ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

KAJIAN SPASIAL TINGKAT KEMACETAN LALULINTAS SEPANJANG RUTE BIS BATIK SOLO TRANS MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Jurnal. Skripsi S-1 Program Studi Geografi

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR DI KECAMATAN DEPOK DAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

PEMANFAATAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK KAJIAN KINERJA JALAN PADA POLA JARINGAN JALAN GRID KOTA SURAKARTA

1) Volume dan komposisi lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JALUR HIJAU MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

PERANCANGAN JALAN LINGKAR DALAM TIMUR KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan oleh: Danang Sutowijoyo E

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman,

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi)

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JALUR HIJAU MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURAKARTA

KOTA. Skripsi S-1 Program. Diajukan Oleh. Hendy NIM : E Kepada

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB III LANDASAN TEORI

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Geografi

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 16 TAHUN : 1991 SERI : B NO : 3 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan. Mencapai derajat Sarjana S-1. Fakultas Geografi. Oleh: RAHARDHIANSYAH SETIAWAN ALFANDANI

KINERJA BEBERAPA RUAS JALAN DI KOTA PALEMBANG. Pujiono T. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang.

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

Syafi i Dosen Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGEMBANGAN BUS KOTA MALANG RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah suatu pergerakan barang dan orang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Penyajian data. Analisis dan evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN DAN SIMPANG UNTUK PERSIAPAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KORIDOR TIMUR - BARAT

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL DALAM PERENCANAAN FLYOVER SIMPANG TANJUNG API-API PALEMBANG

Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN:

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

PENGARUH PEMBALIKAN ARAH ARUS LALU LINTAS TERHADAP KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

KAJIAN PERTAMBAHAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN DI KABUPATEN KARANGANYAR. Iim Choirun Nisak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI

ANALISA KINERJA JALAN PENDEKAT PADA BEBERAPA JEMBATAN DI KOTA PALU (Studi kasus: Jembatan Palu I, II, III dan IV)

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

E:mail :

Pengaruh Keberadaan Apartemen Terhadap Kinerja Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya

PENGARUH MANUVER PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS ABSTRAK

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar Jalan Perkotaan... 13

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Agung Rahmawan NIM : E 100 14 0158 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA SURAKARTA Agung Rahmawan 1, Umrotun 2, Agus Anggoro Sigit 3 1 Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2,3 Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Rahmawan.agung@gmail.com E100140158 ABSTRAK Penelitian tentang Analisis Tingkat Pelayanan Jaringan Jalan bertujuan : 1) Menganalisis sejauh mana tingkat kenyamanan saat ini dan keadaan Fisik jalan di Kota Surakarta, agar dapat disarankan sehingga jalan tersebut sesuai dengan fungsinya, 2) Menganalisis persamaan dan perbedaan faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan jaringan jalan di Kota Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan metode sampling purposive.data sampel yang diambil pada saat survei meliputi volume kendaraan, pengukuran luas jalan efektif. Teknik perhitungan kendaraan yaitu dengan operator ditempatkan pada tengah-tengah ruas jalan dan di dua sisi tepian jalan yang diamati. Hasil penelitian ini berupa 1) Tingkat pelayanan paling buruk pada jam puncak pagi adalah jalan Jend.Sudirman, ruas jalan yang memiliki tingkat pelayanan lalulintas baik pada jam puncak pagi adalah jalan Mayor Sunaryo. Pada jam puncak siang ruas jalan yang memiliki tingkat pelayanan lalulintas paling buruk adalah ruas jalan Yos Sudarso, sedangkan untuk ruas jalan pada jam puncak siang tingkat pelayanan lalulintas paling baik terdapat di ruas jalan Mayor Sunaryo. Tingkat pelayanan ruas jalan yang terakhir adalah pada jam puncak sore, ruas jalan yang memiliki tingkat pelayanan lalulintas paling buruk yaitu jalan Kapten Mulyadi dan Ruas Jendral Sudirman. Ruas jalan yang memiliki tingkat pelayanan lalulintas pada jam puncak sore paling baik yaitu jalan Mayor Sunaryo, 2) Faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat pelayanan yaitu tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang terjadi Kata Kunci : Tingkat Pelayanan, Jaringan Jalan

