BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

Dedy Gunawan, 2014 Efektifitas Perda Nomor 11 Tahun 2005 Bagi Perokok Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. Yunani Kuna Paidos dan agoo. Paidos artinya budak dan agoo artiya. membimbing. Akhirnya Pedagogie diartikan sebagai budak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN. umum. Saat ini kegiatan merokok adalah kebutuhan bagi sebagian orang, namun

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN. dan konsumsi dalam masyarakat/ khalayak. yang menjual jasa pada pengusahan rokok.

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ersa Herudi, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN.

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN dan pada abad 21 ini, akan ada 1 miliar orang meninggal akibat. penyakit disebabkan rokok (Evy, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Laporan dari World

PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berskala menengah dan kecil (home industry) dan memproduksi rokok kretek.

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia (Wulandari, 2007). serius pada orang-orang yang bukan perokok.

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG

PERSEPSI BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN PADA MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. dari abad kedua puluh satu. Menurut badan kesehatan dunia WHO ( World

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran utama negara adalah untuk pengeluaran rutin seperti biaya pegawai,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II DATA ANALISA. melakukan tinjauan pustaka melalui media buku, karya tulis, survey, artikel

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat (Hanani, 2012).

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut dengan kertas atau daun. nipah. Menurut Purnama (1998) dalam Alamsyah (2009), rokok

BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1805/SK/R/UI/2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK UNIVERSITAS INDONESIA (KTR UI)

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan jumlah perokok di negara berkembang termasuk Indonesia

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA ROKOK DI DESA SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB I PENDAHULUAN. nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010). tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. rokok. Masalah rokok tidak hanya merugikan si perokok (perokok aktif)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merek dagang yang dikomunikasikan melalui media. Pesan - pesan iklan pada

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan satu sama lain atau tidak dapat hidup sendiri, serta makhluk hidup yang memiliki segala macam hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ajaran Islam melihat bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang sudah dilengkapi dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kehidupan manusia tentu tak lepas dari sebuah pendidikan. Karena sasaran pendidikan itu sendiri adalah manusia. Manusia mengenal pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan menumbuhkembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal. Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. Secara umum, pendidikan selalu ditandai dengan adanya pihak yang memberi dan menerima pengetahuan, nilai dan keterampilan. Pendidikan dengan demikian adalah kegiatan pembelajaran seumur hidup untuk memperoleh sesuatu yang baru dalam membentuk karakter yang lebih baik dari sebelumnya. Manusia selain sebagai makhluk sosial dan makhluk yang memerlukan suatu pendidikan, pada hakekatnya manusia tersebut memiliki unsur hakekat yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Di dalam unsur rohani terdapat cipta, rasa dan karsa. Sedangkan dipandang dari unsur 1

2 jasmani, manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki. Agar jasmani dapat tumbuh memerlukan makanan dan minuman yang disebut dengan kebutuhan primer. Selain itu, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani, manusia juga mementingkan satu hal yang dinamakan kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Kesehatan merupakan hal yang paling berharga bagi setiap individu. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan diperlukan beraneka ragam cara yang dilakukan oleh setiap individu. Namun, masih terdapat individu yang kurang bahkan tidak terlalu mementingkan kesehatan pada tubuhnya.sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.orang-orang ini kita kenal sebagai perokok. Perokok adalah orang yang menghisap rokok.sedangkan merokok adalah menyengaja menghisap asap rokok padahal asap rokok tersebut mengandung nikotin dan tar yang membahayakan kesehatan. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di

3 cacah. Rokok dibakar disalah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup melalui mulut pada ujung lain. Bahan dasar rokok adalah tembakau.tembakau terdiri dari berbagai bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak ingin mencobanya lagi. Asal mula rokok di Indonesia diawali pada abad ke-19 saat Haji Jamahri dari Kudus mengalami sakit pada bagian dadanya, kemudian ia mengoleskan minyak cengkeh di dadanya dan sakit dadanya pun reda. Dari situ muncul sebuah ide dari Haji Jamahri untuk meramu cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.pada saat itu melinting rokok tembakau sudah menjadi tradisi kaum Pria.Namun Jamahri melakukan modifikasi dengancara mencampurnya dengan cengkeh.jamahri yang terus rutin mengisap rokok kretek penemuannya, tiba-tiba sakit dada yang di deritanya sembuh.dari sini menyebarlah informasi dengan cepat bahwa rokok kretek penemuan Jamahri bisa menyembuhkan penyakit.sehingga ini menjadi Bisnis baru buat Jamahri dan sekaligus awal menyebarnya tentang rokok kretek di Indonesia.Awalnya rokok kretek Penemuan Jamahri di bungkus dengan daun jagung yang kering dan dijual per ikat dimana setiap satu ikat terdiri dari sepuluh batang.rokok kretek makin terkenal karena bisa menyembuhkan penyakit dan karena mengeluarkan bunyi kretek-kretek ketika dihisap.jamahri meninggal tahun 1890, Identitas dan asal usulnya masih samar. hanya temuannya yang berkembang sampai saat ini.

