BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Tahun SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan. Tahun

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 50

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi dan informasi pertanian dan perkebunan melalui sekolah lapang

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN 2016

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN Indeks harga yang dibayar petani

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 25

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Lampiran Meningkatnya cakupan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEPUTUSAN BUPATI ACEH SINGKIlL NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANPEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SUMBER DATA. Persentase Penanganan Kepala Desa dan Perangkat Desa yang Mengalami Kasus

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB VI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Misi 2. Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 19

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 14

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 56

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

1 Jumlah perayaan bersama pada hari-hari besar agama. 1 Persentase anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar 12 tahun

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

TANGGAL : 9 OKTOBER 2014 TENTANG : PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

Lampiran : Review Dokumen PK Tahun 2013 berdasarkan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 oleh Tim Kementrian PAN dan RB

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 23

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MUSI BANYUASIN. No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target. 1 Produktivitas tanaman pangan (padi) pertahun

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB VII P E N U T U P

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan laporan kinerja Kabupaten Temanggung Tahun telah mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan kinerja merupakan tekad dan janji tahunan yang akan dicapai oleh pemerintah Kabupaten Temanggung. Pada akhir tahun Pemerintah Kabupaten Temanggung telah melaksanakan evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hasil evaluasi tersebut dijadikan sebagai dasar pelaksanaan reviu RPJMD Kabupaten Temanggung pada tahun 2016. Oleh karena itu LKjIP Kabupaten Temanggung tahun dan Perjanjian Kinerja Bupati Tahun 2016 masih menggunakan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2014. Dalam RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 sebagai perwujudan dari Visi Bupati/Wakil Bupati terpilih telah ditetapkan visi daerah yaitu: TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH Guna mewujudkan visi tersebut di atas juga telah ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan; 2. Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera; 3. Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan; 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal; 5. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat; 6. Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik. Untuk menyatukan langkah, gerak, arah, semangat, dan dinamika para pemangku kepentingan pembangunan maka Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan sebuah tekad yang dituangkan dalam sebuah Motto yaitu: BERSAMA MEMBANGUN TEMANGGUNG. II 15

