PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA SALON DEWI DI KOTA JAMBI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB III METODE PENELITIAN

Nora Tristiana Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 20011/2012

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar jiwa, (Surya, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah singkat PT. Sriwijaya Air Cabang Gorontalo

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN LABORATORIUM KLINIK (Studi Kasus Laboratorium Klinik X Jakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP - Unibraw. Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Unibraw Jl. Veteran Malang 65145

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

pemilihan sampel adalah pengambilan sampel dengan metode sampling purposive yaitu pengambilan sampel dimana peneliti telah terlebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai tingkat pemilihan variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN PALYJA Justira Adhesa Secilia dan Tuti Hartati

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menteng Raya No.29, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap dua lokasi penelitian yaitu :

Kevin Budiarto Manajemen Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA SALON DEWI DI KOTA JAMBI) oleh : *) Deka Veronica, S.E., M.S.Ak. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dimensi dalam kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Salon Desi di Kota Jambi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil 100 orang Konsumen Salon desi di Kota Jambi. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode rumus pendekatan Slovin, sedangkan data dikumpulkan menggunakan metoda survei dengan teknik kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang dapat diterima. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa bukti fisik (tangible), tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan variabel kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kata-kata kunci: kualitas layanan, kepuasan pelanggan. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pesatnya pertumbuhan ekonomi dunia saat ini telah mencapai situasi di mana persaingan telah menjadi masalah yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis disetiap sektor ekonomi. Hal tersebut masih ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam mendukung dunia bisnis saat ini yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam industri sejenis. Perusahaan yang tidak mampu mendefinisikan dan memberikan apa yang dibutuhkan konsumen sudah pasti akan tersingkir dari persaingan bisnis. Mencermati kondisi yang demikian, mendorong perusahaan untuk memiliki strategi perusahaan yang baik. Strategi yang dapat memberikan dukungan kompetitif agar perusahaan dapat tetap survive dalam persaingan. Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaikbaiknya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang Halaman 55 dari 109

diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Menurut Fornell et al. (dalam Sheu and Mei, 2005) kepuasan dan kualitas pelayan berkaitan erat dengan pangsa pasar. Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah konsep yang sangat penting bahwa perusahaan harus memahami jika mereka ingin tetap kompetitif dan tumbuh. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006), menyatakan bahwa awalnya mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok kualitas jasa tetapi pada saat itu mereka menyempurnakan dan merangkum sepuluh dimensi kualitas jasa tersebut, yakni kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan dikategorikan sebagai empati (empathy). Tiga lainnya adalah bukti fisi k (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness). Dengan demikian, terdapat lima dimensi utama kualitas jasa yaitu bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empath y). Mengacu pada hal tersebut membuat peneliti merasa perlu untuk meneliti tentang tingkat kepuasan pelanggan pengguna jasa salon dari segi pelayanan Salon Desi merupakan salah satu dari sekian banyak salon kecantikan yang ada di Kota Jambi. Untuk mengikuti fenomena persaingan yang begitu ketat pada bisnis salon kecantikan dan kesehatan di Kota Jambi, yang sudah mulai banyak dimasuki oleh salon-salon nasional yang bertaraf internasional seperti salon Jonny Andrean dan Lettisia Gianti, maka hal tersebut mendorong Salon Desi untuk berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan akan pelayanan dan kualitas yang semakin bervariasi baik dari Kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati yang juga memiliki banyak variasi yang merupakan produk atau jasa pembeda bagi pesaing lainnya. Atas dasar permasalahan diatas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, Kehandalan,daya tanggap, Jaminan dan Empati terhadap kepuasan pelanggan Salon Desi di Kota Jambi. KAJIAN PUSTAKA 1. Kualitas Pelayanan Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah dikembangkan oleh Halaman 56 dari 109

Parasuraman, Berry dan Zenthaml (dalam Lupiyoadi,2006: 181 ). Service Quality adalah seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service Quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan. Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. 2. Dimensi Kualitas Layanan Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2006:182), yaitu: a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. b. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. c. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. e. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. 3. Kepuasan Pelanggan Secara umum, menurut Kotler (2009) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspetasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. 4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Kotler (2005) menyebutkan ada lima faktor yang mempengaruhi tingka t kepuasan pelanggan yaitu : Halaman 57 dari 109

