Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar

dokumen-dokumen yang mirip
Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang

Ruang Personal Pemustaka di Ruang Baca Perpustakaan Umum Kota Malang

KAJIAN PENGGUNAAN RUANG PUBLIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

LAMPIRAN. Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : they do. How do activities relate to one another spatially. And how do spatial

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Koridor Kampung Kota sebagai Ruang Komunikasi Informal

ADAPTASI SPASIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DABAG SLEMAN YOGYAKARTA

Pola Perilaku Lansia Pada Ruang Dalam Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram

KATA PENGANTAR. Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

POLA AKTIVITAS PADA RUANG PUBLIK TAMAN BUNGKUL SURABAYA

KAJIAN PENERAPAN PROSES SOSIAL DALAM ARSITEKTUR. (Study Kasus Starbucks Focal Point Medan) SKRIPSI OLEH : DESTIA FARAHDINA

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

TERBENTUKNYA RUANG BERSAMA OLEH LANSIA BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL DAN POLA PENGGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...

ABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.

D.03 PERAN RUANG TERBUKA SEBAGAI RUANG SOSIALISASI ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA

Metodologi Penelitian (RA ) : Ir. Purwanita Setijanti. M.Sc. Ph.D : Ir. Muhammad Faqih. M.SA.Ph.D. Bagoes Soeprijono Soegiono

BAB III: DATA DAN ANALISA

PENGARUH KEBERADAAN UNIVERSITAS PARAHYANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA LAHAN DI SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii

Evaluasi Pasca Huni Studio Gambar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM

EFEKTIFITAS RUANG PUBLIK DALAM RUMAH SUSUN DI KOTA MAKASSAR The Effectiveness of Enclosed Public Space in Rental Apartments

KARAKTERISTIK TERITORIALITAS RUANG PADA PERMUKIMAN PADAT DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. pusat kota, terutama kawasan bantaran sungai di tengah kota. Status kepemilikan

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

FAKTOR PENENTU SETTING FISIK DALAM BERAKTIFITAS DI RUANG TERBUKA PUBLIK STUDI KASUS ALUN ALUN MERDEKA KOTA MALANG

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Morfologi Spasial Hunian di Desa Wisata Sendangduwur Kabupaten Lamongan

PERUBAHAN POLA RUANG DALAM PADA HOME INDUSTRY SARUNG TENUN SAMARINDA DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: anak, desain, furniture, ruang, sirkulasi. iii. Universitas Kristen Maranatha

STUDI KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK PADA RUMAH SUSUN SUKARAMAI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1, JULI 2007(72-79) Karakter Shared Street pada Jalan-jalan di Perkampungan Krapyak Kulon

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

TINJAUAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBUANGAN SAMPAH DOMESTIK DI DESA LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

ABSTRAK. Kata Kunci: aksesibilitas, desain, ergonomi, lansia, ruang makan. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I Definisi Pola Pemanfaatan Ruang. dan memelihara kelangsungan hidupnya (pasal 1 ayat 1). Pola Ruang

PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN SEKOLAH DASAR DI KOTA SURAKARTA

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lebih sering menghabiskan hari-harinya dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

PENGGUNAAN RUANG OLEH PELAKU USAHA BERBASIS RUMAH TANGGA (HBE) DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR TUGAS AKHIR HOTNIDA YUSNANI SIMBOLON L2D

Renny Melina. dan bersosialisasi antara keluarga dapat terganggu dengan adanya kehadiran pekerja dan kegiatan bekerja di dalamnya.

Evaluasi Penataan Ruang Kawasan Pengrajin Keramik Berwawasan Lingkungan Perilaku di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KELURAHAN SINDULANG I KOTA MANADO

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

POLA AKTIVITAS PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI ALUN-ALUN BATU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GERAK DAN POLA SOSIALISASI MANUSIA DI DALAM RUANG UNTUK MELINDUNGI TERITORIAL LINGKUNGANNYA

Penerapan Metode Consensus Design pada Penataan Kembali Sirkulasi Kampung Kota di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

IDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK

SOCIAL STRATEGY MELALUI STRATEGY IMPACT DAN SOCIAL IMPACT PADA MEDIA SOSIAL UNTUK PROMOSI PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

