Adapun pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat diketahui dengan beberapa metode sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJAAN DINDING BATA KONVESIONAL DENGAN DINDING BLOK HEBEL

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Kartasura Telp (0271) /

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

Tujuan Instruksional khusus

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan landasan teori sebagai pijakan serta pedoman. Landasan teori

Project Management ESTIMASI BIAYA DAN PENGANGGARAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan

BAB IV METODE PENELITIAN

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. optimal dalam hal kinerja, mutu dan waktu, serta keslamatan kerja.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Perencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money )

ALEX SATRYA MAULANA ( )


JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik. sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Tujuan Instruksional khusus

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

Transkripsi:

19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produktivitas secara umum, produktvitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan yang dapat berupa manpower, material, perlengkapan, peralatan, modal, metode dan desain kontruksi (input). (Boy, 1986) Produktivitas adalah nisbah atau rasio antara hasil dari kegiatan dan segala pengorbanan berupa biaya (cost) yang dikeluarkan untuk mewujudkan sebuah hasil. (Kussriyanto, 1984) Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsiasumsi dasarnya. (Gomes, 1995) 3.2. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja Adapun pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat diketahui dengan beberapa metode sebagai berikut: 3.1.1. Baseline productivity (Thomas, 2000) Adanya gangguan yang terjadi dilapangan dapat berdampak turunnya produktivitas tenaga kerja. Gangguan adalah peristiwa yang terjadi dilapangan yang secara berlawanan mempengaruhi produktifitas tim kerja pada sebagian besar hari kerja, misalnya: kekurangan material, kekurangan alat dan perlengkapan, cuaca yang buruk dan lain sebagainya. Nilai produktivitas yang terbaik dapat terjadi ketika tidak ada atau hanya ada sedikit gangguan yang terjadi di lapangan. Nilai produktivitas yang terbaik ini disebut baseline productivity.

20 Baseline productivity menunjukkan nilai produktivitas terbaik yang dapat dicapai kontraktor dalam bagian dari suatu proyek karena tidak ada atau hanya sedikit gangguan yang terjadi di lapangan. Baseline produktivity sangat dipengaruhi oleh kerumitan item pekerjaan. Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai baseline productivity adalah sebagai berikut: 1. Menentukan banyaknya hari pengamatan yang merupakan 10% dari total hari kerja. 2. Bila banyaknya hari pengamatan tidak dapat memenuhi 10% dari total hari kerja, maka diambil minimal 5 hari pengamatan. 3. Dari keseluruhan hari kerja itu, diambil 5 volume harian yang terbesar. 4. Setelah 5 volume harian yang terbesar didapat, maka diambil juga 5 nilai daily productivity tersebut merupakan baseline productivity. 3.1.2. Daily Productivity (Thomas, 2000) Daily productivity merupakan produktivitas harian. Volume dari pekerjaan yang dihasilkan pada hari itu dibagi dengan waktu pengerjaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Daily Produktivity = Daily Quantity x 7 hours Daily Work hours Asumsi: 1 hari 7 jam kerja efektif. Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan mempelajari daily productivity dari sebuah tim kerja. Beberapa penyebab penurunan produktifitas dapat dengan mudah diidentifikasi, sedangkan yang lain mungkin lebih rumit dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

21 Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan mempelajari daily productivity dari sebuah tim kerja. Beberapa penyebab penurunan produktifitas dapat dengan mudah diidentifikasi, sedangkan yang lain mungkin lebih rumit dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling jitu dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. (Siagian, 2002) 3.3. Biaya Menurut M. Munandar (1996 ), biaya adalah sesuatu yang akan dikorbankan atau akan diberikan pada pihak lain, sebagai kontrak prestasi atas sesuatu yang diterima dari pihak lain tersebut. Menurut tujuannya, pengeluaran biaya dibedakan menjadi dua tujuan yaitu: 1. Biaya untuk investasi, ialah pengeluaran biaya untuk aktivitas aktivitas jangka panjang. 2. Biaya untuk eksploitasi, ialah pengeluaran biaya untuk menjalankan biaya untuk menjalankan kegiatan kegiatan pengoprasian dari hari ke hari. Biaya normal adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pada waktu normal. Total biaya proyek adalah jumlah biaya langsung ditambah biaya tidak langsung. (Iman Soeharto, 1995) Dalam kebanyakan organisasi, biaya variabel adalah biaya yang dikaitkan dengan biaya sumber daya. Biaya variabel utama adalah upah. Biaya itu dihitung dengan mengalikan rata rata sumber daya dengan angka unit sumber daya yang dipakai dalam tugas. Untuk sumber daya manusia, ini berarti mengalikan rata rata jam kerja seseorang dengan jumlah jam yang dibebankan untuk tugas. (Nancy Mingus, 2004)