ANALYSIS OF ROAD NETWORK SERVICE IN SURAKRTA Agung Rahmawan 1, Umrotun 2, Agus Anggoro Sigit 3 1 Student Faculty of Geography Muhammadiyah Surakarta University 2,3 Lecturer Faculty of Geography Muhammadiyah Surakarta University Rahmawan.agung@gmail.com E100140158 ABSTRACT Research about Analysis of Service Level Road Network is aiming to : 1) to analyze the extent to which the level of comfort this time and circumstances of Physical street in Surakarta, so it can been suggested that these roads are according to function, 2) to analyze the similarities and differences in the factors that affect the level the comfort of the road network in the city of Surakarta. The method used in this research is survey method with purposive sampling method.data of samples taken at the time of the survey include the volume of vehicles, extensive measurement of the effective way. the calculation of the vehicle, the operator is placed in the middle of the road and on the both side edges of the road are observed. The Results of this study are 1) level of services the worst in the morning peak hour is Jend.Sudirman street, roads that have a good level of service traffic in the morning peak hour is the Major Sunaryo street. In the afternoon peak hour roads that have high levels of services the worst is Yos Sudarso street, while the roads at peak hours during the most excellent level of services are contained Major Sunaryo street. Level of service roads is at peak hours in the afternoon, roads that have high levels of services the worst is the Captain Mulyadi street and Sudirman street. Roads that have bettrer levels of services at peak hours afternoon that Major Sunaryo street, 2) factors that influence the service level is the level of road use, speed, density and barriers that occur Keywords: Level Of Service, Road Network

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kota Surakarta termasuk dalam wilayah sabuk pembangunan Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai letak sangat strategis karena jika dilihat dari aspek lalu lintas perhubungan di Pulau jawa, posisi Surakarta tersebut berada pada jalur strategis yaitu pertemuan atau simpul yang menghubungkan Semarang dengan Yogyakarta (JOGLOSEMAR), dan jalur Surabaya dengan Yogyakarta. Dengan posisi yang strategis ini maka tidak heran Kota Surakarta menjadi pusat bisnis yang penting bagi daerah kabupaten di sekitarnya. Jika dilihat dari batas kewilayahannya, Kota Surakarta di kelilingi oleh 3 kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Karanganyar dan Boyolali, sebalah timur dibatasi dengan kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar, sebelah selatan dengan kabupaten Sukoharjo, dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar. Mengingat peran, fungsi dan kondisi Kota Surakarta yang menguntungkan dalam proses pertumbuhan ekonomi, maka Kota Surakarta perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi perkembangan tersebut agar sejalan dengan tingkat perkembangan yang terjadi. 1.2. Tujuan Penelitian ini bertujuan : 1) Menganalisis sejauh mana tingkat kenyamanan saat ini dan keadaan Fisik jalan-jalan di Kota Surakarta, agar dapat disarankan sehingga jalanjalan tersebut sesuai dengan fungsinya, 2) Menganalisis persamaan dan perbedaan faktorfaktor apa yang berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan jaringan jalan di Kota Surakarta. 2. Dasar Teori Jaringan merupakan serangkaian simpul-simpul, yang dalam hal ini berupa persimpangan / terminal, yang dihubungkan dengan ruas-ruas jalan/trayek. Untuk mempermudah mengenal jaringan maka ruas-ruas ataupun simpul-simpul diberi nomor atau nama tertentu. Penomoran/penamaaan dilakukan sedemikian sehingga dapat dengan mudah dikenal dalam bentuk model jaringan jalan. Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan

perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel (Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan) Lalu lintas di dalam undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas. Jalur merupakan jalan yang menghubungkan antara tempat yang satu dengan yang lain dan dapat dilewati. Ada bermacam macam jalur salah satunya yaitu jalur lalulintas, yaitu jalur yang dilalui oleh orang - orang untuk menuju ke satu tempat dengan menggunakan kendaraan. Dalam lalulintas terdapat istilah trayek yang merupakan jarak perjalanan yang ditempuh (Undang- Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan) 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan sedangkan metode survei yang digunakan adalah metode sampling dimana data sampel yang diambil pada saat survei meliputi volume kendaraan, pengukuran luas jalan efektif. Survei perhitungan volume kendaraan dilakukan dengan menggunakan beberapa titik lokasi di area masuk dan keluar ruas jalan. Adapun jalan yang diukur ialah jalan Ahmad yani, jalan Slamet Riyadi, dan Jalan Urip Sumoharjo. Perhitungan jumlah volume kendaraan dilakukan pada jam-jam sibuk (hari seninkamis), yaitu pada pukul 07.00-09.00 pagi hari, 12.00-14.00 siang hari, dan 17.00-19.00 sore hari. Perhitungan pada jalan Ahmad yani dikhususkan dengan pertimbangan ruas jalan tersebut sangat panjang dan memiliki beberapa persimpangan besar. Alasan lain ialah jalan Ahmad yani memungkinkan jumlah kendaraan yang masuk tidak hanya ke dalam jalan tersebut saja 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Volume Lalu-lintas Pengukuran volume lalulintas pada jam puncak pagi diperoleh hasil volume lalulintas tertinggi pada jalan Ahmad Yani 2 yaitu sebesar 6081