B. PERJANJIAN KINERJA Pada Perjanjian Kinerja Tahun Pemerintah Kabupaten Temanggung telah menetapkan target kinerja yang merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai. Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan, misi dan visi. Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung Tahun telah mengacu pada Peraturan Bupati Temanggung Nomor 25 Tahun tentang Indikator Kinerja Utama sebagai berikut: Tabel 2.10 Perjanjian Kinerja Tahun SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Misi Kesatu: Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan; 1. Meningkatnya penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian 2. Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan 3. Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian 4. Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan 5. Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman pertanian dan perkebunan 6. Meningkatnya produktivitas ternak 7. Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Insfrastruktur Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi dan informasi pertanian dan perkebunan melalui sekolah lapang Besaran Peningkatan Jumlah Alat Mesin Pertanian dan Perkebunan Persentase Peningkatan Penggunaan Bibit dan benih unggul Angka Kelahiran anak sapi (pedet) melalui Inseminasi Buatan Kelompok 850 Unit 1122 65 64 Besaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian Kelompok 6 Persentase Penanganan Serangan Hama 75 Penyakit Angka Kematian Ternak unggas 2 Angka Kematian Ternak kecil 0.1 Angka Kematian Ternak besar 0.1 Peningkatan produktifitas Padi Ton/Ha 6,38 Peningkatan produktifitas Jagung Ton/Ha 6,03 Peningkatan produktifitas Tembakau Ton/Ha 0,69 Peningkatan produktifitas Kopi Robusta Ton/Ha 0,97 Peningkatan produktifitas Kopi Arabika Ton/Ha 0,82 Peningkatan Produktivitas daging Sapi Kg/Ekor 166,46 Peningkatan Produktivitas daging Kambing Kg/Ekor 13,26 Peningkatan Produktivitas daging Domba Kg/Ekor 13,26 Peningkatan produksi telur ayam ras petelur Butir 76.924.680 Besaran jumlah jaringan irigasi usaha tani unit 319 terbangun Besaran jumlah jalan usaha tani unit 260 II 16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN 8. Meningkatnya Pengembangan Kawasan Agropolitan 9. Meningkatnya ketahanan pangan 10. Meningkatnya Agroindustri yang Berbasis pada Komoditas Unggulan Daerah 11. Meningkatnya Struktur Industri Berbahan Baku Lokal yang Tangguh 12. Meningkatnya Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perdagangan 13. Meningkatnya Daya Saing Produk 14. Meningkatnya Peran Sektor Jasa, Kelembagaan Koperasi dan UMKM Persentase Perkembangan Kawasan Agropolitan Cakupan Ketersediaan Energi per Kapita kkal/kap/hr 2850 Cakupan Ketersediaan protein per Kapita gr/kap/hr 74 Peningkatan cadangan pangan masyarakat unit 51 Persentase penguatan cadangan pangan pemerintah 10 Cakupan Penanganan Kerawanan Pangan 60 Persentase Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan Cakupan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Cakupan Meningkatnya prosentase Agroindustri yang Berbasis pada Komoditas Unggulan Daerah 90 80 55.24 Persentase Meningkatnya Struktur Industri Berbahan Baku Lokal yang Tangguh 99.68 Besaran meningkatnya Sarana dan Prasarana Perdagangan unit 1 Cakupan Nilai Ekspor produk daerah prosentase jumlah koperasi aktif ($) 160.000.000 87.60 Misi Kedua: Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera 1. Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kese jahteraan Sosial (PMKS ) Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar 18 Persentase anak terlantar yang tertangani 1.28 Cakupan PMKS yang Memperoleh Rehabilitasi Sosial Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental Serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang Telah Menerima Jaminan Sosial Cakupan PMKS yang Memperoleh Pemberdayaan Sosial melalui KUBE atau kelompok Sosial Ekonomi sejenis Cakupan PMKS yang Memperoleh Perlindungan Sosial Cakupan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni 3.08 2.71 1 12,34 II 17

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN 2. Meningkatnya Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial 3. Meningkatnya Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran 4. Meningkatnya Pencegahan, Penanggulangan, dan Penanganan Bencana 5. Meningkatnya Kesempatan Kerja dan Menurunkan Tingkat Pengangguran 6. Meningkatnya Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Lembaga 7. Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan 8. Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak Cakupan Dunia Usaha yang mengalokasikan CSR dalam Penanganan PMKS Persentase Perlindungan Sosial terhadap Rumah Tangga Sasaran Persentase Tertanganinya Kerusakan Fisik Akibat Bencana Melalui Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana dalam Waktu 1(satu) Tahun Persentase Tertanganinya Kerusakan Fisik Akibat Bencana Melalui Rehabilitasi dan Rekonstruksi sementara tanggap darurat Pasca Bencana Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial Selama Masa Tanggap Darurat Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang di Evakuasi Menggunakan Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat Lengkap Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang ditempatkan Kerja 67 Tingkat Kesempatan Kerja 95 Tingkat Pengangguran Terbuka 5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 79 Cakupan Pekerja atau Buruh yang Menjadi peserta Program Jamsostek/Program Sejenis Persentase Kasus yang diselesaikan Dengan Perjanjian Bersama 65.5 100 Cakupan peningkatan klasifikasi tipe desa 15 Cakupan Lembaga Ekonomi Masyarakat Desa yang Aktif ( BUMDes, Pasar Desa, UED-SP, Lumbung Pangan ) Persentase Menurunnya Rumah Tangga Sasaran (Angka Kemiskinan) Cakupan Pemberdayaan masyarakat dalam Teknologi Tepat Guna Cakupan bantuan Rumah Layak Huni bagi Rumah Tangga Sasaran Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum 34 14.4 19 0.26 Rasio Kekerasan dalam rumah tangga Rasio 1 : 2500 98 II 18