REDESAIN PENGADILAN NEGERI SEMARANG KELAS IA KHUSUS

IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMBENTUKAN RUANG LUAR RUKO PADA KORIDOR JALAN DI KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG. Elong Pribadi**) dan Suning*)

ABSTRAK. Kata Kunci : Ruang publik, Yaroana Masigi, Pelestarian

TERITORI RUANG PADA RUMAH PRODUKTIF BATIK DI KAUMAN, PEKALONGAN JAWA TENGAH

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

ANALISIS BESARAN SIRKULASI PRAMUSAJI DAN PENGUNJUNG PADA AREA MAKAN KANTIN FSRD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan Hakim (19 91) dimana ruang terbuka merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

Transkripsi:

Received: March 2017 Accepted: March 2017 Published: April2017 Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar Indah Sari Zulfiana 1* 1 Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Ichsan Gorontalo * indahsarizulfiana@gmail.com Abstract Housewives on the densenly populated Pattingalloang inclined to conduct social interaction so as to create the common room that support their social activities. The research was conducted to obtain activity relations houswife in creating public space, that use of public space in support of their activities, and open of the sirculation seen from the results field observation. The qualitative methode done with the observation done by means of observation in the field of public space and the placement circulation users. So, in do interview on housewives activity. How close the relationship between the interanct are also observed to know reason the social interactin in each place. The result showed that public space deliberately created to accommodate social activities used in the maximum like eat together, nap, cook together and others. In addition, the match between the is one of an important reason to social interaction. Keywords: housewives activity, public space, usage of space, space pattern Abstrak Ibu rumah tangga pada kawasan permukiman padat penduduk Pattingalloang memiliki kecenderungan untuk berinteraksi sosial sehingga menciptakan ruang bersama yang dapat mendukung aktivitas sosialnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas ibu-ibu dalam menciptakan ruang publik, pemanfaatan ruang publik tersebut untuk mendukung aktivitasnya serta hubungan kedekatan yang nampak dari pola sirkulasi yang terlihat dari hasil pengamatan lapangan. Metode kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan terhadap ruang-ruang publik yang tercipta, penempatan serta alur sirkulasi dari setiap pengguna. Untuk itu, dilakukan wawancara tentang aktivitas-aktivitas ibu-ibu sebagai objek penelitian. Seberapa dekat hubungan antar pelaku yang berinteraksi juga diamati untuk mengetahui alasan-alasan terjadinya interaksi sosial pada masing-masing tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ruang publik yang ada sengaja dibuat oleh ibu-ibu pada kawasan tersebut sebagai bagian dari ruang sosial yang dimanfaatkan secara maksimal tidak hanya menampung kegiatan sosial, tetapi juga mencakup kegiatan lain seperti makan bersama, tidur siang, masak bersama, dan lain sebagainya. Selain itu, alasan kecocokan antar penghuni merupakan salah satu alasan penting dalam melakukan interaksi sosial. Kata kunci: aktivitas ibu rumah tangga, ruang publik, pemanfaatan ruang, pola ruang 1. Pendahuluan Ruang publik merupakan suatu hal penting dalam suatu kawasan permukiman yang dapat menampung aktivitas sosial masyarakat. Ruang publik adalah tahap di mana drama kehidupan komunal terungkap, dimana ruang publik mendukung kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan publik dan memberikan kebebasan terhadap setting baik dalam keluarga atau kelompok tertentu 42 [1]. Jadi ruang publik tercipta dan di desain sesuai dengan kebutuhan pemakai. Pada kawasan permukiman padat penduduk, ruang publik yang ada dimanfaatkan secara maksimal seperti jalan dan teras rumah, akibat lahan yang tersedia tidak memadai untuk terciptanya ruang publik baru. Kondisi seperti ini juga pernah terjadi pada abad pertengahan, dimana jalan-jalan kota yang khas, sempit dengan banyak kegunaan, sehingga terjadi

