ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK NELAYAN DI DESA PASAR BANTAL KECAMATAN TERAMANG JAYA KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Yolanda Kurniawan, Junaidi, dan Alfian Zein Jurusan PSP, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta @-email : yoanda_kurniawan@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan jumlah anak, terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015 di Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Sampel di ambil secara sengaja sebanyak 46 sampel, terdiri atas 23 orang nelayan Jaring Insang, dan 23 orang nelayan Pukat Dogol. Analisis dilakukan secara deskriptif regresi berganda, dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang signifikan adalah variabel X2 yaitu (pendapatan keluarga) sebesar 0,029 kemudian variabel X3 yaitu (jumlah anak) sebesar -0,032, Artinya: Pendapatan keluarga dan jumlah anak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. Sedangkan variabel X1 (tingkat pendidikan orang tua) sebesar 0,462, tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pendidikan anak. ABSTRACT This study is proposed to find out the influence of the parent s educational background, family income, and the number of children in a family, in the student s education level in Pasar Bantal Village, Teramang Jaya sub-district, Mukomuko district, Bengkulu. This research was carried out in Mei to June 2015. There were 46 random samples consisted of 23 Jaring Insang fisherman, and 23 Pukat Dogol fisherman. This is a descriptive multiple regression analysis using helping program SPSS 15.0. The result of the research shows significant variable where variable X2 (family income) is 0,029, variable X3 (the number of children) is -0,032. It means that family income and the number of children have significant effect on the children s level of education. However, variable X1 (parent s educational background) is 0,462 which means that it does not have significant effect on the children s level of education. Kata kunci : Tingkat Pendidikan Anak, Pendidikan Orang Tua, Pendapatan Keluarga, Dan Jumlah Anak.
PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari wilayah Republik Indonesia adalah Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah ±1.998.885 Ha, merupakan daerah yang berbatasan dengan Samudera Indonesia dan memiliki pantai kurang lebih 550 Km (Kemeja, dalam Marleni, 2007). Menurut (Purwanto, dalam Mustamin, 2013) faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak dapat dibedakan menjadi dua bagian: 1. Faktor Individual Faktor individual yaitu semua faktor yang berasal dari dalam diri anak. Misalnya faktor kesehatan, inteligensi, perhatian, bakat, motivasi, dan faktor kepribadian. 2. Faktor Sosial a Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pendidikan orang tua dianggap faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak, Hal ini berarti bahwa tingkat pendidikan orang tua itu berkorelasi dengan sikap positif terhadap pendidikan anak. b. Tingkat pendapatan keluarga Anak yang berasal dari keluarga yang status ekonominya tinggi menunjukkan prestasi belajar yang lebih tinggi dan dapat bersekolah lebih lama dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonominya yang rendah. c. Jumlah anak Jumlah anak yang sedikit di lain pihak dapat berdampak terhadap penyediaan biaya pendidikan bagi anak. Menurut (Imron, dalam Mulyadi 2007) nelayan adalah Suatu kelompok masyarakat yang kehidupanya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budi daya. MATERI DAN METODA PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni 2015. Di Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Metoda Penelitian Berdasarkan jenis data yang akan diamati, maka penelitian ini termasuk penelitian survei yang mempelajari data dari sampel, sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel (Nazir 1999). Penelitian ini adalah survei yang dilakukan pada keluarga nelayan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan orang
tua pendapatan keluarga, dan jumlah anak, terhadap tingkat pendidikan anak. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua keluarga nelayan yang mempunyai anak berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah, Sampel di ambil secara sengaja sebanyak 46 sampel, terdiri atas 23 orang nelayan Jaring Insang, dan 23 nelayan Pukat Dogol. Jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian No Jenis Nelayan Jumlah Nelayan Sampel 1 Nelayan Pukat 208 KK 23 KK Dogol 2 Nelayan Jaring 23 KK 23 KK Insang Sumber: Kecamatan Teramang Jaya (2014) Berdasarkan Tabel di atas, dapat diambil karakteristik sampel dalam penelitian adalah keluarga nelayan yang memiliki anak usia Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (umur anak 7-35 tahun) yang berstatus anak pertama, sebagai pemilik perahu dan pemilik kapal, dan istri bekerja membantu pendapatan rumah tangga. Metoda Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya, adapun metode yang digunakan adalah: 1. Metode Dokumentasi 2. Metode Angket 3. Metode Wawancara Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas seperti pengaruh variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y. yang mempunyai data kuantitatif dipakai uji statistik regresi berganda. Persamaan umun dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Priyatno, 2008): Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y = Tingkat Pendidikan Anak a = Konstanta X 1 = Tingkat Pendidikan Orang Tua X 2 = Tingkat Pendapatan Keluarga X 3 = Jumlah Anak b 1, b 2, b 3 = Koefisien Regresi Parsial 1. Uji Prasyarat Uji prasyarat merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Yang meliputi: a) Uji Normalitas b) Uji Multikolinearitas c) Uji Heteroskedasitas
d) Uji Autokorelasi 2. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara terpisah apakah variable independen mampu mempengaruhi variabel dependen (Riduan, 2007). Ho : ß = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variable (X1, X2, dan X3) terhadap variabel (Y) dengan derajat kesalahan (α) = 5%. Ha : ß 0 : Terdapat pengaruh antara variabel (X1, X2, Dan X3) terhadap variabel (Y) dengan derajat kesalahan (α) = 5%. Perbandingan antara t- hitung dengan t- tabel. Untuk menentukan nilai t- hitung digunakan rumus sebagai berikut: Dengan t- tabel berdasarkan distribusi t melalui Tabel t dengan df (α/ 2 : (n-k. Ketentuan yang digunakan adalah: 2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila t i- 4. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Digunakan untuk mengetahi prosentase faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak, yakni: a. Prosentase pengaruh secara serempak/simultan, dihitung dengan cara sebagai berikut: Ry;x 1,x 2,x 3 = (ry;x 1,x 2,x 3 ) 2 x 100% Dimana: Ry;x 1,x 2,x 3 = Prosentase pengaruh secara serempak/simultan ry;x 1,x 2,x 3 = Nilai koefisisen korelasi secara serempak/simultan b. Prosentase pengaruh secara parsial, dihitung dengan cara sebagai berikut: Ry;x i = (ry;x i ) 2 x 100% Dimana: Ry;x i = Prosentase pengaruh secara parsial ry;x i = Nilai koefisisen korelasi secara parsial X i =Variabel independen i = 1 dan 2 hitung t- tabel 3) Ho diterima dan Ha ditolak apabila t i- hitung < t- tabel 3. Uji Hipotesis Simultan (Uji F ) Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Pengujian Uji Asumsi Klasik. a). Uji Normalitas Berdasarkan output dari analisis dapat dilakukan pendeteksian sifat normalitas dari suatu model persamaan regresi yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau histogram dari
residualnya. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut ini : Dari hasil analisis,dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas (independent) berupa pendidikan orang tua, pendapatan keluarga dan jumlah anak tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang multikolinieritas. c). Uji Heteroskedastisitas Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil grafik diatas data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b). Uji Multikolinearitas Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolera nce VIF Pendidikan Orang Tua 0,873 1,146 (X1) Pendapatan Keluarga (X2) 0,815 1,227 Jumlah Anak (X3) 0,864 1,158 Keterangan Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Dari hasil uji hetersokedastisitas yang dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh sebagai berikut : Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari gambar diatas, terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. d). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji variabel-variabel yang diteliti, yaitu apakah terjadi autokorelasi atau tidak, maka dapat digunakan uji Durbin-Watson (DW).
Diagnosis adanya autokorelasi dalam model regresi dilakukan dengan pengujian terhadap nilai Durbin-Watson. Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1,680 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,680 lebih besar dari batas atas (du) 1,66 dan kurang dari 2,34, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif pada data penelitian. 2. Analisa Regresi Berganda Untuk melihat pengaruh pendidikan orang tua, pendapatan keluarga dan jumlah anak, maka digunakan analisa regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS 21.0 dapat dilihat rangkuman hasil empiris penelitian sebagai berikut : Tabel 4. Hasil Analisa Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi Konstanta 1.502 Pendidikan Orang Tua (X1) 0.462 Pendapatan Keluarga (X2) 0.029 Jumlah Anak (X3) -0.323 Dari Tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 1.502+ 0.462X 1 + 0.029X 2-0.323X 3 + Dari persamaan regresi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa: a. Konstanta sebesar 1,502 menyatakan bahwa jika variabel (X 1 ), variabel (X 2 ) dan variabel (X 3 ) dianggap konstan atau diabaikan, maka variabel (Y) sebesar 1,502. b. Koefisien regresi variabel (X 1 ) adalah 0,462 artinya apabila tingkat pendidikan orang tua mengalami peningkatan satu satuan dengan asumsi tingkat pendapatan dan jumlah anak nol, maka tingkat pendidikan anak akan meningkat sebesar 0,462. c. Koefisien regresi variabel (X 2 ) adalah 0,029 artinya apabila tingkat pendapatan mengalami peningkatan satu satuan dengan asumsi tingkat pendidikan orang tua dan jumlah anak nol, maka tingkat pendidikan anak akan meningkat sebesar 0,029. d. Koefisien regresi variabel (X 3 ) adalah - 0,323 artinya apabila jumlah anak mengalami peningkatan satu satuan dengan asumsi tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan nol, maka
