HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI POST PARTUM TERHADAP SIKAP IBU POST PARTUM Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Nutrisi merupakan sesuatu yang sangat di butuhkan oleh makhluk hidup,terutama ibu melahirkan yang membutuhkan nutrisi lebih dibandingkan yang lain.namun beberapa ibu ada yang masih menganut pantangan dalam mengkonsumsi makanan seperti ayam,daging dll,hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu umumnya meraka takut apabila luka episiotomi setelah melahirkan tidak lekas sembuh apabila memakan daging.hal ini yang menjadi latar belakang penelitian yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia IV.Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan pengetahuan ibu dengan sikap ibu post partum. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Dengan jumlah sampel 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Dari analisa pembahasan dapat disimpulkan bahwa ibu dengan sikap pemenuhan nutrisi post partum menunjukkan yaitu 3 responden (30%) yang memiliki pe ngetahuan baik dan sikap positif, 4 responden (40%) ibu dengan pengetahuan cukup dan sikap dan positif,1 responden (10%) ibu dengan pengetahuan cukup dan sikap negative, sedangkan 2 responden (20%) ibu dengan pengetahuan kurang mempunyai sikap negatif. Kriteria pengetahuan ibu yang paling banyak adalah cukup dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan, informasi, pengalaman dari lingkungan sekitar. Sedangkan kriteria sikap yang paling banyak adalah positif yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi,pengaruh orang lain yang di anggap penting, kebudayaan media massa, lembaga pendidikan dan fraktor emosional. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Post Partum, Sikap, Nutrisi. Latar Belakang Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahanbahan dari lingkungan hidupnya dan mangunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Wartonah,2006). Kebutuhan akan zat gizi seseorang berubah sepanjang daur kehidupan dan ini terkait dengan pertumbuhan dan perkembngan dari masing-masing tahap kehidupan tersebut. Ibu setelah melahirkan (post partum) secara fisiologis membutuhkan nutrisi lebih banyak di bandingkan dengan wanita biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan nutrisi ibu post partum tidak hanya pada ibu sendiri saja tapi juga pada anaknya. Karena secara langsung anak yang baru dilahirkan akan mendapatkan air susu dari ibunya. Dimana air susu ibu itu dapat diproduksi dengan baik apabila seorang ibu mampu memenuhi nutrisinya dengan baik pula. Namun dalam masyarakat desa ibu post partum masih menganut pantangan pantangan tertentu. Seperti tidak makan ayam,telur,dan juga kacang-kacangan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan oktober 2010, di Posyandu Dahlia didapatkan data dengan cara bertanya langsung kepada ibu post partum bahwa sekitar 80% ibu post partum masih menganut pantangan-pantangan dalam mengkonsumsi makanan setelah melahirkan, dan sekitar 20% ibu yang sudah tidak menganut pantangan tersebut. Rata-rata ibu yang masih menganut pantangan adalah ibu dengan pengetahuan yang rendah.dikatakan berpengetahuan rendah karena rata-rata dari mereka tidak sekolah atau hanya sampai lulus SD.Mereka mengganggap bahwa dengan mengkonsumsi makanan seperti ayam dan telur nanti akan memperlambat proses penyembuhan luka pasca melahirkan, seperti luka jahitan atau episiotomi dll.padahal sebenarnya ibu post partu sangat meerlukan nutrisi yang cukup untuk penyembuhan luka. Sedangkan mereka yang tidak melakukan pantangan sudah memiliki pendidikan yang Jurnal AKP 19 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013
tinggi,seperti lulus SMA dan PT dan rata-rata mereka mengerti kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu post partum. Pada dasarnya nutrisi untuk ibu post partum tidak hanya dibutuhkan untuk ibu sendiri tapi juga untuk anaknya. Karena itu apabila seorang ibu sampai mengalami kekurangan gizi pada tahap post partum, dimana ibu memerlukan nutrisi untuk memproduksi ASI,maka produksi ASI mereka akan berkurang. Masalah kekurangan gizi ini karena pengaruh faktor kurangnya pengetahuan masyarakat yang kurang tentang gizi. Kepercayaan bahwa ibu hamil dan post partum pantang mengkonsumsi makanan tertentu menyebabkan kondisi ibu post partum kehilangan zat gizi yang berkualitas. Masalah - masalah gizi yang terjadi sebagian besar dikarenakan adanya kepercayaan-kepercayaan yang keliru di mana-mana. Ada hubungan antara makanan dan kesehatan dengan kepercayaankepercayaan,pantangan-pantangan dan upacaraupacara yang mencegah orang memanfaatkan sebaik-baiknya makanan yang tersedia bagi mereka. Di Indonesia beberapa suku memberlakukan larangan atau pantangan makanan yang di konsumsi kepada ibu setelah melahirkan. Di antaranya seperti masyarakat betawi dan jawa yang melarang ibu post partum untuk mengkonsumsi telur ataupun ayam, makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat memperlambat proses penyembuhan luka ibu baik setelah operasi ataupun luka setelah di lakukan episitomi, selain itu juga dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Seperti halnya di Dusun Nanas Desa Manggis masih banyak ibu yang menganut pantangan tersebut. Mereka takut jika mengkonsumsi ayam bisa menyebabkan gatal pada luka bekas episiotomi dan menyebabkan luka lama sembuh. Karena masih banyaknya ibu yang menganut pantangan-pantangan tersebut maka di perlukan adanya informasi yang yang tepat pada ibu. Dan upaya yang dapat di lakukan antara lain bisa dengan memberikan penyuluhan pada ibu post partum,atau juga pada masyarakat tentang pentingnya nutrisi pada ibu post partum atau juga bisa di lakukan kerjasama dengan kader posyandu untuk upaya penyuluhan tersebut. Berdasarkan upaya tersebut diharapkan dapat membantu ibu post partum untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi yang ibu butuhakan sehingga Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post Partum... kebutuhan nutrisi ibu dapat terpenuhi dengan baik.dan mengurangi dampak gizi buruk pada anak. Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum dengan sikap ibu post partum di posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis 2011? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu post partum di dusun Nanas desa Manggis. b. Mengidentifikasi sikap ibu post partum di dusun Nanas desa Manggis c. Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Dusun Nanas Desa Manggis. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua objek peneliti diamati pada waktu yang sama. Penelitian dilaksanakan di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis 13 Oktober 2010 21 Mei 2011. Populasi pada penelitian ini semua ibu post partum yang datang ke posyandu dahlia sejumlah 13 orang. Sample dalam penelitian ini seluruh ibu post partum yang datang ke posyandu dahlia Dusun Nanas Desa Manggis sebanyak 10 orang yang sesuai dengan 20 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013
kriteria inklusi dan eksklusi yaitu dengan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan koesioner. Setelah mendapat izin dari kepala pimpinan Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis maka penelitian mengadakan persetujuan pada responden dengan memberikan undangan untuk pengambilan data. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner kepada 13 responden yang hadir, kemudian membagikan kuesioner kepada responden. Setelah itu kuisioner yang telah diisi responden dikumpulkan untuk selanjutnya dialakukan evaluasi dan pengolahan data. Setelah data terkumpul maka dilakukan data melalui tahapan Editing, Coding, Scoring, Tabulating kemudian dilakukan Analisa dengan uji analitik diskriptif. Setelah itu dilakukan langkah-langkah di atas kemudian dilakukan analisa data berdasarkan kajian teori. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan nutrisi ibu post partum dengan analis disriptif dan kemudian untuk menjawab hipotesis dengan menggunakan uji analitik diskriptif. Hasil Penelitian Data Umum a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari 10 responden sebagian besar responden berpendidikan SMP sebanyak 5 responden (50%). c. Distribusi Responden berdasarkan pekerjaan Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari 10 respoonden sebagian besar responden sebagai ibu rumah tangga sebanyak 6 responden (60%). Data Khusus a. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari 10 responden,di dapatkan sebagian besar responden berumur 20 30 tahun yaitu sebanyak 7 responden (70%). b. Distribusi responden berdasarkan pendidikan Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 5 responden (50%). b. Distribusi responden berdasarkan sikap dalam memenuhi nutrisi ibu post partum Jurnal AKP 21 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013
Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif sebanyak 7 responden (70%). c. Analisis Hubungan Antar Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap ibu Dalam Memenuhi Nutrisi Ibu Post Partum. Sikap Nutrisi Ibu postpartum Total Positif Negatif Pengetahuan % % % Baik 3 30% 0 0 3 30% Cukup 4 40% 1 10% 5 50% Kurang 0 0 2 20% 2 20% Jumlah 7 70% 3 30% 10 100% Dari tabel tabulasi silang pengetahuan ibu dengan sikap ibu post partum menunjukan yaitu 30% atau 3 responden yang mempunyai pengetahuan baik dan sikap positif,40% atau 4 responden yang memeliki pengetahuan cukup dan sikap positif,10% atau 1 responden yang memiliki sikap negative dan pengetahuan cukup,20% atau 2 responden yang mempunyai sikap negative dan pengetahuan yang kurang. Pembahasan 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi ibu post partum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 responden(30%) berada pada kategori baik,5 responden (50%) berada dalam kategori cukup dan 2 responden (20%)berada dalam kategori kurang.dari sebaran jawaban responden tentang pengetahuan nutrisi ibu post partum di dapatkan Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post Partum... bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan cukup lebih banyak di bandingkan dengan pengetahuan baik ataupun kurang.hal ini sesuai dengan status pendidikan responden yang rata-rata responden yang baik adalah responden yang tamatan SMA dan PT,sedangkan yang berpengetahuan cukup rata-rata berpendidikan SMP sedangkan yang berpengetahuan kurang responden hanya tamatan SD. Seperti yang dikatakan Singgih Gunarso (2000)bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi.dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapat informasi,baik dari orang lain maupun media massa,semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Secara teoritis dijelaskan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan terjadi setelah orang melalukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu,dimana pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,indra penciuman,indra pendengaran,indra peraba,dan indra perasa,pengetahuan,atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terbukti untuk terbentuknya tindakan seseorang,karena dari pengamatan dan penelitian teryata perilaku yang di dasari pengetahuan(notoadmodjo,2003). Menurut peneliti pengetahuan responden di pengaruhi oleh status pendidikan dari responden itu sendiri,semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin tinggi juga tingkatan pengetahuan responden,hal ini di buktikan dengan data umum dalam penelitian. Dalam data umum di sebutkan bahwa status pendidikan responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukupadalah mereka yang rata-rata berpendidikan PT dan SMA sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang adalah responden yang berpendidikan SMP dan SD. Selain itu juga di pengaruhi oleh umur responden sebagai contoh dari 10 responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukup adalah responden yang berumur 20-30 tahun,sedangkan responden yang memiliki umur lebih dari 30 tahun memiliki pengetahuan yang kurang. Selain itu juga bisa dengan profesi responden,responden yang memiliki profesi atau pekerjaan baik biasanya juga memilikipengetahuan 22 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013
baik.hal ini juga di buktikan bahwaada 2responden yang bekerja sebagai wiraswata lebih memiliki pengetahuan baik di bandingkan petani dan ibu rumah tangga. 2. Sikap ibu dalam memenuhi Nutrisi ibu Post Partum Dari hasil penelitian ini, sikap ibu dalam memenuhi nutrisi ibu post partum dari 10 responden menunjukkan bahwa 7 responden (70%) mempunyai sikap positif sedangkan 3 responden (30%) sikap negative. Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan obyek yang ada.(notoadmodjo,2003) Dalam penentuan sikap, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memiliki peranan penting (Notoadmodjo, 2003). Menurut peneliti sikap seseorang itu di pengaruhi oleh pengetahuan sesesorang semakin tinggi pengetauan seseorang maka sikapnya juga akan lebih baik,hal ini terbukti dengan data umum yang ada bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik juga sikap seseorang tersebut.ini terbukti dengan hasil penelitian bahwa dari 10 responden ada 7 responden yang memiliki sikappositif,dan dari ketujuh responden tersebut memiliki pendidikan yang lebih tinggi,seperti 1responden tamatan PT, 2 responden tamatan SMA dan 4 responden tamatan SMP sedangkan yang miliki sikap negative adalah tamatan SD. Selain di pengaruhi oleh pendidikan juagadi pengaruhi oleh status social dan pengaruh dari seseorang yang di anggap penting. Misalnya seperti pengaruh dari kepala keluarga dll. 3. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Post Partum. Dari hasil analisis dengan Tabulasi Silang 3 responden atau 30% mempunyai pengetahuan baik dan memiliki sikap positif, 4 responden atau 40% yang memiliki pengetahuan cukup sikap positif,i responden 10% yang memiliki pengetahuan cukup dan sikap negative,serta ada 2 responden 20% yang memiliki pengetahuan kurang dan memiliki sikap kurang.dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik atau cukup lebih cenderung membentuk seseorang untuk bersikap baik di bandingkan dengan yang berpengetahuan kurang.hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap. Menurut Azwar sikap seseorang itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan hal ini dikarenakan pengetahuan memberikan persepsi kepada seseorang untuk bersikap sesuai dengan tingkat pengetahuan dari seseorang tersebut. Menurut peneliti adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap yangdalam hal ini adalah sikap pemenuhan nutrisi ibu post partum, menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap sebagian besar sikap seseorang.semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin positif juga sikap seseorang tersebut.halini di buktikan dengan hasil penelitian yang ada di mana dalam penelitian di dapatkan hasil bahwa ada 2 responden yang memiliki pengetahuan baik dan juga memiliki sikap positif,dan 5 responden yang memiliki pengetahuan cukup dan memiliki sikap positif,ini membuktikan bahwa semskin baik pengetahuan seseorang mak juga semakin positif sikap seseorang. Namun juga tidak menutup kemungkinan da faktor lain yang mempengaruhi. Kesimpulan 1. Ibu dengan tingkat pengetahuan terbanyak adalah adalah berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (50%). 2. Ibu dengan sikap positif terbanyak adalah memiliki sikap positif sebanyak 7 responden (70%). 3. Dari hasil analisis didapatkan data bahwa 3 responden (30%) yang berpengetahuan baik dan memiliki sikap positif,4 responden (40%) yang berpengetahuan cukup dan memiliki sikap positif,1 responden (10%) yang berpengetahuan cukup dan sikap negative,dan 2 responden (20%) yang berpengetahuan kurang dan memiliki sikap negative.dari data tersebut dapat di ambil kesimpulan yaitu adanya hubungan antara variable pengetahuan dengan sikap. Saran 1. Bagi Responden Ibu perlu meningkatkan pengetahuan mengenai nutrisi supaya lebih memahami kebutuhan yang di butuhakan pada saat melahirkan,terutama pada ibu Jurnal AKP 23 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013
yang memiliki pengetahuan rendah,dengan cara membaca buku-buku tentang kesehatan terutama nutrisi dan konsultasi ke petugas kesehatan misalnya pada saat posyandu,serta diharapkan ibu lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bila mengalami gangguan nutrisi pada saat post partum. 2. Bagi Instansi pendidikan Diharapkan agar instansi pendidikan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian ini kepada mahasiswa selanjutnya dalam penyusunan karya tulis. 3. Bagi lahan penelitian Petugas kesehatan terutama Bidan posyandu dan para kader posyandu harus dapat memberi motivasi kepada warga terutama ibu-ibu supaya memperhatikan nutrisinya pada masa setelah melahirkan misalnya dengan mengadakan penyuluhan secara berkala tentangpentingnya nutrisi pada ibu post partum. 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian ini, terutama mengenai ilmu nutrisi pada post partum. DAFTAR PUSTAKA Aninomous (2010). Skala Likert. www.blogspot.com (download 19 Desember 2010). Alimul, Aziz, H.(2007). Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya : Salemba Medika. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Ed. 5. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 247-329. Anggraini, Yetti. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihana. Azwar. (2005). Sikap Manusia Teoridan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lestari, W. (2010). Panduan Cerdas Ibu Hamil dan Menyusui. Yogyakarta : Barokah Press. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rhineka Cipta Notoadmodjo. (2003).Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoadmodjo. (200 5). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam dan Pariani. (2001). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hal. 79, 96, 97, 124. Proverawati, Atikah, dkk. (2009). Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Tamsuri, Anas. (2006 ). Buku Ajar Riset Keperawatan Edisi Revisi I. Pare : Pamenang Press. Tarwoto, Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post Partum... 24 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013