BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi disebut juga eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. Eksperimen kuasi banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dengan desain pretest-posttest karena variabel-variabelnya banyak yang tidak bisa diamati. Karakteristik eksperimen kuasi (Arifin, 2012:75), antara lain: a. Tidak memungkinkan untuk mengontrol seluruh variabel yang relevan, kecuali hanya beberapa variabel. b. Perbedaan antara penelitian eksperimen murni dan eksperimen kuasi sangat kecil, terutama apakah manusia dilibatkan atau tidak sebagai subjek seperti dalam pendidikan. c. Meskipun penelitian tindakan memiliki status eksperimen kuasi tetapi sering tidak formal sehingga perlu mendapat pengakuan tersendiri. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Perlakuan yang menggunakan media komik berada pada di kelas eksperimen dan perlakuan yang menggunakan buku tematik terpadu berada di kelas kontrol. Keduanya ditempatkan sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan ditempatkan sebagai variabel terikat. Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut:

2 36 Table 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian Variabel Terikat Variabel Bebas Media Komik Kelas Eksperimen (X1) Buku Kelas Kontrol (X2) Hasil belajar aspek pengetahuan (Y1) Hasil belajar aspek pemahaman (Y2) Hasil belajar aspek penerapan (Y3) X1Y1 X1Y2 X1Y3 X2Y1 X2Y2 X2Y3 Keterangan : X1Y1: Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dengan menggunakan media Komik. X1Y2: Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman dengan menggunakan media Komik. X1Y3: Hasil belajar siswa pada aspek penerapan dengan menggunakan media Komik. X2Y1: Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dengan menggunakan media Buku. X2Y2: Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman dengan menggunakan media Buku. X2Y3: Hasil belajar siswa pada aspek penerapan dengan menggunakan media Buku. B. Desain Penelitian

3 37 Desain eksperimen adalah suatu rancangan yang berisi langka dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual (Arifin, 2012:76). Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah control group experiment (control group pretest and posttest design). Kelompok eksperimen (group a) dan kelompok kontrol (group b) dipilih tanpa adanya penugasan random. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan O 1 (pretest) dan O 2 (posttest). Kelompok eksperimen mendapat perlakuan X 1 (media komik) dan kelompok kontrol dengan perlakuan X 2 (buku tematik terpadu), sehingga struktur desainnya menjadi seperti berikut: Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test A (KE) O 1 X 1 O 2 B (KK) O 1 X 2 O 2 Keterangan : KE KK O 1 O 2 X 1 X 2 Gambar 3.1 Desain Penelitian : Kelompok Eksperimen : Kelompok Kontrol : Tes sebelum diberikan perlakuan : Tes sesudah diberikan perlakuan : Perlakuan dengan menggunakan media komik : Perlakuan dengan menggunakan media buku tematik terpadu Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan media komik dan sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang menggunakan media buku tematik terpadu. Sebelum diberi

4 38 perlakuan (X), kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest terlebih dahulu, lalu memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang mempergunakan media komik dan kelompok kontrol yang mempergunakan media buku tematik terpadu. Selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan kedua kelompok posttest dan membandingkan selisih skor pretest-posttest pada kelompok eksperimen dengan selisih atau gain skor posttest-posttest pada kelompok kontrol. Selain pretest dan posttest, penelitian ini menggunakan instrumen angket untuk mendukung data hasil tes belajar siswa. Penyebaran angket dilakukan setelah diberikannya posttest pada kelas eksperimen. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi (Arifin, 2011:215). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Menurut Furqon (2009:146), populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama. Dengan kata lain, populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu sendiri. Karena luasnya populasi maka peneliti membatasinya dalam penelitian ini untuk membantu mempermudah pengambilan sampel. Berdasarkan pada pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDPN Pajagalan 58 Bandung, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas V SDPN Pajagalan 58 Bandung Tahun ajaran Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah bentuk mini dari populasi (miniatur population)

