BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan Credit Union pertama kali dirintis oleh Friedrich

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan Credit Union pertama kali dirintis oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818-1888) di Jerman kemudian mengalami perkembangan pesat sebagai lembaga keuangan yang modern, maju, luas dan berkembang sampai ke negara-negara Asia, salah satunya negara Indonesia. Asal kata Credit Union (CU) dari bahasa Latin Credere yang artinya percaya dan Union atau unus berarti kumpulan. Sehingga Credit Union memiliki arti kumpulan orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang sepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama untuk dipinjamkan kepada anggota dengan tujuan produktif dan kesejahteraan. Induk organisasi Credit Union dunia Word Council of Credit Unions (WOCCU) merumuskannya sebagai berikut member-owned not-for-profit financial cooperatives that provide savings, credit and other financial services to their members. Credit Union membership is based on a common bond, a linkage shared by savers and borrowers who belong to a specific community, organization, religion or place of employment. Credit Unions pool their member s saving deposit and shares to finance their own loan portfolios rather than they rely on outside capital. Members benefit from higher returns on savings, lower rates on loans and fewer fees on average. ( Koperasi jasa tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, kepemilikannya dimiliki anggota, menyelenggarakan 1

tabungan, pinjaman dan pelayanan keuangan lainnya kepada para anggotanya. Keanggotaan Credit Union berdasarkan pada ikatan kebersamaan, merupakan sebuah pertalian hubungan antara penabung dan peminjam yang sama-sama menjadi anggota komunitas organisasi, lembaga keagamaan atau kesatuan tempat kerja tertentu. Credit Union mengumpulkan simpanan tabungan dan saham para anggotanya untuk mendanai pinjamannya daripada menggantungkan diri pada sumber keuangan dari luar. Anggota mendapat keuntungan sebagai pemilik Credit Union dari balas jasa simpanan yang tinggi, balas jasa simpanan yang lebih rendah dan dengan rerata biaya yang lebih sedikit. Berikut Struktur jaringan organisasi Credit Union tingkat dunia: WOCCU(World Council Of Credit Union),ACCOSCA(The Afrika Cooperative and Credit Association),AFCUL(The Australian Federation of Credit Union Limited), CUNA(The Credit Union National Association (USA)), ACCU(The Asian Confederation of Credit Union (Bangkok)), CCS(The Canadian Cooperative Credit Society), CCCU(The Caribbean Confederation of Credit Union), COLAC(The Confederation Latino Americana de Cooperative de Alhoro), INKOPDIT (Induk Koperasi Kredit), PUSKOPDIT(Pusat Koperasi Kredit (Credit Union Sekunder)), CU(Credit Union (Primer)), Anggota (Masyarakat anggota Credit Union). Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 19 tahun 2015 bahwa dalam rangka meningkatkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, perlu mengembangkan akses pembiayaan dari perbankan dan 2

lembaga keuangan bukan bank bagi usaha mikro, kecil, dan menengah dan untuk meningkatkan tata kelola yang baik (good governance) pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. Pengertian koperasi menurut undang-undang Perkoperasian Nomor 17 Tahun 2012 yaitu badan hukum yang didirikan orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi Koperasi adalah perusahaan yang mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba (Putu Trisna Ganitri, I Wayan Suwenda, Ni Nyoman Yulianthini;e-journal:2014). Pertumbuhan Credit Union Indonesia mengalami peningkatan yang menyebabkan dunia keuangan harus mampu bersaing. Kontribusi Credit Union dalam perekonomian sangat besar. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah berdampak pada menurunnya kinerja perbankan nasional, artinya lembaga-lembaga keuangan mengalami dampak dari krisis badai tersebut, menyusul terjadinya stagnasi perekonomian global yang berdampak pada krisis nasional. Namun perkembangan Credit Union tetap stabil bahkan menurut statistic report WOCCU tahun 2011 hingga 2014 mengalami perkembangan yang signifikan, seperti pada diagram dibawah ini 3

