LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Data Analisa Rendemen Produk Biodiesel Tabel 14. Data Pengamatan Analisis Rendemen Biodiesel

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

LAMPIRAN. 3. Pembuatan natriimi tiosulfat 0,02 N Sebanyak 20 ml natrium tiosulfat 0,1 N diencerkan dalam 100 ml aquadest

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

LAMPIRAN PERHITUNGAN. Lampiran 1. Perhitungan % FFA dan % Bilangan Asam Minyak Jelantah. = 2 gram + 3,5 gram. = 5,5 gram (Persamaan (2))

Lapiran 1. Proses despicing minyak goreng bekas. Minyak Goreng Bekas. ( air : minyak =1:1) Pencampuran. Pemanasan Sampai air tinggal setengah

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

LAMPIRAN. Data Hasil Penelitian dan Perhitungan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

LAMPIRAN 1 DATA ANALISIS PRODUK SABUN PADAT TRANSPARAN. Tabel 9. Data Analisis Minyak Jelantah

III. METODOLOGI PENELITIAN

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN C PERHITUNGAN UMPAN DAN PRODUK

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

PENGARUH KONSENTRASI SANTAN TERHADAP PROSES EKSTRAKSI MINYAK KELAPA DENGAN PERLAKUAN GELOMBANG MIKRO

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

LAMPIRAN 1 HASIL ANALISA

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisiko kimia tanah pemucat bekas. 1. Kadar Air (SNI )

Lampiran 1. Kromatogram GC Komposisi Asam Oleat Campuran

Lampiran 1. Skema pembuatan biodiesel. CPO H2S04 Metanol. Reaksi Esterifikasi. (^ao ( Metanol. Pencampuran. Reaksi Transesterifikasi

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

INFORMASI DAN KISI KISI


3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAMPIRAN. Minyak sawit mentah (CPO) ditentukan kadar asam lemak bebas dan kandungan aimya

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

Lampiran 7 Persentase bumbu berdasarkan berat daging (Resep Standar) Lampiran 8 Rekap Data Uji Beda Sie Reuboh pada Penelitian Pendahuluan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Transkripsi:

73 LAMPIRAN 73

LAMPIRAN 1 74

75 LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN A. Pembuatan larutan NaOH 1. Asam Oksalat (H 2 C 2 O 4 ) ± 0,1 N dalam 100 ml aquades, sebagai larutan standar Titrasi Kjeldahl. a. Perhitungan N = massa asam oksalat BM asam oksalat x Volume Larutan (L) x n Keterangan: N = normalitas (Konsentrasi) asam oksalat = 0,1 N BM = berat molekul asam oksalat (126,07 gr mol -1 ) n = valensi asam oksalat = 2 Volume Larutan= volume aquadest 100 ml (0,1 L) 2. NaOH ± 0,1 N dalam 100 ml aquades yang digunakan dalam Titrasi Kjeldahl a. Perhitungan N = massa NaOH x n BM NaOH x Volume Larutan (L) Keterangan: N = normalitas NaOH = 0,1 N BM = berat molekul NaOH (40 gr mol -1 ) n = valensi NaOH = 1

76 Volume Larutan= volume aquadest 100 ml (0,1 L) B. Pembuatan Alkohol Netral 95% 1. Pembuatan larutan KOH 0,1 N dalam 250 ml aquadest a. Perhitungan N = massa KOH x n BM KOH x V Keterangan: N = normalitas KOH = 0,1 N BM = berat molekul KOH (56,11 gr mol -1 ) n = valensi NaOH = 1 Volume Larutan= volume aquadest 250 ml (0,25 L) C. Larutan KOH Alkoholis 0,5 N 1. Pembuatan KOH alkoholis 0,5 N a. Perhitungan KOH 0,5 N dalam 250 ml alkoholis: massa KOH(gram) N = BMKOH ( gram x n )x Volume larutan(l) mol Keterangan: N = normalitas KOH = 0,5 N BM = berat molekul KOH (56,11 gr mol -1 ) n = valensi KOH = 1 Volume Larutan= volume aquadest 250 ml (0,25 L)

77 D. Pembuatan HCl 0,5 N dalam 250 ml aquadest 1. Perhitungan Tersedia HCL 4 N, maka: N 1 x V 1 = N 2 x V 2 Keterangan: N 1 = Normalitas HCl 1 yang diinginkan (0,5 N) V 1 = Volume HCl 1 yang ingin dibuat (250 ml) N 2 = Normalitas HCl 2 yang tersedia untuk pengenceran (4N) V 2 = Volume HCl 2 yang diencerkan 2. Menghitung konsentrasi KOH 0,5 N dengan rumus: V x N (KOH)= V x N (HCl) Keterangan: V = volume (ml) N = normalitas 3. Standarisasi larutan NaOH 0,5 N dengan asam oksalat a. Perhitungan Asam Oksalat Kristal (H 2 C 2 O 4 ) 0,5 N dalam 100 ml aquades. N = massa H2C2O4.2H2O BM H2C2O4.2H2O x Volume Larutan (L) x n Keterangan: N = normalitas asam oksalat = 0,5 N BM = berat molekul asam oksalat (126,07 gr mol -1 ) n = valensi asam oksalat = 2