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN 9. Meningkatnya kesetaraan gender 10. Meningkatnya Kualitas Kabupaten Layak Anak 11. Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Atlit Olahraga 12. Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Keagamaan 13. Meningkatnya Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan Daerah 14. Meningkatnya Sarana Budaya dan Kebudayaan Meningkatnya Implementasi Anggaran Responsif Gender Cakupan Pencapaian Indikator Klaster Hak Sipil dan Kebebasan Cakupan Pencapaian Indikator Klaster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Cakupan Pencapaian Indikator Kluster Perlindungan Khusus Besaran Prestasi Olahraga Besaran Prestasi Kegiatan Kepemudaan Cakupan Pemberian Bantuan Tempat Ibadah Cakupan Pemberian Bantuan Kepada Pondok Pesantren Jml Medali Jml Prestasi 40 75 75 60 75 6 100 100 Cakupan Pemberian Bantuan Kepada TPQ Cakupan Pemberian Bantuan Kepada Madrasah Diniyah Cakupan Pemeliharaan Nilai Tradisi Budaya Cakupan Pemeliharaan Benda-benda Bersejarah dan Arkeologi 100 0.18 6.38 Cakupan Fasilitas Cagar Budaya 2.12 Cakupan Promosi Cagar Budaya 0.31 Cakupan Pengembangan Sarana dan Prasarana Budaya dan Kebudayaan Misi ketiga: Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan 1. Meningkatnya sarana Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang Memadai 2. Meningkatnya sarana dan prasarana Insfrastruktur Sumber Daya Air 3. Meningkatnya pelayanan pemerintahan melalui ketersediaan bangunan instansi pemerintah 4. Meningkatnya Rumah Sehat dan Layak Huni Persentase Jalan yang Menjamin Pengguna Jalan Berkendara dengan Selamat Persentase Pembangunan Jaringan Irigasi Partisipatif Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan/kota sehingga tidak terjadi genangan Tersedianya bangunan gedung kantor kecamatan yang memadai 100 73 5.24 40.1 Unit - Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni 95.24 berkurangnya Luasan Permukiman Kumuh di kawasan perkotaan Hektar (Ha) 28.81 II 19

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Cakupan Layanan Air Minum yang layak 86.6 Cakupan sanitasi pemukiman yang layak 75.51 Cakupan Sistem Air limbah Skala 7 Komunitas/ Kawasan/ Kota Cakupan Lingkungan yang Sehat dan 40 Aman yang Didukung dengan Prasarana dan Sarana Umum 5. Meningkatnya Pencegahan, Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran 87 Penanggulangan, dan Penanganan Bencana yang Memenuhi Standar Kualifikasi Rasio Mobil Pemadam Kebakaran di Atas 3.000-5.000 Liter pada Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 87 6. Meningkatnya Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang sesuai Peruntukannya 7. Meningkatnya Pengelolaan Persampahan 8. Meningkatnya Kelestarian Lingkungan Hidup 9. Meningkatnya Transportasi Masyarakat yang Memadai tersedianya informasi mengenai rencana PERDA 2 tata ruang (RTR) beserta rencana rincinya Cakupan Pemanfaatan Ruang sesuai Peruntukannya Tersedianya luasan ruang terbuka hijau 30 publik pada skala kawasan/kota Cakupan Tersedianya Jalur Pedestrian 16.7 Cakupan Fasilitas Pengurangan Sampah di 7.5 Perkotaan (TPST 3R) Proporsi Sampah Terangkut terhadap 13 Produksi Sampah se-kab. Temanggung Proporsi Sampah Terangkut /tertangani 55 terhadap Produksi Sampah perkotaan (Ibukota kecamatan se-kab. Temanggung) Persentase Luas Lahan yang ditetapkan 40 dan diinformasikan status kerusakan lahan atau tanah untuk Produksi Biomassa Kerusakannya Persentase Perusahaan yang Memiliki Dokumen UKL, UPL, dan AMDAL Persentase Kendaraan yang Diuji 92.3 Tersedianya Fasilitas Kelengkapan Jalan 63 Persentase Angkutan Umum yang 80 Melayani Wilayah yang Tersedia Jaringan Jalan Misi Keempat: Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal 1. Meningkatnya Budi Pekerti, Tata Krama dan Tata Nilai Budaya Jawa serta Keteladanan Tersusun dan terlaksananya kurikulum 32.73 muatan lokal Budi Pekerti dan Budaya Jawa Persentase siswa yang memiliki Buku Teks 20 atau Buku Penunjang atau Buku Pengayaan yang Memuat Budi Pekerti atau Tata Krama atau Nilai Budaya Daerah atau Keteladanan Persentase pendidik yang disiplin Persentase angka kenakalan siswa 0 II 20

