektif. Keterampilan belajar merupakan keahlian yang didapatkan oleh individu melalui proses latihan yang berkesinambungan dan mencakup aspek optimalisasi caracara belajar baik. Menurut The Liang Gie (Patrician, 2014:12) Keterampilan belajar adalah seperangkat sistem, metode dan teknik yang baik dalam menguasai materi pengetahuan yang di sampaikan guru secara tangkas, efektif, dan efisien. Keterampilan belajar ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam hal belajar, untuk lebih memehami belajar agar mencapai hasil yang optimal. Menurut Nirwana, dkk (Patrician, 2014:12) keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang sudah dikuasai oleh peserta didik untuk dapat sukses dalam menjalani pembelajaran dengan menguasai materi yang dipelajari. 3
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan belajar dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan individu dengan menggunakan sistem, metode, dan teknik yang baik secara efektif dan efisien sehingga peserta didik mampu menguasai materi yang di pelajari. Berdasarkan hasil pengamatan PLBK Sekolah pada bulan Agustus sampai bulan September di SMP N 1 Pantai Cermin terdapat adanya peserta didik yang belum dapat meningkatkan keterampilan belajar, dimana terlihat bahwa peserta didik mengalami masalah mengenai kurang mampu memanfaatkan waktu yang tersedia, adanya peserta didik kurang mampu berkonsentrasi, kurang mampu membuat ringkasan atau rangkuman, kurang mampu menerapkan cara belajar yang baik, adanya peserta didik yang tidak lancar dalam membaca, adanya ketidaksiapan fisik dan psikis peserta didik dalam belajar, seperti: keterampilan belajar peserta didik yang kurang baik, adanya peserta didik meringkas buku sampai habis, adanya peserta didik yang kurang mampu menyampaikan pendapat, terlihat peserta didik yang kurang termotivasi dalam belajar. Selain itu peneliti juga melihat guru BK melaksanakan layanan bimbingan kelompok guru BK kurang memahami peserta didik dalam layanan bimbingan kelompok, guru BK kurang teliti dalam pemilihan topik dalam layanan bimbingan kelompok, kemudian guru BK kurang memahami peserta didik, adanya peserta didik diam ketika ditanya oleh guru, Guru BK tidak memperhatikan peserta didik selama bimbingan kelompok. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik memberi judul Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok tentang Keterampilan Belajar Peserta Didik di Kelas VII SMP Negeri 1 Pantai Cermin?. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Profil pelaksanaan layanan dilihat dari perencanaan 2. Profil pelaksanaan layanan dari pelaksanaan 4
3. Profil pelaksanaan layanan dilihat dari evaluasi hasil kegiatan layanan bimbingan kelompok. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:27) sebaliknya dengan penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Darmawan (2013: 37) menjelaskan penelitian deskriptif kuantitatif ialah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data jadi yang menyajikan data-data menganalisis dan menginterprestasi. Sedangkan menurut Yusuf (2005:83) penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2017 dengan populasi yakni peserta didik yang telh mengikuti bimbingan kelompok di kelas VII sebanyak 33 orang seperti diketahui Arikunto (2010:173) berpendapat Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menyusul dengan penjelasan dari Riduwan (2010:237) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan untuk Smpel Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sedangkan menurut Yusuf (2005:160) sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. penelitian ini merupakan penelitian total sampling yaitu semua 5
populasi diambil.jumlah sampel sebanyak 33 orang. Jenis dan sumber data yaiutu data primer dan data sekunder. Darmawan (2013:12) menjelaskan bahwa data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data atau responde. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemudian melakukan uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas dengan metode Keofsien Alfa dari Cronbach. Sedangkan untuk melaksankan analisa dat menggunakan teknik persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, maka profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar: 1. Profil Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Keterampilan Belajar dilihat dari Aspek Perencanaan. Profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar dilihat dari sub variabel perencanaan yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 1 orang (3,03%), baik sebanyak 5 orang (15,15%), cukup baik sebanyak 21 orang (63,64%),kurang baik sebanyak 6 orang (18,18%) sedangkan untuk kategori sangat kurang baik tidak ada yang memilih dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar mengenai profil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok tentang keterampilan belajar dilihat dari perencanaan tergolong cukup baik. Dilihat dari indikator mengidentifikasi topik dan menyiapkan administrasi dan fasilitas layanan bahwa presentase terbesar berada pada kategori kurang baik. Hal ini desebabkan oleh kurangnya jam yang diberikan dalam pelaksanaan layanan sehingga guru BK kurang teliti dalam mengetahui kebutuhan siswa, dan tidak tersedianya tempat untuk pelaksanaan layanan sehingga pelaksanaan layanan berjalan kurang baik. Dalam hal ini pemimpin kelompok seharusnya melakukan persiapan dalam mengidentifikasi topik yang sesuai kebutuhan peserta didik agar peserta didik dapat memahami tujuan dari pemberian layanan bimbingan kelompok, dan agar bimbingan kelompok berjalan lancar pemimpin kelompok bisa mengadakan bimbingan kelompok di tempat yang tidak ribut agar peserta 6
