Syukri 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 ( ),

dokumen-dokumen yang mirip
Indra Hatari 1, Gimin 2, Gani Haryana 3 ( ),

Mariani, Gusnardi, R.M Riadi ( ),

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

Juliani, Gimin, Gani Haryana ( ),

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

USE OF THE WORD SQUARE MODEL TO IMPROVE THE MOTIVATION LEARNING STUDENT SUBJECT IPS CLASS V SD NEGERI 001 SEDINGINAN TANAH PUTIH DISTRIC ROKAN HILIR

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Yasi, Sri Kartikowati, Hardisem Syabrus . ( ),

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Kata Kunci: Metode Examples and Examples, Minat Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Sri Iriani SDN 004 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE STRATEGI PEER TUTORING DI KELAS V SD KARTIKA 1-11 PADANG

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Keywords: Cooperative Learning Follow-Up Question, Learning Outcomes. Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

Joyful Learning Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

Selfianora Hafrida 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 . ( ),

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

Layil Safitri PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Dicky Pradana 14-24

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Wan Arniati SD Negeri 157 Pekanbaru

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan OLEH

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

Transkripsi:

1 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SD NEGERI 035 SEKELADI KEC. TANAH PUTIH KAB. ROKAN HILIR Syukri 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 syukri@gmail.com, (085375871783), tiko22@ymail.com, hardis_545@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: Abstract: This study is a Class Action Research in Elementary School 035 Sekeladi, the purpose of this study was to determine the implementation of cooperative learning model type Non Example Example in improving students' motivation. Subyek research in fourth grade 035 Sekeladi. From the research, the teacher Increased activity occurs on the implementation of the second cycle, which reached a 87.50% with a category (very good). Aktiviats students also increased, which in the first cycle of student activity only get a 64.81% and increased to 80.86% with both categories (very well). Motivasi also seen increased student learning. This is evident from the percentage of student motivation in the first cycle that only earn a percentage 57.87% in both categories, the increased to 76.39% with the category (very well). Based on the results of the discussion showed that the use of cooperative learning model example of non example is able to increase students' motivation in social studies class IV SD Negeri 035 Sekeladi Tanah Putih Rokan downstream. Keywords: Example non example and Motivation Learning

2 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SD NEGERI 035 SEKELADI KEC. TANAH PUTIH KAB. ROKAN HILIR Syukri 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 syukri@gmail.com, (085375871783), tiko22@ymail.com, hardis_545@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Subjek penelitian siswa kelas IV SDN 035 Sekladi yang berjumlah 27 orang siswa. Tempat penelian dilakukan di SDN 035 Sekladi Kec. Tanah Putih. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi.teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dari hasil analisis terdapat peningkatan aktivitas guru terjadi pada pelaksanaan siklus II yang mencapai 87,50% (sangat baik), Aktiviats siswa juga meningkat, dimana pada siklus I aktivitas siswa hanya memperoleh 64,81% meningkat menjadi 80,86%(baik sekali). Motivasi belajar siswa juga meningkat. Hal ini terbukti dari motivasi belajar siswa pada siklus I memperoleh 57,87% (baik), meningkat menjadi 76,39%(baik sekali). Berdasarkan hasil pembahasan tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe example non example mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi Kec. tanah Putih Kab. Rokan hilir. Kata kunci : Example non example dan Motivasi Belajar

