BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT Bank X yang berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Tiga tahun kemudian, Unit IV tersebut dipecah menjadi bank independen bernama Bank Bumi Daya. Bank Dagang Negara sebelumnya dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama 36
menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Kini PT Bank X menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia saat ini yang kemudian digabung menjadi satu dengan diberi nama PT Bank X. Pada saat sekarang PT Bank X, melayani sektor
37 pembiayaan yang pernah dilakukan oleh keempat bank terdahulu. Sehingga keseluruhan segmen yang ada, PT Bank X memegang peranan penting dalam sektor pembiayaan. 3.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi: Bank terpercaya pilihan anda Misi: Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. Mengembangkan sumber daya manusia professional. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder. Melaksanakan manajemen terbuka. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. 3.3. Produk Kredit Perusahaan Produk yang ditawarkan khususnya untuk kredit 1. Kredit untuk perorangan. a. Pinjaman (consumer banking). KPR Graha Mandiri. KPR Graha Mandiri Angsuran Berjenjang. Kredit Multiguna Mandiri. Kredit Mitrakarya Mandiri. Kredit Bebas Agunan Mandiri. KBA Pendidikan Mandiri.
38 b. Pembiayaan (small business). Kredit investasi. Kredit modal kerja. Kredit usaha kecil. Kredit tunai khusus. c. Pembiayaan (micro banking). Kredit usaha mikro. BPR Mitra Mandiri. Proyek Kredit mikro. 2. Kredit untuk perusahaan. a. Pembiayaan (commercial banking). Kredit modal kerja. Kredit investasi. Kredit agunan tunai. b. Pembiayaan (corporate banking). Kredit modal kerja. Kredit investasi. Kredit ekspor.
39 3.4. Struktur Organisasi Perusahaan STRUKTUR ORGANISASI PT BANK X Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Bank X 3.5. Tugas dan Wewenang Organisasi Tugas Komisaris : 1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan perseroan oleh Direksi 2. Melakukan tugas yang secara khusus kepadanya menurut anggaran dasar, peraturan perundangan-udangan yang berlaku dan / atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
40 4. Bertindak untuk kepentingan perseroan dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Meneliti dan menelaah laporan tahuan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Wewenang Komisaris : 1. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan. 2. Mengikuti perkembangan kegiatan perseroan dan dalam hal perseroan menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 3. Mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku perseroan. 4. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh Rapat Pemegang Umum Saham. 5. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi serta pada setiap waktu diperlukan mengenai perkembangan Perseroan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham seri A Dwiwarna tepat pada waktunya. 6. Memberikan pendapat dan persetujuan atas rencana kerja dan anggaran tahuanan perseroan serta rencana kerja jangka panjang perseroan yang disiapkan dan disampaikan oleh Direksi.
41 7. Memberikan persetujuan atas rencana kerja dan anggara tahunan perseroan diberikan selambat-lambatnya pada hari ke-30 bulan pertama setelah tahun baru dimulai. 8. Apabila sampai dengan batas waktu akhir sebagaimana dimaksud Komisaris belum memberikan persetujuan atas rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan maka yang berlaku bagi perseroan adalah rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan yang diajukan untuk tahun buku yang bersangkutan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Tugas Direksi 1. Melaksanakan pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. 2. Memelihara dan mengurus kekayaan perseroan. Wewenang Direksi. 1. Menetapkan kebijaksanaan dalam kepemimpinan dan kepengurusan. 2. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan perseroan. 3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian perseroan. 4. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada badan lain.
42 5. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya dilaporkan kepada Komisaris. 6. Menjalankan tindaan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Rapat Komisaris dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.6. Proyek LOS Enhancement Menurut PT Bank X, aplikasi LOS Enhancement adalah salah satu aplikasi internal yang digunakan pada divisi Commercial, Small Business dan Corporate Banking didalam perusahaan yang mendukung proses pelaksanaan yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan internal perusahaan yang saling berkaitan di setiap divisi dalam perusahaan tersebut, dimana aplikasi LOS Enchancement merupakan salah satu aplikasi yang berbasiskan web sebagai perangkat lunak yang mempunyai kemampuan dan digunakan untuk memproses permohonan kredit segmen small business dan middle commercial. Dimulai dari pengajuan kredit sampai dengan pembukuan rekening dan sarana untuk menginput data yang diperlukan untuk keperluan scoring dan rating serta sarana untuk melakukan tracking atas suatu permohonan kredit. Melalui aplikasi LOS Enhancement status suatu permohonan kredit dipantau sehingga meningkatkan keefisiensianan dan kecepatan kerja. Selain itu database permohonan kredit menjadi lebih akurat dan terhindar dari kemungkinan double entry karena telah terintegrasi di dalam suatu sistem.