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN 2. Meningkatnya Aksebilitas Pendidikan Anak Usia Dini Persentase APK Pendidikan Anak Usia Dini (Usia 4-6 Tahun) 67.63 Persentase APK Pendidikan Anak Usia Dini (Usia 0-6 Tahun) 32.44 3. Meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan Dasar 4. Meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan Non Formal 5. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini 6. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar 7. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Non Formal 8. Meningkatnya Kualifikasi Akademik Pendidik Persentase APM SD Sederajat 95.48 Persentase APK SMP Sederajat 96.09 Persentase Angka Melanjutkan ke SMP Sederajat Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 Tahun 99.43 Angka Partisipasi Sekolah Usia 13-15 Tahun Persentase Angka Melek Huruf Usia 15 tahun 99.31 98.36 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 7.13 Persentase TK/RA Terakreditasi A 5.83 Persentase SD/MI Terakreditasi A 3.65 Persentase SMP/MTs Terakreditasi A 25. Persentase Angka Lulusan SD/MI 99.93 Persentase Angka Lulusan SMP/MTs Persentase Siswa SD/MI yang Memperoleh Rerata Nilai Ujian Nasional 7,00 Persentase Siswa SMP/MTs yang Memperoleh Rerata Nilai Ujian Nasional 7,00 73.27 21.13 Angka Putus Sekolah SD/MI 0.16 Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0.41 Cakupan ketersediaan rencana pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif Persentase Angka Lulusan Pendidikan Kesetaraan Persentase Pendidik TK/RA yang memenuhi standar kualifikasi akademik Persentase Pendidik SD/MI yang memenuhi standar kualifikasi akademik Persentase Pendidik SMP/MTs yang memenuhi standar kualifikasi akademik 92.56 42.89 70,61 83.44 Cakupan ketersediaan guru SD/MI. 93.2 II 21

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Cakupan ketersediaan guru SMP/MTS per Satuan mata pelajaran. 80.9 9. Meningkatnya Profesionalisme Pendidik 10. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar 11. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Cakupan ketersediaan Guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV yang telah memiliki sertifikat pendidik 84.5 Cakupan kualifikasi guru SMP/MTs. 76.5 Cakupan ketersediaan guru SMP/MTs untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn. 69.4 Persentase Pendidik TK/RA yang memiliki 3.43 sertifikat pendidik Persentase Pendidik SD/MI yang memiliki 31.1 sertifikat pendidik Persentase Pendidik SMP/MTs yang memiliki sertifikat pendidik 50.39 Persentase Ruang Kelas SD/MI yang 89.25 Kondisinya Baik Persentase Ruang Kelas SMP yang 90.29 Kondisinya Baik Persentase SD/MI yang Memiliki Sarana dan 65.24 Prasarana sesuai dengan Standar Sarana Prasarana Persentase SMP/MTs yang Memiliki Sarana 78.09 dan Prasarana sesuai dengan Standar Sarana Prasarana Cakupan ketersediaan Sarana prasarana 87.57 kelas (SD/MI dan SMP/MTs) Cakupan ketersediaan laboratorium IPA SMP 75.71 dan MTs Cakupan Ketersediaan Ruang Guru 99.26 Persentase lembaga pendidikan nonformal yang memliki ruang belajar beserta perlengkapannya Persentase lembaga pendidikan nonformal yang memiliki alat dan bahan belajar 75,12 78,40 Misi kelima: Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat 1. Meningkatnya Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan Yang Bermutu Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 95 87 Cakupan Pelayanan Nifas 95 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup perkilomil 101 Cakupan Kunjungan Bayi 95 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) 99 II 22

2. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang 65 Ditangani Angka Kelangsungan Hidup Bayi permil 0,983 Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran permil 8.5 Hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran permil 14 Hidup Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran permil 14.7 Hidup Cakupan Layanan Kesehatan Peserta Aktif KB 80 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan penduduk miskin di RSUD Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten Meningkatnya Upaya Angka Kesembuhan Penderita TBC BTA >87 Pencegahan dan Positif (CR/Cure Rate) Pengendalian Penyakit Angka Penemuan Kasus TBC BTA Positif 70 (CDR/Case Detection Rate) Prevalensi HIV pada Penduduk Usia Dewasa <0,05 Proporsi Penduduk Usia 15-24 Tahun yang 62.5 Memiliki Pengetahuan Komprehensif tentang HIV/AIDS Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia 65 Balita Cakupan Penemuan Penderita Diare 90 CFR (Angka Kematian Diare per 1 0.000 0 < 1 Penduduk) Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 0 <1 Penduduk Inciden Rate DBD (Demam Berdarah Dengue) <20 per 10.000 Penduduk CFR atau Angka Kematian DBD (Demam <1 Berdarah Dengue) Penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) yang Ditangani Cakupan Desa atau Kelurahan Universal Child Immunisation (UCI) Proporsi Anak Umur 1 Tahun diimunisasi 95 Campak Acut Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 kasus 2 Penduduk Usia < 15 Tahun (4 kasus) Cakupan Desa atau Kelurahan Mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam Cakupan Penderita diare Yang ditangani II 23

3. 4. 5. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya Gizi Prevalensi Gizi Kurang pada Anak Balita (0-60 Masyarakat bulan) 15.5 Prevalensi Gizi Buruk pada Anak Balita (0-60 bulan) <0,5 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia < 24 Bulan dari Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Meningkatnya Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Meningkatnya Sumber Daya Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan Meningkatnya Lingkungan Sehat 6. Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Keluarga 7. Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana Cakupan Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan 90 Cakupan Fasilitas Kesehatan dengan SDM sesuai Standar 66.25 Cakupan Tenaga Kesehatan yang Memenuhi Standar Kompetensi 75 Rasio ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas Rasio 1/33.000 Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Berkelanjutan terhadap Sanitasi Dasar 67.5 Pedesaan Cakupan Penduduk yang Memanfaatkan Jamban 80 Cakupan Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Air Bersih yang Layak di Perkotaan 67.5 Cakupan Rumah Tangga dengan Akses terhadap Air Bersih yang Layak di Pedesaan 53 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Tingkat Dasar Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan Posyandu Purnama dan Mandiri 44 Cakupan Rumah Tangga Sehat 80 Meningkatnya kualias kesejahteraan keluarga a. Keluarga Pra Sejahtera 20,58 b. Keluarga Sejahtera I 7,87 c. Keluarga Sejahtera II 22,01 d. Keluarga Sejahtera III 44,93 e. Keluarga Sejahtera III plus 3,61 Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan setiap tahun Cakupan Pasangan Usia Subur yang Istrinya dibawah Usia 20 tahun 3 Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur Menjadi Peserta KB Aktif 83,4 Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin Ber-KB tidak Terpenuhi (Unmet need) 5,5 Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita Ber- KB 81,1 Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) yang Ber-KB 85,6 II 24