3 PENDAHULUAN Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 23 diamanatkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan belajar aktif dengan metode yang sesuai (Depdiknas, 2003). Pendidik bukan hanya sebagai pemberi informasi pengetahuan dan pembentukan keterampilan melainkan lebih luas dari pada itu. Meliputi usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, bukan sebagai sarana untuk menyiapkan individu bagi kehidupan dimasa depan tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang menjalani perkembangan menuju tingkat kedewasaan. (Hera Lestari dan Agus Taufik,2005). Sementara tuntutan dalam pembelajaran saat ini adalah pembelajaran kontekstual. Dimana siswa harus melihat secara langsung proses dari materi yang diajarkan oleh guru. Metode yang digunakan oleh guru pada semester dulu masih menggunakan metode ceramah, sehingga anak menjadi pasif dan kelas fakum. Tidak ada semangat dari siswa untuk saling bertanya jawab karena semua jawaban sudah diberikan oleh guru. Kenyataan di lapangan, pembelajaran yang digunakan pada siswa kelas IV SD Negeri 035 Kec. Tanah Putih masih menggunakan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dan mudah bosan. Selain permasalahan tersebut, ada beberapa permasalahan lain yang menyebabkan motivasi belajar siswa kurang, diantaranya disebabkan oleh siswa itu sendiri. Adapun penyebab dari siswa antara lain : a) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ketika belajar di dalam kelas b) Siswa kurang tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru c) Siswa sering keluar masuk kelas saat belajar IPS d) Kurangnya keingintahuan siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Berdasarkan hasil ujian kelas IV SD Negeri 035 diperoleh yaitu dari 27 siswa kelas IV SD Negeri 035, hanya 9 orang (21%) dari jumlah siswa yang tuntas dengan KKM 75. Dari hasil ujian tersebut maka peneliti ingin merubah cara belajar di dalam kelas agar hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sementara tuntutan dalam pembelajaran saat ini adalah pembelajaran kontekstual. Siswa harus melihat secara langsung proses dari materi yang diajarkan oleh guru. Metode yang digunakan oleh guru pada semester dulu masih menggunakan metode ceramah, sehingga anak menjadi pasif dan kelas fakum. Tidak ada semangat dari siswa untuk saling bertanya jawab karena semua jawaban sudah diberikan oleh guru. Adapun untuk memotivasi belajar diantaranya dengan menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat. Salah satunya yaitu model examples non examples. Menurut Gustaf Asyirint (2010:79), Examples non Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan. Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti: kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.

4 Secara umum, pola interaksi yang bersifat terbuka dan langsung diantara anggota kelompok sangat penting bagi siswa yang memperoleh keberhasilan dalam belajarnya. Hal ini dikarenakan setiap saat mereka akan melakukan diskusi, saling membagi pengetahuan, pemahaman dan kemampuan serta saling mengoreksi antar sesama dalam belajar. Suasana belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang diantara sesama anggota kelompok memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami materi dengan lebih baik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti ingin mengangkat judul Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri 035 Sekeladi Kec. Tanah Putih Kab. Rokan Hilir. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS melalui example non example Hasil akhir penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat khususnya: 1) Bagi Murid, Membantu Siswa Kelas IV di SD Negeri 035 Kec. Putih untuk memotivasi untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran IPS, 2) Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran 3) Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran, dan diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya khususnya dalam meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran IPS. METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini guru akan menerapkan penggunaan Model Pembelajaran Example non example untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi yang berjumlah 27 orang. Agar penelitian ini lancar dan sukses dalam pelaksanaanya hngga akhir, peneliti telah mengatur rencana penelitian dengan sedemikian rupa penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pada setiap siklus diawali dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada teknik pengumpulan data terdiri dari 3 lembar observasi yaitu: 1) Lembar observasi aktivitas guru 2) Lembar observasi aktivitas guru dan, 3) Lembar observasi motivasi belajar siswa. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk menjawab rumusan masalah menggunakan formula seperti berikut. Keterangan: P : Presentase jawaban F : Frekuensi jawaban responden N : Jumlah responden