smp/jam sedangkan volume lalulintas terendah jam puncak pagi terdapat pada jalan Mayor Sunaryo yaitu sebesar 705 smp/jam. Pengukuran volume lalulintas pada jam puncak siang diperoleh hasil volume lalulintas paling tinggi pada jalan Raya Yos Sudarso yaitu sebesar 4915 smp/jam sedangkan Jalan yang memiliki volume lalulintas paling rendah pada jam punca siang terdapat pada jalan Mayor Sunaryo yaitu sebesar 518 smp/jam. Pengukuran volume lalulintas pada jam puncak sore jalan yang memiliki volume lalulintas paling tinggi terdapat pada jalan Jendral Sudirman 1 yaitu sebesar 6591 smp/jam sedangkan jalan yang memiliki volume lalulintas rendah pada jam puncak sore terdapat pada jalan Mayor Sunaryo. 4.2 Kapasitas dasar (Co) Nilai kapasitas jalan diperoleh dari informasi tipe jalan, informasi tipe jalan didapatkan dengan cara survey lapangan. Jalan di Kota Surakarta memiliki beberapa tipe jalan, yang pertama tipe jalan 4/2UD yaitu jalan 4 lajur 2 jalan tak terbagi atau tanpa median jalan, yang kedua tipe jalan 4/2D yaitu jalan 4 lajur 2 arah berpembatas median jalan, yang ketiga tipe jalan 4/1UD yaitu jalan satu arah yang terdiri dari 4 lajur, yang keempat tipe jalan 6/2D yaitu jalan 6 lajur 2 arah berpembatas median jalan, yang kelima tipe jalan 2/2UD yaitu jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi oleh median jalan, dan yang keenam adalah tipe jalan 2/1UD yaitu 2 jalan satu arah yang terdiri dari 2 lajur. Dari 31 jalan di Kota Surakarta ada dua jalan yang memiliki kapasitas dasar paling tinggi yaitu sebesar 9900 smp/jam, antara lain jalan Jendral Sudirman 1. Kapasitas dasar yang rendah yaitu sebesar 5800 smp/jam, jalan yang memiliki kapasitas dasar 5800 smp/jam antara lain Jalan Kapten Mulyadi, Bhayangkara, Radjiman 1, Radjiman 2, Wahidin, Dr. Muwardi, Gajah Mada, Balapan, Monginsidi, Honggowongso, Dr. Supomo, Brigjen Sudiarto, Brigjen Katamso, Mayor Sunaryo, Kol.Sugiyono, Kapten Tendean, MT.Haryono, dan jalan Tentara Pelajar. 4.3 Faktor Penyesuaian Lebar Jalan (FCw)