5 39 (Arifin, 2011 :215). Dengan kata lain, sampel terdiri atas sejumlah satuan analisis yang merupakan bagian dari keseluruhan anggota populasi. sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan biaya dan tenaga serta sempitnya waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik cluster sampling, karena menggunakan kelompok yang telah ada untuk dijadikan sampel penelitian. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Arifin (2011:222) bahwa, cluster sampling merupakan cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perseorangan. Berdasarkan pengertian sampel di atas, peneliti akan mengambil sampel yang terdiri dari dua dari keseluruhan kelas V di SDPN Pajagalan 58 Bandung yaitu kelas V-B dan V- C. Kelas V-B untuk dijadikan grup kelas eksperimen dan kelas V-C dijadikan sebagai grup kelas kontrol. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kelas Jumlah Kelompok 1 V B 31 orang siswa Eksperimen 2 V C 31 orang siswa Kontrol D. Teknik Pengumpulan Data 1. Test Objektif Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data menggunakan tes bentuk objektif (pilihan ganda) pada hasil belajar siswa. Tes objektif dapat mempermudah penelitian ini karena penilaiannya objektif antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Hasil penilaiannya akan sama karena kunci jawabannya jelas dan pasti.

6 40 Tes objektif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan dibatasi pada ranah kognitif aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Tes diberikan sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan sebagai pretest dan posttest. Instrumen tes objektif terdiri dari 40 soal dengan empat alternatif jawaban pada masing-masing soal. Agar instrumen layak digunakan dalam peneltian terlebih dahulu dikonsultasikan kepada guru bidang studi dan diujicobakan pada kelompok yang bukan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari instrumen tersebut, sehingga layak untuk digunakan. Berikut langkah-langkah penyusunan instrument test pada penelitian ini : a. Menentukan konsep dan subkonsep berdasarkan kurikulum b. Membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran kelas V SD dengan tema Sehat itu Penting dan subtema Lingkungan Sehat Kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015. c. Membuat soal tes beserta kunci jawaban. d. Mengkonsultasikan instrumen soal yang telah dibuat kepada dosen dan guru bidang studi. e. Uji coba instrument tes. f. Menganalisis instrumen hasil uji coba. g. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada dosen dan guru bidang studi. h. Menggunakan soal yang telah di-judgement kelayakannya untuk penelitian. 2. Angket Selain tes, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket/kuesioner untuk mendukung dan memperkuat data dari hasil tes objektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai penggunaan media komik terhadap pembelajaran tematik terpadu. Angket merupakan wawancara tertulis yang terdiri dari daftar pertanyaan dan berbagai

7 41 alternatif jawaban yang dibuat secara tertulis. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ali (1985: 87) : angket dapat dipandang sebagai suatu teknik penelitian yang banyak mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam pelaksanaannya, angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara secara lisan. Oleh karena itu angket sering juga disebut dengan wawancara tertulis. Bentuk dari kuesioner pada penelitian ini yaitu kuesioner berstruktur atau kuesioner berjawaban tertutup, yaitu menyediakan kemungkinan jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Angket diberikan setelah diberikan posttest yang disebarkan kepada siswa pada kelas eksperimen. Instrumen angket terdiri dari 36 pertanyaan dengan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R),Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Agar angket layak digunakan dalam pengambilan data, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada guru bidang studi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari instrumen tersebut. Untuk mempermudah deskripsi dan analisis data angket tersebut, skor yang didapatkan dari hasil perhitungan diinterpretasikan ke dalam tabel kriteria interpretasi skor. Berikut tabel kriteria intepretasi skor penilaian: Skor Rata-rata (%) Tabel 3.3 Kriteria Intepretasi Skor Penelitian Kriteria Responden 0-20 Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat Berikut langkah-langkah dalam penyusunan angket dalam penelitian ini : a. Menyusun konsep dan subkonsep angket. (Riduwan, 2007:18)

8 42 b. Membuat kisi-kisi angket berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran kelas V SD dengan tema Sehat itu Penting dan subtema Lingkungan Sehat Kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015 yang dikaitkan dengan penggunaan komik. c. Membuat kerangka pertanyaan dan menyusun urutan pertanyaan. d. Mengkonsultasikan pertanyaan angket kepada dosen. e. Menjudgement angket yang telah dibuat kepada guru bidang studi. f. Menggunakan pertanyaan yang telah di-judgement kelayakannya untuk penelitian. E. Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Validitas merupakan suatu pengukuran yang mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak untuk mengukur tingkat ketepatan tes. Hal ini dilakukan dengan membandingkan skor peserta dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku. Dengan kata lain tes yang digunakan memang untuk mengukur apa yang hendak diukur dan seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan dua validitas, yaitu validitas alat ukur dan validitas butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut: r xy = N XY X Y N X X N Y Y 2 (Zainal Arifin, 2009:254)