5 Sedangkan untuk menjawab hipotesis masalah ketiga digunakan analisis grafik sehingga dapat diketahui keterkaitan hasil antar variabel penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran example non example ini dilakukan pada kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi Kec. Tanah Putih Kab. Rokan Hilir khusus pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari 2016 sampai Maret 2016 yang terdiri dari 2 Siklus. Masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan materi penelitian sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penelitian ini dilakukan dengan Observer teman sejawat atau Guru kelas SD Negeri 035 Sekeladi Kec. Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Observasi ini dilaksanakan terhadap 3 (tiga) aspek yaitu aktivitas guru, aktivitas siswa, dan aspek motivasi belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru akan menerapkan pembelajaran kooperatif example non example untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi yang selama ini masih mengikuti metode standar pembelajaran. Model ini pembelajaran ini digunakan karena secara teoritis dianggap memiliki keunggulan tersendiri yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, menimbulkan kegembiraan dalam belajar, gembira dan bersahabat. Sehingga dengan diberlakunya tipe pembelajaran seperti ini akan mengurangi kelemahan dan kekurangan dalam proses belajar yang selama ini dilakukan oleh guru di kelas. Dengan demikian akan memberikan dampak perbaikan oleh siswa agar belajar menjadi lebih baik dan giat lagi dari saat sebelumnya. Model pembelajaran seperti ini menimbulkan kreatif dan keinginan untuk belajar dengan rasa tanggung jawab dan dapat mengemukakan pendapat sesuai dengan bahan dan materi pembelajaran yang diberikan. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi dilakukan dengan empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti dan Edi Susilo, S.Pd selaku observer sekaligus teman sejawat selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. 1. Tindakan Siklus I (15 Februari 2016) Tindakan pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2016. Dalam 1 minggu terdapat dua kali pertemuan yang terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Adapun pokok bahasan yang akan dibahas terdapat pada standar kompetensi mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan. Kemudian dilanjutkan ke kegiatan inti pembelajaran yaitu pertama guru mulai menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan tujuannya, kedua mempersiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran, ketiga menempelkan gambar di papan tulis, keempat guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada siswa memperhatikan gambar, kelima membagi kelompok 4 6 orang untuk berdiskusi dan mencatat hasilnya di kertas, keenam memberi kesempatan kepada setiap kelompok membacakan hasilnya ke depan. Kemudian kegiatan pembelajaran secara

6 keseluruhannya diakhiri dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan meminta siswa untuk mencatat soal dan menjawab dengan benar. Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas dari hasil belajar siklus I maka diperoleh refleksinya sebagai berikut : 1) Aktivitas guru yang harus diperbaiki pada siklus I adalah : Guru mempersiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran terlaksana namun cukup sehingga memperoleh skor 2. Guru menganjurkan kepada setiap kelompok yang terdiri dari 4 6 orang siswa untuk berdiskusi, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas, terlaksana namun cukup sehingga memperoleh skor 2. 2) Aktivitas siswa yang harus diperbaiki pada siklus I adalah : Siswa memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran, pada saat memperhatikan gambar masih banyak siswa yang bermain karena mereka bosan dengan gambar-gambar yang dibawa oleh guru. Siswa berdiskusi, kemudian hasilnya dicatat pada kertas, belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat banyak siswa yang tidak berdiskusi apalagi mencatat. Siswa membacakan hasil diskusinya antara siswa yang satu dengan siswa yang lain saling menunjuk untuk maju. 3) Motivasi belajar siswa yang harus diperbaiki pada siklus I adalah: Kategori ulet melaksanakan tugas masih perlu di tingkatkan, hal ini terlihat belum semua siswa melaksanakan tugas dengan baik Kategori senang memecahkan masalah masih perlu di tingkatkan, hal ini terlihat hamper semua siswa tidak dapat memecahkan masalah yang di sampaikan oleh guru. 2. Tindakan Siklus II (29 Februari 2016) Proses pembelajaran dengan menggunakan atau menerapkan model pembelajaran tipe example non example pada siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya. Siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2016, langkah awal yang dilaksanakan yaitu Pertama-tama guru mempersiapkan perangkat pembelajaran sebagaimana pertemuan pada siklus pertama. Tidak banyak yang berubah dalam kegiatan perencanaan, hanya saja materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus kedua adalah Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan kegiatan apersepsi dan guru memotivasi siswa sehubungan dengan materi yang akan dibahas. Dilanjutkan dengan kegiatan guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example non example. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang digunakan yaitu model Kooperatif Tipe Example Non Example

