BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dalam suatu negara merupakan salah satu hal yang sangat penting. Pembangunan nasional meliputi aspek material dan spiritual. Di dalam aspek material untuk melaksanakan pembangunan tersebut pasti dibutuhkan dana. Dana untuk melaksanakan pembiayaan pembangunan tersebut berasal dari pendapatan negara. Sumber pendapatan negara dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah cenderung mengandalkan penerimaan dalam negeri yaitu berasal dari pajak dari pada bergantung pada investasi atau hutang luar negeri yang tidak pasti. Oleh karena itu, pajak sangatlah signifikan pengaruhnya terhadap pembangunan di Indonesia pada khususnya. Sejalan dengan paragraf sebelumnya, Halim mengatakan bahwa APBN Indonesia sekitar Rp1800 triliun pada tahun 2015, lebih dari Rp1300 triliun berasal dari sektor perpajakan. Sisanya berasal dari ekspor migas dan nonmigas dan beberapa pos lainnya. Hanya sekitar Rp40 triliun yang berasal dari setoran laba BUMN (Majalah Akuntansi Indonesia, 2014). Oleh karena itu, pemerintah terus menaikkan tarif pajak dari tahun ke tahun agar meningkatkan jumlah pendapatan negara. Sumber pendapatan negara dari pajak sebagian besar terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak penghasilan dikenakan atas Wajib Pajak 1
yang memiliki penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sedangkan PPN dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tanpa harus memiliki Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP). Sehingga semua orang dapat dikenakan PPN. Selain itu, jenis pajak ini juga memiliki tarif tunggal, tidak ada penggolongan tarif sehingga memudahkan Wajib Pajak menentukan pajak terutangnya. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen (KPP Pratama Kebumen) secara umum bertugas untuk menghimpun penerimaan dan melayani dengan sepenuh hati dengan berlandaskan integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, kesempurnaan dan memiliki misi untuk menghimpun penerimaan pajak dari wilayah Kebumen untuk menuju kemandirian APBN. Namun, suatu lembaga, institusi, atau badan tidak selalu berjalan dengan baik begitu pula yang terjadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen. Penerimaan PPN di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen di dominasi oleh penerimaan dari PPN Dalam Negeri. Sejalan dengan hal itu, penerimaan jenis pajak ini dinilai masih kurang efektif, yaitu terkadang lebih rendah atau lebih tinggi dari rencana penerimaan. Sebut saja pada tahun 2012, jumlah penerimaan pada tahun ini jauh diatas rencana penerimaan. Penerimaan tersebut mengalami pencapaian sebesar 122,25% atau memiliki selisih positif sebesar Rp11.042.404.768,00. Namun, pada tahun 2013 dan tahun 2014 rencana penerimaan tidak tercapai yaitu masing- 2
masing mengalami pencapaian 82,91% dan 95,74%. Padahal, jika dilihat dari tahun 2012 hingga tahun 2014 jumlah penerimaan selalu mengalami kenaikan. Besar pertumbuhan pada tahun 2013 dan tahun 2014 masingmasing yaitu 115,57% dan 129,37%. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis penerimaan PPN Dalam Negeri. Penulis membatasi kajian hanya mengenai PPN Dalam Negeri. Alasan penulis memilih jenis pajak ini karena memiliki presentase penerimaan paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis PPN lainnya. Analisis tersebut meliputi perbandingan rencana penerimaan dengan realisasi penerimaan PPN Dalam Negeri serta sumber dari penerimaan tersebut. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui hambatan dalam mencapai rencana penerimaan dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Oleh karena itu, penulis membuat judul tugas akhir tentang Analisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen Periode Tahun 2012-2014. 1.2 Rumusan Masalah Dari Latar Belakang Masalah tersebut maka hal yang perlu diketahui lebih lanjut, yaitu : 1. Bagaimana rencana penerimaan dan realisasi penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen? 2. Apa saja sumber penerimaan yang mendukung penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen? 3
3. Apa hambatan yang terjadi dalam meningkatkan penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen? 4. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam meningkatkan penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama kebumen? 1.3 Tujuan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini sebagaimana rumusan masalah dan latar belakang masalah sebelumnya, yaitu: 1. Mengetahui rencana penerimaan dan realisasi penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen. 2. Mengetahui sumber penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen. 3. Mengetahui hambatan yang terjadi dalam penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Kebumen. 4. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan KPP Pratama Kebumen untuk mengatasi hambatan dalam penerimaan PPN Dalam Negeri. 1.4 Manfaat 1. Teoritis Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana cara meningkatkan penerimaan dari PPN Dalam Negeri, upaya mengatasi hambatan tersebut, dan dapat di masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan Selanjutnya. 4
2. Praktis a. Penulis Manfaat bagi penulis yaitu sebagai sarana mempraktekkn kedunia nyata materi yang didapat selama perkuliahan dan sebagai syarat lulusnya dari Departemen Ekonomika Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. b. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen Manfaat bagi instansi terkait yaitu Tugas Akhir dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan yang dapat diambil untuk meningkatkan penerimaan dari PPN di masa yang akan datang. c. Universitas Gadjah Mada Manfaat bagi Universitas Gadjah Mada adalah menambah referensi perpustakaan dan sebagai referensi bagi penulis lain yang mengkaji hal yang sama. 1.5 Pembatasan Masalah Penulis hanya mengkaji PPN Dalam Negeri. Adapun data yang dibutuhkan yaitu data rencana penerimaan dan realisasi penerimaan PPN Dalam Negeri tahun 2012-2014. 5
1.6 Kerangka Penulisan Berikut diabawah ini disajikan gambar kerangka penulisan. Gambar I Kerangka Penulisan Pembangunan Nasional APBN / APBD Pajak Ekspor migas, non migas, dsb PPN Dalam Negeri Analisis perbandingan target penerimaan-realisasi penerimaan Sektor-sektor dominan Penerimaan lebih tinggi atau lebih rendah dari target yang direncanakan Mengalami hambatan-hambatan untuk mencapai target Upaya yang dapat dilakukan 6