Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

Charlina Ribut Dwi Anggraini

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Matematika beragam manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN QSH DAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

PENGOPTIMALAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATERI STATISTIKA KELAS XI IPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh guru adalah bagaimana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan yang terbentuk ter internalisasi dalam diri peserta pembelajaran

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Disusun Oleh: IRMA KURNIAWATI NIM. A

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 KALIBAWANG

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri

PROSIDING ISBN :

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

PEMBELAJARAN TIPE TGT BERBANTU PERMAINAN MISKIN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

Transkripsi:

ABSTRAK RINAWAHYUNI. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Team Game Tournament (TGT) Pada siswa kelas VIII Putri SMP IT SyuhadaTahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pada materi lingkaran siswa kelas VIII Putri SMP IT Syuhada. Penelitian ini dilakukan dikelas VIII Putri SMP IT Syuhada pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam masing-masing siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Putri SMP IT Syuhada pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penggunaan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pada siswa kelas VIII Putri SMP IT Syuhada. Hasil penelitian ini adalah (1) persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Persentase akitivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 56,59%. Pada siklus II, persentase aktivitas belajar siswa meningkat 21,93% yaitu 78,52% dan sudah mencapai kualifikasi yang diinginkan yaitu kualifikasi tinggi;(2) nilai pra siklus adalah 62,66 dengan ketuntasan dalam kategori cukup (56,25%) setelah diadakan penelitian pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 75,66 dengan ketuntasan mencapai kategori cukup (62,50%), dan pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 80,03 dengan ketuntasan kategori tinggi (81,25%). Aktivitas belajar dalam penelitian ini mencakup 4 indikator. Indikator A (kerjasama) mencapai 59,77% pada siklus I dan 79,10% pada siklus II. Indikator B (perhatian) mencapai 28, 32% pada siklus I dan 39,84% pada siklus II. Indikaor C (tanggung jawab)mencapai 80,66% pada siklus I dan 117.38% pada siklus II. Indikator D (siswa aktif) mencapai 57,62% pada siklus I dan 77,73% pada siklus II. Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN SMP IT Syuhada merupakan Sekolah Menengah Pertama yang terletak di jalan I Dewa Yoman Oka, terdiri dari 6 kelas antara lain 2 kelas VII (putra dan putri), 2 kelas VIII (putra dan putri), dan 2 kelas IX ( putra dan putri). Pada setiap kelas di SMP IT Syuhada memiliki siswa yang heterogen dalam hal kemampuan berfikir, tingkah laku, dan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukandi SMP IT Syuhada terutama pada kelas VIII

Putri diketahui bahwa salah satu sekolah yang masih mengalami masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelajaran matematika. Adapun masalah yang dialami antara lain 1) pada saat pembelajaran siswa cenderung pasif kurang aktif bertanya mengeluarkan ide atau maju kedepan kecuali disuruh, 2) siswa sibuk dengan kegiatan lain seperti ngobrol dengan teman sebangku dan menggambar kartun 3) masih kurang kerjasama yang baik antar siswa, 4) tidak terjadi interaksi dua arah baik antara siswa dengan guru ataupun antara siswa dengan siswa lain. Pada akhirnya berdampak pada hasil belajar matematika siswa SMP IT Syuhada yang masih rendah. Masalah-masalah terserbut merupakan masalah pembelajaran matematika di kelas yang perlu diatasi, sebab jika didiamkan akan berakibat pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Dari permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan model-model pembelajaran matematika agar siswa tidak jenuh dan aktivitas saat proses pembelajaran meningkat. Salah satu usaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang optimal perlu diupayakan pembelajaran yang menerapkan konsep kerjasama dan tanggung jawab sesama siswa dalam kelompok yaitu pembelajaran kooperatif tipeteam GameTournament (TGT). Dalam model ini dirancang untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika dalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT), semua siswa terlibat langsung dan dibentuknya kelompok-kelompok yang mengakibatkan persaingan antar siswa maupun antar kelompok dapat terjadi, serta adanya permainan di dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat menumbuhkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Model TGT ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.sesuai dengan latar belakang diatas maka usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas KAJIAN TEORI Menurut Sumaryanta (2010:93) Pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai proses belajar matematika oleh siswa dengan bantuan atau pendamping guru. Dalam pembelajaran matematika, kegiatan utama dilakukan oleh siswa untuk mempelajari bahan ajar matematika dalam rangka menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru matematika sebagai fasilitator dan kegiatan belajar oleh siswa. Tujuannya ialah membantu orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Menurut Iskandar (2010:42), indikator aktivitas belajar ada empat, yaitu a. sikap perhatian,b. sikapkerjasama,c. sikap tanggung jawab, dan d. aktif. Masing-masing indikator tersebut sebagai berikut: a. Sikap perhatian Perhatian merupakan konsentrasi terhadap pengamatan dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki perhatian pada objek tertentu dengan sendirinya. b. Sikapkerjasama Kerjasama seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan

orang tersebut aktif dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut. c. Sikap tanggung jawab Sesorang yang mempunyai perhatian akan tanggung jawab terdapat obyek yang diperhatikan. d. Aktif Seorang siswa yang memiliki sikap ingin tahu atau suka terhadap sesuatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akn ikut serta atau aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.adapun langkah-langkah model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) menurut slavin (2005:45) adalah a. Mengajar (teach) Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materin dan memberikan motivasi, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah. Dalam penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang akan membantu siswa bekeja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat games karena skor games akan menentukan skor kelompok. b. Belajar Kelompok (team study) Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri 4 sampai 6 orang siswa yang anggotanya berkemampuan akademik, jenis kelamin. Ras atau suku yang berbeda (heterogen). Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama. Setelah selesai penyajian materi teams tersebut berkumpul untuk mempelajari LKS untuk menyelesaiakan tugas kelompok, siswa mengerjakan secara berpasangan kemudian saling memeriksa jawabannya dengan jawaban teman sekelompok. Bila ada siswa yang mengemukakan pertanyaan, teman kelompoknya bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru. c. Permainan (Game) Permanian diikuti oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permanian ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan- pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah di diskusikan dalam kegiatan kelompok. d. Pertandingan (Tournament) Tournament biasanya dilaksanakan di akhir minggu atau akhir unit, setelah guru melakukan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan diskusi terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk Tournament guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan kemampuannya untuk bertanding. Alur penempatan peserta Tournamentdimodifikasi menurut Robert E.Slavin (2005:168) e. Penghargaan kelompok (team recognition) Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dan pemain.lembar penghargaan dapat berupa sertifikat, hadiah, atau yang lain. Dimana, penghargaan ini akan di berikan kepada kelompok yang memenuhi kategori rerata poin Menurut slavin (2005:50) kelebihan model pembelajaran tipe TGT yaitu: Dalam kelas kooperatif memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya. a. Rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi. b. Perilaku menggangu siswa lain menjadi lebih kecil. c. Motivasi belajar siswa menjadi lebih tinggi. d. Meningkatkan kepekaan dan toleransi.

Menurut menurut Slavin (2005:51) kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu: a. Tidak semua siswa mampu mengemukakan pendapatnya. b. Kekurangan waktu dalam proses pembelajaran. c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan apabila guru kurang mampu mengelola kelas dengan baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif, mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran (Herawati S, dkk,2009:01). Penelitian ini dilakukan dikelas VIII Putri SMP IT Syuhada pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam masing-masing siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Putri SMP IT Syuhada pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penggunaan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pada siswa kelas VIII Putri SMP IT Syuhada. Hasil penelitian ini adalah (1) persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Persentase akitivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 56,59%. Pada siklus II, persentase aktivitas belajar siswa meningkat 21,93% yaitu 78,52% dan sudah mencapai kualifikasi yang diinginkan yaitu kualifikasi tinggi;(2) nilai pra siklus adalah 62,66 dengan ketuntasan dalam kategori cukup (56,25%) setelah diadakan penelitian pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 75,66 dengan ketuntasan mencapai kategori cukup (62,50%), dan pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 80,03 dengan ketuntasan kategori tinggi (81,25%). Aktivitas belajar dalam penelitian ini mencakup 4 indikator. Indikator A (kerjasama) mencapai 59,77% pada siklus I dan 79,10% pada siklus II. Indikator B (perhatian) mencapai 28, 32% pada siklus I dan 39,84% pada siklus II. Indikaor C (tanggung jawab)mencapai 80,66% pada siklus I dan 117.38% pada siklus II. Indikator D (siswa aktif) mencapai 57,62% pada siklus I dan 77,73% pada siklus II. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas, diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran yang mengutamakan permainan yang dapat membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi lingkaran dari presentase aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 56,59% (kualifikasi cukup) dan pada siklus II yaitu 78,52% (kualifikasi tinggi). Ketuntasan belajar matematika siswa juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus 56,25% (kualifikasi cukup), pada siklus I 62,50% (kualifikasi cukup), dan pada siklus II 81,25% (kualifikasi tinggi). Rata-rata nilai tes belajar siswa adalah 62,66 pada pra siklus, kemudian meningkat menjadi 75,66 pada siklus I, dan 80,03 pada siklus II yang telah mencapai KKM A. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP IT Syuhada, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 1. Bagi Guru a. Guru harus mampu menerapkan model pembalajaran matematika yang bervariasi agar siswa tidak DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2010. Kemampuan Mengevaluasi. Jakarta. Ahmadi.1989. Pembelajaran Aktif. Bandung Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta. Ahmad susanto. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta. Kencana. merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran di kelas. b. Guru harus bisa mengondisikan siswa dengan benar pada saat proses pembelajaran berlangsung, peran guru sangat perlu diperhatikan terutama peran sebagai motivator. 2. Bagi Siswa a. Siswa harus mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar matematika sehingga siswa akan mempunyai aktivitas untuk belajar matematika. b. Siswa mampu mengembangkan kemampuan bertanya, berpendapat, maupun presentasi di depan kelas. 3. Bagi Peneliti Berikutnya Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi peneliti berikutnya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika. Anis. 2009. Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta: Sukses Offset Erman Suherman. 2001. Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung. JICA Hamalik, 2006. Hasil Pembelajaran. bandung Hanafiah. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran.PT Refika Aditama, Bandung

Hudoya. 2015. Belajar Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung Sumaryanta. 2010. Kajian Kurikulum Pendidikan Matematika. Yogyakarta. Iskandar Agung. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta Timur: PT. Bestari Buana Murni. Suroso. 2007. Analisa Jakarta Penelitian. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 1988. Perum Balai Pustaka. Retno Fitri Nugrahaningsih. 2008. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament siswa kelas VII B SMP Muhammadiyah 1 Wates pada materi segi empat. Skripsi urusan Pendidikan Matematika: FKIP UPY. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.2003. Perum Balai Pustaka. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sagala.2003. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Sudjana. 2005. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Prndekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan, R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi A, 2010 Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.