7 dilaksanakan + 40 menit dan dilanjutkan dengan kegiatan akhir sebagai penutup dilaksanakan + 15 menit secara terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut : Kegiatan awal melakukan appersepsi, memotivasi siswa dengan mengadakan tanya jawab yang berkaitan dengan materi pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti : 1) guru memulai penjelasan materi dengan bercerita tentang pengalaman alat transportasi, 2) guru mempersiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran, 3) guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan di OHP, 4) guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar, 5) guru menganjurkan kepada setiap kelompok yang terdiri dari 4 6 orang siswa untuk berdiskusi, hasil diskusinya dicatat pada kertas, 6) guru memberi kesempatan tiap kelompok membaca hasil diskusinya. Kegiatan akhir : guru menyimpulkan materi pelajaran dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab diakhiri dengan menutup pelajaran. Refleksi Siklus II Dalam pelakasnaan pembelajaran siklus II, terlihat bahwa motivasi belajar siswa telah mencapai kriteria yang diharapkan. Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, aktivitas guru juga mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas guru pada siklus II ini terjadi karena guru telah terbiasa melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example non example. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa pada siklus II ini, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example non example ini hanya dilakukan dalam dua siklus saja, karena indikator kinerja untuk motivasi belajar siswa telah tercapai. Analisis Hasil Tindakan Analisis hasil tindakan pada penelitian ini adalah menganalisa data yang telah dikumpulkan selama penelitian, yakni : data aktivitas guru, data aktivitas siswa dan motivasi belajar siswa. 1. Analisis Aktivitas Guru Untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru selama dilakukan penelitian, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Berdasarkan tabel menunjukan aktivitas guru menggunakan menggunakan model example non example pada siklus I dengan persentase persentase 66.67% dengan kategori baik. Pada siklus II aktivitas guru dengan persentase 87.50% dengan kategori baik sekali.

8 Tabel: Perubahan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II N Aktivitas Guru o I Siklus II Pening katan 1 Guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 3 4 1 2 Guru mempersiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran 3 4 1 3 Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkan lewat OHP 3 4 1 4 Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan 3 3 0 dan menganalisis gambar 6 Guru menganjurkan kepada setiap kelompok yang terdiri dari 4-6 orang siswa untuk berdiskusi, dan hasil diskusi tersebut dicatat pada selembar kertas 2 3 1 5 Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya 2 3 1 Jumlah Total 16 21 Persentase 66.67% 87.50% Kategori Baik Baik Sekali 2. Analisis Aktivitas Siswa Peningkatan aktivitas guru berpengaruh pada peningkatan aktivitas siswa, untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel: Perubahan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II No Aktivitas Siswa Siklus Penin I II gkatan 1 Siswa memperhatikan penjelasan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 66.67% 92.59% 26% 2 Siswa memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran. 59.26% 74.07% 15% 3 Siswa memperhatikan gambar-gambar yang ditempel di papan atau di tayangkan melalui 66.67% 74.07% 7% OHP. 4 Siswa menganalisis gambar. 59.26% 81.48% 22% 5 Siswa berdiskusi kemudian hasilnya di catat pada kertas. 74.07% 88.89% 15% 6 Siswa membacakan hasil diskusinya. 62.96% 74.07% 11% Persentase 64.81% 80.86% Kategori Baik Baik Sekali