Jalan di Kota Surakarta memiliki beberapa penyesuaian kapastias pengaruh lebar jalur lalulintas jalan perkotaan dimana untuk tipe jalan empat lajur terbagi atau jalan satu arah (4/2UD) memiliki penyesuaian lebar efektif (FCw) terendah (0,92) yaitu Jalan Ahmad Yani dan Jalan Slamet Riyadi 1 nilai ini di dapatkan dari lebar jalur lalulintas efektif perlajur yaitu 3 meter, jalan satu arah memiliki penyesuaian lebar efektif (FCw) tertinggi (1,08) yaitu Jalan Yos Sudarso dengan lebar efektif perlajur yaitu 4 meter. Untuk tipe jalan Dua lajur tak terbagi (2/2UD) di dapatkan nilai penyesuaian lebar efektif (FCw) terendah (0,56) yaitu jalan Kol.Sugiono nilai ini dipatkan dari lebar jalur lalu-lintas efektif dengan total dua arah sebesar 5 meter sedangkan nilai penyesuaian lebar efektif (FCw) tertinggi yaitu Jalan Brigjen Sudiarto, dan Jalan Dr.Murwadi dengan lebar jalur lalulintas efektif sebesar 11 meter. 4.4 Faktor Penyesuaian Pembagian Arah (FCsp) Faktor Penyesuaian Pembagian Arah (FCsp) untuk semua jalan di Kota Surakrta didapatkan pembagian arah jalan di Kota Surakrta yaitu 50 : 50 artinya jalan dua arah dengan lebar lajur yang sama. 4.5 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCsf) jalan di Kota Surakarta paling tinggi yaitu sebesar 0,98, antara lain jalan Mayor Sunaryo, Mayor Kusmanto, Kol Sutarto, dan jalan Jendral Sudirman 1. Jalan yang memiliki nilai FCsf paling rendah adalah jalan Kapten Mulyadi, Kapten Tendean, dan Jalan Kyai Mojo, dimana angka FCsf-nya sebesar 0,77. 4.6 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCcs) Faktor penyesuaian ukuran Kota diperoleh dari data sekunder berupa data jumlah penduduk. Data jumlah penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik berupa data dalam angka, meliputi jumlah penduduk wilayah Kota tahun 2014 sebanyak 572.650 jiwa. Jumlah penduduk yang diperoleh kemudian dikonversi menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Kota Surakarta dengan jumlah penduduk 572.650 jiwa nilai FCcs-nya sebesar 0,90

4.7 Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan Kapasitas yang diperoleh dari setiap jalan di Kota Surakarta sangat bervariasi, hal ini dilarenakan faktor penggunaan lahan, lebar jalan, hambatan samping, dan ukuran Kota. Jalan Jendral Sudirman memiliki nilai kapasitas jalan paling tinggi, hal ini disebabkan penggunaan lahan di tepian jalan Pasar, Bank, Kantor, Klenteng, Pertokoan, Bengkel, Rumah makan, Pemukiman didominasi pertokoan dan pusat perbelanjaan yang telah menyediakan lahan parkir untuk para konsumennya. Selain itu tidak adanya area parkir yang menggunakan badan jalan membuat lebar efektif jalan Jendral Sudirman dapat digunakan seperti fungsi awalnya, sedangkan pada ruas jalan Mt Haryono dan Jalan Kol.Sugiono yang memiliki nilai kapasitas paling rendah penggunaan lahan tepi jalan diperuntukkan untuk kawasan pertokoan, permukiman dan sekolah, penggunaan sebagian lebar jalan untuk lahan parkir di jalan Mt Haryono dan Jalan Kol.Sugiono membuat lebar efektif menjadi lebih sempit dari fungsi awalnya 4.8 Tingkat Pelayanan Jalan Tingkat pelayanan jalan pada jam puncak pagi pada pukul 06.00-08.00, kondisi jalan yang memiliki tingkat pelayanan baik dan sangat baik memiliki hasil rasio volume dan kapasitas jalan dibawah 0,7. Jalan Kota Surakarta yang memiliki tingkat pelayanan baik dan sangat baik pada jam puncak pagi adalah jalan Kolonel Sutarto, jalan Bhayangkara, jalan dr. Muwardi, jalan Gajah Mada, jalan Balapan, jalan Monginsidi, jalan Honggowongso, jalan Brigjrn Sudiarto, Jalan Kapten Tendean, jalan S.Parman, dan jalan Kyai Mojo. Kondisi jalan yang memiliki tingkat pelayanan jalan sedang, hasil ratio volume dan kapasitas jalan nya sebesar 0,7-0,8. Jalan yang memiliki tingkat pelayanan jalan sedang pada jam puncak pagi, yaitu jalan Jendral Sudirman 1, jalan Jendral Sudirman 2, jalan Wahidin, jalan Kol.Sugiono, dan jalan Tentara Pelajar. Jalan yang memiliki tingkat pelayanan jalan buruk, sangat buruk dan sangat buruk sekali pada jam puncak pagi, yaitu

