BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan hasil uji coba instrumen. A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 34 Bandung yang beralamat di Jalan Waas Soekarno Hatta, Kota Bandung. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 34 Bandung karena berdasarkan studi pendahuluan SMP Negeri 34 Bandung ini telah menerapkan sistem pembelajaran moving class sejak tahun ajaran 2004/2005. Berdasarkan hal tersebut sehingga dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2011:117), bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 dan kelas 8 SMP Negeri 34 Bandung.

31 3. Sampel Penelitian Menurut Zainal Arifin (2011:215), sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population). Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah siswa kelas 7 dan kelas 8 SMP Negeri 34 Bandung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak secara individu atau perseorangan (Zainal Arifin, 2011:222). Penentuan jumlah sampel menurut Arikunto dalam Suharsimi (2000:112) seperti berikut. Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Maka, dengan jumlah populasi sebanyak 617 siswa, peneliti mengambil sebanyak 10% dari jumlah populasi tersebut yaitu 61,7 yang dibulatkan menjadi 62 siswa sebagai sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian Kelas Jumlah Jumlah Sampel 7 307 siswa 30 siswa 8 310 siswa 34 siswa JUMLAH 617 siswa B. Definisi Operasional Dalam penelitian ini digunakan beberapa definisi operasional. Definisi operasional tersebut adalah : 1. Sistem Pembelajaran Moving Class yang dimaksud adalah sistem kelas berjalan, dimana setiap mata pelajaran memiliki ruang kelas yang berbedabeda dengan guru di dalamnya, dan para siswa diharuskan mendatangi setiap kelas sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Pada penelitian ini, sistem pembelajaran moving class yang akan diteliti

32 meliputi komponen : siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar, dan hasil belajar. 2. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2006:97). Motivasi belajar siswa yang akan diteliti dibatasi pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan aspek attention (perhatian), relevance (kesesuaian), confidence (percaya diri), dan satisfaction (kepuasan). C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, desain penelitian sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian tersebut. Arifin (2011:59) menjelaskan bahwa. Dalam menyusun desain penelitian perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan analisis data. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dengan desain penelitian korelasional. Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penerapan sistem pembelajaran moving class dan variabel terikat (Y) adalah motivasi belajar siswa. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.2 Hubungan Antara Variabel Y X Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class (X) Motivasi Belajar (Y) XY

33 D. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih peneliti karena sesuai untuk memecahkan rumusan masalah yang telah dijabarkan,dimana pemecahannya memerlukan perhitungan dan pengukuran variabel. Pendekatan kuantitatif sebagai sebuah pendekatan dijelaskan oleh Zainal Arifin (2011:29) sebagai berikut. Penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Penulis memilih menggunakan metode korelasional karena permasalahan yang diteliti bertujuan untuk menentukan hubungan antara variabel X dengan Y, yaitu penerapan sistem pembelajaran moving class sebagai variabel X dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai variabel Y.Maka penggunaan metode korelasional dianggap paling sesuai untuk digunakan pada penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan menggunakan metode korelasional, dapat dihasilkan sebuah hipotesis dan hasil penelitian yang jelas mengenai variabel-variabel apa saja yang berkorelasi. Zainal Arifin (2011:48) mengemukakan berikut. tujuan penelitian korelasional sebagai Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Menurut Zainal Arifin (2011:228), Angket atau kuesioner adalah instrumen yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.

34 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan yang telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala likert dengan kategori pilihan genap, yaitu empat pilihan kategori (SS, S, TS, dan STS).Dasar dari skala likert ini adalah merespon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju tidak setuju) terhadap suatu objek (Syaodih, 2007:238). Berikut adalah rentang skala Likert dalam penelitian ini. Pernyataan Sangat Setuju Tabel 3.3 Rentang Skala Likert Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 (Sukardi, 2004:147) Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan bagaimana gambaran umum penerapan sistem pembelajaran moving class di SMP Negeri 34 Bandung. 2. Studi Dokumentasi Menurut Zainal Arifin (2011:243), studi dokumentasi adalah teknik untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti: silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi, daftar nilai, lembar soal/tugas, lembar jawaban, dan lain-lain.

