4. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
4. METODE PENELITIAN

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB lv METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI IMPLEMENTASI SISTEM REMUNERASI PEGAWAI PADA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2014

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. berpikir yang sistematis agar dapat mempertanggung jawabkan secara

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuannya, penelitian ini biasanya dipakai untuk menguji suatu teori, untuk

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dari lapangan. Metode penelitian yang digunakan penulis

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud mengetahui dan menggambarkan pemberdayaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneltian ini dilaksanakan pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dengan angka-angka. Arikunto (2006) menyatakan bahwa

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian 4.2. Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

METODE PENELITIAN. Pertanian di Kabupaten Lampung Tengah dengan mengambil pegawai Badan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan offset di Semarang. Tabel Obyek dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang saya bahas adalah dampak ekonomi, dampak sosial,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Said Kav 2-3 Blok X-5 Kuningan, Jakarta Selatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

Transkripsi:

66 4. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, dengan menjelaskan fakta-fakta yang ada yang bertujuan untuk memahami makna yang berada dibalik fakta-fakta itu. Pemahaman yang mendalam terhadap fenomena sosial adalah yang terpenting. Metode penelitian yang bersifat deskriptif merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Sifat pendekatan deskriptif ini menggambarkan suatu keadaan yang berlangsung dan mengkaji sebab-sebab terjadinya fenomena, mengumpulkan info aktual serta mengukur apa yang terjadi. Selain itu, dengan pendekatan deskriptif ini memungkinkan kondisi-kondisi yang terdapat di obyek penelitian, yaitu kondisi umum penerapan sistem remunerasi pegawai dengan melihat tingkat keadilan remunerasi baik secara internal maupun eksternal dapat dideskripsikan dengan baik. Selanjutnya dengan pendekatan deskriptif ini dapat diupayakan strategi implementasi sistem remunerasi pegawai yang berdasarkan atas kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. 4.2. Tempat dan Obyek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jalan H.R. Rasuna Said Kavling 6-7 Kuningan Jakarta Selatan. Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM adalah organisasi publik yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen Hukum dan HAM. Penelitian pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM membutuhkan waktu kurang lebih selama enam bulan yang meliputi konsultasi, pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian hingga laporan akhir penelitian. Obyek penelitian yang diteliti adalah Sistem Remunerasi Pegawai Negeri Sipil yang berdasarkan pada teori-teori kompensasi.

67 4.3. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel digunakan untuk mengetahui situasi sosial yang sedang terjadi saat ini, yang digunakan sebagai obyek penelitian yang ingin diamati secara mendalam. Dalam penelitian ini, populasi dan sampel merupakan suatu cara untuk mendapatkan data kuantitatif sebagai bahan pemahaman atau pendukung dari penjelasan yang bersifat deskriptif untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terdiri dari 6 (enam) Biro, yaitu Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri, Biro Kepegawaian, Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Biro Perlengkapan, dan Biro Umum. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat Eselon II (Kepala Biro) sebanyak 6 (enam) orang dan kelompok pegawai pada setiap unit kerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tehnik pengambilan sampel pada unit kerja kerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dilakukan dengan Cluster Sampling dan Simple Random Sampling. Cluster Sampling merupakan cara pengambilan sampel berdasarkan unit kerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen. Sedangkan untuk menentukan responden pada setiap unit kerja sampel akan dilakukan secara Simple Random Sampling, dengan cara pengambilan sampel secara acak dengan mengambil 10 persen dari setiap jumlah unit kerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga pada setiap anggota populasi pada masing-masing unit kerja mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Dari populasi yang berjumlah 775 pegawai, maka dapat ditentukan jumlah sampel yang representatif yaitu semua pejabat eselon II (Kepala Biro) sebanyak 6 pegawai ditambah dengan kelompok pegawai sebanyak 80 pegawai, sehingga total sampel sebanyak 86 pegawai. Pengambilan sampel sebanyak 86 pegawai dianggap sudah dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa peneliti yang menyatakan bahwa sampel tidak boleh

