BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu demi waktu, perkembangan industri elektronik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. pasti didalamnya ada unsur pemasaran. Lewat pemasaran sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

PENDAHULUAN. dapat membuat konsumen tertarik untuk membelinya dari segi kualitas, harga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap industri harus bekerja keras menghadapi persaingan. Tidak terkecuali dengan

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang pasti akan berkaitan dengan teknologi baik itu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. agar mau dan mempunyai keinginan memiliki produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada era

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik semakin ketat, dimana dapat kita lihat banyak bermunculan produkproduk

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA GRAND OPENING NEW TV FACTORY PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA 18 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB I PENDAHULUAN. fungsi komunikasi saja tetapi juga dapat mengakses situs internet. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB I PENDAHULUAN. komputer dengan menggunakan internet, salah satunya menggunakan Periklanan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia termasuk dalam persaingan industri.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN. terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. merasa bangga apabila menggunakan ponsel dengan teknologi terkini. merupakan komputer kecil yangmempunyai kemampuan sebuah ponsel

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi dan memasarkan produknya saja, akan tetapi yang tak kalah penting adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan

CITRA MEREK PRODUK TELEVISI TOSHIBA (Studi Pada Hartono Elektronik Surabaya) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. produk tersebut (Infantyasning, 2001). Saat ini, setiap perusahaan yang bersaing di

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan hal yang akan dilakukan konsumen ketika

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. leluasa dalam memilih produk yang diinginkan. Lemari Es merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan akan disampaikan mengenai latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 608/MPP/Kep/10/1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Logo Panasonic. Gambar 1.1 Sumber: (

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyak dan berkembangnya perusahaan elektronik bertaraf

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengenalan produk secara konsisten kepada pelanggan dengan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk mengetahui nilai atau manfaat suatu produk yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa serta orang sudah semakin cepat memasuki pasar. Bagi negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perushaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata

BAB III PENGHENTIAN PRODUKSI TELEVISI THAI SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. CO. LTD. OLEH SAMSUNG ELECTRONICS CO. LTD. KOREA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon merupakan sentra dari

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecenderungan konsumen terhadap satu merek barang

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ketat terhadap mutu produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal tersebut memacu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning ini dilakukan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-i 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. hal kebutuhan, kemampuan dan kemajuan teknologi. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu pasar yang relevan akan diperebutkan oleh berbagai kompetitor perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar secara dominan, hanya mengikuti saja, dan perusahaan yang sudah pernah jatuh mencoba bangkit kembali. Hal tersebut rasional karena perusahaan lebih berkeinginan menaklukkan pesaing dan ingin lebih tinggi dalam peringkat penguasaan pangsa pasar. Tujuan dan sasaran perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengukur besarnya total keuntungan dari perbandingan tingkat keuntungan modal yang diinvestasikan. Setiap perusahaan yang menguasai pangsa pasar akan memiliki keuntungan dari segi biaya dibandingkan pesaing yang memiliki pangsa pasar lebih kecil. Keuntungan dari segi biaya memungkinkan mendapatkan keuntungan lebih besar, harga lebih murah, bahkan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar lebih besar menjadikan produk lebih baik dan bisa unggul dalam bersaing dengan kompetitor. Apabila perusahaan memiliki daya tarik dalam industri yang dioperasikan dan dapat memposisikan dirinya dalam persaingan pangsa pasar bisa juga membuat produk atau memberikan jasa sesuai dengan kepentingan konsumen, sehingga perusahaan dapat menawarkan hal yang unik, atau setidaknya relatif sama. 1