1. Kualitas produk Pelanggan akan merasa puas apabila membeli dan menggunakan produk yang ternyata memiliki kualitas yang baik. 2. Harga Untuk pelanggan yang sensitif, harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value of money yang tinggi.. 3. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan sangat tergantung pada tiga hal yaitu sistem, teknologi, dan manusia. 4. Faktor emosional Untuk beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti mobil, kosmetik,dan pakaian, faktor emosional menempati tempat yang penting untuk menentukan kepuasan pelanggan. 5. Biaya dan kemudahan Pelanggan akan semakin puas apabila relatif murah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hubungan Antar Variabel Penelitian 1. Hubungan Bentuk Fisik (Tangible) dengan Kepuasan Pelanggan Bukti fisik yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada saat yang bersamaan aspek ini juga merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi harapan pelanggan. Karena dengan bukti fisik yang baik maka harapan konsumen menjadi lebih tinggi. Semakin baik persepsi konsumen terhadap wujud fisik maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap wujud fisik buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006) menyebutkan bahwa variable compliance, assurance, tangibles, reliability, responsiveness, empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Atas Penjelasan tersebut, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut : H 1 = Bukti fisik / tangible berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Pelanggan. 2. Hubungan Kehandalan (reliability) dengan Kepuasan Pelanggan Menurut parasuraman, dkk. (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 182) berpendapat kehandalan ( reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan Halaman 58 dari 109

pelayanan seusai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Hubungan kehandalan dengan kepuasan konsumen adalah kehandalan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap kehandalan perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap kehandalan buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006) menyebutkan bahwa variable compliance, assurance, tangibles, reliability, responsiveness, empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Atas Penjelasan tersebut, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut H 2 = Kehandalan / reliability berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. 3. Hubungan Daya Tanggap (responsiveness) dengan Kepuasan Pelanggan Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), daya tanggap yaitu respon atau kesigapan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan dalam melayani pelanggan, kecepatan dalam menangani transaksi serta penanganan keluhan pelanggan. Daya tanggap atau ketanggapan yang diberikan oleh penyedia layanan jasa dengan baik akan meningkatkan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Beberapa penelitian yang mendukung hipotesis daya tanggap (responsiveness) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anindita (2012), Adhiyanto (2012), Anuraga (2012), Aryani dan Rosinta (2010), Istianto dan Tyra (2011), Ing dan Yanuardi (2007), Chronika dkk.(2008), Ravichandran et al. (2010). Atas penjelasan tersebut, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut: H3 = daya tanggap (responsiveness) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 4. Hubungan Keyakinan (assurance) dengan Kepuasan Pelanggan Kotler ( 2001 : 617 ) mendefinisikan keyakinan ( assurance ) adalah pengetahuan terhadap produk secara tepat, kesopansantunan karyawan dalam memberi pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap perusahaan. Hubungan jaminan dengan kepuasan konsumen adalah jaminan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap jaminan yang diberikan oleh perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan ( 2006 ) menyebutkan bahwa variable Halaman 59 dari 109

compliance, assurance, tangibles, reliability, responsiveness, empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Atas Penjelasan tersebut, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut H 4 = Jaminan (Assurance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 5. Hubungan Empati (emphaty) dengan Kepuasan Pelanggan Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), empati (empathy) yaitu perhatian dengan memberikan sikap yang tulus dan berifat individual atau pribadi yang diberikan penyedia layanan jasa kepada pelanggan seperti kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Beberapa penelitian yang mendukung hipotesis empati (empathy) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anindita (2012), Adhiyanto (2012), Anuraga (2012), Aryani dan Rosinta (2010), Dibyantoro dan Cesimariani (2012). Atas penjelasan tersebut, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut: H 5 = empati (empathy) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hipotesis Penelitian : Bukti Fisik (X 1 ) Kehandalan (X 2 ) Daya Tanggap (X 3 ) Jaminan (X 4 ) KEPUASAN PELANGGAN METODE Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistik (Amri Amir, 2009) dan menggunakan instrumen kuisioner. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel yang menggunakan rumus pendekatan Slovin yaitu sebagai berikut : = Empati (X 5 ) ( )... (1) Di mana: n = ukuran sampel N = jumlah Konsumen salon desi pada tahun 2015 (5621 konsumen) e = error 10% Halaman 60 dari 109