jalan Ahmad Yani 1, jalan Ahmad Yani 2, jalan Slamet Riyadi 1, jalan Slamet Riyadi 2, jalan Urip Sumoharjo, jalan Ir. Sutami, jalan Kapten Mulyadi, jalan Veteran, jalan Radjiman 1, jalan Radjiman 2, jalan Dr. Supomo, jalan Yos Sudarso,, jalan Adisucipto, jalan Brigjen Katamso, dan jalan MT.Haryono. Jalan yang memiliki tingkat pelayanan buruk sangat buruk, dan sangat buruk sekali, hasil ratio volume lalulintas dan kapasitas jalan nya sebesar 0,8-1,0 dan diatas 1,0. Ada beberapa jalan yang memiliki tingkat pelayanan jalan yang lebih buruk dari tingkat pelayanana jalan jam puncak pagi dan ada yang lebih baik dari pada tingkat pelayanana jalan pada jam puncak pagi. Pada jam puncak siang nilai hasil rasio volume lalulintas dan kapasitas jalan paling tinggi terdapat pada ruas jalan MT.Haryono sebesar 0,98. Kondisi jalan yang memiliki tingkat pelayana jalan baik dan sangat baik pada jam puncak siang terdapat pada ruass jalan Mayjen Sunaryo, jalan Tentara Pelajar, jalan Ir.Sutami, jalan Kyai Mojo, jalan S.Parman, jalan Kapten Tendean, jalan, Kol.Sugino, jalan Brigjen Katamso, jalan Adi Sucipto, jalan, jalan Brigjen Sudiarto, jalan Honggowongso, jalan Mayor Kusmanto, jalan Monginsidi, jalan Balapan, jalan Gajah mada, jalan Dr. Muwardi, jalan Bhayangkara, jalan Jendral Sudirman 2, dan jalan Jendral Sudirman 1, dengan nilai ratio volume lalulintas dan kapasitas jalan kurang dari 0,7..Hasil Perhitungan tingkat pelayanan dapat di lihat di table 4.8 dan Gambar 4.8. Tabel 4.8. Tingkat Pelayanan Jalan No Nama Jalan Waktu 1 Jl. Ahmad Yani 1 2 Jl. Ahmad Yani 2 3 Jl. Slamet Riyadi 1 4 Jl. Slamet Riyadi 2 5 Jl. Jendral Sudirman 1 6 Jl. Jendral Sudirman 2 Volume Total(V) smp/jam C V/C Tingkat Pelayanan Jalan Pagi 5567 5251 1,06 F Siang 3977 5251 0,76 C Sore 4914 5251 0,94 E Pagi 5081 5028 1,01 F Siang 4451 5028 0,89 D Sore 4950 5028 0,98 E Pagi 5266 5028 1,05 F Siang 4670 5028 0,93 E Sore 5862 5028 1,17 F Pagi 4764 4821 0,99 E Siang 3949 4821 0,82 D Sore 4537 4821 0,94 E Pagi 5972 8033 0,74 C Siang 4118 8033 0,51 A Sore 6591 8033 0,82 D Pagi 3674 4617 0,80 C Siang 2903 4617 0,63 B Sore 3829 4617 0,83 D

