HUBUNGAN KEBIASAAN MENYIRIH DAN MENYUNTIL DENGAN DERAJAT ATRISI DAN ABRASI GIGI PADA PEREMPUAN PENYIRIH/PENYUNTIL SUKU KARO DI PANCUR BATU SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh: BOB PERMANA SIMANUNGKALIT NIM: 070600108 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Fakultas Kedokteran Gigi Biologi Oral Tahun 2013 Bob Permana Simanungkalit Hubungan Kebiasaan Menyirih dan Menyuntil dengan Derajat Atrisi dan Abrasi Gigi pada Perempuan Penyirih/Penyuntil Suku Karo di Pancur Batu xii + 70 halaman Menyirih dan menyuntil merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh berbagai suku di Indonesia, salah satunya adalah suku Karo di Sumatera Utara. Kebiasaan menyirih dapat menyebabkan atrisi gigi dan kebiasaan menyuntil dapat menyebabkan abrasi gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara derajat atrisi gigi dengan lama menyirih, frekuensi menyirih, komposisi menyirih, dan umur penyirih; apakah ada hubungan antara derajat abrasi gigi dengan lama menyuntil, frekuensi menyuntil, komposisi menyuntil, dan umur penyuntil, pada perempuan penyirih/penyuntil suku Karo di Pancur Batu Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah perempuan penyirih/penyuntil suku Karo di Pancur Batu dengan jumlah 90 orang. Penelitian dilakukan dengan menilai derajat atrisi gigi pada permukaan oklusal gigi rahang atas dan rahang bawah, dan derajat abrasi pada permukaan labial gigi rahang atas dan rahang bawah. Data atrisi gigi responden dikelompokkan berdasarkan lama menyirih, frekuensi menyirih, komposisi menyirih,
dan umur penyirih. Data abrasi gigi responden dikelompokkan berdasarkan lama menyuntil, frekuensi menyuntil, komposisi menyuntil, dan umur penyuntil. Dalam penelitian ini dijumpai atrisi derajat 1 (4,4%), derajat 2 (20%), derajat 3 (75,6%), dan tidak dijumpai atrisi derajat 4. Dijumpai abrasi derajat 1 (7,8%), derajat 2 (92,2%), dan tidak dijumpai derajat 3 dan 4. Analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara derajat atrisi gigi dengan lama menyirih, frekuensi menyirih, dan umur penyirih; ada hubungan yang signifikan antara derajat abrasi gigi dengan lama menyuntil, frekuensi menyuntil, dan umur penyuntil. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan yang signifikan antara derajat atrisi gigi dengan lama menyirih (p = 0,001), frekuensi menyirih (p = 0,001), dan umur penyirih (p = 0,001); tidak ada hubungan yang signifikan antara derajat atrisi gigi dengan komposisi menyirih (p = 0,948); ada hubungan yang signifikan antara derajat abrasi gigi dengan lama menyuntil (p = 0,01), frekuensi menyuntil (p = 0,001), dan umur penyuntil (p = 0,047); tidak ada hubungan yang signifikan antara derajat abrasi dengan komposisi menyuntil (p = 0,674). Daftar Rujukan: 64 (1988 2013)
PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi Medan, 04 April 2013 Pembimbing: Tanda tangan Rehulina Ginting, drg., M.Si... NIP: 19511018 198003 2 001 ii
TIM PENGUJI SKRIPSI Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 04 April 2013 TIM PENGUJI KETUA : Rehulina Ginting, drg., M.Si. ANGGOTA : 1. Lisna Unita, drg., M.Kes. 2. Minasari, drg. iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan perlindungan-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Nazruddin, drg., Ph.D., C.Ort., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2. Rehulina Ginting, drg., M.Si., selaku Ketua Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. 3. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG., selaku penasehat akademik yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 4. Rehulina Ginting, drg., M.Si., Lisna Unita, drg., M.Kes., dan Minasari, drg., selaku tim penguji skripsi, Yendriwati, drg., M. Kes., Dr. Ameta Primasari, drg., M.Kes., MDSc., dan Yumi Lindawati, drg., selaku staf pengajar Departemen Biologi Oral FKG USU, Ngaisah dan Dani Irma Suryani selaku staf pegawai yang telah memberikan bantuan, saran, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Dr. Erna Mutiara, Ir., MKM., selaku staf pengajar bidang statistika FKM USU atas bimbingan dan bantuan dalam rancangan penelitian dan pengolahan data. 6. Seluruh staf pengajar dan pegawai FKG USU yang telah memberikan bimbingan dan semangat selama penulis menjalankan pendidikan di FKG USU. 7. Seluruh perempuan suku Karo di Pancur Batu yang telah bersedia meluangkan waktu dan turut serta dalam penelitian ini. iv
8. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak (S. Simanungkalit) dan Ibu (R. Sijabat) yang telah memberikan doa, kasih sayang, perhatian, semangat, kesabaran, dan semua dukungan moral dan materil. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Abang (Dorlan Simanungkalit), kedua Kakak (Puspa Simanungkalit dan Pratiwi Simanungkalit), Adik (Bhatilda Putri Mentari Simanungkalit), dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis. 9. Teman-teman penulis yang telah memberikan bantuan dan semangat, Egia Ninta, Lee Zuo Long, Joel, Kesevan, Amar, Amira, Moratua, Peter Limas, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang kedokteran gigi. Medan, 04 April 2013 Penulis, (...) Bob Permana S. NIM: 070600108 v