= (, ) =. = 98.25 (100) Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan dengan pemberian skor. Hal ini dikarenakan responden memiliki perbedaan pandangan atau persepsi untuk setiap jawaban kuisioner yang diberikan oleh responden, jawaban responden atas kuisioner tersebut merupakan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian melalui kuisioner dan wawancara. Teknik Analisis Data 1. Uji Reliabilitas dan Validitas Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan coefficient correlation pearson dalam SPPS. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Setelah memperoleh hasil uji validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas untuk menguji pernyataan variabel-variabel dapat dipercaya dan reliable sehingga akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha. Menurut Ghozali (2006), suatu instrument penelitian dikatakan reliable apabila memiliki koefisien cronbach alpha > 0,60. 2. Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda berfungsi untuk mengukur hubungan kausal antara, bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) terhadap kepuasan pelanggan (mahasiswa) pengguna jasa Salon desi di Kota Jambi. 3. Uji Asumsi Klasik Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tiga alat uji karena data yang digunakan merupakan data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang menggunakan rentang waktu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik Halaman 61 dari 109

yang dihasilkan dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistik Program For Social Science). a. Uji Normalitas, Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan variable independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Dimana data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansinya lebih besar dari 5% atau 0,05. b. Uji Multikolinieritas, Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen penelitian. Menurut Ghozali (2006), untuk menilai hal tersebut digunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), dimana apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dinyatakan tidak ada korelasi sempurna antar variable independen penelitian dan demikian sebaliknya. c. Uji Heteroskedastisitas, uji heteroskedastisitas pada hakikatnya menguji asumsi bahwa garis regresi produksi mempunyai keragaman atau variasi faktor pengganggu yang bersifat konstan untuk semua pengamatan. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara residualnya (SRESID) dan nilai prediksi variabel terikat (ZPRED). Menurut Ghozali (2005), dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik sumbu X terhadap Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di standardized. PEMBAHASAN Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Analisis korelasi. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS. Hasil dari perhitungan korelasi product moment pada tabel hasil uji validitas dapat diketahui bahwa semua item pernyataan atau indikator variabel bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) da n kepuasan pelanggan dinyatakan valid karena diperoleh hasil yang signifikan, Dengan jumlah responden n = 100 dan taraf signifikansi (α)= 0,05 diketahui r tabel = 0,208 Halaman 62 dari 109

Hasil uji reliabilitas semua variabel yang dijadikan instrumen dalam penelitian ini adalah reliable atau handal karena menunjukkan tingkat reabilitas yang tinggi hal ini dibuktikan nilai koefisien alpha lebih dari 0,60 sehingga dapat digunakan sebagai alat pengukur yang dapat dihandalkan atau dipercaya. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh variabel dimensi-dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas yaitu Bukti Fisik (X1), Kehandalan (X2), Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4), Empati (X5), terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). Hasil Analisis Regresi Berganda dengan menggunakan program SPSS selengkapnya berdasrkan tabel dibawah ini : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 1.476 1.303 3.997.000 Bukti Fisik.203.055.124 1.251.132 Kehandalan.156.086.167 2.362.027 Daya Tanggap.148.075.243 2.496.014 Jaminan.315.152.304 2.558.011 Empati.256.107.304 2.835.027 Dari hasil analisis regresi dengan menggunakan program SPSS yang dapat dilihat pada table di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,476 + 0,203X 1 + 0,156X 2 + 0,148X 3 + 0,315X 4 + 0,256X 5 Persamaan regresi tersebut dapat dejelaskan sebagai berikut : a. Koefisien regresi variabel bukti fisik ( tangible) mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. b. Koefisien regresi variabel keandaan ( reliability) mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. c. Koefisien regresi variabel daya tanggap ( responsiveness) mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Halaman 63 dari 109

