BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. anak autistik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perguruan tinggi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Latar atau tempat penelitian ini berlokasi di desa Limehe Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

BAB III METODE PENELITIAN

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus.

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metedologi penelitian. Menurut Sugiyono (2002:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode penelitian sangat besar peranannya dalam sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk memahami, mengungkap dan menjelaskan berbagai gambaran atas fenomena-fenomena yang ada di lapangan kemudian dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berupaya memecahkan masalah atau menjawab berbagai pertanyaan dari masalah yang sedang dihadapi tersebut pada masa sekarang. Sedangkan pendekatan kualitatif menurut Musthafa (Alwasilah, 2002:27) diasumsikan sebagai pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif para partisipan melalui perlibatan ke dalam kehidupan aktor-aktor yang terlibat. Kirk dan Miller (Moleong 1993:3) mendefinisikan penelitian sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di Sekolah Luar Biasa B-C Pambudi Dharma II yang beralamat di Jalan Sumur Bor, Kota Cimahi. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah tiga siswa tunarungu

17 tingkat SMP di SLB B-C Pambudi Dharma II. C. Tahap - Tahap Penelitian Tahap yang berperan penting alam membantu proses kualitatif adalah menganai tahap-tahap penelitian. Usaha inilah yang nantinya dapat memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, pencatatan data, keabsahan data, analisis data sehingga sampai pada penulisan penelitian. Megenai tahap-tahap penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Pralapangan a. Menyusun Rancangan Penelitian Kegiatan ini merupakan tahap awal dari serangkaian proses penelitian. Intinya berupa penyusunan rancangan penelitian yang diajukan ke Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Setelah disetujui kemudian diseminarkan. Untuk melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian, peneliti melaksanakan konsultasi dan bimbingan intensif dengan Dosen Pembimbing, dan Dosen Pembimbing I maupun Dosen Pembimbing II. Setelah itu peneliti menyusun rencana untuk terjun ke lapangan yang sesuai dengan latar belakang. b. Memilih latar Penelitian Proses pemilihan latar penelitian ini diawali dengan data yang ditemukan oleh peneliti terhadap SLB B-C Pambudi Dharma yang beralamat di Jl. Sumur Bor kota Cimahi bahwa pada sekolah tersebut terdapat banyak siswa tunarungu tingkat SMP dengan berbagai macam karakteristik. Untuk itu penulis ingin mendapatkan deskripsi mengenai perilaku sosial siswa tunarungu tingkat SMP dislb tersebut. c. Mengurus Perijinan Pengurusan perijinan yang bersifat administratif dilakukan dimulai dari tingkat Jurusan, Fakultas, dan Universitas. Dari tingkat Fakultas

18 peneliti memperoleh Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing dan Surat Pengantar ke tingkat Universitas, yaitu kepada Rektor I melalui Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK). Setelah itu peneliti memperoleh surat rekomendasi untuk disampaikan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Cimahi yang dilanjutkan kepada Dinas Pendidikan Kota Cimahi dan berakhir kepada Kepala Seklah SLB B-C Pambudi Dharma 2. d. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar, memperjelas, dan mempermudah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh di lapangan, adapun kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan instrument penelitian, yang terdiri dari kisi-kisi wawancara dan kisi-kisi observasi. Berdasarkan kisi-kisi yang dibuat, disusun pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan dan pedoman observasi berupa acuan tentang arah, sasaran, dan tujuan dari observasi yang akan dilakukan. Untuk mempermudah proses wawancara yang dilakukan peneliti juga menyiapkan tape recorder untuk merekam hasil wawancara. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Maksud dari memahami latar penelitian adalah mengenal segala unsur lingkugan sosial, fisik dan keadaan sekolah serta untuk lebih mempersiapkan diri baik mental maupun fisik dan juga mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.memahami latar penelitian dimaksudkan pula untuk mengamati perilaku anak tunarungu ketika sedang mengikuti berbagai kegiatan di sekolah.penelitian pun selalu berhubungan dengan informan yang fungsinya sebagai pemberi informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informasi tersebut baik mengenai nilai-nilai, sikap, bangunan fisik sekolah, maupun poses suatu kebudayaan setempat.

19 Selain itu juga mengidentifikasi segala hal yang berkaitan dengan perilaku sosial anak tunarungu. b. Penarikan kasus Berdasarkan pada permasalahan penelitian yaitu mengenai perilaku sosial anak tunarungu sebagai dampak sekunder dari ketunarunguannya, maka untuk membantu mempermudah pengumpulan data digunakan penarikan kasus dengan sumber data utama agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. c. Hubungan peneliti dengan subjek Untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, peneliti berupaya secara optimal membina dan menciptakan hubungan yang bersifat integratif dengan para subjek penelitian sebagai sumber data sehingga segala informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian diperoleh secara benar, akurat dan lengkap. d. Peran peneliti Peneliti berperan sebagai alat atau instrument utama dalam penelitian sehingga peranannya sangat berarti dalam upaya pengambilan data. Meskipun berperan sebagai instrument utama namun peran penelitian ini bersifat non partisipatif oleh karena peneliti hanya menangkap, mengamati dan mempelajari gejala-gejala yang terjadi dalam dalam latar penelitian. D. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, namun peran penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Dalam penelitian ini yang menjadi instrument penelitian dalah peneliti sendiri, karena dalam penelitian kualitatif peneliti bertindak sebagai instrument. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Teknik pegumpulan data Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 193: 112) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

20 data tambahan sepeeti dokumentasi dan lain-lain. Walapun dikatakan bahwa sumber data di luar kata dan tindakan merupakan data tambahan, namun jelas sumber data tersebut tidak dapat diabaikan. Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Teknik observasi yang digunakan adalah dengan menggunakan observasi langsung non partisipatori, atau dengan cara pengamatan langsung tanpa melibatkan diri secara langsung pada kegiatan di lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan secara tersembunyi (covert) Nasution (1996, 62) menjelaskan bahwa observasi dengan pengamatan tersembunyi bertujuan untuk memperoleh data yang valid dan reliable dan dapat dipercaya karena tidak dibuat-buat. Pengamatan yang dilakukan peneliti hanya menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain. Dalam melakukan observasi, peneliti sangat memperhatikan hal-hal: 1) Isi dari pengamatan 2) Mencatat pengamatan 3) Ketetapan pengamatan 4) Hubungan antar pengamat dengan yang diamati Peneliti sebagai instrument penelitian harus mempunyai sifat yang peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang diperkirakan bermakna atau tidak bagi penelitian sehingga dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Dalam mlakukan pengamatan peneliti harus mengaitkan pada dua hal, yakni informasi dan konteks. Hal ini sesuai merujuk pada Nasution (1996: 58) yang menyatakan bahwa informasi yang dipelaskan dari konteksnya akan kehilangan makna. Jadi makna sesuatu tidak dapat dilepaskan dari konteks yang ada.

21 b. Wawancara Wawancara yang dilakukan bersifat tak-berstruktur yang pelaksanaannya mirip dengan percakapan informal. Nasution (1996: 72) menyatakan Wawancara dalam penelitian kualitatif naturalistic, khususnya bagi pemula, biasanya bersifat tak-berstruktur. Tujuannya ialah memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain. Denzim (Mulyana, 2002: 182) menjelaskan bahwa keuntungan dari wawancara tak ber-struktur yaitu : 1) Wawancara tak berstruktur memungkinkan responden mengemukakan cara-cara untuk mengidentifikasi dunia. 2) Wawancara tak berstruktur mengasumsikan bahwa tidak ada urutan tetap pertanyaan yang sesuai untuk responden. 3) Wawancara tak berstruktur memungkinkan responden membicarakan isu-isu penting yang terjadwal. Wawancara dalam penelitian ini diantaranya dilakukan kepada guru kelas, teman sebaya juga orang tua dari subjek peneliti guna memperoleh informasi mengenai karakteristik perilaku sosial siswa tunarungu tingkat SMP pada dimensi kerjasama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri, meniru dan perilaku kelekatan. Data yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat verbal, artinya wawancara direkam dalam tape recorder agar data yang diperoleh lebih lengkap dan terperinci. c. Studi Dokumentasi Studi dokumen merupakan setiap bahan tertulis ataupun film lain dari recorder (setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengukian suatu peristiwa), yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. (Guba dan Lincoln dan Moleong, 1993: 161).

