BAB I PENDAHULUAN. (UU KUP) Nomor 16 Tahun 2009 pasal 28 (1) diatur bahwa Wajib Pajak (WP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang diberikan, maka tidak terlepas bahwa pajak memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. indikasi kondisi perusahaan sebelum pada akhirnya mengambil suatu keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya sebuah periode operasi perusahaan akan diakhiri dengan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

MANAJEMEN PERPAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pada periode tertentu. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan mengenai pertanggung jawaban pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Kegiatan bisnis yang mulai berkembang seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pajak merasakan manfaat dari pajak secara langsung, Karena pajak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dikatakan lebih berguna jika memenuhi kualifikasi relevance dan

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompleks diperlukan juga dengan tujuan untuk pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Pajak Tangguhan deferred tax sudah tidak asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Adanya perbedaan kebijakan antara PSAK dan peraturan perpajakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Informasi yang diperlukan tersebut diantaranya berupa laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan oleh pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi investor dan kreditur, yang menunjukan kinerja perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

Abstrak. Kata kunci: perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, manajemen laba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis, perusahaan dihadapkan persaingan keras untuk selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban bagi pengurus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. negara ini di biayai oleh pajak. Pajak sendiri didapatkan oleh negara dari Warga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak sebagai salah satu sumber pendapatan utama suatu negara memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya untuk dapat memperoleh pengembalian hasil investasi. Empat

BAB I PENDAHULUAN. yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pihak manajemen sebagai pengelola

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran

BAB 2 KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut IAI (2007) dalam PSAK 23, penghasilan (income) berarti

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik manajemen laba sudah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia maupun di luar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) Nomor 16 Tahun 2009 pasal 28 (1) diatur bahwa Wajib Pajak (WP) orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas dan WP badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan atau laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, sebagai pertanggungjawaban manajemen terhadap penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dan juga berguna untuk memermudah perhitungan pajak. Laporan keuangan merupakan suatu rekapitulasi dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dapat digunakan oleh lembaga atau pihak-pihak yang berkepentingan, seperti investor, karyawan, pelanggan, pemasok, pemberi pinjaman atau kreditur, masyarakat, pemerintah atau lembaga lainnya. Semua isi dari laporan keuangan tentunya bermanfaat bagi para pemakai, tetapi biasanya perhatian lebih banyak ditujukan pada informasi laba. Sering kali perhatian investor yang hanya terpusat pada laba, ini membuatnya tidak memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut (Beattie dkk., 1994). Menurut Tuty dan Indrawati (2007), tidak semua investor memiliki keahlian menganalisis laporan keuangan secara baik. Saham 1

BAB I Pendahuluan 2 perusahaan yang memberikan laba yang cenderung stabil lebih menarik perhatian investor dibandingkan dengan saham perusahaan dengan tingkat fluktuasi laba yang lebih tinggi. Saham perusahaan yang memberikan laba stabil memberi kesan baiknya kinerja manajemen, terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dan keamanan investasi. Pentingnya informasi laba disadari oleh manajemen sehingga mendorong manajemen melakukan aktivitas rekayasa manajerial untuk memengaruhi besar kecilnya laba yang diinformasikan dalam laporan keuangan yang disebut manajemen laba (earning management). Salah satu pola/metode manajemen laba disebut dengan perataan laba (income smoothing). Menurut Sayekti dkk. (2011), income smoothing adalah upaya yang secara sengaja dimaksudkan untuk meratakan laba/income dalam rangka mencapai tingkat laba yang diinginkan atau mengikuti kecenderungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan. Perusahaan sebagai salah satu wajib pajak mempunyai kewajiban untuk membayar pajak yang besarnya dihitung dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Semakin besar pajak yang dibayarkan oleh perusahaan, maka pendapatan negara semakin besar pula. Namun sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Pada umumnya, perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang berbeda antara laporan keuangan komersial (akuntansi) dengan laporan keuangan fiskal (pajak). Laporan keuangan tersebut wajib dilampirkan pada penyampaian SPT tahunan yang disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan Pasal 4 ayat (4), (4a), (4b) UU KUP. Terdapat perbedaan ketentuan antara laba komersial dan laba fiskal. Laba akuntansi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang

BAB I Pendahuluan 3 diterima umum di Indonesia (PABU), sedangkan laba fiskal disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tidak semua biaya dapat diakui di dalam laporan keuangan fiskal, perbedaan ini yang akan menimbulkan biaya atau pendapatan pajak tangguhan dalam laporan keuangan. Pajak tangguhan (deferred tax) adalah penundaan perusahaan dalam pembayaran pajak yang timbul akibat perbedaan sementara/waktu antara laba akuntansi dengan laba fiskal (Sayekti dkk., 2011). Agoes (2013) menyatakan bahwa beda waktu merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya, secara keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi terdapat perbedaan alokasi setiap tahunnya. Beda waktu tersebut biasanya timbul karena perbedaan metode yang dipakai antara fiskal dengan akuntansi, diantaranya dalam hal penilaian persediaan, akrual dan realisasi, penyusutan dan amortisasi, serta kompensasi kerugian fiskal. Dengan deferred tax maka laporan keuangan suatu perusahaan akan terlihat laba yang relatif stabil, karena penyajian deferred tax pada laporan laba-rugi dapat berdampak terhadap berkurangnya atau bertambahnya laba/rugi bersih. Hal ini merupakan tindakan income smoothing yaitu mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan. Deferred tax expense terjadi apabila laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal. Selisih tersebut mengakibatkan adanya kewajiban perusahaan di masa mendatang yang mengakibatkan pembayaran pajak yang lebih besar di masa mendatang. Maka investor harus berhati-hati dalam melihat laba suatu perusahaan yang besar, karena dengan laba yang besar belum tentu perusahaan tidak memiliki kewajiban yang besar pula.

BAB I Pendahuluan 4 Menurut Utari dalam Sayekti dkk. (2011), analisis pajak tangguhan (deferred tax) dapat menjadi alternatif sebagai laporan keuangan suatu perusahaan. Selanjutnya laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh lembaga maupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak untuk tujuan mencegah pelaporan kerugian. Hasil penelitian Phillips dkk. (2002), Yulianti (2005), serta Djamaluddin dkk. (2008) menunjukkan bahwa beban pajak tangguhan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan dalam melakukan manajemen laba untuk menghindari kerugian. Berbeda dengan hasil penelitian Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menunjukkan bahwa pajak tangguhan (deferred tax) tidak mampu menjelaskan tindakan perataan laba (income smoothing). Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh deferred tax terhadap income smoothing dengan menggunakan sampel laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka masalah yang dapat diidentifikasi untuk membatasi ruang lingkup penelitian yaitu apakah deferred tax memiliki pengaruh terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

BAB I Pendahuluan 5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi investor, diharapkan dapat berhati-hati dalam memandang besarnya beban pajak tangguhan yang diumumkan oleh perusahaan, karena semakin besar beban pajak tangguhan maka perusahaan tersebut cenderung melakukan income smoothing. 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), diharapkan bisa lebih menyempurnakan kebijakan pajak.