Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

Universitas Sumatera Utara

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG UPAYA PREVENTIF PENULARAN HIV/AIDS PADA SISWA DI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

NASKAH PUBLIKASI DISKA ASTARINI I

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: NORDINA SARI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TERHADAP HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (HIV/ AIDS)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

MENGANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PAPARAN MEDIA INFORMASI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMP N 2 MOJOSONGO BOYOALI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. masuk dan berkembang biak di dalam tubuh yang ditularkan melalui free

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

FAKTOR-FAKTOR YANG PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA ANAK BUAH KAPAL (ABK) DI PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA PROBOLINGGO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA JURUSAN X ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS. Di SMA N 1 Jenangan Ponorogo. Oleh : RIRIN DWI HANDAYANI NIM :

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

SIKAP DENGAN PERILAKU PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT AWAM TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI KELURAHAN PETISAH TENGAH TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK. Oleh : MEISYARAH KHAIRANI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

ABSTRAK KORELASI ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI MENGENAI GONORE DI YAYASAN X BANDUNG

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT KERING BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA USIA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA Kelas XI mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri X Indramayu Yanuar Janatun Na im 1, Tony S Djajakusumah 2, Undang Komarudin 3 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3 Kepala Anastesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung Abstrak Kurangnya pengetahuan mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) pada para remaja dapat mempengaruhi perilaku seksual sehingga akan berdampak pada kerentanan remaja tertular IMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai IMS dan perilaku seksual remaja. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik simple random sampling dengan menggunakan 75 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan mengenai IMS dengan kategori cukup serta mayoritas responden tidak berperilaku seksual negatif. Penelitian ini menunjukan 100% responden dengan tingkat pengetahuan IMS yang baik tidak menunjukan perilaku seksual yang negatif. Sedangkan 100% responden dengan tingkat pengetahuan IMS yang kurang menunjukan perilaku seksual yang negatif. Bahkan terdapat 38% responden dengan pengetahuan seksual yang cukup masih menunjukan perilaku seksual yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan yang baik sangat berperan terhadap perilaku seksual terhadap remaja SMA kelas XI. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai IMS berhubungan dengan perilakunya (p=0.009). Peningkatan pengetahuan mengenai IMS melalui pengembangan kurikulum atau melalui strategi promosi kesehatan yang tepat bagi remaja menjadi upaya untuk mengubah perilaku seksual negatif pada remaja. Kata kunci: IMS, Pengetahuan IMS, Perilaku Seksual Remaja The Correlation Between Adolescent s Knowledge about Sexually Transmitted Infections (STIs) And The Adolescent Sexual Behavior In SMAN X Indramayu Abstract The lack of adolescent s knowledge about Sexually Transmitted Infections (STIs) can influence the sexual behavior and result in their susceptibility to STIs. This research aims at identifying the correlation between the knowledge level about STIs and their sexual behavior. This research utilized observational analysis design using cross sectional approach. The data collection was conducted using questionnaire using simple random sampling technique and was done to 75 respondents. The result of this research showed that the majority of the respondent had an adequate knowledge about STIs. Their Korespondensi: Yanuar Janatun Na im, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jl. Hariang Banga No. 2, Bandung, Jawa Barat, E-mail: yanuarjanatun@gmail.com 587