1. 2. 3. 4. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Rasio Petugas Lapangan Keluarga Berencana atau Penyuluh KB Per Desa atau Kelurahan Rasio 1 : 4 Rasio Pembantu Pembina Keluarga Berencana per desa/kelurahan Rasio 1 : 1 Persentase Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pria 3,33 Terkendalinya Pertumbuhan Jumlah Penduduk 0,64 Besaran Sasaran PUS Menjadi Peserta KB Baru 0 14.065 Misi Keenam: Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Meningkatnya Kualitas Persentase Dokumen Perencanaan Perencanaan, Pembangunan Daerah yang tepat waktu Pengendalian, Evaluasi, Persentase Tingkat Capaian Target RPJMD dan Pengkajian Hasil Pelaksanaan RKPD Pembangunan Daerah Persentase program SKPD di Luar RPJMD 0 Meningkatnya Tertib Persentase Aset Tanah Pemerintah yang Administrasi Pertanahan Bersertifikat 88,4 Meningkatnya Persentase PNS yang Mengikuti Diklat Teknis Kemampuan, Fungsional 1.5 Profesionalisme, dan Persentase PNS yang Memiliki Sertifikat Kesejahteraan SDM Pengadaan Barang atau Jasa Aparatur 2.4 Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Persentase Pejabat Struktural yang Mengikuti Diklat Kepemimpinan 37 Persentase Penanganan Pelanggaran Disiplin PNS 89 Persentase Pengisian Jabatan Struktural PNS yang Kosong 86 Persentase Pengisian Jabatan Kepala Desa yang Kosong Persentase Pengisian Jabatan Perangkat Desa yang Kosong 97 Persentase Jumlah Peraturan Daerah yang Ditetapkan Terhadap Jumlah Raperda Persentase Penanganan Hasil Temuan Pemeriksaan 75 Persentase SKPD, Unit Pelayanan, dan Satuan Pendidikan yang Menyusun Standar 15 Pelayanan Publik Persentase SKPD, Unit Pelayanan, dan Satuan Pendidikan yang telah Memiliki SOP 25 Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat Kriteria B Peningkatan Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kriteria B Persentase Keberhasilan pengadaan barang/jasa II 25

5. 6. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Meningkatnya Kapasitas Kemampuan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Meningkatnya Tertib 7. Administrasi Aset Pemerintah Daerah 8. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pelayanan Lainnya Rasio Realisasi Pendapatan Daerah Terhadap Potensi Pendapatan Daerah 0.87 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kriteria WTP Rasio Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Daerah Rasio Realisasi Pendapatan Daerah Terhadap Potensi Pendapatan Daerah 9 0.87 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kriteria WTP Rasio Pendapatan Asli Daerah Terhadap 9 Pendapatan Daerah Persentase Tertib Administrasi Aset Daerah di SKPD 68 Cakupan penerbitan Kartu Keluarga (KK) 65.08 Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 22.84 Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran 51.56 Meningkatnya Kualitas Cakupan Jenis Perizinan yang Memiliki 9. dan Kuantitas Pelayanan Standar Pelayanan Publik atau Standar Perizinan dan Non Operasional Prosedur Perizinan Persentase perizinan yang diterbitkan Tepat Waktu 95 Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi dalam Waktu 6 (Enam) Hari Kerja setelah Hari 9 Persyaratan Lengkap 10. Meningkatnya Investasi Laju Investasi 16,28 Nilai Investasi Rupiah 165 M Meningkatnya Akses atas 11. Komunikasi dan Informasi Terwujudnya Pengelolaan 12. e-government Besaran jumlah Investor investor 1074 Rasio Akses Internet di Ruang Publik rasio 35 Cakupan Jaringan Sistem Informasi e- Government Cakupan terbangunnya Integrasi Jaringan Informasi dan Komunikasi 35 35 C. INSTRUMEN PENDUKUNG PENGUKURAN KINERJA Beberapa inovasi yang telah dikembangkan untuk peningkatan kinerja baik pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan antara lain: 1. SIMPEDA : Sistem Perencanaaan Pembangunan Daerah Sistem ini digunakan untuk menyelaraskan antara perencanaan di level tertinggi sampai dengan level terendah. Sehingga sasaran, indikator, program, dan kegiatan akan selaras dan terhubung. II 26

2. SIAK : Sistem Informasi Akuntasi Keuangan Sistem ini membantu dalam pengelolaan keuangan daerah, dimana dalam pelaksanaannya telah dioperasikan pada masing-masing SKPD sehingga akan diketahui penyerapan anggaran dalam setiap bulannya. II 27

3. SIBANGDA : Sistem pembangunan Daerah Melalui aplikasi ini pelaksanaan terhadap semua kegiatan dapat dipantau secara realtime oleh SKPD. Setiap SKPD wajib melaporkan setiap bulannya dengan menginput pelaksanaan kegiatan fisik maupun keuangan. II 28