4 Di Indonesia sendiri rokok menjadi perbincangan di semua kalangan yang tiada habisnya.baik dari segi pro maupun kontra.hal utama yang dibahas sudah tentu tentang berbagai masalah yang disebabkannya, baik bagi kesehatan ataupun kualitas hidup pencandunya.hal tersebut disebabkan karena rokok memberikan dampak buruk yang cukup banyak bagi kesehatan.banyak penyakit yang timbul karena rokok. Namun ada hal yang menguntungkan yaitu karena terdapat pabrik-pabrik rokok yang jumlahnya sangat besar akan dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Banyak perokok di Indonesia yang sudah menyadari akan bahaya merokok. Namun, kesadaran bahaya merokok tidak lantas membuat mereka berhenti untuk merokok.untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No 19 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang harus dipenuhi oleh produsen.di dalam PP tersebut telah dicantumkan indikator-indikator yang harus dipenuhi oleh produsen. Upaya untuk menyadarkan para pecandu rokok untuk meninggalkan rokok memang tidak mudah. Banyak hal yang telah dilakukan, mulai dari sosialisasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan tubuh, peringatan label Merokok Dapat Membunuhmu, bahkan yang terkini dan menjadi bahan perbincangan saat ini yaitu tertera gambar bahaya atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh merokok yang sangat mengerikan pada kemasan rokok. Akan tetapi gambar mengerikan tersebut tidak terlalu dihiraukan oleh para pecandu rokok, termasuk para remaja masa kini. Remaja adalah generasi penerus bangsa, pelopor gerakan pembaharuan. Jika remaja

5 merokok dibiarkan merajalela, maka amat berbahaya bagi diri remaja sendiri, lingkungan sekitar dan masa depan bangsa. Dikhususkan bagi para mahasiswa yang seharusnya sudah mengetahui bahaya dari kandungan yang terdapat di dalam rokok. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai persepsi mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam menanggapi gambar bahaya merokok yang terdapat pada kemasan rokok.peneliti mengambil lokasi penelitian disini karena banyak perokok aktif dengan intensitas tinggi dalam merokok tidak menghiraukan gambar mengerikan yang terdapat pada kemasan rokok.untuk itu peneliti ini meneliti tentang bagaimana persepsi Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam menanggapi gambar peringatan bahaya merokok. B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, fokus dalam penelitian ini adalah tentang persepsi Mahasiswa perokok terhadap gambar peringatan bahaya merokok bagi Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun2014/2015. Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi Mahasiswa PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok?

6 2. Apakah terdapatperbedaan intensitas dalam merokok setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok bagi Mahasiswa PGSD? 3. Bagaimana pandangan Mahasiswa perokok terkait kesehatan akibat merokok? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi Mahasiswa perokok terhadap gambar peringatan bahaya merokok bagi Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan tersebut secara rinci sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan persepsi Mahasiswa PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok. 2. Untuk mendeskripsikan perbedaanintensitas dalam merokok bagi Mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok. 3. Untuk mendeskripsikan pandangan Mahasiswa perokok terkait kesehatan akibat merokok. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menemukan pemahaman tentang gambar peringatan bahaya merokok bagi mahasiswa perokok.

7 b. Dapat menambah wawasan ilmiah di bidang periklanan, khususnya yang berhubungan dengan pembentukan perilaku konsumen (perokok). 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa 1) Dapat menambah ilmu pengetahuan mahasiswa tentang bahaya merokok bagi kesehatan. 2) Dapat menjadi peringatan kepada mahasiswa untuk mengurangi aktivitas merokok. b. Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) Penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan sarana acuan dalam meningkatkan dan menambah wawasan mengenai merokok di Lingkungan Mahasiswa Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan literatur dalam penelitian selanjutnya mengenai gambar peringatan bahaya merokok. c. Bagi Peneliti 1) Mengembangkan wawasan dan pengalaman bagi peneliti. 2) Penelitian ini untuk memenuhi syarat dalam rangka memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah. 3) Peneliti tergerak untuk memotivasi para pecandu rokok untuk mengurangi intensitas dalam merokok.

8 d. Bagi Pemerintah 1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam mengeluarkan gambar-gambar mengenai peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok agar lebih sempurna dan efektif sehingga target yang diharakan dapat tercapai. 2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pemerintah agar melakukan sosialisasi secara intensif agar dapat mengurangi jumlah perokok di Indonesia.