Persaingan tersebut menuntut perusahaan harus mempunyai kinerja kerja yang unggul baik dari segi kualitas, efesiensi, inovasi, dan memperhatikan dengan serius tanggapan dari pelanggan. Dengan demikian, perusahaan akan dapat menentukan keunggulan kompetitifnya dipangsa pasar untuk mendapatkan keuntungan dari segi biaya atau diferensiasi. PT. Sharp Electronics Indonesia (Sharp) bergerak dibidang usaha industri peralatan rumah tangga dengan menggunakan arus listrik, radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar dan sejenisnya, alat transmisi komunikasi jasa penyalur/agen pemasran dalam negeri (partai besar/wholesaler) semata-mata hasil produksi Sharp Electronics Indonesia, perdagangan ekpor dan impor serta pelayanan purna jual (Sumber: Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika/Ditjen ILMATE, 15 April 2016). Barang-barang yang dipasarkan antara lain: televisi (Liquid Crystal Display), ac (air conditioner), lemari es (refrigerator), mesin cuci (wash machine). Data hasil penjualan produk televisi (Liquid Crystal Display), ac (air conditioner), lemari es (refrigerator), mesin cuci (wash machine) menurut sumber dari GFK Market (Market Research Directory Indonesia) dibulan Desember 2012, pada kriteria total kategori quantity share berada diposisi nomor 2 sebesar dan pada kriteria total kategori amount share berada diposisi nomor 2 tertera pada Tabel 1.1. Posisi Hasil Penjualan Produk dibulan Desember 2012 dari GFK Market Data. 2

Tabel 1.1. Posisi Hasil Penjualan Produk di bulan Desember 2012 dari GFK Market Data Category Company Desember 2012 Units: pcs Share Value: million Share LG 93,883 30.2% 327,669 29.8% Samsung 58,755 18.9% 277,089 25.2% Panasonic - - - - Toshiba 51,915 16.7% 144,042 13.1% Polytron 23,626 7.6% 59,376 5.4% SHARP 48,496 15.6% 163,835 14.9% Others - - - - Total 276,675 89% 972,012 88% AC LG 46,913 26.2% 134,129 25.7% Samsung 27,933 15.6% 73,588 14.1% Panasonic 31,514 17.6% 111,165 21.3% AC Daikin 17,548 9.8% 14,613 2.8% SHARP 35,990 20.1% 101,771 19.5% Others 19,159 10.7% 51,146 9.8% Total 179,057 100% 486,413 93% REFRIGERATOR LG 71,873 23.1% 176,014 26.5% Samsung 22,713 7.3% 85,682 12.9% Panasonic 39,515 12.7% 67,085 10.1% REF Toshiba 45,426 14.6% 73,063 11.0% Polytron 37,959 12.2% 61,107 9.2% SHARP 61,916 19.9% 132,177 19.9% Others 31,736 10.2% 69,077 10.4% Total 311,138 100% 664,205 100% WASH MACHINE LG 44,702 19.3% 94,104 23.4% Samsung 31,732 13.7% 69,975 17.4% Panasonic 17,603 7.6% 27,749 6.9% WM Toshiba 77,824 33.6% 121,853 30.3% SHARP 42,386 18.3% 66,758 16.6% Others 17,371 7.5% 21,716 5.4% Total 231,619 100% 402,154 100% LG 257,371 34.6% 731,916 35.7% Samsung 141,132 19.0% 506,335 24.7% Total Panasonic 88,632-205,998 10.0% SHARP 188,789 25.4% 464,540 22.7% Others 68,267-141,940 6.9% Total 744,191 79% 2,050,729 100% Data hasil penjualan produk televisi (Liquid Crystal Display), ac (air conditioner), lemari es (refrigerator), mesin cuci (wash machine) menurut sumber dari GFK Market (Market Research Directory Indonesia) dibulan Desember 2013, pada kriteria total kategori quantity share berada diposisi nomor 3 sebesar dan pada kriteria total kategori amount share berada diposisi nomor 3 tertera pada Tabel 1.2. Posisi Hasil Penjualan Produk dibulan Desember 2013 dari GFK Market Data. 3