78 Volume Larutan= volume aquadest 100 ml (0,1 L) b. Perhitungan dan pembuatan larutan NaOH 0,5 N dalam 100 ml aquadest dengan standarisasi menggunakan asam oksalat. 1) Perhitungan N = massa NaOH x n BM NaOH x Volume Larutan Keterangan: N = normalitas NaOH = 0,5 N BM = berat molekul NaOH (40 gr mol -1 ) n = valensi NaOH = 1 Volume Larutan= volume aquadest 100 ml (0,1 L)

79 LAMPIRAN 3 DATA HASIL PENGAMATAN A. Perhitungan Rendemen Rendemen = Jumlah minyak (produk) Jumlah Krim Santan (bahan baku) x 100 % (1) Perhitungan perolehan hasil rendemen terbanyak pada perlakuan ke tujuh dilakukan sebanyak tiga kali replikasi sebagai berikut: Replikasi 1: Rendemen = Jumlah minyak (produk) Jumlah Krim Santan (bahan baku) x 100 % Rendemen = 24,3 ml 100 ml x 100 % Rendemen= 24,3 % Replikasi 2: Rendemen = Jumlah minyak (produk) Jumlah Krim Santan (bahan baku) x 100 % Rendemen = 24,2 ml 100 ml x 100 % Rendemen= 24,2 % Replikasi 2: Rendemen = Jumlah minyak (produk) Jumlah Krim Santan (bahan baku) x 100% Rendemen = 24,3 ml 100 ml x 100% Rendemen= 24,3% B. Kecepatan pembentukan VCO Kecepatan pembentukan VCO optimal pada penambahan buah nanas optimum dapat menggunakan persamaan berikut. Kecepatan pembentukan VCO = volume VCO pada perlakuan kelima 24 jam x 60 menit

80 = 23,86 ml 24 jam x 60 menit = 0,016 ml menit -1 Keterangan : Kecepatan Pembentukan VCO (ml menit -1 ). Perolehan volume VCO pada kelompok perlakuan kelima (ml). C. Perhitungan kadar air Untuk penetapan kadar air yang dilakukan sebanyak tiga kali replikasi (Sudarmadji dkk., 1984) dapat dihitung dengan Persamaan 2 berikut: Kadar Air (%) = A B A x 100% (2) oven. A adalah bobot VCO sebelum di oven dan B adalah bobot VCO setelah di Replikasi 1: Kadar Air (%) = 5,09 gram 5,07 gram 5,09 gram x 100% Kadar Air (%) = 0,39% Replikasi 2: Kadar Air(%) = 5,14 gram 5,12 gram 5,14 gram x 100% Kadar Air (%) = 0,39% Replikasi 3: KadarAir(%) = 5,22 gram 5,20 gram 5,22 gram x 100% Kadar Air (%) = 0,39%

81 Rata-rata kadar air ke tiga replikasi = 0,39%+0,39%+0,38% 3 D. Perhitungan asam lemak bebas = 0,38 % Persamaan 3 memuat perhitungan untuk mengetahui nilai bilangan asam lemak bebas (Sudarmadji dkk, 1997). %FFA = ml NaOH X N X berat molekul asam lemak Berat Contoh X 1000 x 100 % (3) Replikasi 1 %FFA = 1,3 ml x 0,1 N x 200 10,04 X 1000 x 100 % %FFA = 0,26% Replikasi 2 %FFA = 1,5 ml x 0,1 N x 200 10,12 X 1000 x 100 % %FFA = 0,30% Replikasi 3 %FFA = 1,6 ml x 0,1 N x 200 10,32 X 1000 x 100 % %FFA = 0,31%% Rata-rata kadar air ke tiga replikasi = 0,26%+0,30%+0,31% 3 E. Perhitungan bilangan penyabunan = 0,29% Menurut Badan Standarisasi Nasional (1998) perhitungan untuk bilangan penyabunan dapat menggunakan Persamaan 4 berikut: Bil.Penyabunan = 56,11 x N HCl x (titrasi blanko titrasi sampel) berat sampel (gram) (4) Replikasi 1 Bil.Penyabunan = 56,11 x 0,5 N x (22 ml 3,00 ml) 2,0132 gram

82 Hasil bilangan penyabunan pada replikasi 3 adalah 264,77. Replikasi 2 Bil. Penyabunan = 56,11 x 0,5 N x (22 ml 3,00 ml) 2,0174 gram Hasil bilangan penyabunan pada replikasi 3 adalah 264,22. Replikasi 3 Bil. Penyabunan = 56,11 x 0,5 N x (22 ml 3,20 ml) 2,0112 gram Hasil bilangan penyabunan pada replikasi 3 adalah 263,75.

83 LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI Gambar 1. Kelapa tua Gambar 2. Hasil Parutan Kelapa Gambar 3. Proses pemerasan parutan untuk mendapatkan santan kelapa Gambar 4. Perolehan santan kelapa Gambar 5. Pengukuran 100 ml krim santan

84 Gambar 6. Pengupasan ulit nanas Gambar 7. Pemotongan buah nanas Gambar 8. Pengukuran volume Perasan buah nanas muda Gambar 9. Deteksi ph pada perasan buah nanas muda

85 Blondo VCO Air Gambar 10. Pembentukan VCO Gambar 11. Pemisahan krim santan dan untuk skim santan Gambar 12. Penimbangan VCO analisis kadar air Gambar 13. Proses titrasi pada bilangan penyabunan Gambar 14. Hasil titrasi bilangan penyabunan

86 Gambar 15. Analisis penyabunan dengan pendingin balik Gambar 16. Hasil titrasi bilangan penyabunan