tingkat pendidikan anak akan terhadap variabel dependen secara parsial. mengalami penurunan sebesar -0,323 Dimana pada penelitian ini. Untuk melihat pengaruh variabel X1, X2, dan X3 Terhadap 3. Uji Parsial Uji t variabel Y. Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen Tabel 5. Hasil Uji Parsial Uji t. 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Beta Tolerance VIF Model Error (Constant) 1.502 1.154 1.302.200 Tingkat Pendidikan Orang Tua.462.400.139 1.154.255.873 1.146 Tingkat Pendapatan Keluarga.029.014.256 2.055.046.815 1.227 Jumlah anak -.323.080 -.491-4.054.000.864 1.158 F 12,337 R² 0,468 Berdasarkan analisis data pada Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. Artinya: Tinggi atau rendahnya tingkat pendidikan orang tua akan memiliki berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak. 1. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. Artinya: Semakin meningkat tingkat pendapatan keluarga nelayan, maka akan semakin tinggi peluang anak nelayan untuk meningkat pendidikan. 2. Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa jumlah anak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. Artinya: Semakin banyak jumlah anak dalam suatu keluarga nelayan, maka semakin kecil peluang anak untuk meningkatkan pendidikan.
PEMBAHASAN Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Pendidikan Anak. Koefesien regresi pendidikan orang tua bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara pendidikan orang tua terhadap pendidikan anak. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ulin Nihayati 2002), dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak di Desa Selo dan Desa Klakah kecamatan Selo Kabupaten Boyolali hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pendidikan orang tua mempegaruhi tingkat pendidikan anak baik tinggi maupun rendah. Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Tingkat Pendidikan Anak. Koefesien regresi pendapatan keluarga bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara pendapatan keluarga terhadap pendidikan anak. Hasil penelitian ini sama dengan peneltian yang dilakukan oleh (Dian Kurniawati 2005) mengadakan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendidikan anak di Desa Kabongan Lor dan Desa Gegunung Wetan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. dari hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak di Desa Gegunung wetan dan Desa Kabangan lor adalah tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan keluarga, budaya/orientasi pendidikan di keluarga. Pengaruh Jumlah Anak Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Koefesien regresi jumlah bernilai negatif. Berarti ada pengaruh negatif antara jumlah anak terhadap pendidikan anak. Menurut (Purwanto dalam Mustamin 2013) jumlah anak dapat mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Jumlah anak yang sedikit di lain pihak dapat berdampak terhadap penyediaan biaya pendidikan bagi anak. Semakin sedikit jumlah anak maka semakin besar peluang bagi anak untuk melanjutkan pendidikan sehingga anak dapat mencapai pendidikan yang lebih tinggi, dibanding jika jumlah anak banyak. Hal ini sejalan dengan pandangan Perwira bahwa anak yang lebih sedikit, beban untuk menanggung berbagai keperluan anak seperti biaya pendidikan, kesehatan, gizi dan sebagainya akan menjadi ringan.
KESIMPULAN 1. Pendidikan orang tua memiliki korelasi positif namun tidak signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. 2. Pendapatan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. 3. Jumlah anak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Di Pemukiman Kumuh Kota Makassar. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Jurnal. Lentera Pendidikan, VOL. 16 NO. 2 DESEMBER 2013: 151-165 152. Mulyadi. 2007. Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nazir, M. 1999. Metode Penelitian, Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia. Priyatno. D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta, Mediakom. Riduwan, 2007. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kelima. Bandung. Penerbit Alfabeta. Nihayati, U. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Di Desa Selo Dan Desa Klakah. Journal Desmi, M. 2007. Studi Tingkat Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Nelayan Pukat Dogol (Danish Seine) di Desa Pasar Bantal Kabupaten Muko-muko Bengkulu. Kurniawati, D. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Di Desa Kabongan lor dan desa gegunung kecamatan rembang. Journal. Imron, 2007. Kemiskinan dalam masyarakat. Dalam Jurnal Masyarakat Dan Budaya.Jakarta: PNM-LIPI. Kantor Camat Teramang Jaya 2014. Jumlah Kapal Dan Alat Tangkap Di Desa Pasar Bantal: Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Mustamin, H. 2013. Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat Pendidikan Anak