68 kurang dari 10 persen dan adapula yang menyatakan besarnya sampel minimum 5 persen dari jumlah satuan-satuan elemen. Tabel 4.1 Populasi dan Perhitungan Proporsi Sampel di Lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No Unit Kerja Populasi Penghitungan Sampel 1 Biro Perencanaan 69 10%*69 7 2 Biro Kepegawaian 163 10%*163 17 3 Biro Keuangan 93 10%*93 10 4 Biro Perlengkapan 60 10%*60 6 5 Biro Humas dan HLN 43 10%*43 5 6 Biro Umum 347 10%*347 35 Jumlah 775 80 Sumber Data : Hasil Penelitian (diolah peneliti) 4.4. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, maka diperlukan informasi data yang berkaitan dengan judul pada penelitian ini, baik yang berupa data primer maupun data sekunder. 1. Data Primer. Data Primer yang dimaksud meliputi data mengenai sistem remunerasi Pegawai Negeri Sipil yang ada pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. Data tersebut diperoleh langsung, tanpa perantara dari sumbernya. Peneliti mendapatkan data primer melalui : - Wawancara langsung dengan pejabat dan pegawai yang ada di dalam Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang dianggap mengetahui masalah dalam penelitian. - Adanya pengamatan langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian yang berkaitan dengan penelitian. - Adanya hasil jawaban responden melalui penyebaran kuesioner sebagai suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian.

69 2. Data Sekunder. Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen seperti laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah, atau seseorang mendapat informasi dari orang lain. Data sekunder ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang diperoleh baik dari dokumen, maupun dari observasi langsung ke lapangan. 4.5. Instrumen Penelitian Untuk menunjang penelitian ini, maka dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen pengumpul data yaitu pedoman wawancara dan kuesioner. pedoman wawancara, dibuat sebagai pegangan peneliti ketika melakukan wawancara. Sedangkan Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang berisi mengenai remunerasi pegawai, kinerja pegawai dan faktor pekerjaan yang dibagikan kepada responden. Pedoman wawancara yang diawali dengan penjelasan penulis mengenai tujuan penelitian ini, yaitu untuk merumuskan strategi implementasi sistem remunerasi dalam upaya mewujudkan remunerasi Pegawai Negeri Sipil yang adil dan layak baik secara internal maupun eksternal. Pedoman wawancara dibuat agar pertanyaan dapat disampaikan secara sitematis dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Di dalam pertanyaan kuesioner, peneliti mengembangkan dalam bentuk pernyataan tertutup. Pernyataan tertutup ini, menggunakan skala likert yang dimaksud untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengolahan data karena dalam waktu yang relatif singkat dapat segera dikumpulkan dalam jumlah yang banyak. Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) jawaban alternatif pilihan pendapat yang sesuai dengan pendapat responden. Adapun kelima jawaban alternatif tersebut adalah : 1. Sangat Tidak setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju

70 5. Sangat Setuju Selain itu, di dalam kuesioner juga terdapat pertanyaan mengenai faktor pekerjaan yang dijawab sesuai dengan kondisi pekerjaan masing-masing responden. Uraian setiap tingkatan masing- masing faktor pekerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor pendidikan, yang menilai seberapa jauh latar belakang pendidikan yang diperlukan agar setiap pemangku jabatan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Tingkat 1 : Tamat SLTA Tingkat 2 : Sarjana Muda (D.III) Tingkat 3 : Sarjana (S1) Tingkat 4 : Magister (S2) 2. Faktor tanggung jawab, yang menilai tingkatan tanggung jawab seberapa besar pegawai melibatkan diri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Tingkat 1 : Tidak memerlukan tanggung jawab Tingkat 2 : Perlu adanya tanggung jawab, namun dalam pekerjaan ini tidak memiliki beban. Tingkat 3 : Perlu adanya tanggung jawab dan beban yang cukup berat Tingkat 4 : Perlu adanya tanggung jawab dan beban yang sangat berat Tingkat 5 : Perlu adanya tanggung jawab dan beban yang sangat berat dalam waktu yang lama 3. Faktor pengalaman, yang menilai berapa lama pengalaman dari pegawai agar dapat memangku jabatan dan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Tingkat 1 : Pengalaman kerja kurang dari 5 tahun Tingkat 2 : Pengalaman kerja antara 6 sampai dengan 10 tahun Tingkat 3 : Pengalaman kerja antara 11 sampai dengan 15 tahun Tingkat 4 : Pengalaman kerja antara 16 sampai dengan 25 tahun Tingkat 5 : Pengalaman kerja antara 21 sampai dengan 25 tahun Tingkat 6 : Pengalaman kerja lebih dari 25 tahun 4. Faktor inisiatif, yang menilai seberapa jauh keputusan atau tindakan yang diambil dalam menyelesaikan pekerjaan. Tingkat 1 : Melaksanakan tugas berdasarkan instruksi yang sangat terperinci.