d. Koefisien regresi variabel jaminan ( assurance) mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen e. Koefisien regresi variabel empati (emphaty) mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. f. Nilai e sebesar 1,303 jika semakin kecil nilai dari error maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi suatu variabel bebas. 3. Uji Multikolonieritas Hasil uji menunjukkan variabel bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy), masing -masing variabel memiliki nilai tolerance kurang dari 1, demikian juga angka VIF masih diantara angka 1-10, artinya tidak terjadi multikolinieritas. 4. Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi adanya heterokedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik hasil analisis. Jika ada pola seperti titik-titik yang membentuk gelombang, menyebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil analisis menunjukkan, titik menyebar acak tanpa membentuk suatu pola yang jelas. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan. 5. Normalitas Regresi yang baik adalah jika data normal atau mendekati normal. Jika data menyebar searah dengan garis diagonal maka data memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil analisis data menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. 6. Uji Hipotesis a. Berdasarkan Uji regresi linear berganda bahwa nilai variable bukti fisik (X 1 ), menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,132 > 0,05, Maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti Variabel bukti fisik (X 1 ), tidak berpengaruh signifikan terhadap variable kepuasan konsumen (Y), dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 1 ditolak. Halaman 64 dari 109

b. Berdasarkan Uji regresi linear berganda bahwa nilai variable Kehandalan (X 2 ), menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,027 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Variabel Kehandalan (X 2 ) berpengaruh Ppsitif dan signifikan terhadap variable kepuasan konsumen (Y), dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 2 diterima c. Berdasarkan Uji regresi linear berganda bahwa nilai variable Daya Tanggap (X 3 ), menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,014 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Variabel Daya Tanggap (X 3 ) berpengaruh Ppsitif dan signifikan terhadap variable kepuasan konsumen (Y), dengan demikian dapat disimpulkan hipo tesis 3 diterima d. Berdasarkan Uji regresi linear berganda bahwa nilai variable Jaminan (X 4 ), menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Variabel Jaminan (X 4 ) berpengaruh Ppsitif dan signifikan terhadap variable kepuasan konsumen (Y), dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 4 diterima e. Berdasarkan Uji regresi linear berganda bahwa nilai variable Empati (X 5 ), menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,027 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Variabel Empati (X 5 ) berpengaruh Ppsitif dan signifikan terhadap variable kepuasan konsumen (Y), dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 5 diterima Analisis Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Pengaruh bukti fisik (X 1 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Tjiptono (2006),menyatakan bukti fisik atau (tangible) yaitu: kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksisitensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasara fisik perusahaan. Seperti fasilitas fisik (gedung, gudang, sarana parkir dan sebagainya. Hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa Salon Desi dan tidak sesuai dengan hipotesis yaitu bukti fisik (tangible) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil dari penelitian ini juga didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setyaningrum dan Yani (2012), bahwa bukti fisik (tangible) tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini menunjukkan bahwa bukti fisik tidak selalu berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan tinjauan deskripsi jawaban responden diperoleh bahwa penilaian terhadap bukti fisik Halaman 65 dari 109

relatif tidak tinggi sedangkan penilaian terhadap kepuasan relatif tinggi, sehingga dimungkinkan ada variabel lain selain bukti fisik (tangible) yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan demikian H1: ditolak karena variabel bukti fisik (tangible) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 2. Hasil Uji Pengaruh kehandalan (X 2 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Tjiptono (2006), menyatakan kehandalan (reliability) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi Tjiptono (2006), menyatakan kehandalan (reliability) adalah kemampuan suatu perusahaan da lam memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kehandalan (reliability) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa salon Desi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu kehandalan (realibilty) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini mendukung dari beberapa hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa kehandalan (realibility) berpengaruh terhadap kepuasan p elanggan, Sehingga dapat disimpulkan H2 diterima, karena variabel kehandalan (realibility) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 3. Hasil Uji Pengaruh Daya Tanggap (X 3 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Tjiptono (2006), menyatakan daya tanggap (responsiveness) adalah kesedian untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan segera dan tepat. Hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Daya Tanggap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa salon Desi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliastina (2013), Hardiyanti (2012). Sehingga dapat disimpulkan H3 diterima, karena variabel kehandalan (realibility) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 4. Hasil Uji Pengaruh Jaminan (X 4 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Jaminan (assurance) adalah pengetahuan, keramahan, serta kemampuan karyawan untuk menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap penyedia jasa (Tjiptono, 2006). Hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jaminan (assurance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa salon.. Halaman 66 dari 109

