BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Fruitea Holic Sumber: Data Internal Fruitea Holic

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL USING BUSINESS MODEL CANVAS

Gambar 1.1 Logo Laundry Bar Sumber: Laundry Bar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan UMKM di Indonesia tidak bisa dipungkiri merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama berisi penjelasan latar belakang serta rumusan masalah mengapa

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi

BAB 1 PENDAHULUAN. daya pariwisata yang menarik, baik keindahan alam maupun keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Bandung dalam ajang Indonesia Tourism Award sebagai kota tujuan wisata

BAB I PENDAHULUAN. budaya berupa makanan tradisional Indonesia menjadi aset atraksi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DIVA CAKE AND COOKIESDI KABUPATEN SUMEDANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Lawangwangi Creative Space

BAB I PENDAHULUAN. Rumah makan GeTol berdiri sejak tanggal 2 april dengan diprakarsai oleh Ibu Merita. Nama rumah makan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah CV. Amanda

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam. memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin. Apabila perusahaan sudah menetapkan strategi pemasarannya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan situasi perekonomian semakin pesat, terlebih pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata. Oleh karena itu, bisnis-bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, cukup berperan dalam membangun kemajuan kuliner di. sektor kuliner. Data Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. negara termasuk di negara Indonesia. UMKM di Indonesia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 3,32 5,24 7,07 3,6 Konstruksi 6,11 6,97 6,36 5,22 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB. I PENDAHULUAN. Negara adalah sektor pariwisata. Negara-negara di dunia seakan bersepakat

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan berkembang begitu pesatnya seiring dengan adanya. mengembangkan ekonomi dan industri di Indonesia yaitu dengan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi sebesar 2 persen terhadap produk domestik bruto (Grafik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi : Misi :

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. beberapa pihak yang berkompeten menyatakan bahwa sukses usaha di bidang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kafe Fruitea Holic adalah suatu usaha di bidang kuliner yang berdiri pada tanggal 19 juli 2015. Pendirinya adalah Bayu Pandhu Prabowo. Kafe Fruitea Holic berlokasi di Jalan Guntur No. 21 Kentingan, Jebres, Kota Surakarta. Bisnis Kafe ini bisa dikatakan cukup unik karena mempunyai konsep Fruit Bar dan menawarkan produk kuliner berbahan dasar buahbuahan seperti sate buah, salad buah, salad nasi, kebab buah, dan aneka jenis minuman yang terbuat dari buah-buahan segar. Kafe Fruitea Holic memiliki konsep yang berbeda dibandingkan kafe-kafe lain di Kota Solo dengan mengusung tema fruit bar yang menonjolkan kreatifitas resep dan penyajian produk yang semua bahan baku nya menggunakan buah-buahan. Kafe ini dilengkapi berbagai macam jenis layanan seperti tempat yang luas, fasilitas wifi, pendingin ruangan, toilet dan mushola. Jam Operasional Fruitea Holic buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai pukul 10 malam (Data internal Kafe Fruitea Holic). Gambar 1.1 Logo Fruitea Holic Sumber: Data Internal Fruitea Holic 1

Kafe Fruitea Holic merupakan usaha yang masih sangat baru karena baru berdiri sekitar 7 bulan sampai dengan bulan Februari 2016, Visi dan misi dari usaha ini masih belum ada dan struktur pegawai juga belum terbentuk karena Bapak Bayu selaku pemilik usaha ini baru mempunyai 2 pegawai selama kafe ini beroperasi. Gambar 1.2 Kafe Fruitea Holic Sumber: Data internal Fruitea Holic 1.2 Latar Belakang Dewasa ini kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang mempunyai potensi berkembang cukup pesat. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Saat ini jumlah UMKM di Indonesia ada sebanyak 57,89 juta unit, atau 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional. UMKM memberikan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 96,99 persen, dan terhadap pembentukan PDB sebesar 60,34 persen (Siprianus Adi, 2014). UMKM di Indonesia sendiri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah. 2

JUMLAH UMKM NASIONAL 59000000 58000000 57000000 56000000 55000000 54000000 53000000 52000000 51000000 50000000 57895721 56534592 55206444 54114821 52764750 2009 2010 2011 2012 2013 JUMLAH UMKM Gambar 1.3 Jumlah UMKM di Indonesia Sumber: Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia (2013) Peningkatan jumlah UMKM dari tahun ke tahun tidak hanya terjadi di tingkat nasional. Peningkatan jumlah UMKM juga terjadi di tingkat provinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah UMKM di tingkat provinsi Jawa Tengah sendiri terus mengalami Peningkatan setiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat dari data Dinas koperasi dan usaha kecil dan menengah Provinsi Jawa Tengah. Dengan data ini tentunya persaingan dalam usaha UMKM akan semakin ketat. Agar usaha dapat berjalan dengan baik, sukses, dan unggul dalam persaingan ini tentunya dibutuhkan kreatifitas, ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan tata kelola yang baik serta strategi bersaing yang tepat merupakan faktor penting untuk mengembangkan bisnis yang telah dijalankan maupun yang masih baru. 3

