LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1997 SERI : D

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TGL. 19 APRIL 1996 SERI D NO. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 1989 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 08 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berira Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 2 Tahun 1985 Seri D

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI LAMPUNG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

WALIKOTAMADYA KEPAlA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 1982 Seri D Nomor 12 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 27 SERI : D NOMOR : 8

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1995 SERI : D NO : 8 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 1996

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D ------------------------------------------------------------ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 18 TAHUN 1987 (18/1987) TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA CABANG DINAS TENAGA KERJA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. Bahwa Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1982 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan keputusan Nomor 061.134-530 tanggal 20 September 1983; b. bahwa di dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1982 Pasal 6 ditentukan adanya Cabang Dinas; c. bahwa setelah diaturnya kembali Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1982 Kantor-Kantor Perwakilan Dinas Tenaga Kerja yang adanya diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Peraturan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 dinyatakan sebagai Cabang Dinas Tenaga Kerja dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 110/KPTS/1984; d. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982 pada ayat (1) menentukan Pembentukan Cabang Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; e. bahwa sesuai Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2871/SJ tanggal 5 Maret 1987 perihal Pembentukan Cabang Dinas Dan Tenaga Kerja dan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disebutkan, sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pembentukan Cabang Dinas dimaksud, dapat ditetapkan terlebih dahulu dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, dan untuk itu telah di

tetapkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153/KPTS/1987 tanggal 14 Juli 1987 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta; f. bahwa untuk meningkatkan memantapkan tugas, fungsi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153/KPTS/1987 perlu ditingkatkan pengaturannya dengan Peraturan Daerah; g. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan daerah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1959 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga kerja; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1958 Tentang Penyerahan Kekuasaan Tugas dan Kewajiban mengenai Urusan-Urusan Kesejahteraan Buruh, Kesejahteraan Penganggur dan Pemberian Kerja kepada Pengangur kepada Daerah-Daerah; 5. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 18 Tahun 1958 tentang Cara Pelaksanaan Penyerahan kekuasaan, Tugas dan Kewajiban mengenai Urusan Kesejahteraan Buruh, Kesejahteraan Penganggur dan Pemberian Kerja kepada Penganggur kepada Daerah-Daerah; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 Tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 Tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982, Tentang Pedoman Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tatakerja Organisasi Dinas Daerah Tingkat I; 9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1982 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA CABANG DINAS TENAGA KERJA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta; b. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; c. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; e. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; f. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN CABANG DINAS Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Cabang Dinas Yang meliputi : a. Cabang Dinas Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta; b. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul; c. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Kulonprogo;

d. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Gunung Kidul; e. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Cabang Dinas adalah Unsur Pelaksana Dinas. (2) Cabang Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Cabang Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. (3) Kepala Cabang Dinas dan Pejabat-pejabat lain dilingkungan cabang Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Kepala Dinas. Pasal 4 Cabang Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di Kotamadya/Kabupaten Daerah Tingkat II yang bersangkutan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Pasal 4 Cabang Dinas mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan atas kebijaksanaan yang diberikan oleh Kepala Dinas. b. pelaksanaan tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. pengamanan dan pengendalian teknis atas kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. BAB IV ORGANISASI Pasal 6 Organisasi Cabang Dinas terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Cabang Dinas; b. Unsur Pembantu : Sub Bagian Tata Usaha; Pimpinan. c. Unsur Pelaksana : Seksi-seksi.

Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Cabang Dinas terdiri dari : a. Kepala Cabang Dinas; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Penyuluhan Tenaga Kerja; d. Seksi Kesejahteraan Buruh; e. Seksi Kesejahteraan Pengangur dan Pemberian Kerja kepada Pengangur. (2) Sub Bagian Tata Usaha/Seksi-seksi sebagaimana tersebut ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Seksi-seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Cabang Dinas; (3) Bagan Susunan Organisasi Cabang Dinas Tenaga Kerja sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah. Pasal 8 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. mengelola kearsipan; b. melaksanakan pekerjaan pengetikan dan penggandaan; c. melaksanakan dokumentasi, statistik dan kepustakaan; d. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data; e. mengelola tata usaha kepegawaian; f. menyelenggarakan kesejahteraan pegawai; g. mengelola tata usaha perlengkapan dan peralatan; h. mengelola tata usaha keuangan; i. melaksanakan urusan rumah tangga; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. Pasal 9 Seksi Penyuluhan Tenaga Kerja mempunyai tugas : a. melaksanakan penyuluhan tentang usaha-usaha Peningkatan Kesejahteraan Buruh Perusahaan Swasta, Buruh Tani dan Buruh

Lepas; b. menyusun rencana kegiatan tentang usaha-usaha Penyuluhan Ketenagakerjaan; c. melaksanakan penyuluhan kepada pengangur dan masyarakat tentang usaha-usaha untuk, memperoleh dan memperluas kesempatan kerja/lapangan kerja serta mengembangkan bakat dan memelihara kemampuan kerja; d. melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang ketenagakerjaan; e. mempersiapkan kebutuhan, mengatur penggunaan dan perawatan sarana/perlengkapan penyuluhan; f. monitor hasil kegiatan Cabang Dinas; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. Pasal 10 Seksi Kesejahteraan Buruh mempunyai tugas : a. menginventarisasi dan mengklasifikasikan buruh; b. menyusun rencana kegiatan tentang usaha-usaha kesejahteraan buruh; c. membantu penyelenggaraan peningkatan usaha-usaha kesejahteraan buruh; d. melaksanakan usaha-usaha peningkatan kesejahteraan buruh; e. membantu penyelenggaraan pengembangan bakat dan kemampuan di kalangan buruh dan pekerja; f. melaksanakan pengembangan bakat dan kemampuan dikalangan buruh dan pekerja; g. membantu mempersiapkan bimbingan dan pengawasan kepada lembaga-lembaga kesejahteraan buruh; h. melaksanakan bimbingan dan pengawasan kepada lembaga-lembaga kesejahteraan buruh; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. Pasal 11 Seksi Kesejateraan penganggur dan Pemberian Kerja Kepada Penganggur mempunyai tugas :

a. menginventarisasi dan mengklasifikasi pengangur; b. mengumpulkan, mengelola dan menyajikan data informasi pasar kerja; c. menyusun rencana kegiatan tentang peningkatan kesejahteraan penganggur dan pemberian kerja kepada penganggur; d. melaksanakan pendidikan ketrampilan/kejuruan dan realisasi; e. melaksanakan perluasan kesempatan kerja; f. melaksanakan pemberian kerja untuk mendayagunakan penganggur; g. melaksanakan usaha-usaha pemeliharaan kemampuan kepenganggur; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. BAB V TATA KERJA Pasal 12 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Cabang Dinas Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Kepala Seksi, menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplementasi secara vertikal dan horisontal. (2) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Cabang Dinas bertanggungjawab dalam memimpin, memberikan bimbingan, petunjuk dan mengawasi, serta mengendalikan pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Dalam rangka memberi bimbingan kepada bawahannya, Kepala Cabang Dinas mengadakan rapat berkala. Pasal 13 (1) Setiap bawahan di lingkungan Cabang Dinas wajib mematuhi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggungjawab kepada atasannya. (2) Setiap bawahan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas berkewajiban pula untuk memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasannya. Pasal 14 Kepala Cabang Dinas dalam melaksanakan tugasnya dapat menyelenggarakan hubungan secara fungsional dengan Instansi lain. Pasal 15

(1) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Cabang Dinas wajib menyampaikan laporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing kepada Kepala Cabang Dinas, selanjutnya Kepala Cabang Dinas menampung dan mengolah bahan laporan tersebut untuk disampaikan kepada Kepala Dinas tepat pada waktunya. (2) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing, tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Satuan Organisasi lain di lingkungan Cabang Dinas yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 16 Susunan kepegawaian, jenjang kepangkatan dan jenjang jabatan Cabang Dinas akan diatur kemudian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini segala aturan pelaksanaan yang ada masih tetap berlaku sebelum Peraturan Daerah ini dilaksanakan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 (1) Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan Peraturan daerah akan diatur oleh Gubernur. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Kepada Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153/KPTS/1987 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta ketentuanketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi; (3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Yogyakarta, 27 Oktober 1987 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta

P A R W O T O PAKU ALAM VIII Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Seri : D Tanggal : 26 April 1988 Tanggal : 16 Mei 1988 Nomor : 061.134-363 Nomor : 39 Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DRS. SUPRASTOWO NIP. 490008854 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 1987 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA CABANG DINAS TENAGA KERJA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Peraturan Daerah-Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 tentang Susunan Organisasi dan.. Pegawai Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III dari Peraturan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan Ketentuan-ketentuan pangkat/tingkat Sekretaris Daerah, kepalakepala Instansi berikut Seksi-seksi/Bagian-Bagian/Urusan-urusan serta jumlah pegawai dari pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, di Daerah Istimewa Yogyakarta Dinas-Dinas Perbuiruhan, yang sekaligus di daerah Tingkat II Daerah Istimewa Yogyakarta juga dibentuk Kantor-Kantor Perwakilan Dinas Perburuhan Tingkat II aparat kelanjutan (verbestuk) Dinas Perburuhan Tingkat I. Selanjutnya sesuai perkembangan di Daerah, maka dengan Keputusan kepala Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 109 Tahun 1966 Dinas Perburuhan tersebut diubah untuk menjadi Dinas Tenaga Kerja. Dengan telah dikeluarkannya Keputusan menteri dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah, maka susunan organisasi dan tatakerja

Dinas Tenaga Kerja Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Instansi Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 ditinjau kembali dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 tahun 1982 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Nomor 061.134-530 tanggal 20 September 1983 serta telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 17 Oktober 1983 Nomor 45 Seri D. Didalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1982 tersebut Pasal 28 telah ditentukan bahwa Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tenaga Kerja akan diatur kemudian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, hal ini merupakan realisasi dari pada Pasal 8 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977. Dengan berpedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1982 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Daerah Tingkat I sambil menunggu petunjuk pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut. Kantor Perwakilan Dinas Tenaga Kerja Daerah Tingkat II se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor.../KPTS/1984 dinyatakan sebagai Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Surat kawat Menteri Dalam Negeri Nomor 065/KPTS/SJ tanggal 9 April 1985 disebutkan bahwa Cabang Dinas - Cabang Dinas Daerah Tingkat I dapat dibentuk dengan berpedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982. Dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan Daerah secara berdayaguna dan berhasilguna sesuai dengan perkembangan Daerah maka untuk memenuhi pelayanan masyarakat di bidang ketenagakerjaan, mulai di Daerah Tingkat II mengatur Cabang-Cabang Dinas tenaga Kerja se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat pentingnya Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka memenuhi pelayanan kepada masyarakat di bidang ketenagakerjaan dan dalam rangka pembinaan serta pengembangan karier pegawai diarahkan sebagaimana surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2871/SJ tanggal 5 Maret 1987 bahwa sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat diatur terlebih dahulu dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Atas dasar surat Menteri Dalam Negeri tersebut Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menerbitkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153/KPTS/1987 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Daerah secara berdayaguna dan berhasilguna sesuai dengan perkembangan Daerah guna untuk memantapkan tugas dan fungsi Cabang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu meningkatkan pengaturan Cabang Dinas Tenaga Kerja tersebut dengan Peraturan Daerah. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 s.d 9 : Cukup jelas. Pasal 10 huruf a : Yang dimaksud dengan menginventarisasi dan mengklasifikasi buruh adalah dilaksanakan pendataan... dan memerincinya mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan, upah dan kesejahteraan yang lain dengan segala perubahannya. huruf b s.d i : Cukup jelas. Pasal 11 huruf a : Yang dimaksud dengan menginventarisasi dan mengklasifikasikan pengangur dalam melaksanakan pendataan penganggur dan memeran menurut jenis kelamin, usia dan pendidikan dengan segala bahannya. huruf b : Yang dimaksud pasar kerja adalah pertemuan antara penawaran tenaga kerja dan permintaan kebutuhan tenaga kerja. huruf c s.d h : Cukup jelas. Pasal 12 s.d 18 : Cukup jelas.