9 43 Keterangan : r xy XY Y X ( X 2 ) ( Y 2 ) = Koefisien korelasi yang dicari = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden = Skor responden = Skor item tes = Kuadrat skor item tes = Kuadrat responden Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisien Tingkat Hubungan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Zainal Arifin, 2009:257) Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat signifikansi dengan menggunakan rumus : Keterangan : n 2 t r 2 1 r (Sugiyono, 2007:257)

10 44 t = nilai t hitung r = koefisisen korelasi n = jumlah banyak subjek Dimana jika t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk= n-2, maka soal tes tersebut valid. 2. Uji Reliabilitas Selain uji validitas, dilakukan juga uji relibilitas. Menurut Zainal Arifin (2009:258), Realibilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen yang dimana suatu tes dapat dikatakan reliabel jika hasil yang diberikan selalu sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan berbeda. Uji relibilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument penelitian cukup dipercaya ketika digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk pengujian reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: = reliabilitas instrumen instrumen (Arikunto, 2010: 223) = yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan 3. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukran soal adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Hal ini sejalan dengan pendapat Zainal Arifin (2009:266) bahwa: Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran

11 45 seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat menggunakan rumus tingkat kesukaran sebagai berikut : Keterangan: TK = ( Wl Wh) x 100% ( nl nh ) (Zainal Arifin,2009:266) Wl = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah Wh = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nl = jumlah kelompok bawah Nh = jumlah kelompok atas Langkah-langkah yang ditempuh ialah : 1) Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah. 2) Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lower group). Sisa sebanyak 46% disisihkan. 3) Memasukannya ke dalam tabel hitung. Kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut : a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah b. Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang c. Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar 4. Daya Pembeda Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan criteria

12 46 tertentu (Zainal Arifin, 2009:273). Perhitungan daya pembeda (DP) tiap butir soal menggunakan rumus : ( WL WH) DP = n (Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan: DP = daya pembeda WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas n = 27% x N Untuk menginterpretasikan koofesien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Acuan Daya Pembeda Index of discrimination Item evaluation 0.4 and up Very good items (VG) Below 0.19 Reasonably good, but possibly subject to improvement (RG) Marginal items, usually needing and being subject to impronement (MI) Poor items, to be rejected or improved by revision (PI) (Zainal Arifin, 2009:274)

13 47 F. Hasil Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan instrument yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji coba dilakukan pada kelompok yang bukan sampel penelitian sebanyak 31 orang, yaitu di kelas V-A SDP Negeri Pajagalan 58 Bandung. Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda instrument sebagai berikut : 1. Validitas Instrumen a. Validitas Alat Ukur Pengujian validitas alat ukur menggunakan perhitungan korelasi Product Moment, yaitu dengan mengkorelasi skor ganjil dan skor genap. Setelah mendapatkan koefisien korelasi selanjutnya dicari nilai yang selanjutnya digunakan untuk melihat tingkat signifikansinya. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah didapat yang kemudian diuji signifikansinya dengan membandingkan nilai dengan dengan taraf signifikansi 95% (0,05) dengan derajat kebebasan dk = n - 2. Soal tersebut dinyatakan valid apabila >. Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dan pengujian tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut: Tabel 3.6 Validitas Alat Ukur R Kriteria Keterangan 0,78 Sangat Tinggi 6,69 2,045 Signifikan Koefisien korelasi r = 0,78 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat ujicoba. Berdasarkan koefisien r = 0,78 maka korelasi kriterianya

14 48 berada pada korelasi sangat tinggi. Hasil uji signifikansi yang menggunakan uji-t diperoleh = 6,69 dan pada taraf signifikansi 0,05 (5%) dengan derajat kebebasan (dk = n - 2) yaitu 2,045. Kriteria pengujian signifikansi adalah apabila nilai > maka terdapat korelasi yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah didapat yaitu (6.69) > (2,045) maka dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid. b. Validitas Butir Soal Perhitungan uji validitas butir soal pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel Butir soal dapat dinyatakan valid apabila memiliki validitas lebih besar dari, sebaliknya apabila validitas lebih kecil dari maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut hasil validitas butir soal yang diperoleh dari perhitungan tersebut: Tabel 3.7 Validitas Butir Soal No Soal Keterangan VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