9 Seiring dengan meningkatnna aktivitas guru pada siklus II, aktivitas siswa juga meningkat dimamana pada siklus I aktivitas siswa hanya memperoleh persentase 64,18% dengan kategori baik meningkat menjadi persentase pada siklus II menjadi 80.86% dengan kategori baik sekali. 3. Analisis Motivasi Belajar Siswa Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar juga membawa dampak positif pada motivasi belajar siswa, untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel : Perubahan Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No Motivasi Belajar Siswa I Siklus II Peningk atan 1 Tekun menghadapi tugas 66.67% 77.78% 11.11% 2 Ulet menghadapi tugas 44.44% 74.07% 29.63% 3 Menunjukan minat 100.00% 100.00% 0.00% 4 Lebih senang belajar mandiri 37.04% 77.78% 40.74% 5 Pebuh semangat 37.04% 74.07% 37.03% 6 Dapat mempertahankan pendapatpendapatnya 74.07% 74.07% 0.00% 7 Tidak mudah melepas hal yang sudah diyakini itu 74.07% 74.07% 0.00% 8 Senang memecahkan masalah 29.63% 59.26% 29.63% Persentase 57.87% 76.39% 18.52% Kategori Baik Baik Sekali Motivasi belajar siswa juga terlihat meningkat. Hal ini terbukti dari motivasi belajar siswa pada siklus I hanya memperoleh 57,87% dengan kategori baik meningkat menjadi persentase 76,39% dengan kategori baik sekali. Berdasarkan hasil pembahasan tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang diterapkan dalam pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.

10 Pembahasan Dari hasil penelitian siklus I pada kegiatan aktivitas guru persentase 64,29% dengan kategori baik. Pada siklus II aktivitas guru dengan persentase 89,29% dengan kategori sangat baik dan memuaskan. Seiring dengan meningkatnna aktivitas guru pada siklus II, aktivitas siswa juga meningkat dimamana pada siklus 1 aktivitas siswa hanya memperoleh persen tase 51, 43% dengan kategori baik meningkat menjadi persentase pada siklus 11 menjadi 91,43 dengan kategori sangat baik dan memuaskan. Motivasi belajar siswa juga terlihat meningkat. Hal ini terbukti dari motivasi belajar siswa pada siklus I hanya memperoleh 51,25% dengan kategori baik meningkat menjadi persentase 76,25% dengan kategori sangat baik dan memuaskan. Berdasarkan hasil pembahasan tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang diterapkan dalam pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pembelajaran disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe Example Non-Example dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 035 Sekeladi Kab. Pada siklus I aktivitas guru pertemuan pertama hanya memperoleh nilai secara persentase adalah 66,67% dengan kategori Baik. Setelah perbaikan pada siklus II aktivitas guru meningkat dengan persentase 87,50% dengan kategori Baik Sekali. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I hanya memperoleh persentase 64,81% dengan kategori Baik dan telah ada perbaikan siklus kedua, maka meningkat dengan persentase 80,86% dengan kategori Baik Sekali. Pada Motivasi Belajar Siswa pada siklus I hanya memperoleh persentase 57,87% dengan kategori Baik dan telah ada perbaikan siklus kedua, maka meningkat dengan persentase 76,39% dengan kategori Baik Sekali Rekomendasi Agar penggunaan model pembelajaran tipe Example Non-Exampletersebut dapat berjalan dengan baik, maka sebaiknya guru lebih sering menerapkannya dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPS.Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

11 DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama widya : Bandung Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pusat Perbukuan Balitbang : Jakarta Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta Etin Solihatin. 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Bumi Aksara : Jakarta: Gimin, dkk. 2008. Instrument dan Pelaporan hasil Belajar Dalam Penelitian Tindakan kelas, Bahan Penelitian Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas Guru SD di Kota Pekanbaru. (Tidak diterbitkan). Hera Lestari dan Agus Taufik. 2005. Pendidikan Anak di SD. Universitas Terbuka, Jakarta Kunandar.2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta: Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Slavin Robert E. 2008.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktis. Bandung: Nusa Media. http://sirakbarkurniawan.blogspot.com/2011/penerapan-metode-example-nonexample.html http://www.papantulis.com/2010/01/model pembelajaran picture and picture.html