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------ HALAMAN PERSETUJUAN ------------------------------------------------------- HALAMAN TIM PENGUJI --------------------------------------------------------- KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------- DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------- DAFTAR TABEL --------------------------------------------------------------------- DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------ DAFTAR GRAFIK -------------------------------------------------------------------- DAFTAR LAMPIRAN --------------------------------------------------------------- i ii iii iv vi ix x xi xii BAB 1 PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------ 1 1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------ 1 1.2 Rumusan Masalah -------------------------------------------------------- 3 1.3 Hipotesis Penelitian ------------------------------------------------------ 3 1.4 Tujuan Penelitian --------------------------------------------------------- 3 1.5 Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------- 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ----------------------------------------------------- 4 2.1 Kebiasaan Menyirih dan Menyuntil ----------------------------------- 4 2.2 Komposisi Menyirih dan Menyuntil ----------------------------------- 6 2.2.1 Daun Sirih --------------------------------------------------------------- 6 2.2.2 Kapur --------------------------------------------------------------------- 7 2.2.3 Pinang -------------------------------------------------------------------- 9 2.2.4 Gambir ------------------------------------------------------------------- 10 2.2.5 Tembakau --------------------------------------------------------------- 11 2.3 Efek Menyirih dan Menyuntil Terhadap Kesehatan ---------------- 12 2.4 Atrisi Gigi ----------------------------------------------------------------- 13 2.4.1 Definisi Atrisi Gigi ---------------------------------------------------- 13 2.4.2 Efek Menyirih Terhadap Atrisi Gigi -------------------------------- 14 vi
2.5 Abrasi Gigi ---------------------------------------------------------------- 17 2.5.1 Definisi Abrasi Gigi --------------------------------------------------- 17 2.5.2 Efek Menyuntil Terhadap Abrasi Gigi ------------------------------ 18 2.6 Kombinasi Atrisi dan Abrasi Gigi Dalam Terjadinya Keausan Gigi ------------------------------------------------------------- 20 BAB 3 METODE PENELITIAN ---------------------------------------------------- 23 3.1 Jenis Penelitian ----------------------------------------------------------- 23 3.2 Tempat dan waktu ------------------------------------------------------- 23 3.3 Populasi dan Sampel ----------------------------------------------------- 23 3.4 Besar Sampel ------------------------------------------------------------- 23 3.5 Kriteria Penerimaan ------------------------------------------------------ 24 3.6 Cara Kerja ----------------------------------------------------------------- 25 3.7 Variabel Penelitian ------------------------------------------------------- 25 3.8 Definisi Operasional ----------------------------------------------------- 26 3.9 Alat ------------------------------------------------------------------------- 26 3.10 Bahan --------------------------------------------------------------------- 27 3.11 Analisis Data ------------------------------------------------------------ 27 3.12 Masalah Etika ----------------------------------------------------------- 27 BAB 4 HASIL PENELITIAN ------------------------------------------------------- 28 4.1 Karakteristik Umum Penyirih ----------------------------------------- 31 4.2 Atrisi Gigi ----------------------------------------------------------------- 32 4.2.1 Hubungan Lama Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ----------- 32 4.2.2 Hubungan Frekuensi Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ------ 33 4.2.3 Hubungan Komposisi Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ---- 34 4.2.4 Hubungan Umur Penyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ----------- 36 4.3 Abrasi Gigi ---------------------------------------------------------------- 37 4.3.1 Hubungan Lama Menyuntil dengan Derajat Abrasi Gigi -------- 37 4.3.2 Hubungan Frekuensi Menyuntil dengan Derajat abrasi Gigi ---- 38 4.3.3 Hubungan Komposisi Menyuntil dengan Derajat abrasi Gigi --- 40 4.3.4 Hubungan Umur dengan Derajat Abrasi Gigi --------------------- 41 BAB 5 PEMBAHASAN -------------------------------------------------------------- 43 5.1 Latar belakang pemilihan