15 VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

16 VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID Berdasarkan hasil pengujian diperoleh 40 soal yang valid dari 49 soal yang diujicobakan. Soal-soal yang tidak valid adalah soal yang nilai r hitung < r tabel, yaitu soal nomor 4, 5, 13, 16, 21, 22, 25, 29, dan 47. Soal yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian. Maka dapat disimpulkan jumlah soal yang akan dijadikan sebagai alat pengumpul data berjumlah 40 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, dan 49. Berdasarkan soal-soal yang akan digunakan tersebut, dapat dikelompokkan terhadap aspek kognitif hasil belajar siswa sebagai berikut:

17 51 Nomor Soal Tabel 3.8 Klasifikasi Soal Berdasarkan Aspek Kognitif C1 C2 C3 1, 2, 3, 20, 21, 24, 25, 26, 27 35, 36 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 22, 28, 29, 30, 21, 32, 33, 34, 39, 40 6, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 37, 38 Jumlah Soal Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Dalam pengujian reliabilitas terhadap instrumen menggunakan metode split half dari Spearman Brown. Kriteria instrumen dikatakan reliabel apabila lebih besar dari pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh indeks sebesar 0,88, sehingga dapat dilihat bahwa (0,88) lebih besar dari (0,355) dimana kriteria tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen tes yang digunakan reliabel karena tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Berikut ringkasan tabel hasil pengujian reliabitas : Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Kesimpulan 0,88 0,355 Reliabel 3. Tingkat Kesukaran Soal Analisis perhitungan pengujian tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui kategori soal yang termasuk soal mudah, sedang, dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terdapat 5 soal yang termasuk kategori mudah, 39 soal yang termasuk kategori sedang, dan 5 soal yang termasuk kategori sukar. Berikut tabel hasil yang didapat berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran setiap soal:

18 52 Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal No wl wh nl nh Tingkat Kesukaran Kategori % SEDANG % SEDANG % SULIT % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SULIT % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SULIT % SEDANG % SEDANG % SULIT % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG

19 % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SULIT % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % MUDAH % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % SEDANG % MUDAH % SEDANG % MUDAH % SEDANG % MUDAH % SEDANG % SEDANG % MUDAH % SEDANG Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, soal dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai berikut:

20 54 Tabel 3.11 Klasifikasi Uji Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Mudah (<=27%) 33, 41, 43, 45, 48 5 (10,2 %) Sedang (28% - 72%) 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 39 (79,6%) 36, 37, 38, 39, 40, 42, 44, 46, 47, 49 Sukar (=>73%) 3, 10, 15, 18, 28 5 (10,2%) Berikut klasifikasi berdasarkan tingkat kesukaran soal yang telah valid : Tabel 3.12 Klasifikasi Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Mudah (<=27%) 33, 41, 43, 45, 48 5 (12,5 %) Sedang (28% - 72%) 1, 2, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 17, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 30 (75%) 37, 38, 39, 40, 42, 44, 46, 49 Sukar (=>73%) 3, 10, 15, 18, 28 5 (12,5%) Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik sebaiknya pembagian antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal. Perhitungan soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal agar hasil yang dicapai siswa dapat menggambarkan prestasi belajar yang sesungguhnya. Hal ini sejalan dengan apa

21 55 yang dipaparkan oleh Arifin (2009: 270), perhitungan proporsi soal dapat diatur sebagai berikut: 1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau 2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau 3) Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%. Berdasarkan hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal diatas, soal yang telah dibuat ternyata tidak sesuai dengan perhitungan proporsi tingkat kesukaran soal. Namun dengan keterbatasan penulis, penulis menggunakan soal dengan klasifikasi hasil uji tingkat kesukaran soal pada data tabel 3.12 dalam pelaksanaan penelitian. 4. Uji Daya Pembeda Pengujian daya pembeda soal dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai materi dengan siswa yang belum menguasai materi berdasarkan tingkat koefisien daya pembeda suatu butir soal tersebut. Berikut analisis perhitungan pengujian daya pembeda soal pada penelitian ini: Tabel 3.13 Hasil Daya Beda Soal No WL WH WL-WH n Daya Beda Kriteria Very Good Item Reasonably Good Very Good Item Marginal Item Poor Item Very Good Item Reasonably Good Very Good Item Reasonably Good

22 Very Good Item Very Good Item Very Good Item Reasonably Good Very Good Item Marginal Item Reasonably Good Very Good Item Marginal Item Very Good Item Very Good Item Poor Item Poor Item Very Good Item Very Good Item Marginal Item Very Good Item Very Good Item Marginal Item Marginal Item Reasonably Good Very Good Item Reasonably Good Very Good Item Very Good Item Very Good Item Very Good Item Very Good Item

