BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi karena sifatnya memaparkan keadaan realitas. 30 Salah satu tujuan dari penelitian deskriptif adalah mengumpulkan informasi aktual secara rinci. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode untuk mempelajari dan menganalisa, sistematik objektif terhadap pesan yang tampak, dengan menggali informasi dan memberikan kuesioner yang mendalam terhadap sampel penelitian yang ditentukan. 31 Analisis data mengenai profile responden, brand awareness dilakukan dengan cara menstabulasikan data yang diperoleh. Terhadap data profil responden dan brand awareness dilakukan perhitungan persentase. Bersifat deskriptif karena penelitian ini berusaha memberikan gambaran mengenai kesadaran merek (Brand Awareness) mahasiswa Universitas Tarumanegara terhadap merek KOPITIAM versi Abdul Alex. 30 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta. 2005 hal 15 31 Ibid. 16 28
29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisanya peneliti menganalisa data yang diperoleh dari hasil survei melalui penyebaran kuesioner yang dijumlahkan dan dikelompokkan sesuai dengan instrumen yang digunakan. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau daerah dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. 32 Metode survey memiliki sifat kuantitatif dengan pendekatan menggunakan pengumpulan data yang representatif, tidak hanya pernyataan tentang suatu masalah tetapi juga dapat menerangkan hubungan sebab akibat, metode ini bertujuan untuk mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Untuk mendapatkan data tersebut maka dilakukanlah survey yang berguna untuk mengetahui berapa banyak orang yang sadar akan keberadaan merek KOPITIAM versi Abdul Alex. 32 Drs. Wawan Ruswanto, dkk. Penelitian Komunikasi. Jakarta. 1995 hal 21
30 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang akan diteliti. Atau jumlah keseluruhan unit analisis yang menjadi sasaran dalam suatu penelitian. 33 Objek atau subjek penelitian harus mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan berdasarkan ukurannya. Menurut keadaannya populasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Populasi Homogen dan Populasi Heterogen. Berdasarkan ukurannya, populasi juga dibagi menjadi dua bagian yaitu Populasi Terhingga dan Populasi Tak Terhingga. 34 Pada penelitian ini, populasi yang diambil merupakan populasi heterogen dimana populasinya adalah mahasiswa Universitas Tarumanegara merupakan objek penelitian sosial dan perilaku yang memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda dikarenakan manusia bersifat unik dan kompleks. Peneliti memilih mahasiswa Universitas Tarumanagara dikarenakan aktivitas dan gaya hidup mencari tempat ngobrol dan lokasi kampus yang dekat dengan mal-mal, yaitu Mal Taman Anggrek, Central 33 Jalaludin Rahmat. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung. 2000 hal 24 34 http://www.smartstat.info/statistika/statistika-dasar/populasi-dan-sampel.html diakses pada tanggal 7 September 2014
31 Park Mall, Mal Ciputra dan daerah sekitar kampus yang terdapat banyak kedai kopi berunsur kopitiam di dalamnya. Universitas Tarumanagara memiliki jumlah mahasiswa sekitar 16.000 orang yang berasal dari seluruh Indonesia. Kampus Universitas Tarumanagara terletak di Jakarta Barat Jalan Letjen S. Parman dimana lokasinya strategis dekat dengan mal-mal besar seperti Mal Taman Anggrek dan Central Park Mall. 35 Dalam hal ini, populasi dan sampel yang akan diteliti adalah responden mahasiswa/mahasiswi Universitas Tarumanagara yang pernah makan minum di kedai kopi berkonsep kopitiam untuk menunjang penelitian ini tentang sejauh mana tingkat kesadaran mereka terhadap merek KOPITIAM versi Abdul Alex. 3.3.2. Sampel Penelitian Sampel didefinisikan sebagai unit observasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan untuk suatu studi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian, dimana merupakan bagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. 3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel 35 www.tarumanagara.ac.id diakses pada tanggal 16 Mei 2014
32 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Probabilty Sampling secara Simple Random Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 36 Sedangkan Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi karena dianggap homogen. 37 Mahasiswa merupakan kumpulan yang biasanya memiliki pola hidup dan gaya hidup yang sama sehingga dapat digunakan teknik sampling acak sederhana dan dijadikan sebagai responden. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Universitas Tarumanagara. Untuk populasi yang terbatas dan skala kecil, proses pengambilan sampel acak sederhana dan relatif mudah. Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa Universitas Tarumanagara dimana Universitas Tarumanagara adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka dengan jumlah mahasiswa sekitar 16.000 orang yang berasal dari seluruh Indonesia. Dengan populasi sebanyak 16.000 mahasiswa bedasarkan kerangka sampling ditarik 100 orang mahasiswa, ini didapat dengan menggunakan rumus penentuan sample dari Tablo Taro Yamane, dengan tingkat kesalahan 10%, presisi 90% maka jumlah responden yang diambil sebanyak 100 mahasiswa yang akan 36 Bambang, Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005 hal 121 37 Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta. 2007 hal 77
33 menjadi sampel dari penelitian tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex ini. Untuk mendapatkan sampel yang optimal dan dapat menggambarkan populasi, digunakan rumus Taro Yamane, yaitu : n = N Nd 2 + 1 = 16.000 16.000(0,01) + 1 = 16.000 161 = 99,3788 dibulatkan menjadi 100 orang mahasiswa Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi sebesar 10%