7 Jl. Urip Sumoharjo Pagi 4467 4570 0,98 E Siang 3987 4570 0,87 D Sore 4706 4570 1,03 F 22 Jl. Yos Sudarso Sore 3019 6365 0,47 A Pagi 5214 6159 0,85 D Siang 4815 6159 0,78 C 8 Jl. Kol. Sutarto Pagi 3087 5588 0,55 A Siang 2263 5588 0,40 A Sore 2829 5588 0,51 A 23 Jl. Adi Sucipto Sore 5013 6159 0,81 D Pagi 4493 5292 0,85 D Siang 4007 5292 0,76 B 9 Jl. Ir. Sutami Pagi 3857 4668 0,83 D Siang 2941 4668 0,63 B Sore 4075 4668 0,87 D 24 Jl. Brigjen Katamso Sore 4381 5292 0,83 D Pagi 2997 3588 0,84 D Siang 2299 3588 0,64 B 10 Jl. Kapten Mulyadi Pagi 4955 4582 1,08 F Siang 4281 4582 0,93 E Sore 5297 4582 1,16 F 25 Jl. Mayor Sunaryo Sore 3191 3588 0,89 D Pagi 705 5116 0,14 A Siang 518 5116 0,10 A 11 Jl. Veteran Pagi 4992 4668 1,07 F Siang 4029 4668 0,86 D Sore 4883 4668 1,05 F 26 Jl. Kol. Sugiono Sore 639 5116 0,12 A Pagi 1968 2660 0,74 C Siang 1766 2660 0,66 B 12 Jl. Bhayangkara Pagi 3612 6397 0,56 A Siang 3059 6397 0,48 A Sore 3387 6397 0,53 A 27 Jl. Kapten Tendean Sore 1888 2660 0,71 C Pagi 2179 3497 0,62 B Siang 1906 3497 0,55 A 13 Jl. Radjiman 1 Pagi 4319 4437 0,97 E Siang 3581 4437 0,81 D Sore 4206 4437 0,95 E 28 Jl. S. Parman Sore 2021 3497 0,58 A Pagi 3679 5246 0,70 B Siang 2847 5246 0,54 A 14 Jl. Radjiman 2 Pagi 3699 3860 0,96 E Siang 3291 3860 0,85 E Sore 3987 3860 1,03 F 29 Jl. Kyai Mojo Sore 3432 5246 0,65 B Pagi 1907 4574 0,42 A Siang 1772 4574 0,39 A 15 Jl. Wahidin Pagi 3051 4385 0,70 C Siang 2450 4385 0,56 A Sore 2924 4385 0,67 B 30 Jl. MT. Haryono Sore 1892 4574 0,41 A Pagi 3165 2660 1,19 F Siang 2398 2660 0,98 D 16 Jl. Dr. Muwardi Pagi 3887 6645 0,58 A Siang 2771 6645 0,42 A Sore 3591 6645 0,54 A 31 Jl. Tentara Pelajar Sore 3027 2660 1,14 F Pagi 2921 3906 0,75 C Siang 1984 3906 0,51 A Pagi 3191 5653 0,56 A 17 Jl. Gajah Mada Siang 2561 5653 0,45 A Sore 3006 5653 0,53 A Pagi 1750 4314 0,41 A 18 Jl. Balapan Siang 1378 4314 0,32 A Sore 1637 4314 0,38 A Pagi 2649 5653 0,47 A 19 Jl. Monginsidi Siang 2366 5653 0,42 A Sore 2982 5653 0,53 A Pagi 3909 4959 0,79 B 20 Jl. Honggowongso Siang 3092 4959 0,62 B Sore 3778 4959 0,76 B 21 Jl. Brigjen Sudiarto Pagi 3199 6365 0,50 A Siang 2912 6365 0,46 A Sore 3014 3906 0,77 C Sumber : Survey Lapangan 2015, Dinas Perhubungan, dan Manual Kapasita Jalan Indinesia tahun 1997 Kondisi jalan yang memiliki tingkat pelayanan sedang atau kondisi arus lalulintas stabil dan kecepatan dikontrol oleh volume lalulintas pada jam puncak siang terdapat pada ruas jalan, yaitu jalan Ahmad Yani 1, dan jalan Yos Sudarso. Diatara ketiga jalan yang mempunyai tingkat pelayanan jalan sedang, jalan Ahmad yani 1 yang mempunyai nilai ratio V/C terendah, yaitu sebesar 0,76.

Kondisi jalan dengan tingkat pelayanan jalan buruk dengan nilai V/C ratio 0,8-0,9 adalah ruas jalan jalan Ahmad Yani 2, jalan Slamet Riyadi 2, jalan Urip Sumoharjo, jalan Veteran, dan jalan Radjiman 1. Jalan yang mempunyai tingkat pelayanan jalan sangat buruk dan sangat buruk sekali dimana arus lalaulintas tidak stabil dan kecepatan yang rendah pada jam puncak siang terdapat pada ruas jalan Radjiman 2, jalan Kapten Mulyadi, dan jalan Slamet Riyadi 1, dengan nilai V/C ratio 0,9-1,0 dan lebih dari 1,0

Peta Tingkat Pelayanan Jalan Jam puncak Pagi

6.DAFTAR PUSTAKA Dos. Fidel Miro MSTR, 1997, Sistem Transportasi Kota, Penerbit Tarsito, Bandung. Republik Indonesia. 1980. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1980 Tentang Jalan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan Pemkot Surakarta.2015.Info Surakarta. http://www.surakarta.go.id/konten/selayang-pandang Diakses pada 25 Agustus 2015.