35 Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Negeri 34 Bandung.Peneliti mengumpulkan berbagai data-data yang dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah seperti profil sekolah, pedoman pelaksanaan moving class dan dokumen-dokumen lainnya. 3. Wawancara Menurut Zainal Arifin (2011:233), wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanyajawab,baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) dan orang yang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui perantara (Zainal Arifin, 2011:233). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data pendukung di lapangan.peneliti membuat pedoman wawancara berupa lembar wawancara yang berisi mengenai daftar pertanyaan yang akan peneliti ajukan pada sumber data penelitian.sumber data ini adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan Pengetahuan Sosial di SMP Negeri 34 Bandung. guru mata pelajaran Ilmu F. Teknik Uji Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Zainal Arifin (2011:245), validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrument,

36 dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product-moment dari Pearson. r N X Y Adapun rumus perhitungan korelasi product-moment, yaitu : ( )( ) * ( ) +* ( ) + (Sumber : Zainal Arifin, 2009:254) Keterangan : = Koefisien korelasi Pearson = Jumlah responden = Jumlah jawaban item = Jumlah item keseluruhan 2. Uji Reliabilitas Menurut Zainal Arifin (2011:248), reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2011:185), pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach s Alpha atau Koefisien Alpha. Seperti menurut Arikunto (2006:196), rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian..

37 Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach s Alpha, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:115) adalah sebagai berikut. a. Mencari Varians Total ( ) ( ) Keterangan : :varians total : jumlah kuadrat skor total setiap responden ( ) : jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden : jumlah responden uji coba b. Mencari harga-harga varians setiap item ( ) ( ) Keterangan :varians butir setiap varians : jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians ( ) : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item : jumlah responden uji coba c. Rumus Alpha Keterangan : :reliabilitas instrumen : banyaknya butir item : jumlah varians item : varians total ( ) ( )

38 Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas Croncbach s Alphadengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 16. G. Teknik Analisis Data Setelah melakukan proses penelitian di lapangan dan berhasil mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang didapat dari hasil kuesioner sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2011:207), dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Terdapat beberapa tahapan dalam menganalisis data, yaitu : mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011:207). 1. Menghitung Skor Penelitian Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator masing-masing variabel.skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu penerapan sistem pembelajaran moving class dan motivasi belajar siswa.skor yang telah didapatkan kemudian diinterpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang dilakukan dalam menentukan kriteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:94), adalah sebagai berikut. a. Menghitung skor indeks maksimum,dengan cara : (skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 62) b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :

39 (skor terendah = 1) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 62) c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara: skor indeks maksimum skor indeks minimum Skor tertinggi d. Menentukan kriteria interpretasi skor, dengan cara membuat tabel yang berisi kategori interpretasiskor yang terdiri atas kategori kurang baik, cukup baik, baik dan sangat baik sesuai dengan rentang yang telah ditentukan. 2. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan langkah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi distribusi data pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian.dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 16. Adapun kriteria pengujian dalam uji normalitas seperti yang dikemukakan oleh Noor (2011: 178), yaitu sebagai berikut : Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti menggunakan uji analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut. a. Analisis Korelasi Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel, sehingga dalam analisis data menggunakan analisis korelasi.tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu.pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan teknik korelasi tata jenjang atau rank spearman, dikarenakan data yang didapat berupa data ordinal yang diperoleh dari angket dengan skala likert. Senada dengan yang

40 dikemukakan Arifin (2011:274) mengenai korelasi rank spearman, bahwa korelasi tata jenjang menentukan hubungan dua variabel jika data kedua variabel itu berbentuk ordinal, atau data interval dan rasio yang diubah menjadi data ordinal. Selain itu jumlah sampelnya kecil (kurang dari 30). Adapun rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut : ( ) (Sumber: Arifin, 2011:277) Keterangan : = koefisien korelasi tata jenjang 1 = bilangan tetap 6 = bilangan tetap = jumlah sampel = jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y Adapun dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20, pada uji dua pihak (two tail) dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah (Sumber : Riduwan, 2012:138) b. Uji Signifikansi Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi untuk mengetahui

41 penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji hipotesis ini dengan perhitungan uji-t, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : t = uji signifikansi = koefisien korelasi n= jumlah sampel (Sumber: Riduwan, 2012:139) Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Berikut aturan pengujian yang dikemukakan Riduwan (2012:140), Apabila t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima (artinya signifikan atau terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y) Apabila t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak (artinya tidak signifikan atau tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y) H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan prosedur penelitian umum, yaitu dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pembuatan laporan penelitian.dalam penelitian ini, peneliti mengacu terhadap prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:22), yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian. 1. Pembuatan Rancangan Penelitian a. Memilih Masalah dan Studi Pendahuluan b. Merumuskan Masalah c. Memilih Metode dan Pendekatan Penelitian. d. Menentukan variabel e. Menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan 2. Pelaksanaan Penelitian

42 a. Mengumpulkan data b. Melakukan analisis data c. Menarik kesimpulan 3. Pembuatan Laporan Penelitian I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai r hitung > r tabel maka item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid. Adapun nilai r tabel dari n = 62 yaitu sebesar 0,25. Instrumen variabel X yang diujicobakan sebanyak 40 item pernyataan. Adapun hasil perhitungan uji validitas instrumen variabel X digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.5 Uji Validitas Kuesioner Variabel X Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class No Item r hit r tabel Keterangan 1 0,269 0,25 Valid 2 0,777 0,25 Valid 3 0,772 0,25 Valid 4 0,519 0,25 Valid 5 0,385 0,25 Valid 6 0,552 0,25 Valid 7 0,244 0,25 Tidak Valid 8 0,524 0,25 Valid 9 0,550 0,25 Valid 10 0,671 0,25 Valid 11 0,582 0,25 Valid 12 0,516 0,25 Valid 13 0,718 0,25 Valid 14 0,609 0,25 Valid 15 0,401 0,25 Valid

43 16 0,608 0,25 Valid 17 0,465 0,25 Valid 18 0,607 0,25 Valid 19 0,497 0,25 Valid 20 0,279 0,25 Valid 21 0,579 0,25 Valid 22 0,510 0,25 Valid 23 0,592 0,25 Valid 24 0,126 0,25 Tidak Valid 25 0,177 0,25 Tidak Valid 26 0,096 0,25 Tidak Valid 27 0,303 0,25 Valid 28 0,310 0,25 Valid 29 0,539 0,25 Valid 30 0,447 0,25 Valid 31 0,538 0,25 Valid 32 0,380 0,25 Valid 33 0,643 0,25 Valid 34 0,442 0,25 Valid 35 0,557 0,25 Valid 36 0,507 0,25 Valid 37 0,192 0,25 Tidak Valid 38 0,068 0,25 Tidak Valid 39 0,444 0,25 Valid 40 0,550 0,25 Valid Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel X dari 40 item pernyataan terdapat 34 item yang dinyatakan valid dan 6 item yan dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang, yaitu item nomor 7, 24, 25, 26, 36, dan 37 karena item yang lainnya masih dapat mewakili indikator yang ada. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 34 item pernyataan, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 38, 39,dan 40.

44 Tabel 3.6 Uji Validitas Kuesioner Variabel Y Motivasi Belajar No Item r hit r tabel Keterangan 1 0,345 0,25 Valid 2 0,377 0,25 Valid 3 0,378 0,25 Valid 4 0,425 0,25 Valid 5 0,335 0,25 Valid 6 0,464 0,25 Valid 7 0,336 0,25 Valid 8 0,324 0,25 Valid 9 0,435 0,25 Valid 10 0,421 0,25 Valid 11 0,321 0,25 Valid 12 0,546 0,25 Valid 13 0,223 0,25 Tidak Valid 14 0,583 0,25 Valid 15 0,116 0,25 Tidak Valid 16 0,470 0,25 Valid 17 0,183 0,25 Tidak Valid 18 0,304 0,25 Valid 19 0,294 0,25 Valid 20 0,185 0,25 Tidak Valid 21 0,133 0,25 Tidak Valid 22 0,426 0,25 Valid 23 0,359 0,25 Valid 24 0,509 0,25 Valid 25 0,479 0,25 Valid 26 0,283 0,25 Valid 27 0,591 0,25 Valid 28 0,269 0,25 Valid 29 0,466 0,25 Valid 30 0,362 0,25 Valid 31 0,403 0,25 Valid 32 0,264 0,25 Valid 33 0,375 0,25 Valid 34 0,190 0,25 Tidak Valid 35 0,196 0,25 Tidak Valid 36 0,309 0,25 Valid 37 0,426 0,25 Valid 38 0,091 0,25 Tidak Valid 39 0,262 0,25 Valid 40 0,501 0,25 Valid

45 Kemudian hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel Y dari 40 item pernyataan terdapat 32 item yang dinyatakan valid dan 8 item yan dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang, yaitu item nomor 13, 15, 17, 20, 21, 34, 35, dan 38 karena item yang lainnya masih dapat mewakili indikator yang ada. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 32 item pernyataan, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 39,dan 40. 2. Uji Reliabilitas Dalam perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 16. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung yang diperoleh dari perhitungan dengan nilai r tabel darin = 62 yaitu sebesar 0,25, pada α = 0,05. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dapat dikatan reliable. Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel X Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.919 34 Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen X dari 34 item didapat r hitung = 0,919. Jika nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dari n = 62 dan α = 0,05 yaitu 0,25, maka dapat dilihat bahwa r hitung (0,919) > r tabel (0,25). Apabila nilai r hitung > r tabel maka instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

46 Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Y Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.832 32 Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen Y dari 32 item didapat r hitung = 0,832. Jika nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dari n = 62 dan α = 0,05 yaitu 0,25, maka dapat dilihat bahwa r hitung (0,832) > r tabel (0,25). Apabila nilai r hitung > r tabel maka instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.