23 Reasonably Good Very Good Item Marginal Item Very Good Item Very Good Item Reasonably Good Very Good Item Very Good Item Very Good Item Marginal Item Very Good Item Very Good Item Soal yang memiliki nilai daya pembeda kategori poor items tidak dapat digunakan dalam penelitian karena ditolak atau rejected. Berdasarkan tabel hasil daya pembeda di atas, tidak terdapat soal yang memiliki nilai uji pembeda di bawah 0,20 (poor items). Maka, semua soal lulus pada pengujian daya pembeda soal dan dapat digunakan dalam penelitian. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Agar data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Namun apabila data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.

24 58 Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan teknik statistik Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) for windows. 2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansivariansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel yang diambil dari populasi menunjukan kesamaan atau perbedaan yang signifikan satu sama lain. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) for windows. 3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik, sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipoesis bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua arah (t-test independent) untuk mengujij signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek pengetahuan, aspek pemahaman dan penerapan). Uji hipotesis dilakukan dengan

25 59 menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) for windows. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Melakukan studi pendahuluan dan studi pustaka. Studi pendahuluan dilakukan peneliti melalui tiga (3) objek, yaitu Paper (skripsi, tesis, buku, majalah, dan internet), Person (berkonsultasi dengan dosen dan guru di Sekolah Dasar), Place (berkunjung ke sekolah terkait, melihat kondisi kelas, fasilitas belajar). Studi pustaka berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, internet, skripsi, thesis, dan sebagainya. b. Membuat proposal penelitian dan kemudian melakukan bimbingan terhadap dosen pembimbing. c. Revisi proposal bimbingan dari dosen pembimbing. d. Membuat produk media berupa komik dan mempelajari buku tematik terpadu Kurikulum e. Membuat instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda dan angket. f. Melakukan uji coba instrumen, kemudian hasilnya dianalisis berdasarkan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda untuk instrumen tes serta expert judgment dan uji reliabilitas untuk instrumen angket. g. Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli dan guru di Sekolah. h. Melakukan revisi instrumen berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen. i. Merancang instrument Pretest, Posttest, dan angket untuk penelitian dari instrumen yang memenuhi kriteria setelah dilakukannya ujicoba dan judgment.

26 60 2. Tahap Pelaksanaan a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur pengetahuan awal siswa. c. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media komik pada kelas eksperimen dan buku tematik terpadu pada kelas kontrol. d. Melaksanakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan soal yang sama dengan pretest. e. Menyebarkan instrumen angket kepada kelas eksperimen. 3. Tahap Penarikan Kesimpulan a. Menganalisis data. b. Membahas data yang sudah dianalisis. c. Menarik kesimpulan I. Alur Penelitaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, metode kuasi ekperimen digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan. Sejalan dengan hal ini Suryana (2010:5) mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen yaitu lokasi penelitian, metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi Ekperimen (Quasi Experiment). Narbuko dan Achmadi (2012: 54) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 26 Bandung yang berlokasi di Jl. Sarimanah Blok 23 Sarijadi kota Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung 2. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan Salajambu Desa Sasagaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Daar el-qolam Tangerang, Banten yang berlokasi di Jl. Raya Serang Km.

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa 39 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuasi eksperimen.tujuan dari penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Padalarang yang tepatnya terletak di Jalan Kertajaya No.10 Padalarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi merupakan tempat di mana peneliti akan melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitiannya adalah di SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 4 Bandung, dengan alamat Jalan Kebon Jati No. 30 Kota Bandung. Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: Bandung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: Bandung Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel a). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas yakni SMAN 10 Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: 022-7273109

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Cijoho-Kuningan

BAB III METODE PENELITIAN Cijoho-Kuningan 72 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah pertama yakni SMPN 4 Kuningan yang beralamat di Jl. Laks.R.E. Martadinata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif tipe eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Pretest- Postest,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi 105 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SMPN 1 Margahayu, tepatnya di jalan Terusan Kopo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota X. Pada tahun ini, Sebagai subyek dari penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang telah dirumuskan sebelumnya adalah menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian pada karya ilmiah ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan pendekatan ilmiah yang sistematis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1990) menyatakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci