BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha menghindari diri dengan cara menyembuhkan suatu jenis penyakit.

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

BAB II LITERATUR REVIEW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM :

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

A. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

I. PENDAHULUAN. menetapkan dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pasar sasaran (Kotler,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02

BAB 1 PENDAHULUAN. program Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

1. BAB I PENDAHULUAN. Jahe (Zingiber officinale) dan kunyit (Curcuma longa) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. murah akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan yang

: Lingkungan dan Strategi Pemasaran

MADURA. Dra. Elly lasmanawati.msi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BOREH. OM SWASTIASTU By Ni Ketut Erika Dewi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karo, Sumatera Utara, Indonesia.Etnis Karo memiliki bahasa sendiri yaitu cakap

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HeHeader

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 4. BERBAGI PEKERJAAN Latihan Soal 4.2

Cara Membuat Lawar Bali

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya adalah umbiumbian.

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. minuman saat ini mengutamakan tiga hal yaitu: manfaat untuk kesehatan, back to

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CILACAP SURGANYA GULA KELAPA

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI TUMBUHAN OBAT DARI HUTAN KONSERVASI DI KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA

3. Berikut ini tumbuhan yang dapat digunakan untuk bahan obat-obatan, kecuali..

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil dalam meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam tumbuhtumbuhan

Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling. membutuhkan antara satu dengan yang lain dalam dan

BISNIS MAKANAN LEZAT BEBAS KOLESTEROL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

wirausaha manajer dan wirausaha social engineer. Para pelaku wirausaha bisn

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk itu, kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai landasan utama untuk memahami konsumen tersebut dalam berperilaku, bertindak dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah satunya defenisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6) yaitu: Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Kesimpulan yang peneliti tarik dari defenisi perilaku konsumen diatas lebih merujuk kepada perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam hal membeli dan mengkonsumsi suatu produk yang sesuai harapan konsumen dan akan memuaskan kebutuhannya. Kegiatan membeli dan mengkonsumsi suatu produk tersebut merupakan suatu hasil keputusan konsumen. Sebelum konsumen mengambil sebuah keputusan, pasti ia terpengaruh oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya atas objek tersebut. Biasanya faktor-faktor tersebut berasal dari internal maupun dari eksternal konsumen tersebut. Adapun beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu situasi, produk dan individu. Ketiga faktor tersebut memberi pengaruh pada konsumen dalam berperilaku dan bertindak. Perbedaan dari masing-masing faktor menjadikan

dampak bagi keputusan konsumen dalam membeli maupun mengkonsumsi. Oleh karena itu, sumber-sumber faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut perlu diteliti agar membantu atau mempermudah pemasar menyusun strategi pemasaran dan operasionalisasi cara penjualan. Situasi menurut Asseal (1998) adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu Kemunculan kondisi tersebut terpisah dari diri produk maupun konsumen. Menurut Peter dan Olson (Sumarwan, 2004:273) mengemukakan bahwa lebih mudah untuk melihat pengaruh lingkungan dalam konteks situasi tertentu. Situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefenisikan oleh seorang konsumen yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi seorang konsumen mungkin berlangsung singkat, lebih lama, atau sangat lama. Produk ( product ) menurut Kotler & Keller (2009:149) adalah suatu sifat yang kompleks dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, yang sesuai dengan daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Individu merupakan orang yang memutuskan pembelian dan pengkonsumsian. Yang mempengaruhi perilaku mereka dalam hal membeli dan mengkonsumsi suatu produk adalah karakteristik pribadi mereka masing-masing. Dimana karakteristik individu menurut Rahman (2013:77) adalah ciri khas yang menunjukkan perbedaan seseorang tentang motivasi, inisiatif, kemampuan untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah atau bagaimana menyesuaikan perubahan yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi kinerja individu. Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu itu adalah sifat dasar seorang individu yang membedakannya dari orang lain. Dapat kita ketahui bahwa individu menyangkut tentang kepribadian yang dimiliki individu itu sendiri. Menurut Winardi (Rahman, 2013:77), karakteristik individu mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan keterampilan; latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman, umur, bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis tertentu; serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Obat tradisional merupakan objek dari penelitian peneliti, dimana obat atau tambar (dalam bahasa karo) yang terus berkembang dan mudah didapat dari banyak sumber di Kota Medan. Adapun obat tradisional karo tersebut umumnya diturunkan dari nenek moyang, dari mimpi dan dari hasil pengamatan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga obat yang dituliskan oleh nenek moyang dalam kulit atau lak-lak kayu yang disebut dengan pustaka lak-lak kayu atau pustaka najati (Ginting E.P, 1999:52).

Adapun tanaman berkhasiat yang diracik menjadi obat tradisional karo telah menjadi beberapa produk seperti kuning melas, tawar mbentar, minyak alun, sembur beltek dan oukup atau mandi uap yang umumnya berasal dari akar, batang, bunga, daun dan buah dan lain-lain. Beberapa diantara obat tradisional karo tersebut akan dikaji secara mendalam di bab berikutnya. Kuning melas adalah obat tradisional karo yang terbuat dari campuran tepung dengan beberapa ramuan yang berkhasiat sebagai obat penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan. Dikatakan kuning melas karena obat ini bersifat melas atau panas yang terbuat dari campuran jahe, merica, kencur, bawang merah dan bawang putih. Selain itu bahan tambahan yang biasanya digunakan adalah tepung beras karena masyarakat karo memiliki keyakinan bahwa tepung beras adalah sebagai simbol agar tetap sehat dan murah rejeki. Campuran dari bahan-bahan tersebut digunakan untuk menghangatkan dan mengembalikan kesegaran tubuh. Khusus bagi anak-anak, kuning melas juga bermanfaat agar pulas tidur, serta mencegah agar tidak buang air kecil pada malam hari. Tawar mbentar (obat berwarna putih) adalah obat tradisional khas Karo yang bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit ringan seperti penyakit gatal-gatal, demam ringan, pegal-pegal, masuk angin, penyakit lambung, dan penyakit ringan lainnya. Tawar mbentar sendiri terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dicampur dengan berbagai rempah-rempah. Minak alun adalah minyak urut tradisional karo yang terbuat dari kelapa hijau yang masih muda yang proses pembuatannya berkisar 3-4 hari. Pembuatan minyak alun ini dibuat secara bertahap. Pertama, kelapa hijau yang masih muda

diambil minyaknya secara terpisah, setelah minyak kelapa matang dicampurkan dengan ramuan yang telah disediakan. Adapun ramuan-ramuan tersebut berasal dari akar, batang dan daun-daunan. Sembur beltek adalah salah satu obat tradisional yang dipergunakan oleh suku Karo sejak lama untuk mengatasi berbagai penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan perut atau lambung. Bahan dasar pembuatan sembur terdiri dari beras, daun-daunan hutan, jahe, lada, kunyit, bawang merah, temulawak yang semuanya digongseng dan kemudian ditumbuk tidak terlalu halus. Sebelumnya, manfaat obat herbal karo telah dirasakan oleh peneliti sejak kecil, karena sejak kecil peneliti sudah dikenalkan oleh orang tua dengan cara dilumuri ke seluruh tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Situasi ini menyebabkan peneliti ingin melakukan penelitian terhadap konsumen yang membeli dan mengkonsumsi produk untuk maksud dan tujuan tertentu. Apakah dalam hal memutuskan pembelian obat tradisional karo yang disebutkan diatas hanya karena situasi yang mendesak atau karena produknya sangat baik digunakan atau karena kepentingan diri sendiri maupun orang lain. Dari latar belakang yang dikemukakan maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Situasi, Produk, dan Individu Terhadap Keputusan Pembelian Obat Tradisional Karo.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar pengaruh situasi terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan? 2. Seberapa besar pengaruh produk terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan? 3. Seberapa besar pengaruh individu terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan? 4. Seberapa besar pengaruh situasi, produk dan individu terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui besar pengaruh situasi terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui besar pengaruh produk terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan. 3. Untuk mengetahui besar pengaruh individu terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan. 4. Untuk mengetahui besar pengaruh situasi, produk dan individu terhadap keputusan pembelian obat tradisional karo di Kota Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis pada khususnya dan bagi pengguna pada umumnya, diantaranya : a. Secara Akademis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan tentang perilaku konsumen dan dapat menjadi perbandingan bagi

peneliti berikutnya serta menjadi referensi bagi Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di masa yang akan datang. b. Secara Praktis. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan informasi, masukan atau sumbangan pemikiran bagi peneliti berikutnya dan penjual obat tradisional karo.