RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA 181/PHPU.DXI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kota Tegal I. PARA PIHAK A. Pemohon H. Ikmal Jaya, SE, Ak. dan H. Edy Suripno, S.H. (Pasangan Calon Urut 1) Kuasa Hukum Fadli Nasution, S.H., M.H., Ilham Prasetya Gultom, S.H., Risa Mariska, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 31 Oktober 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal II. OBJEK PERMOHONAN Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013 Di Tingkat Kota Tegal Oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal, Tertanggal 2 November 2013 (Model DBKWK.KPU) juncto Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal 20/Kpts/KPUKota012.329552/2013 tentang Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013, tertanggal 2 November 2013 juncto Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal 21/Kpts/KPUKota012.329552/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Terpilih Pada Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013, tertanggal 2 November 2013 III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) UndangUndang Dasar 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf d UndangUndang 24 Tahun 2003 1
tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana diubah dengan UndangUndang 8 Tahun 2011 tentang perubahan atas UndangUndang 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Pasal 29 ayat (1) huruf d UndangUndang 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; Bahwa dengan berlakunya UndangUndang 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu maka Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya disebut Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dimasukkan dalam rezim Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud oleh UndangUndang Dasar 1945; Bahwa selanjutnya selaras dengan berlakunya UndangUndang 22 Tahun 2007, Pasal 236C UndangUndang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menentukan bahwa penanganan sengketa hasil perhitungan suara oleh Mahkamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lambat 18 bulan sejak berlakunya UndangUndang ini diundangkan. Pada tanggal 29 Okteber 2008, Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Mahkamah Konstitusi telah menandatangani Berita Acara Pengalihan Wewenang Mengadili sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 236C UndangUndang 12 Tahun 2008; Bahwa beberapa putusan Mahkamah, seperti perkara perkara 41/PHPUD.DVI/2008, VIII/2010 dan 57/PHPU.DVI/2008, 94/PHPU.DX/2012, dapat 45/PHU.D disimpulkan bahwa Mahkamah tidak saja berwenang mengadili sengketa hasil Pemilihan Umum dan Pemilukada dalam arti teknis matematis, tetapi juga berwenang menilai dan memberi keadilan terhadap pelanggaranpelanggaran yang menyebabkan terjadinya sengketa hasil penghitungan suara; Bahwa perkara yang diajukan oleh Pemohon ini adalah Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013 beserta segala pelanggaran hukum dan pelanggaran terhadap asasasas Pemilihan Umum yang jujur, adil, bebas dan rahasia yang menyebabkan hasil Pemilukada dipersengketakan. Dengan demikian, menurut Pemohon, 2
sengketa yang diajukan Pemohon adalah merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi; IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal dalam Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013 Urut 1 (satu) berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal 15/Kpts/KPUKota012.329552/2013 tentang Penetapan Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Peserta Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013, tertanggal 19 September 2013 V. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 5 PMK 15/2008, permohonan pembatalan penetapan hasil perhitungan suara Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Menurut Pemohon, Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal telah melakukan Rekapitulasi Penghitungan Suara pada hari Sabtu tanggal 2 November 2013 dengan menerbitkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013 Di Tingkat Kota Tegal Oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal, tertanggal 2 November 2013, sehingga batas waktu 3 (tiga) hari kerja setelah penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Termohon dalam perkara a quo adalah Senin 4 November 2013, Rabu 6 November 2013, dan Kamis 7 November 2013, dikarenakan Minggu, 3 November 2013 bukan hari kerja, dan Selasa 5 November 2013 adalah hari libur nasional yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1435 H. Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi pada hari Kamis, 7 November 2013. Dengan demikian, menurut Pemohon, permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008. 3
VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Bahwa jumlah suara tidak sah sebesar 8.612 atau sekitar 7,3 % dari 118.421 jumlah surat suara yang digunakan adalah angka yang cukup tinggi dalam sebuah pelaksanaan Pemilukada, menunjukkan indikasi adanya penggelembungan suara dan pengrusakan surat suara yang telah tercoblos untuk Pasangan Calon Urut 1 (Pemohon), dimana telah merugikan Pemohon sehingga memenangkan Pasangan Calon Urut 3; 2. Adanya keterlibatan Ketua/Anggota KPPS dan/atau Pengurus RT/RW sebagai tim pemenangan Pasangan Calon Urut 3; 3. Adanya upaya pemenangan Pasangan Calon Urut 3, oleh Kordinator RT yang juga Ketua/Anggota KPPS dengan turut membagibagikan sejumlah uang antara Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000, kepada warga masyarakat di wilayah TPS yang bersangkutan untuk memilih Pasangan Calon Urut 3; 4. Pemilih tidak mendapat surat undangan (Form C6) dan kartu pemilih, sehingga tidak datang ke TPS, yang terjadi di daerahdaerah yang merupakan basis pemilih potensial Pemohon; 5. Termohon tidak melakukan sosialisasi tentang tata cara pemberian suara yang sah pada surat suara, sehingga mengakibatkan tingginya suara tidak sah pada Pemilukada Kota Tegal Tahun 2013 sebesar 7,3 % dari total surat suara yang digunakan; 6. Pasangan Calon Urut 3 telah melakukan Black Campaign berupa penyebaran selebaran gelap yang berisi: Milih Walikota Tegal? Ya Sing PDI...! (Sing Penting Dudu Ikmal) dan Terima duite aja pilih wonge... Salam Metal, Sing PDI yang banyak ditemukan di Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan dan Kelurahan Pesurungan Kidul, Kecamatan Tegal Barat; 7. Adanya curi start kampanye yang dilakukan oleh Pihak Terkait sebelum penyelenggaraan Pemilukada; VII. PETITUM 1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 4
2. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013 Di Tingkat Kota Tegal Oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal, Tertanggal 2 Nopember 2013 (Model DBKWK.KPU); 3. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal : 20/Kpts/KPUKota012.329552/2013 Tentang Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013, Tertanggal 2 Nopember 2013; 4. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal : 21/Kpts/KPUKota012.329552/2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Terpilih Pada Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Tegal Tahun 2013, Tertanggal 3 Nopember 2013; 5. Mendiskualifikasi Pasangan Calon Urut 3 Hj. Siti Masitha Soeparno, dan Drs. H.M. Nursholeh, MMPd sebagai Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Tegal Tahun 2013; 6. Menetapkan Pasangan Calon Urut 1 H. Ikmal Jaya, SE, AK dan H. Edy Suripno, SH sebagai Pasangan Calon Terpilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Tegal Tahun 2013 dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh TPS sekota Tegal tanpa mengikutsertakan Pasangan Calon Urut 3 Hj. Siti Masitha Soeparno, dan Drs. H.M. Nursholeh, MMPd; Atau, apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya (ex aquo et bono). 5