71 Tingkat 2 : Pekerjaan rutin, keputusan diambil dalam hal yang sangat kecil. Tingkat 3 : Keputusan yang diambil secara sederhana sesuai dengan kebiasaan umum yang berlaku. Tingkat 4 : Keputusan berdasarkan prosedur-prosedur yang berlaku. Tingkat 5 : Keputusan diambil di dalam pekerjaan yang sulit dan kompleks. Tingkat 6 : Keputusan diambil di dalam pekerjaan yang sulit dan kompleks dan adanya tindakan sendiri. 5. Ketelitian dan Kecermatan, yang menilai seberapa tinggi ketelitian dan kecermatan seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Tingkat 1 : Tidak memerlukan ketelitian dan kecermatan. Tingkat 2 : Perlu adanya ketelitian dan kecermatan, namun tidak memiliki beban. Tingkat 3 : Perlu ketelitian dan kecermatan dan memiliki beban yang cukup berat. Tingkat 4 : Perlu ketelitian dan kecermatan dan memili beban yang sangat berat. Tingkat 5 : Perlu ketelitian dan kecermatan dan memili beban yang sangat berat dalam waktu yang cukup lama. 6. Upaya Mental, yang menilai seberapa besar pengaruh tekanan/mental yang diakibatkan dari pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Tingkat 1 : Tidak adanya tekanan yang dihasilkan dari pekerjaan yang dilakukan. Tingkat 2 : Adanya sedikit tekanan. Tingkat 3 : Adanya tekanan yang cukup. Tingkat 4 : Adanya tekanan yang banyak. Tingkat 5 : Adanya tekanan yang cukup banyak. 7. Kemampuan Sosial, yang menilai kemampuan berkomunikasi dengan siapa saja baik di dalam maupun di luar untuk keberhasilan tugas yang diembannya. Tingkat 1 : Komunikasi hanya satu jalur ke atas Tingkat 2 : Komunikasi ke atas, ke bawah dan ke samping dan kadang-kadang berhubungan dengan orang luar. Tingkat 3 : Komunikasi ke atas dan ke bawah dan ada kerjasama ke samping

72 sering melakukan hubungan ke luar. Tingkat 4 : Komunikasi ke atas dan ke bawah dan ada kerjasama ke samping sering melakukan hubungan ke luar secara intensif. Tingkat 5 : Hubungan ke luar sangat penting dan menentukan bagi biro. 8. Kondisi Kerja, yang menilai seberapa besar kondisi fisik tempat kerja yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Tingkat 1 : Ruangan besar ber AC dan bersih Tingkat 2 : Ruangan ber AC tetapi kurang bersih. Tingkat 3 : Ruangan ventilasi cukup. Tingkat 4 : Ruangan suhu bervariasi dan kotor. Tingkat 5 : Ruangan sangat berat dan berbahaya untuk kesehatan. 4.6. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Studi lapangan, yaitu dengan pengamatan langsung (observasi) pada obyek penelitian melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan masukan mengenai strategi implementasi sistem remunerasi Pegawai Negeri Sipil. Wawancara diperoleh dengan cara melakukan tanya jawab dengan 6 orang pejabat yang terdiri dari, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Perencanaan, Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Bagian Mutasi Pegawai, Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Pengembangan Pegawai, pada Sekeratariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, juga terdapat kuesioner yang dipergunakan untuk menggali atau mengumpulkan data tentang persepsi responden yang dikirimkan secara langsung kepada responden. 2. Studi literatur berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan profil Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, serta data-data yang berkaitan dengan sistem remunerasi. Studi literatur juga dilakukan melalui studi pustaka sebagai upaya dalam memahami konsep-konsep penting yang berkaitan dengan sistem remunerasi pegawai.

73 4.7. Tehnik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud mengidentifikasikan lebih lanjut mengenai sistem remunerasi Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk merumuskan sistem remunerasi dalam upaya mewujudkan remunerasi Pegawai Negeri Sipil yang adil dan layak baik secara internal maupun eksternal dan strategi implementasinya dengan berdasarkan pada teori-teori kompensasi. Tahapan-tahapan analisis yang yang dilakukan sebagai dasar penentuan sistem remunerasi pegawai yang berdasarkan pada teori kompensasi adalah: 1. Pelaksanaan sistem remunerasi Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM dengan metode pembandingan teori dan praktek, yaitu membandingkan antara konsep remunerasi yang digunakan dengan remunerasi yang telah diterapkan pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. Untuk mendeskripsikan kondisi remunerasi dan kinerja yang ada pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, digunakan tehnik rentang kriteria. Adapun tahapan dalam tehnik rentang kriteria ini adalah sebagai berikut : - Menentukan kriteria dari komponen-komponen kondisi yang dianalisis. - Menentukan Skor Terendah (SR) dan Skor Tertinggi (ST), dengan menentukan skor tiap komponen dengan mengalikan seluruh frekuensi data dengan nilai bobotnya. - Menentukan rentang skala (r s ) dari kriteria dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : r s = (ST SR ) m dimana : r s = Rentang Skala ST = Skor Tertinggi SR = Skor Terendah m = jumlah alternatif jawaban setiap kriteria - Membuat skala setiap kriteria, yaitu dengan cara seperti yang dissajikan pada tabel 4.1. berikt ini :