konflik yang cukup besar antara masyarakat dan pemilik toko yang ingin berdagang di jalan tersebut. Dengan kondisi seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, mengakibatkan ruang-ruang publik yang tercipta sangat sederhana berupa bangku atau kursi dengan penempatan jarak yang cukup dekat satu dengan yang lainnya. Ruang publik sebagai ruang bersama dapat tercipta akibat adanya aktifitas yang berlangsung secara terusmenerus. Interaksi sosial yang stabil menjadi syarat terbentuknya ruang bersama. Apabila interaksi tidak stabil maka ruang akan terpecah dan sebagai konsekuensinya ruang bersama akan pecah [4]. Ruang bersama menekankan pada isi (interaksi) dari pada wadah (fisik ruangnya). Ruang sosial bersifat temporal yang berkaitan dengan waktu. Selain itu, penataan perabot juga harus diperhatikan. Jika psikologi lingkungan ingin menciptakan interaksi kelompok, maka ruangan perlu dirancang dalam konfigurasi sociopetal yaitu penataan perabot yang membuat orang ingin berkumpul. Teori ini menyatakan adanya penyebab perbedaan setting pada ruang bersama [2]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pembentukan ruang bersama oleh ibu rumah tangga di kawasan permukiman padat penduduk Pattingalloang, mengetahui pemanfaatan ruang dengan mengukur pengaruh ruang terhadap kegiatannya, serta untuk mengetahui pola penggunaan ruang dan kecenderungan sosialisasi pada satu ruang. 2. Metoda Penelitian Ibu rumah tangga sebagai orang yang memiliki waktu yang lebih banyak di rumah, memiliki andil yang besar terhadap penciptaan ruang publik. Hal ini dikarenakan perempuan berinteraksi pada jarak yang lebih dekat dengan perempuan lainnya. Penemuan ini merefleksikan sosialisasi perempuan lebih afliatif dan lebih berpengalaman dengan intimasi non verbal [2]. Hal tersebut memperjelas bahwa ibu-ibu memiliki waktu yang lebih banyak untuk berinteraksi. Teori aktifitas menyatakan bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif [4]. Teori ini mendukung aktifitas sosial ibu rumah tangga dengan terbentuknya ruang bersama. Dengan adanya ruang bersama akibat aktifitas yang berlangsung, maka akan membentuk suatu pola tertentu. Adanya saling keterkaitan antara hubungan antara pengelompokan group sosial dengan lingkungan. Group sosial yang stabil akan terbentuk di ruang tertentu dan pola terbentuknya group sosial akan mengakibatkan pola penggunaan ruang pula [3]. 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di kawasan permukiman padat penduduk kelurahan Pattingalloang, kecamatan Ujung Tanah kota Makassar seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian 2.2 Sampel Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan cara accidental sampling, dimana pengambilan objek wawancara dilakukan dengan menemui ibu-ibu yang sedang berkumpul pada ruang bersama yang telah terbentuk kemudian dilakukan wawancara sebanyak maksimal tiga orang. Teknik ini dipilih karena fokus penelitian yaitu ibu-ibu dan ruang bersama. 43

2.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara terhadap ibu-ibu yang sedang berkumpul di lokasi penelitian. Sebelum ke lokasi, pertama-tama dilakukan cropping peta dengan menggunakan google earth kemudian dilakukan scanning lokasi awal untuk mengetahui titik-titik berkumpul ibu-ibu pada lokasi penelitian. Variabel yang digunakan yaitu: 1. Pelaku, yaitu aktivitas ibu-ibu; 2. Tempat, yaitu jalan linier dan jalan buntu; 3. Sarana, yaitu bangku, meja, dak beton dalam hal penataan dan ukuran; 4. Waktu, yaitu pagi, siang, sore. Gambar 3. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 1 2.4 Analisis Data Setelah dilakukan pengumpulan data observasi dan wawancara di lapangan, maka selanjutnya dilakukan analisis data terhadap data-data yang telah dikumpulkan. 3. Hasil Penelitian Hasil dari observasi di lapangan di dapatkan 8 spot yang akan di amati aktifitas dan pola ruang yang terbentuk seperti dalam Gambar 2. Gambar 4. Setting layout dan pola pergerakan spot 1 Gambar 5.Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 2. Gambar 2. Spot yang diamati Adapun aktifitas dan pola pergerakan yang terbentuk ditunjukkan dalam Gambar 3 sampai dengan Gambar 18. 44

Gambar 6. Setting layout dan pola pergerakan spot 2 Gambar 9. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 4 Gambar 7. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 3 Gambar 10. Setting layout dan pola pergerakan spot 4 Gambar 8. Setting layout dan pola pergerakan spot 3 Gambar 11. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 5 45