588 Yanuar Janatun Na im, et al. sexual behavior was also can be categorized into a positive one.this research revealed that 100% respondent with good IMS knowledge was not showed negative sexual behavior. Respondent with poor IMS knowledge 100% showed bad sexual behavior. There was 38% respondent with adequate IMS knowledge showed bad sexual behavior. Its means that good IMS knowledge was had a role towards sexual behavior. This research revealed that the knowledge about STIs was correlated with the sexual behavior (p=0.009). Improving the knowledge about STIs through the curriculum development or as well as through the appropriate health promotion strategy to adolescent are the efforts in improving the positive sexual behavior on adolescent. Keywords: adolescent sexual behavior, STIs, STIs knowledge Pendahuluan Infeksi menular seksual adalah suatu penyaki. 1 Resiko seseorang dapat terkena IMS diantarannya adalah rendahnya pengetahuan mengenai penggunaan kontrasepsi, rendahnya pengetahuan mengenai IMS dan cara pencegahannya, keadaan sosial dan ekonomi yang rendah, dan alasan biologis. 2 World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 terdapat 357 juta IMS kasus baru tiap tahunnya atau 1 juta kasus baru tiap harinya.(ims WHO). Hal ini terutama terjadi pada Negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah. Angka kejadian IMS tertinggi berada pada kelompok usia remaja 15-19 tahun. 2 Di Provinsi Jawa Barat angka kejadian IMS cukup tinggi. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebanyak 5.511 IMS kasus baru tiap tahunnya dan terdapat 2.398 HIV/AIDS kasus baru tiap tahunnya. 3 Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki IMS kasus baru tiap tahunnya adalah Kabupaten Indramayu, diperkirakan 3.299 penderita IMS dan 175 penderita AIDS dengan kategori kasus baru tiap tahunnya. 3 Data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menyatakan bahwa prevalensi IMS atau gejalanya tertinggi terjadi pada wanita dengan kategori remaja usia 15-19 tahun. 4 Remaja usia 15-19 tahun lebih rentan terkena IMS, disebabkan karena pada usia tersebut remaja mengalami masa seksual aktif dan kebanyakan kontak seksual antara remaja tidak terproteksi, sehingga meningkatkan resiko mereka terkena IMS. 2 Pemahaman mengenai IMS dan pencegahannya masih tergolong rendah pada usia remaja, hal ini pun dapat mengakibatkan meningkatkan resiko terjadinya IMS pada remaja. 2 Resiko terkena IMS pada remaja akan semakin membesar ketika remaja tersebut berasal dari kalangan sosioekonomi rendah. 5 Dilain sisi alasan biologis pada masa remaja pun dapat menjadi alasan kuat tingginya resiko remaja terkena IMS. 6 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan remaja mengenai IMS dengan perilaku seksual pada remaja. Metode Penelitian observational analitik ini dilakukan dengan rancangan cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden yang merupakan remaja SMA kelas XI dengan rentang usia 14-17 tahun. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Pelajar kelas XI SMAN X Kabupaten Indramayu tahun ajaran 2016-2017. Kriteria eksklusi Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA Kelas XI mengenai... 589 adalah Pelajar yang tidak bersedia mengikuti proses penelitian dan Pelajar yang berhalangan hadir. Hasil Hubungan Antara tingkat pengetahuan mengenai IMS dengan perilaku seksual remaja kelas XI SMAN X Kabupaten Indramayu terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Tabel hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai IMS dengan perilaku seksual remaja kelas XI SMAN X Kabupaten Indramayu TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL Perilaku Negatif Perilaku Positif Jumlah Persentase Jumlah Persentase Nilai P Kurang 6 8.0% 0 0.0% 0.009 Cukup 26 34.7% 42 56.0% Baik 0 0.0% 1 1.3% Tabel 1 menunjukan sebanyak 6 responden (8.0%) berpengetahuan IMS dengan kategori kurang memiliki perilaku negatif. Berbeda dengan responden berpengetahuan IMS dengan kategori baik dengan jumlah 1 responden (1.3%) yang memiliki perilaku seksual positif. Sedangkan responden dengan pengetahuan IMS kategori cukup dengan perilaku seksual negatif sebanyak 26 (34.7%) sedangkan responden dengan pengetahuan IMS kategori cukup dengan perilaku seksual positif sebanyak 42 responden (56.0%) (Tabel 1). Uji chi-kuadrat mengenai hubungan tingkat pengetahuan mengenai IMS dengan perilaku seksual pada remaja diperoleh nilai p=0.009, nilai ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan IMS dengan perilaku seksual. Pembahasan Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian IMS pada remaja, salah satunya adalah faktor pengetahuan dan pendidikan mengenai IMS dan pencegahannya. 2 Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan IMS dengan perilaku seksual di kalangan remaja SMA kelas XI. Penelitian ini menunjukan 100% responden dengan tingkat pengetahuan IMS yang baik tidak menunjukan perilaku seksual yang negatif. Sedangkan 100% responden dengan tingkat pengetahuan IMS yang kurang menunjukan perilaku seksual yang negatif. Bahkan terdapat 38% responden dengan pengetahuan seksual yang cukup masih menunjukan perilaku seksual yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan yang baik sangat berperan terhadap perilaku seksual terhadap remaja SMA kelas XI. Menurut Notoatmodjo faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan dan paparan informasi atau media massa. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka tentunya akan baik pengetahuannya. 7 Pendidikan ini didapatkan melalui suatu proses dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. 7 Pada penelitian ini responden seluruhnya berpendidikan SMA kelas XI, yang mendapat pengetauan mengenai IMS didapatkan dari pelajaran Biologi yang membahas mengenai IMS masih secara superfisial dan belum pernah mendapatkan penyuluhan yang lengkap terkait IMS. Hal ini sejalan dengan pernyataan Notoatmodjo bahwa pengetahuan yang kurang dapat mengakibatkan kemampuan menerapkan informasi Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