34 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam melakukan penelitian karena merupakan prosedur yang sangat sistematis dan mempunyai standar untuk memperoleh data yang sangat diperlukan. 38 3.4.1. Data Primer Teknik yang dilakukan dalam memperoleh data primer adalah penyebaran kuesioner dengan memberikan selebaran pada sampel yang telah dipilih, selebaran tersebut berisikan rangkaian pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas. Pertanyaan yang diajukan saling menguatkan satu sama lain sehingga jawaban pertanyaan yang dihasilkan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari kasus yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai respon kognitif. 3.4.2. Data Sekunder Teknik yang digunakan dalam memperoleh data sekunder adalah melalui studi kepustakaan, yaitu buku-buku referensi dan bahan-bahan dari internet sebagai bahan masukan untuk memperkuat penelitian yang peneliti buat. 38 Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Jakarta : Bahasa Indonesia. 1989 hal 211
35 3.5. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1. Definisi Konsep a) Brand Awareness (Kesadaran Merek) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk. 39 b) KOPITIAM adalah merek dagang yang dimiliki oleh Abdul Alex Soelysto dimana KOPITIAM merupakan nama merek dari kedai kopi modern yang menyediakan menu makanan peranakan Melayu dan China yang berlokasi di mal-mal di daerah Jakarta dan Tangerang. 3.5.2. Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi konsep bisa dikatakan upaya menerjemahkan konsep atau sesuatu yang abstrak ke dalam bentuk yang konkrit. Untuk kebutuhan analisis deskriptif, maka operasionalisasinya lebih banyak menggunakan ukuran nominal. Konsep dalam penelitian ini yakni Brand Awareness dimana kesanggupan konsumen untuk mengukur sejauh mana responden dapat mengingat atau mengenali merek KOPITIAM versi Abdul Alex dengan mengumpulkan data nominal. Untuk melihat operasionalisasi brand awareness merek KOPITIAM versi Abdul Alex dapat diukur melalui tahap tahap berikut : 39 Darmadi Durianto, dkk. Strategi Menaklukan Pasar melalui Riset. Jakarta. 2004 hal 54
36 1. Top of Mind Tahap merek yang disebutkan pertama kali oleh khalayak yang pertama kali muncul dalam benak khalayak dimana khalayak tidak memerlukan pertolongan dalam mengingat kembali suatu merek dan merek merupakan posisi yang sangat khusus. 2. Brand Recall Tahap pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan dimana khalayak dapat mengingat suatu merek dan tanpa dibantu untuk mengingat merek tersebut. 3. Brand Recognition Tahap tingkat minimal kesadaran merek, dimana khalayak dapat mengingat merek dengan bantuan, misalnya dengan menyebutkan beberapa merek yang sejenis dan mengidentifikasikan merek yang ditanyakan tersebut. 4. Unaware of Brand Tahap tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana khalayak tidak mengetahui suatu merek tertentu.
37 Tabel 3.6 Operasionalisasi Konsep Variabel Dimensi Indikator Tingkat Brand Awareness 1. Top of Mind Responden diminta menyebutkan nama merek kedai kopi/kopitiam yang pertama kali diingat. 2. Brand Recall Responden diminta untuk menyebutkan beberapa nama merek kedai kopi/kopitiam lain. 3. Brand Recognition Responden diberi pertanyaan tentang pengenalan kedai kopi/kopitiam melalui logo merek dari kedai kopi/kopitiam tersebut. 4. Unaware of Brand Responden ditanya merek kedai kopi/kopitiam yang tidak mereka ketahui.
38 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 40 Karena metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi sederhana. Setelah kuesioner disebarkan, data hasil dikumpulkan oleh penulis. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan peneliti adalah bagaimana menganalisa data yang telah diperoleh. Langkah ini diperlukan untuk menyusun dan menginterpretasikan data kuantitatif yang sudah diperoleh melalui tahap-tahap berikut: 1. Data diolah dari jawaban para responden yang tidak masuk setelah kuesioner dibagikan. 2. Dari jawaban para responden dilakukan pengeditan dan pengkodingan, setelah itu jawaban tersebut dimasukan kedalam tabel frekuensi data. 3. Kemudian data dianalisis atas dasar data pada tabel-tabel yang menunjukan frekuensi penyebaran data. 40 Boediono dan DR Ir. Wayan Koster MM. Teori Aplikasi Statistik dan Probabilitas. Bandung. 2002 hal 54
39 Cara pengukuran yang diambil menurut ordinal (ranking) dan skala likert. Skala ordinal (rangking) digunakan untuk mengukur tingkatan atau rating dari suatu produk. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap suatu fenomena. Fenomena sosial yang telah diterapkan secara spesifik oleh penelitian, dikenal dengan istilah variable penelitian. 41 Penggunaan skala rating dapat dilihat dari penelitian menurut respon khalayak. Setiap kategori tersebut diberi angka atau nomor 5,4,3,2,1 atau dapat dibalikskala ratingnya 1,2,3,4,5 sebagai skala ratingnya. Jadi skala rating itu dibuat dengan skala likert. 42 Jawaban dari setiap presentase item instrument menggunakan skala likert mempunyai gradasi positif yaitu sangat setuju hingga yang negatif yaitu sangat tidak setuju dan pilihan jawaban berikut skornya diturunkan menjadi angka: 1. Sangat Mengetahui = Skor 5 2. Mengetahui = Skor 4 3. Ragu-ragu = Skor 3 4. Tidak Mengetahui = Skor 2 5. Sangat Tidak Mengetahui = Skor 1 41 Ronny Kuntur. Metode Penelitian. PPM. Hal 168 42 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta. 2005 hal 137
40 Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan persentase terhadap data identitas responden, brand awareness dan lain-lain, lalu disajikan dalam bentuk tabulasi atau tabel. 43 Rumus Persentase : P = fn x 100% Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi n = Jumlah Responden 43 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta. 2008 hal 73