Gambar 14. Setting layout dan pola pergerakan spot 6 Gambar 12. Setting layout dan pola pergerakan spot 5 Gambar 15. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 7 Gambar 13. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 6 Gambar 16. Setting layout dan pola pergerakan spot 7 46

Gambar 17. Aktivitas Ibu-ibu pada Spot 8 15 menunjukkan adanya aktivitas yang hampir sama pada sebagian besar ibu-ibu sehingga memiliki waktu dan alasan yang sama untuk berkumpul. Selain itu, pada Gambar 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16 menunjukkan adanya jarak antar rumah yang begitu dekat atau saling berdempetan sehingga memungkinkan untuk melakukan aktivitas di luar rumah secara bersama. Gambar 18. Setting layout dan pola pergerakan spot 8 Dari analisis data yang telah dilakukan sebagai hasil dari observasi lapangan dan wawancara, maka dapat ditarik suatu pembahasan dari rumusan masalah yang muncul. 3.1 Pembentukan Ruang Bersama Ruang bersama terbentuk akibat dari pekerjaan ibu-ibu pada umumnya merupakan ibu rumah tangga sehingga sebagian besar waktu dilakukan di rumah dan di sekitar tempat tinggal. Gambar 3, 5, 7, 9, 11, 13, dan 47 3.2 Pemanfaatan Ruang Pada jalan linier, kegiatan pada ruang publik terbatas pada aktivitas interaksi sosial berupa berdiskusi dan duduk-duduk serta ratarata ruang publik tersebut fungsi utamanya adalah warung, seperti dalam Gambar 1, 5,dan 9. Pada jalan setapak atau jalan buntu, kegiatan pada ruang publik berkembang sebagai tempat untuk makan bersama, beristirahat, tidur, masak bersama seperti dalam Gambar 7, 9, 11, 13, 15, dan 17. Hal ini dikarenakan kondisi pada jalan setapak atau jalan buntu dianggap tidak terlalu ramai oleh lalu lintas publik sehingga penghuni merasa nyaman melakukan aktivitas tersebut.sebagian besar alasan berkumpul yaitu adanya kedekatan jarak tempat tinggal. Selain itu, faktor kekeluargaan dan kenyamanan juga berpengaruh besar terhadap alasan untuk berkumpul dikarenakan tidak semua manusia yang satu memiliki kecocokan dengan yang lainnya. 3.3 Pola Pergerakan Ruang Sebagian besar alasan berkumpul yaitu adanya kedekatan jarak tempat tinggal.selain itu, faktor kekeluargaan dan kenyamanan juga berpengaruh besar terhadap alasan untuk berkumpul. Sebagian besar masyarakat merasa nyaman berkumpul di tempat yang memiliki dimensi yang cukup besar seperti bale-bale, dibanding tempat berkumpul yang hanya menyediakan beberapa bangku untuk duduk seperti halnya di warung. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembentukan ruang

bersama salah satunya akibat aktivitas ibu-ibu yang sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang menghabiskan hampir seluruh waktunya dirumah. Setelah ruang bersama terbentuk, pemanfaatan dilakukan secara maksimal, tidak hanya digunakan untuk berdiskusi, tetapi lebih jauh lagi seperti makan bersama, masak bersama dan lain sebagainya. Pola pergerakan terbentuk tidak hanya karena kedekatan jarak antar rumah tetapi juga karena faktor kecocokan satu dengan yang lainnya. 5. Saran Objek serta waktu penelitian yang terbatas, mengakibatkan perlunya penelitian yang lebih lanjut agar hasil yang didapatkan dapat benar-benar akurat. 6. Daftar Pustaka [1] C. Stephen et al., Public Space, Environment and Behavior Series. New York: Cambridge University Press, 1992. [2] H. Deddy, Psikologi Arsitektur. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005. [3] L. J. Marcella, Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Garasindo, Edisi Kedua, 2005. [4] W. Mahendra. (2012, 16 Januari). Terbentuknya Ruang Bersama Oleh Lansia Berdasarkan Interaksi Sosial dan Pola Penggunaannya. Sidang Terbuka Promosi Doktor, Bidang arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh November. Diambil dari http://digilib.its.ac.id 48