590 Yanuar Janatun Na im, et al. dalam kehidupan sehari-hari akan kurang pula. 8 Faktor pendidikan responden mengenai IMS juga memengaruhi perilaku serta sikap responden. 7 Tingkat pengetahuan responden mengenai IMS yang rendah akan mengakibatkan sikap dan perilaku responden dalam hal pencegahan IMS. 9 Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa faktor resiko IMS salah satunya adalah rendahnya pengetahuan mengenai IMS dan pencegahannya. 2 Pengetahuan responden mengenai IMS akan sangat berperan penting bagi responden untuk mencegah tertularnya IMS. 2 Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai IMS dengan perilaku seksual remaja SMA kelas XI, karena didapatkan satu responden berpengetahuan baik mengenai IMS dan berperilaku seksual positif serta terdapat 6 responden berpengetahuan IMS kurang berperilaku negatif. Penelitian serupa dilakukan oleh Orisatoki dkk Amerika menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan mengenai IMS dngan perilaku seksual remaja. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pengetahuan remaja mengenai IMS sangatlah tinggi dengan memberikan dampak mengenai rendahnya resiko penuluran IMS pada remaja. 10 Keterbstsdsn pada penelitian ini berupa validitas atau kejujuran responden mengenai pengetahuan IMS dan perilaku seksual responden. Dalam hal ini peneliti telah berupaya agar jawaban responden valid dan jujur dengan menggunakan inform consent pada setiap responden dan memberikan privacy terhadap jawaban setiap responden. Simpulan Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan remaja mengenai IMS dengan perilaku remaja kelas XI di SMAN X Kabupaten Indramayu dengan nilai ( p value 0.009 < 0.05 ). Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggali secara lebih luas baik secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai tingkat pengetahuan IMS dan perilaku seksual remaja, yang dapat dilakukan secara periodik agar validitas penelitan lebih terjamin. Daftar Pustaka 1. Daili SF. Penyakit Menular Seksual. Edisi ke-2. Penyunting: Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jakarta; 2003. 2. Dehne KL, Riedner G. Sexually transmitted infections among adolescents: The need for adequate health services. Reprod Health Matters. 2001;9(17):170 83. 3. Departemen Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. 2012;34 6. 4. Badan Pusat Statistik Kemenkes. Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia. 2012. 5. WHO - Word Health Organization. Sexually Transmitted Infections (STIs). The importance of a renewed commitment to STI prevention and control in achieving sexual and reproductive health. World Heal Organ [serial on the Internet]. 2013[20 Januari 2017] ;[8 hlm]. Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24694329 6. Curtis AC. Defining Adolescence. J Adolesc Fam Heal [serial on the Internet]. 2015[diunduh 20 Januari 2017];7(2):[39 hlm].tersedia dari: http://scholar.utc.edu/jafh/ Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA Kelas XI mengenai... 591 7. Wawan A. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Cetakan pertama. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 8. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. Hlm. 147. 9. Arikunto S. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka eka Cipta; 1994 10. Orisatoki RO, Oguntibeju OO. Knowledge and Attitudes of Students at a Caribbean Offshore Medical Schools. 2010;59(2) Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017