Tabel 1.2. Posisi Hasil Penjualan Produk di bulan Desember 2013 dari GFK Market Data Category Company Desember 2013 Units: pcs Share Value: million Share LG 86,099 29.1% 300,006 28.3% Samsung 60,062 20.3% 309,547 29.2% Panasonic 7,989 2.7% 29,683 2.8% Toshiba 31,658 10.7% 87,988 8.3% Polytron 32,546 11.0% 75,267 7.1% SHARP 43,493 14.7% 138,872 13.1% Others 34,025 11.5% 118,730 11.2% Total 295,873 100.0% 1,060,092 100.0% AC LG 36,907 24.9% 116,646 25.1% Samsung 25,197 17.0% 73,427 15.8% Panasonic 24,753 16.7% 91,086 19.6% AC Daikin 4,743 3.2% 16,730 3.6% SHARP 26,383 17.8% 81,327 17.5% Others 30,237 20.4% 85,509 18.4% Total 148,220 100% 464,725 100% REFRIGERATOR LG 50,578 20.4% 156,538 24.2% Samsung 19,834 8.0% 102,849 15.9% Panasonic 31,487 12.7% 68,566 10.6% REF Toshiba 29,752 12.0% 56,923 8.8% Polytron 40,165 16.2% 82,150 12.7% SHARP 50,082 20.2% 119,667 18.5% Others 26,033 10.5% 60,157 9.3% Total 247,930 100% 646,850 100% WASH MACHINE LG 49,381 20.8% 117,526 24.8% Samsung 29,913 12.6% 85,301 18.0% Panasonic 19,467 8.2% 34,594 7.3% WM Toshiba 8,547 3.6% 15,639 3.3% SHARP 44,158 18.6% 76,771 16.2% Others 85,942 36.2% 144,064 30.4% Total 237,408 100% 473,894 100% LG 222,964 28.5% 690,715 29.2% Samsung 135,007 17.3% 571,123 24.2% Total Panasonic 83,696 10.7% 274,636 11.6% SHARP 164,116 21.0% 416,637 17.6% Others 176,237 22.5% 408,461 17.3% Total 782,021 100% 2,361,572 100% Data hasil penjualan produk televisi (Liquid Crystal Display), ac (air conditioner), lemari es (refrigerator), mesin cuci (wash machine) menurut sumber dari GFK Market (Market Research Directory Indonesia) dibulan Desember 2014, pada kriteria total kategori quantity share berada diposisi nomor 3 sebesar dan pada kriteria total kategori amount share berada diposisi nomor 4 tertera pada Tabel 1.3. Posisi Hasil Penjualan Produk dibulan Desember 2014 dari GFK Market Data. 4

Tabel 1.3. Posisi Hasil Penjualan Produk di bulan Desember 2014 dari GFK Market Data Category Company Desember 2014 Units: pcs Share Value: million Share LG 87,250 28.8% 310,103 29.1% Samsung 79,070 26.1% 351,663 33.0% Panasonic 11,209 3.7% 38,363 3.6% Toshiba 20,298 6.7% 61,807 5.8% Polytron 30,295 10.0% 72,464 6.8% SHARP 35,142 11.6% 111,893 10.5% Others 39,686 13.1% 119,352 11.2% Total 302,950 100.0% 1,065,645 100.0% AC LG 35,298 21.6% 116,617 22.0% Samsung 25,329 15.5% 80,042 15.1% Panasonic 27,944 17.1% 101,775 19.2% AC Daikin 7,844 4.8% 31,275 5.9% SHARP 31,049 19.0% 98,064 18.5% Others 35,951 22.0% 102,305 19.3% Total 163,415 100.0% 530,078 100.0% REFRIGERATOR LG 42,626 16.1% 130,017 20.1% Samsung 22,769 8.6% 109,965 17.0% Panasonic 27,799 10.5% 55,629 8.6% REF Toshiba 32,830 12.4% 60,157 9.3% Polytron 51,892 19.6% 99,615 15.4% SHARP 51,362 19.4% 118,374 18.3% Others 35,477 13.4% 73,094 11.3% Total 264,755 100.0% 646,850 100.0% WASH MACHINE LG 43,523 17.9% 108,522 22.9% Samsung 34,769 14.3% 95,253 20.1% Panasonic 14,102 5.8% 22,747 4.8% WM Toshiba 13,130 5.4% 21,325 4.5% SHARP 48,629 20.0% 81,036 17.1% Others 88,990 36.6% 145,012 30.6% Total 243,143 100.0% 473,894 100.0% LG 208,695 25.5% 665,258 27.2% Samsung 161,938 19.8% 636,922 26.1% Total Panasonic 81,055 9.9% 291,020 11.9% SHARP 166,182 20.3% 409,367 16.8% Others 200,105 24.5% 439,763 18.0% Total 817,975 100.0% 2,442,330 100.0% Data hasil penjualan produk televisi (Liquid Crystal Display), ac (air conditioner), lemari es (refrigerator), mesin cuci (wash machine) menurut sumber dari GFK Market (Market Research Directory Indonesia) dibulan November 2015, pada kriteria total kategori quantity share berada diposisi nomor 2 sebesar dan pada kriteria total kategori amount share berada diposisi nomor 4 tertera pada Tabel 1.4. Posisi Hasil Penjualan Produk dibulan November 2015 dari GFK Market Data. 5

Tabel 1.4. Posisi Hasil Penjualan Produk di bulan November 2015 dari GFK Market Data Category Company November 2015 Units: pcs Share Value: million Share LG 74,276 25.9% 300,343 27.5% Samsung 71,408 24.9% 370,241 33.9% Panasonic 14,339 5.0% 46,963 4.3% Toshiba 16,633 5.8% 54,608 5.0% Polytron 34,987 12.2% 80,820 7.4% SHARP 40,436 14.1% 126,690 11.6% Others 34,700 12.1% 112,492 10.3% Total 286,778 100.0% 1,092,157 100.0% AC LG 31,789 18.9% 108,720 18.4% Samsung 23,548 14.0% 80,358 13.6% Panasonic 35,994 21.4% 138,854 23.5% AC Daikin 10,596 6.3% 44,906 7.6% SHARP 31,789 18.9% 109,901 18.6% Others 34,481 20.5% 108,129 18.3% Total 168,198 100.0% 590,867 100.0% REFRIGERATOR LG 28,726 12.6% 100,292 16.3% Samsung 18,011 7.9% 100,292 16.3% Panasonic 24,394 10.7% 55,991 9.1% REF Toshiba 17,783 7.8% 33,841 5.5% Polytron 53,804 23.6% 107,060 17.4% SHARP 48,788 21.4% 126,134 20.5% Others 36,477 16.0% 91,678 14.9% Total 227,982 100.0% 615,288 100.0% WASH MACHINE LG 30,295 14.7% 91,216 20.7% Samsung 22,464 10.9% 75,793 17.2% Panasonic 13,396 6.5% 23,796 5.4% WM Toshiba 5,152 2.5% 11,016 2.5% SHARP 51,111 24.8% 90,776 20.6% Others 83,673 40.6% 148,061 33.6% Total 206,091 100.0% 440,659 100.0% LG 165,086 18.6% 600,571 21.9% Samsung 135,430 15.2% 626,684 22.9% Total Panasonic 88,123 9.9% 265,603 9.7% SHARP 172,124 19.4% 453,501 16.6% Others 189,331 21.3% 460,360 16.8% Total 750,094 84.4% 2,406,720 100% Dari data yang didapatkan dari GFK Market (Market Research Directory Indonesia) dapat disimpulkan seperti tertera pada Tabel 1.5. Kesimpulan Posisi Hasil Penjualan Produk. 6