JUMLAH UMKM PROVINSI JAWA TENGAH 120000 100000 80000 60000 70222 80583 90339 99681 105140 40000 20000 0 2011 2012 2013 2014 2015 JUMLAH UMKM Gambar 1.4 Jumlah UMKM di Provinsi Jawa Tengah Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah (2015) Dari segala bidang bisnis UMKM, salah satu bidang yang banyak diminati adalah bidang kuliner karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari. Bisnis di bidang kuliner juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan bisa dijalankan dengan modal kecil. Bisnis kuliner adalah jenis usaha yang akan selalu laris. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori, mulai dari makanan ringan, minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini punya potensi yang sangat bagus. kuliner merupakan bidang yang paling banyak diminati, karena lebih mudah mencari pasarnya di Indonesia (Kharina Triananda, 2014). Di kota Surakarta sendiri hingga tahun 2014 jumlah UMKM sudah mencapai angka 43.932 UMKM. Jumlah ini tumbuh 9,08% jika dibanding pada tahun 2008. Secara umum dari jumlah 43.932 UMKM di kota Surakarta rata-rata bergerak di bidang kuliner (Andi Penowo, 2014). Sedangkan menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo mencatat sepanjang 2015, perkembangan jumlah kafe atau restoran di kota Solo tercatat 4

sebanyak 859 atau naik 250% lebih dibanding 2014 sebanyak 320 tempat. Sedangkan di 2013, jumlah restoran dan rumah makan di Kota Solo hanya 297 tempat. Diperkirakan kunjungan wisatawan untuk menikmati kuliner di Solo akan terus meningkat. Tren ini tentu akan disertai jumlah kafe atau restoran baru terus bertambah. Kondisi inilah yang membuat Solo dinobatkan menjadi salah satu kota destinasi wisata kuliner di Indonesia (Indah Septiyaning, 2016). Salah satu usaha kuliner yang ada di Kota Surakarta adalah Kafe Fruitea Holic yang merupakan sebuah usaha kuliner yang berada di sekitar kawasan Universitas Negeri Sebelas Maret serta Institut Seni Indonesia dan merupakan sebuah bisnis yang masih baru, karena kafe ini baru berdiri pada tanggal 19 Juli 2015. Kafe ini merupakan satu satunya kafe di kota Surakarta yang menerapkan konsep fruit bar yaitu menggunakan inovasi dan keunikan pada produknya dengan memakai buah buahan sebagai bahan dasar. Namun dalam bisnisnya kafe ini telah mempunyai 3 pesaing utama yang telah terlebih dahulu berdiri dan tentunya telah memiliki citra merk dan lebih dikenal oleh mahasiswa maupun masyarakat umum yaitu Kafe Lattetude, Kafe Pilot, dan Kedai kopilogue yang sama-sama berdiri di kawasan kampus UNS dan ISI Surakarta. Jika dibandingkan dengan 3 kafe pesaing utama fruiteaholic tersebut, posisi persaingan kafe fruiteaholic masih berada dibawah 3 kafe tersebut dikarenakan kafe ini yang masih baru dan namanya yang belum banyak dikenal. Sampai dengan bulan Februari 2016, Jika ditinjau dari laporan data penjualan dari kafe Fruiteaholic sendiri masih fluktuatif bahkan cenderung menurun pada bulan-bulan terakhir. 5

DATA LABA BERSIH KAFE FRUITEA HOLIC JULI 2015-JANUARI 2016 5000000 4500000 4000000 3500000 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 2142000 4670500 3784000 4253000 3492500 3065000 2764000 2844000 JUMLAH LABA KOTOR Gambar 1.5 Laporan Penjualan Kafe Fruitea Holic Sumber : Data internal Kafe Fruitea Holic Untuk dapat bersaing, berkembang, dan menjadi salah satu usaha yang sukses diperlukan banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan daya saing bisnis kuliner ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah model bisnis. Model bisnis dapat mempengaruhi kinerja suatu bisnis dan merupakan kunci suatu bisnis untuk meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan usaha, Model Bisnis adalah Gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba. peran model bisnis sangat penting dalam menentukan keberlangsungan hidup suatu bisnis (Edy Riantono, 2013). Salah satu alat yang digunakan untuk menilai suatu model bisnis adalah Business Model Canvas karena dengan menggunakan alat ini dapat menjadi langkah awal untuk menentukan darimana suatu perusahaan melakukan transformasi bisnis model mereka (Osterwalder & Pigneur, 2010:4). Berdasarkan latar belakang di atas dan juga dukungan dari Bapak Bayu Pandhu Prabowo selaku pemilik bisnis Kafe Fruitea Holic yang bertujuan 6

untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan usahanya demi mengembangkan Kafe Fruitea Holic untuk kedepannya, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Analisis Model Bisnis pada Kafe Fruitea Holic dengan Pendekatan Business Model Canvas. 1.3 Perumusan Masalah Bisnis Kafe Fruitea Holic merupakan bisnis baru yang mulai berkembang. Tetapi laporan data penjualan dari kafe ini sendiri masih fluktuatif bahkan cenderung menurun pada bulan-bulan terakhir. Agar bisnis ini dapat menembus pasar persaingan yang semakin ketat dan mencapai sukses dibutuhkan sebuah model bisnis dan kemampuan pengelolaan yang baik. penerapan model bisnis menjadi konsep dasar untuk mengembangkan suatu bisnis. Konsep model bisnis baru dengan fokus pada pendakatan business model canvas dibutuhkan pada Kafe Fruitea Holic dengan tujuan mengembangkan bisnis, meningkatkan jumlah konsumen, penjualan produk, dan menaikkan pemasukan dari Kafe Fruitea Holic. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian di atas maka pertanyaan penelitian mengenai Business Model Canvas ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran model bisnis saat ini yang diterapkan oleh Cafe Fruitea Holic jika ditinjau menggunakan konsep The Business Model Canvas? 2) Bagaimana analisis model bisnis Cafe Fruitea Holic dengan menggunakan analisis SWOT? 3) Bagaimana model bisnis Cafe Fruitea Holic yang baru berdasarkan pendekatan The Business Model Canvas? 7

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui gambaran model bisnis saat ini yang diterapkan oleh Kafe Fruitea Holic jika ditinjau menggunakan konsep The Business Model Canvas. 2) Untuk mengetahui analisis model bisnis Kafe Fruitea Holic dengan menggunakan analisis SWOT. 3) Untuk memerancang sebuah model bisnis Kafe Fruitea Holic yang baru berdasarkan pendekatan The Business Model Canvas. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bidang Akademis a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pihak akademis (baik mahasiswa maupun dosen) yang membaca penelitian ini sehingga dapat menjadi referensi dan mengembangkan ilmu pengetahuan terutama di bidang entrepreneurship, khususnya terkait dengan konsep The Business Model Canvas dan penerapannya dalam pengembangan bisnis baru. b. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang entrepreneurship, khususnya terkait dengan konsep The Business Model Canvas 1.6.2 Bidang Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data empris tentang tata kelola bisnis dari Kafe Fruitea Holic sehingga hasil kajian dari penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada kafe Fruitea Holic dalam mengembangkan bisnisnya di masa mendatang. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meneliti tentang analisis model bisnis pada Kafe Fruitea Holic yang beralamat di Jalan Guntur No. 21 Kentingan, Jebres, Kota Surakarta. Dengan menggunakan pendekatan The Business Model Canvas. 8

sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bisnis yang dijalankan. Sampel pada penelitian ini atau disebut informan adalah Bapak Bayu Pandhu Prabowo sebagai pemilik bisnis Kafe Fruitea Holic dan Bapak Aris Widjanarko dan Bapak Novarizal Pratama sebagai karyawan yang mempunyai pengetahuan tentang bidang bisnis yang dijalankan Kafe Fruitea Holic, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan strategi dan tata kelola dari bisnis Kafe Fruitea Holic sehingga dapat terus berkembang di tengah ketatnya persaingan usaha. 9

1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini berisi gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan menjelaskan alur penulisan. Sistematika penulisan ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULAN Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKAN Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan bahasan permasalahan penelitian sebagai pendukung pemecahan permasalahan penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari karakteristik penelitian, variabel penelitian, tahapan penelitian, penentuan sample, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, dan pembahasan dari analisis data BAB V KESIMPULAN Bab ini menguraikan kesimpulan mengenai hasil dari penelitian dan bahasan mengenai saran-saran yang dapat diimplementasikan sebagai kegunaan penelitian untuk pihak terkait. 10