2500 2000 1500 1000 500 2011 2012 2013 2014 0 Members Saving & Shares Loans Reserves Assets Gambar 1.1 Diagram Perkembangan CU di Indonesia Pada diagram diatas menunjukkan bahwa perkembangan anggota pada tahun 2011 sampai 2015 tetap stabil, pada simpanan anggota dan peredaran dana tetap stabil walau pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup besar dan mengalami penurunan pada tahun 2013, pada tahun 2014 dapat dipertahankan dalam kondisi stabil. Tahun 2014, dunia masih mengalami krisis yang berdampak terhadap perekonomian di Indonesia, nilai mata uang Rupiah melemah terhadap dollar Amerika, namun Credit Union mampu mewujudkan terlaksananya restrukturisasi sektor keuangan nonperbankan secara efektif, dengan bentuk struktur lembaga keuangan yang sehat dan memiliki daya saing melalui proses pelaporan keuangan. Potensi Credit Union merupakan roda penggerak perekonomian masyarakat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Krisis memang bisa terjadi kapan saja ketika keadaan ekonomi semakin sulit, Credit Union 4

diharapkan mampu menunjang perbaikan sektor riil dan moneter. Credit Union mendorong masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari keanggotaan dan pemilik saham. Aktifitas investasi merupakan aktifitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi anggota Credit Union memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja lembaga maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara, informasi yang diperoleh lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan (Laksono:2006). Penulis tertarik untuk meneliti lembaga keuangan mikro yang memiliki keunikan selain memikirkan pertumbuhannya sebagai lembaga keuangan namun juga memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia dalam mencapai terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi yang berlandaskan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, kemanfaatan yang sesuai dengan masyarakat Indonesia yang tercermin dalam penyajian laporan keuangan. Pada penelitian terdahulu umumnya dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan pengukuran kinerja keuangan credit union biasanya dengan analisis PEARLS sedangkan penulis menerapkan pada lembaga keuangan non perbankan Credit Union yang diukur dengan NPL, NIM, ROA dan CAR. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Attar, Islahuddin, M. Shabri (2014) pada perbankan yang terdaftar di 5

Bursa Efek Indonesia menyimpulkan bahwa secara bersama variabel Non Performing Loan(NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO), secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE), variable Non Performing Loan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan., secara parsial BOPO berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan LDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mentari Anggraeni, Moch Dzulkirom AR dan Muhammad Saifi ( 2015) analisis data dengan menghitung risk profile terdiri dari risiko kredit dan risiko likuiditas (LDR), Good Corporate Governance, Earnings terdiri dari Return On Asset dan Net Interest Margin, serta rasio permodalan menunjukkan bahwa penilaian tingkat kinerja BRI dan BRI Syariah dengan Analisis RGEC( Risk Prifile, Good Corporate Governance, Earnings and Capital) pada periode 2011-2013 secara keseluruhan sehat. Penelitian Miftah Agustin Safariah(2015) menyatakan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh Risk Profile (NPL), Earnings yang diiukur dengan ROA dan BOPO serta permodalan(car) tetapi tidak dipengaruhi oleh Risk Profile yang diukur dengan likuiditas (LDR ). Berdasarkan gambaran diatas penulis tertarik untuk menerapkan penelitian tersebut terhadap kinerja keuangan pada lembaga keuangan Credit Union yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tingkat kinerja lembaga keuangan Credit Union dengan pelaksanaan keputusan Presiden tentang 6

pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam tulisan dengan judul Pengaruh Adequacy Ratio, Non Performing Loan Dan Loan to Depsit Ratio Terhadap Profitabilitas Credit Union B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Apakah Capital yang diukur dengan CAR berpengaruh terhadap Profitabilitas Credit Union? 2. Apakah Risk Profile yang diukur dengan NPL berpengaruh terhadap Profitabilitas Credit Union? 3. Apakah Risk Profile yang diukur dengan LDR berpengaruh terhadap Profitabilitas Credit Union? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1) Untuk menganalisis pengaruh permodalan yang diukur dengan CAR terhadap profitabilitas Credit Union. 2) Untuk menganalisis adanya pengaruh risiko kredit yang diukur dengan NPL terhadap profitabilitas Credit Union. 3) Untuk menganalisis adanya pengaruh risiko likuiditas yang diukur dengan LDR terhadap profitabilitas Credit Union. 2. Kontribusi Penelitian 1) Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemikiran, wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non 7

Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap profitabilitas Credit Union serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata satu. 2) Bagi Akademik Sebagai bahan pustaka yang diharapkan dapat menambah pemahaman secara mendalam mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap profitabilitas Credit Union. 3) Bagi Lembaga Keuangan Credit Union Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi pihak lembaga tentang wawasan dan pemahaman pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap profitabilitas Credit Union sehingga dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntasi yang berterima umum yang berlaku di Indonesia yang dapat meningkatkan kinerja manajemen dalam mengelola permodalan yang dipercayakan pihak ketiga agar dapat mencapai tujuan dalam pembiayaan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan keputusan presiden no 19 tahun 2015. 8