22 2. Teknik pencatatan data Pencatatan data pada setiap kali melakukan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting. Proses pencatatan data tersebut dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut: a. Perekaman awal Pencatatan data sebagai perekaman awal yang dilakukan pada saat berlangsungnya pengumpulan data baik pada saat kegiatan observasi maupun wawancara, dengan cara mencatat kata-kata kunci yang dimengerti oleh peneliti. Pada tahap ini, bentuk dan data masih kasar atau mentah dan belum diurutkan. b. Pencatatan formal dan lengkap Pencatatan formal dan lengkap merupakan pencatatan data yang disusun berdasarkan catatan yang dibuat di lapangan. Data-data yang masih kasar dan mentah kemudian dicatat kembali secara lengkap dan sistematis dengan cara-cara berikut: 1) Mengorganisasikan data Setelah data terkumpul selanjutnya diorganisasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang meliputi kerjasama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri, meniru dan perilaku kelekatan. 2) Mengabstraksikan data ke dalam matriks Peneliti menuangkan data-data ke dalam matriks berdasakan pertanyaan penelitian agar terlihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian ini. c. Penambahan data sepanjang waktu Penambahan data sepanjang waktu dilakukan ketika diperoleh data atau informasi yang baru. Hal ini dilakukan hingga penelitian berakhir.

23 E. Pengujian keabsahan data / Triangulasi Penguji perlu melakukan pemeriksaan secara seksama dan teliti, hal tersebut dilakukan untuk menilai apakah data-data yang diperoleh itu sudah sahih dan dapat dipercaya atau valid, sebab hanya data valid yang dapat diteliti.validitas suatu data dilihat dari substansi, sumber data, maupun pengambilan datanya. Dalam melaksanakan pemeriksaan keabsahan data dilakukan beberapa teknik yaitu sebagai berikut: 1. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan dan dalam bersosialisasi maupun dalam melakukan interaksi di lingkungan sekolah harus dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh keabsahan data yang diperlukan. Apapun yang berkaitan dengan setting kelas dan keadaan sekolah serta berbagai perilaku yang ditunjukkan subjek penelitian dicatat dan didokumentasikan. 2. Pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara, atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan pihakpihakyang dianggap mampu memberi masukkan terhadap penelitian ini, yaitu dengan Dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing II, guru wali kelas serta sesama teman mahasiswa. Moleong (1993: 178) mengatakan Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian adalah triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton dalam Moleong, 1993: 187). Hal ini, menurut Moleong (1993: 179) dapat dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan orang secara pribadi.

24 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka teknik triangulasi dengan sumber yang digunakan pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi (bila tersedia) direduksi, yaitu dengan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan diorganisasi dengan cara sedemikian rupa. Kemudian dilakukan crosscheck atau dicek silang diantara ketiga data tersebut. Dengan demikian, validitas data yang ada dapat dipertanggungjawabkan, karena data akhir yang didapat adalah hasil perbandingan dari berbagai sumber data yang ada. F. Teknik Analisis Data Penelitian kualitatif memperoleh data dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis data mengacu pada pendapat Huberman dalam Sugiyono (2008: 337) mengemukakan Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sampai datanya jenuh. Secara sistematis langkah-langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

25 a. Data reduction (reduksi data) Mereduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. Selain daripada itu, peneliti juga memberikan kode pada aspek-aspek tertentu sehingga mempermudah dalam proses pencatatan di lapangan. b. Data display Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah membuat display data. Display data merupakan suatu cara menggolongkan data ke dalam kelompok yang disajikan baik ke dalam bentuk grafik ataupun matrik sehingga data mudah dibaca dan dipahami serta menggambarkan keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. c. Menarik kesimpulan dan verifikasi Menarik kesimpulan dilakukan sejak awal hingga akhir proses penelitian guna mempermudah peneliti untuk mendapatkan makna dari setiap data yang masih dikumpulkan. Kesimpulan yang diambil pada mulanya masih bersifat sementara dan masih diragukan. Oleh karena itu, kesimpulan senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk menjadi tingkat kepercayaan penelitian. Langkah terakhir dalam analisis data, peneliti melakukan penafsiran atau interprestasi terhadap data yang telah dideskipsikan dan membandingkannya dengan teori-teori yang relevan agar data-data tersebut memiliki makna.