subjek penelitian -------------------------- 43 5.2 Karakteristik Umum Penyirih ------------------------------------------ 44 5.3 Atrisi dan Abrasi gigi ---------------------------------------------------- 45 5.4 Hubungan Kebiasaan Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ------- 47 5.4.1 Hubungan Lama Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ----------- 47 5.4.2 Hubungan Frekuensi Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ------ 49 5.4.3 Hubungan Komposisi Menyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ---- 50 5.4.4 Hubungan Umur Penyirih dengan Derajat Atrisi Gigi ----------- 52 5.5 Hubungan Kebiasaan Menyuntil dengan Derajat Abrasi Gigi ----- 54 5.5.1 Hubungan Lama Menyuntil dengan Abrasi Gigi ------------------ 54 5.5.2 Hubungan Frekuensi Menyuntil dengan Abrasi Gigi ------------- 57 vii
5.5.3 Hubungan Komposisi Menyuntil dengan Abrasi Gigi ------------ 59 5.5.4 Hubungan Umur Penyuntil dengan Abrasi Gigi ------------------- 61 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN -------------------------------------------- 65 6.1 Kesimpulan ---------------------------------------------------------------- 65 6.2 Saran ----------------------------------------------------------------------- 65 DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------- 66 LAMPIRAN viii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Karakteristik umum penyirih ------------------------------------------------ 31 2. Distribusi frekuensi resiko atrisi gigi berdasarkan lama menyirih ----- 32 3. Distribusi frekuensi resiko atrisi gigi berdasarkan frekuensi menyirih ------------------------------------------------------------------------ 34 4. Distribusi frekuensi resiko atrisi gigi berdasarkan komposisi menyirih ------------------------------------------------------------------------ 35 5. Distribusi frekuensi resiko atrisi gigi berdasarkan umur penyirih ----- 36 6. Distribusi frekuensi resiko abrasi gigi berdasarkan lama menyuntil -- 38 7. Distribusi frekuensi resiko abrasi gigi berdasarkan frekuensi menyuntil ----------------------------------------------------------------------- 39 8. Distribusi frekuensi resiko abrasi gigi berdasarkan komposisi menyuntil ----------------------------------------------------------------------- 40 9. Distribusi frekuensi resiko abrasi gigi berdasarkan umur penyuntil --- 42 ix
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. A. Pohon sirih; B. Daun sirih ----------------------------------------------- 6 2. A. Kapur sirih; B. Pasta kapur sirih ---------------------------------------- 8 3. A. Pohon pinang; B. Biji pinang -------------------------------------------- 9 4. A. Tunas gambir; B. Gambir ------------------------------------------------ 11 5. A. Pohon tembakau; B. Irisan tembakau kering -------------------------- 12 6. Indeks atrisi gigi --------------------------------------------------------------- 16 7. A. Atrisi gigi derajat 1; B. Atrisi gigi derajat 2; C. Atrisi gigi derajat 3; D. Atrisi gigi derajat 4 ------------------------------------------- 17 8. Indeks abrasi gigi ------------------------------------------------------------- 19 9. A. Abrasi gigi derajat 1; B. Abrasi gigi derajat 2; C. Abrasi gigi derajat 3; D. Abrasi gigi derajat 4 ------------------------------------------ 20 10. Gambaran klinis gigi atrisi derajat 1 --------------------------------------- 29 11. Gambaran klinis gigi atrisi derajat 2 --------------------------------------- 29 12. Gambaran klinis gigi atrisi derajat 3 --------------------------------------- 29 13. Gambaran klinis gigi abrasi derajat 1 -------------------------------------- 30 14. Gambaran klinis gigi abrasi derajat 2 -------------------------------------- 30 x
DAFTAR GRAFIK Grafik Halaman 1. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan lama menyirih ---- 32 2. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan frekuensi menyirih ------------------------------------------------------------------------ 33 3. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan komposisi menyirih ------------------------------------------------------------------------ 34 4. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan umur penyirih ---- 36 5. Distribusi frekuensi derajat abrasi gigi berdasarkan lama menyuntil - 37 6. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan frekuensi menyuntil ----------------------------------------------------------------------- 38 7. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan komposisi menyuntil ----------------------------------------------------------------------- 40 8. Distribusi frekuensi derajat atrisi gigi berdasarkan umur penyuntil --- 41 xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kerangka Penelitian 2. Alur Pikir 3. Ethical Clearance 4. Informed Consent 5. Kuesioner 6. Hasil Pengujian Statistik xii