74 Tabel 4.2. Penentuan Nilai Skala Setiap Kriteria Rentang Kriteria Kondisi sr - sr + RS Sangat Tidak Setuju sr + RS + 1 - sr + 2RS Tidak Setuju sr + 2RS + 1 - sr + 3RS Setuju sr + 3RS + 1 - ST Sangat Setuju - Menetapkan kriteria kondisi mengenai remunerasi dilingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dengan demikian kriteria pendapat responden dapat ditetapkan. 2. Pelaksanaan evaluasi jabatan dengan menggunakan metode point system. Tahapan yang dilakuan dalam metode ini adalah : - Pemilihan dan penentuan faktor-faktor kritis (faktor-faktor dirinci menjadi sub faktor). - Penentuan urutan faktor-faktor pekerjaan kritis. - Pengalokasian poin pada faktor-faktor pekerjaan - Pengalokasian poin pada semua tingkatan. - Penyusunan manual penilaian. - Penetapan Point System. Persamaan yang digunakan dalam metode point system adalah : Poin minimum = bobot (dengan menghilangkan %) Poin maksimum = bobot X poin, di mana poin = 1000 Interval = poin maksimum-poin minimum tingkatan 1 3. Pelaksanaan penilaian kinerja di Sekretariat jenderal Departemen Hukum dan HAM dengan metode pembandingan teori dan praktek, yaitu membandingkan antara konsep penilaian kinerja yang digunakan dengan penilaian kinerja yang telah diterapkan pada Sekretariat jenderal Departemen Hukum dan HAM.

75 4. Penetapan struktur penggajian berdasarkan teori kompensasi dengan tahapan yang dilakukan melalui analisis terhadap sistem penggajian yang ada dengan sistem penggajian menggunakan : - Sistem penggajian tanpa penggolongan, sistem penggajian ini dilakukan dengan tahapan- tahapan berikut ini : - Menggunakan persamaan regresi dengan menetapkan gaji minimum dan maksimum. - Menghubungkan antara besaran gaji dengan nilai jabatan dengan menggunakan persamaan : Y = a + b X, di mana : Y = gaji, X = nilai jabatan, a,b = koofisien regresi. Untuk mengetahui nilai a dan b, dilakukan dengan menggunakan metode SPSS 13. - Sistem penggajian dengan penggolongan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : - Menentukan interval golongan dengan menggunakan rumus : Interval golongan = Bobot jabatan tertinggi - bobot jabatan terendah Jumlah golongan - Menentukan batas bobot setiap golongan yaitu menetapkan titik bawah dan titik atas setiap golongan, dengan cara berikut : Titik atas golongan I = bobot terendah + interval Titik atas golongan II = titik atas golongan I + interval Titik atas golongan III = titik atas golongan II + interval Titik atas golongan IV = titik atas golongan III + interval Titik atas golongan V = titik atas golongan IV + interval Menetapkan titik tengah setiap golongan : Titik bawah + titik atas 2 - Menetapkan gaji tengah (mid point) dengan menggunakan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan di atas. - Menetapkan gaji dasar dan gaji puncak untuk setiap nilai jabatan dengan menggunakan presentasi tertentu dari mid point. - Menghitung kenaikan gaji dasar setiap golongan dengan cara berikut :

76 Gaji dasar 2 Gaji dasar 1 X 100 % Gaji dasar 1 - Melihat kondisi underpaid dan overpaid - Menggambarkan persamaan regresi untuk gaji dasar, gaji tengah dan gaji puncak ke dalam bentuk grafik. - Membandingkan dengan gaji aktual dengan sistem penggajian yang dibuat melalui kondisi overpaid, inpaid dan underpaid. 5. Merumuskan strategi implementasi sistem remunerasi pegawai pada Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.