didik dapat konsentrasi dalam melaksankan layanan bimbingan kelompok. Menurut Nurihsan (2009:18-19) kegiatan yang telah direncanakan selanjutnya akan dilaksanakan melalui kegiatan yaitu, persiapan yang menyeluruh yang meliputi persiapan fisik (tempat dan kelengkapannya), persiapan bahan, persiapan keterampilan, dan persiapan administrasi. Mengenai persiapan keterampilan, untuk penyelenggaraan bimbingan kelompok, guru pembimbing diharapkan mampu melaksanakan teknik umum yaitu mendengar dengan baik, memahai secara penuh, merespon secara tepat dan positif. 2. Profil Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Keterampilan Belajar Dilihat dari Aspek Pelaksanaan. Profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar sub variabel aspek pelaksanaan yang berada pada kategori sangat baik tidak ada yang memilih, baik sebanyak 6 orang (18,18%), cukup baik sebanyak 19 orang (57,58%), kurang baik sebanyak 8 orang (24,24%) dan sangat kurang baik tidak ada yang memilih, dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar mengenai Profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar sub variabel aspek pelaksanaan tergolong cukup baik. Karna masih peserta didik yang tidak tidak memahami layanan bimbingan kelompok Adapun yang harus dilakukan pemimpin kelompok yaitu lebih meningkatkan lagi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada tahap pembentukan, pemimpin kelompok harus lebih semangat lagi dalam tahap pembentukan dan memiliki persiapan dalam keterampilam untuk penyelenggaraan bimbingan kelompok agar peserta didik memulai kegiatan dengan semnagat juga. Menurut Nurihsan (2009:18-19) kegiatan yang telah direncanakan selanjutnya akan di laksanakan melalui kegiatan sebagai berikut: Persiapan yang menyeluruh yang meliputi persiapan fisik (tempat dan kelengkapannya); persiapan bahan, persiapan keterampilan, dan persiapan administrasi. 7
Menurut Tohirin (2011:176) pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan. 3. Profil Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Keterampilan Belajar dilihat dari Evaluasi. Profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar dilihat dari evaluasi yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 1 orang (3,03%), baik sebanyak 12 orang (36,36%), cukup baik sebanyak 16 orang (48,48%), kurang baik sebanyak 4 orang (12,12%) dan sangat kurang baik tidak ada yang memilih, dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar mengenai profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar dilihat dari evaluasi tergolong cukup baik. Dilihat dari penilaian proses profil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok tentang keterampilan belajar berada pada kategori sangat baik karna banyak peserta didik yang senang dengan pelaksanaaan bimbingan kelompok dilakukan dengan aktif dalam kelompok dan pemimpin kelompok selalu memberi motivasi untuk selalu aktif dalam bimbinga kelompok dengan persentase 57,58%, dan dilihat dari penilaian hasil profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar berada pada kategori cukup baik dengan persentase 51,52%. Dalam hal ini pemimpin kelompok harus lebih efektif lagi dalam pelaksanaan penilaian hasil agar memperoleh informasi sejauh mana keefektifan layanan bimbingan kelompok dilihat dari penilaian hasil. Menurut Sukardi (2001:68) ada dua proses penilaian layanan bimbingan kelompok yaitu: a. Penilaian proses Untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan dilihat dari prosesnya. b. Penilaian hasil yaitu penilaian yang dilakukan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan dilihat dari hasilnya. Menurut Nurihsan (2009:20) Penilaian terhadap layanan bimbingan kelompok dapat dilakukan melalui: 8
a. Mengamati partisipasi dan aktifitas peserta selama kegiatan berlangsung b. Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yabg dibahas c. Mengungkapkan kegunaan bimbingan kelompok bagi mereka dan porolehan mereka sebagai hasil dari keikutsertaan mereka d. Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan lanjutan e. Mengngkapkan kelancaran proses dan suasanan penyelenggaraan bimbingan keompok. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang profil pelaksanaan layanan keterampilan belajar di SMP Negeri 1 Pantai Cermin berada pada kategori cukup baik sebanyak 21 orang (63,64%). Sehingga dapat diambil kesimpulan dari batasan masalah dan rincinya sesuai dengan sub variabel sebagai berikut : 1. Profil pelaksanaan layanan di kelas VII SMP Negeri 1 Pantai Cermin dilihat dari perencanaan berada pada kategori cukup baik sebanyak. 2. Profil pelaksanaan layanan di kelas VII SMP Negeri 1 Pantai Cermin dilihat dari pelaksanaan berada pada kategori cukup baik. 3. Profil pelaksanaan layanan di kelas VII SMP Negeri 1 Pantai Cermin dilihat dari evaluasi layanan berada pada kategori cukup baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmuilmu Lainnya (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana. Deni Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuatitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologo Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nurihsan, Achmad Juntika. 2009. Strategi Layanan Bimbingan 9
dan Konseling. Bandung: Refika aditama. Patricia. 2014. Peningkatan Keterampilan Belajar Pada Pembelajaran Tematik Melalui Permainan Kotak Misteri Siswa Kelas III SD Negeri Keningar 1 Magelang. Jurnal. Magelang: Universitas Negeri Yogyakarta. Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi): RajaGrafindo Persada Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. 10