Penelitian ini mendukung dari beberapa hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa jaminan (assurance) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, yang dilakukan antara lain oleh: Anindita (2012), Adhiyanto (2012), Anuraga (2012), Aryani dan Rosinta (2010 ). Dengan demikan persepsi pelanggan terhadap jaminan yang diberikan pegawai salon sesuai dengan harapan. Sehingga dapat disimpulkan H4 diterima, karena variabel jaminan (assurance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 5. Hasil Uji Pengaruh Empati (X 5 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Empati (empha ty) adalah perhatian secara individu yang diberikan oleh penyedia jasa sehingga pelanggan merasa penting, dihargai, dan dimengerti (Tjiptono, 2006). Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), empati (empathy) yaitu perhatian dengan memberikan sikap yang tulus dan berifat individual atau pribadi yang diberikan penyedia layanan jasa kepada pelanggan seperti kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa empati (emphaty) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu empati (emphaty) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini mendukung dari beberapa hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa empati (empathy) ber pengaruh terhadap kepuasan pelanggan, yang dilakukan antara lain oleh: Anindita (2012), Adhiyanto (2012), Anuraga (2012), Aryani dan Rosinta (2010), Istianto dan Tyra (2011 ). Sehingga dapat disimpulkan H5 diterima, karena variabel empati (emphaty) berpenga ruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. KESIMPULAN 1. Variabel bukti fisik (tangible) tidak memiliki pengaruh yang berarti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan pada salon Desi. Dapat diartikan bahwa kondisi fisik Salon desi bukan menjadi permasalahan utama bagi pelanggan. 2. Variabel kehandalan (reliability) memiliki pengaruh yang berarti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, apabila kualitas pelayanan dari dimensi kehandalan (reliability) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Hal ini dapat diartikan bahwa pelayanan pegawai pada dimensi kehandalan (reliability) sudah sesuai dengan harapan pelanggan. Sehingga pelanggan merasa puas. Halaman 67 dari 109

3. Variabel daya tanggap (responsiveness) memiliki pengaruh yang berarti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan terjadinya beberapa gap yaitu gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, serta gap antara jasa yang dialami atau dengan persepsi jasa yang diharapkan. Sehingga menimbulkan kegagalan dalam penyampaian jasa. 4. Variabel jaminan (assurance) memiliki pengaruh yang berarti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, apabila kualitas pelayanan dari dimensi jaminan (assurance) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. 5. Variabel empati (emphaty) memil iki pengaruh yang berarti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, apabila kualitas pelayanan dari dimensi empati (emphaty) ditingkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan pegawai salon dalam berkomunikasi dengan pelanggan sudah sopan dan baik yang membuat pelanggan merasa dihargai. DAFTAR PUSTAKA Adhiyanto, Mochlas, 2012, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Semarang Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Anindita, Bernadetta Dwiyani, 2012, Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Alfamart Tembalang Dari Dimensi Pelayanan (Studi Kasus Pada Alfamart Jl. Ngesrep Timur V / 69, Kota Semarang), Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Anuraga, Ririh 2012, Analisis Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada PT. Jaya Abadi, Jl. Mataram No. 603 di Semarang) Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Aryani, Dwi, dan Febrina Rosinta, 2010, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Membuat Loyalitas Pelanggan, Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisassi, volume 17, nomor 2, halaman 114-126, FISIP UI Jakarta Hasan. 2006. Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah T erhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1, No. 1 April 2006,h. 1 14 Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Parasuraman, V. A. Zeithaml & L. L. Berry,1996, The Behavioral Consequences of Service Quality, Journal of Marketing (EBSCO) vol. 60 no. 2. Rambat Lupiyoadi. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Pratek. Jakarta: Halaman 68 dari 109

PT salemba Empat. ---------------------- dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. ALFABETA Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : AMUS Jogyakarta dan CV Ngeksigondo Utama. Tjiptono, Fandy, 2006, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Bayumedia Publishing Anggota IKAPI Jawa Timur, Malang. Tjiptono, Fandy, dan Gregorius Chandra, 2005, Service Quality & Satisfaction, Penerbit Andi Yogyakarta. Halaman 69 dari 109