Tabel 1.5. Kesimpulan Posisi Hasil Penjualan Produk Tahun Units: pcs Share Posisi Value: million Share Posisi 2012 188,789 25.4% 2 464,540 22.7% 2 2013 164,116 21.0% 3 416,637 17.6% 3 2014 166,182 20.3% 3 409,367 16.8% 4 2015 172,124 19.4% 2 453,501 16.6% 4 Persaingan yang timbul dalam industri karena industri yang didalamnya berkumpul perusahaan yang menghasilkan suatu produk barang atau jasa yang bisa saling menggantikan satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan tidak bisa berdiri sendiri. Industri yang satu memproduksi produk tertentu juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Perkembangan industri elektronik di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kecenderungan perkembangan ekonomi global dimana pabrik-pabrik direlokasi ke tempat-tempat atau negara-negara dengan upah yang lebih murah (global factory). Kebijakan pintu terbuka oleh negara yang mengurangi intervensi negara dan halangan struktural untuk masuknya modal asing menjadikan industri elektronik sebagai prioritas ke dalam industri sejak tahun 2008. Insentif yang diberikan pemerintah berupa tersedianya buruh murah di Indonesia menarik 250 perusahaan elektronik dengan 10 perusahaan besar elektronik (4 diantaranya merupakan perusahaan dari Jepang, 2 dari Korea Selatan dan 1 perusahaan dari Cina) untuk beroperasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan pemasok komponen elektronik pun berada dalam satu kawasan yakni di Cikarang Bekasi, untuk membentuk rantai pasokan yang terintegrasi sehingga dapat mengurangi ongkos distribusi (https: //id.wikipedia.org/wiki/industri_elektronik:17/4/2016). 7

Kemampuan suatu industri untuk dapat beradaptasi dalam persaingan akan selalu menjadi bagian utama dari eksistensinya dipangsa pasar yang akan menjadi kunci bagi sebuah bisnis industrinya untuk tetap bertahan dan menjadi pemenang dalam persaingan. Bisnis pada masa sekarang ini harus mempunyai pemikiran yang berbeda dan harus lebih luas dalam pendekatannya dalam persaingan. Makanya industri yang memenangkan persaingan adalah industri yang tidak hanya bertahan tetapi yang menjadi tujuan utama menjadi pemenang dalam persaingan dengan orientasi kesuksesan di masa depan adalah penjualan. I.2. Rumusan Masalah Adanya kesimpulan data hasil penjualan produk dari GFK Market yang disimpulkan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 pada tabel 1.5 tidak terlepas dari posisi dari urutan 2 sampai dengan urutan 4. Di tahun 2015 posisi PT. SEID berada diposisi nomor 2 kategori quantity dan nomor 4 kategori amount, apakah keunggulan bersaing di PT. SEID? I.3. Tujuan Penelitian Menganalisis dan mengidentifikasi keunggulan bersaing PT. SEID. I.4. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini penulis mengharapkan bisa: 8

1. Membantu pengambilan keputusan untuk mengembangkan keunggulan kompetitifnya dan memudahkan beradaptasi di bisnis industri elektronik. 2. Memberikan sumbangan ke bagian akademis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. I.5. Sistematika Penulisan Penulisan hasil penelitian ini, mengikuti sistematika berikut: Bab 1. Pendahuluan: berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2. Landasan teori: berisi penjelasan teori-teori yang berkaitan dengan Building Block of Competitive Advantage, VUCA World, HHI, perusahaan elektronik PT. SEID, dan kerangka konsep pemikiran. Bab 3. Metode Penelitian: berisi mengenai metode dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Bab 4. Company Profile: berisi tentang perusahaan tempat peneliti melakukan penelitian. Bab 5. Analisis dan Hasil Pembahasan: berisi analisis yang diolah dari alat analisis yang digunakan oleh peneliti. Bab 6. Kesimpulan dan Saran: berisi tentang hasil analisis yang dapat diterapkan bagi perusahaan yang diteliti. 9