22 Estimasi biaya pekerjaan konstruksi adalah perkiraan tentang kemungkinan biaya yang akan digunakan pada aktifitas konstruksi, umumnya didasarkan atas beberapa data yang sesuai dengan kenyataan dan dapat diterima, atau juga disebut sebuah ramalan ilmiah atau perkiraan biaya atas proyek yang akan dibangun. Jadi estimasi biaya proyek merupakan perkiraan biaya yang paling mendekat pada biaya yang sesungguhnya, sedangkan nilai sesungguhnya tidak akan diketahui sampai suatu proyek terselesaikan secara lengkap. Dalam estimasi biaya unsur unsur yang menentukan adalah WBS ( Work Breakdown Shedule ) volume, dan harga satuan pekerjaan. WBS dan volume, ketepatannya tergantung dari lengkapnya data berdasarkan gambar dan spesifikasi. (Silvester Irvan,2007) Perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia (Iman Soeharto, 1997). Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Selanjutnya, perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun penekanannya berbeda-beda untuk masing-masing organisasi peserta proyek. Bagi pemilik, angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung pada seberapa jauh kecakapan membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, kontraktor akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Sedangkan bagi konsultan, angka tersebut diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek.

23 Biaya langsung (direct cost) adalah semua biaya yang berhubungan langsung dengan pekerjaan konstruksi di lapangan. Biaya langsung dapat diperoleh dengan mengalikan volume/kuantitas suatu pekerjaan dengan harga satuan ( unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan ini terdiri atas harga bahan, upah buruh dan biaya peralatan. Biaya-biaya yang dikelompokkan dalam jenis ini yaitu : a) Biaya Bahan Biaya bahan terdiri dari biaya pembelian material, biaya transportasi, biaya penyimpanan material dan kerugian akibat kehilangan atau kerusakan material. b) Biaya Pekerja/Upah Biaya pekerja ini dibedakan atas : 1.Upah harian 2.Upah borongan 3.Upah berdasarkan produktivitas c) Biaya Peralatan Beberapa unsur yang terdapat dalam biaya peralatan ini antara lain adalah sewa (bila menyewa), biaya operasi, biaya pemeliharaan, biaya operator, biaya mobilisasi, dan lain-lain yang terkait dengan peralatan. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah semua biaya proyek yang secara tidak langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah biaya overhead dan biaya tak terduga. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume kegiatan yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga bisa disebut sebagai biaya operasional.

24 Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang besarnya selalu berubah, tergantung pada volume kegiatan yang dilakukan. Biaya variabel juga dapat disebut sebagai biaya produksi per unit produk. Ada dua pendekatan tradisional untuk menaksir biaya biaya proyek yaitu Bottom-up dan Top down. Perencanaan kerja proyek dari proses penjadwalan biasanya digunakan untuk proses Bottom up adalah elemen harga diperkirakan untuk tingkat terendah dari tugas rencana kerja kemudian kesemuanya menyediakan suatu total biaya perkiraan untuk proyek tersebut. Menurut Frame (1994) suatu pendekatan Top - down menjauhkan diri dari ditail biaya dan menyediakan sebagai taksiran lain untuk kategori anggaran utama berdasar pada pengalaman sejarah. Suatu pendekatan Top down (juga disebut perkiraan biaya parametric) mungkin digunakan di dalam langkah permulaan proyek sebab tidak cukup diketahui mengenai proyek yang harus dikerjakan dalam sebuah analisa kerja breakdown. (Brian Dendiatama,2009) 3.4. Waktu Waktu adalah lamanya atau durasi suatu kegiatan. Umumnya diukur dengan satuan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, serta dengan satuan yang lainnya. Yang menentukan berapa lama suatu proyek akan diselesaikan. (Iman Suharto, 1995) Rencana waktu adalah rencana membagi waktu secara rinci dari masing masing kegiatan ( jenis pekerjaan ) dari suatu proyek konstruksi. Dari rencana kerja akan tampak : uraian pekerjaan secara rinci, durasi setiap kegiatan, waktu mulai dan waktu akhir kegiatan, hubungan antara masing masing kegiatan. (Muhammad Nursahid, 2003) Waktu pelaksanaan ( time schedule) merupakan bagian dari jadual adalah bagian dari rencana proyek yang berisi perkiraan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan. perencanaan waktu merupakan bagian yang sangat penting dalam penyelesaian dan pengendalian proyek.

25 Kurun waktu normal adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi di luar adanya kerja lembur dan usaha usaha khusus lainnya, seperti menyewa peralatan yang lebih canggih. (Iman Soeharto, 1995) 3.5. Kinerja Pelaksanaan Proyek Kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan suatu pekerjaan, atau kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas. (Lawler dan porter, 1967) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut: 1. Efektivitas 2. Efiensi 3. Otoritas 4. Tanggung jawab 5. Inisiatif. (Prawirosentono, 1999).