43 Proyek LOS Enhancement telah dilaksanakan pada tanggal 12 September 2005, tetapi terdapat kendala-kendala yang menyebabkan terhentinya pelaksanaan proyek dan telah dilakukan reschedule dan proyek LOS Enhancement akan dimulai kembali pada tanggal 31 Agustus 2006. Kendalakendala tersebut adalah : Perubahan struktur organisasi perusahaan Perubahan pedoman pelaksanaan kredit Keterlambatan proses pembayaran dari perusahaan terhadap vendor Sehingga dibutuhkan suatu perencanaan proyek yang dapat meminimalisasi bahkan mencegah kendala-kendala tersebut dalam pelaksanaan proyek berikutnya. 3.6.1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis) Dalam rangka memenuhi tujuan dan objektif dari proyek LOS Enhancement sehingga diperlukan beberapa peningkatan dari proyek terdahulu antara lain:
Tabel 3.1. Analisa Kebutuhan Proyek LOS Enhancement No Aktivitas ke Analisa Kebutuhan Solusi di Sistem Customize PIC Days 1 5 Penambahan proses Perubahan proses Penambahan menu Project 15 yang berkaitan proposal kredit. baru assignment pada manager dengan kebijakan Kredit proposal Loan Process menu. kredit, yang pada bagian: Proposal pengajuan kredit harus disetujui dan di approve oleh RM(Relationship Manager),CA(Credit Fungsi ini digunakan untuk menentukan PS (Personal Staff) yang akan bekerja dengan Proses persetujuan Analist) dan bisnis unit dalam PS(Personal Staff) mempersiapkan Perubahan standar proposal operasional prosedur Penambahan fungsi untuk approval proses untuk proses approval
2 8 Penilaian periodik Penambahan fungsi Pembuatan fungsi baru Project 18 pada nasabah yang baru yaitu rating yang digunakan untuk manager berskala besar, function melakukan penilaian melalui pengambilan pada nasabah dan informasi yang fasilitas. diambil dari database pusat perusahaan 3 8 Alih debitur Fungsi scoring untuk Pembuatan aplikasi baru Project 18 Peningkatan di dalam renewal atau untuk mengidentifikasi manager struktur kredit untuk peningkatan limit alih debitur loan, dan mengakomodasi pada alih debitur CIF (Customer perpindahan rekening account Information File) dari rekening lama
4 8 Perubahan didalam Format laporan tidak Penambahan field pada Project 10 laporan berubah, tetapi hanya laporan SLA (Service manager terjadi Level Agreement) penambahan/penguran Laporan baru yang gan colum laporan dapat menunjukan proses outstanding & proses yang diselesaikan 5 8 Pembuatan data mart Pembuatan data mart Pembuatan data mart: Project 12 untuk menghasilkan agunan tanah dan manager report bangunan, agunan kendaraan/peralatan, agunan piutang, agunan inventory dan agunan personel 72
47 3.6.2. Analisa Resiko (Risk Analysis) Untuk menganalisa resiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi resiko yaitu merupakan suatu usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap pelaksanaan proyek. Analisa resiko yang dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan hasil yang telah diolah dan ditampilkan dalam tabel risiko sebagai berikut : Tabel 3.2. Table Risiko Proyek LOS Enhancement Risiko Kategori Probabilitas Pengaruh Pengguna akhir tidak menerima SP 36% 1 pelatihan yang memadai Seseorang/beberapa anggota tim SP 36% 1 proyek yang tidak terlibat dalam kegiatan proyek Teknologi yang akan dibangun TI 32% 4 adalah hal yang baru untuk perusahaan dalam satu tahun Seseorang/beberapa anggota tim SP 30% 1 proyek yang tidak memiliki kemampuan dalam menjalankan proyek Anggota tim proyek yang tidak SP 30% 1
48 memiliki keterampilan yang sesuai User tidak berpartisipasi dalam PN 30% 1 pembuatan proyek Tidak efektifnya pengguna akhir BS 28% 1 dalam menggunakan aplikasi Manajemen tidak mendukung PS 28% 1 pentingnya suatu proses standar untuk pengembangan proyek Tidak adanya kajian teknis formal PS 28% 1 terhadap spesifikasi, persyaratan, desain, dan kode yang dilakukan secara regular Requirement tidak sesuai dengan LP 28% 1 produk yang dihasilkan Seseorang / beberapa anggota tim LP 28% 1 proyek yang tidak memahami proses bisnis atau teknologi Perubahan perangkat keras yang TI 28% 1 dibangun tidak ber-interface dengan sesuatu system database yang ada dalam area aplikasi Penurunan pendapatan perusahaan BS 28% 4 setelah penerapan aplikasi
49 Pengganti operating system dan TI 28% 4 network system Tidak adanya kajian teknis formal PS 24% 1 terhadap prosedur pengujian dan testcase dilakukan secara regular Proses pengujian tidak dapat LP 24% 1 diperoleh dan tidak sesuai dengan produk yang akan dihasilkan Interface yang diperlukan bagi TI 24% 4 pemakai khusus User tidak mau mengawasi PN 22% 1 pembuatan aplikasi Pengguna akhir yang tidak bisa BS 20% 1 dalam menggunakan komputer Ketidakpuasan user terhadap PN 20% 1 aplikasi yang dibuat Proses perangkat lunak tidak PS 20% 1 digunakan dari proyek lain Tim proyek tidak mendapatkan LP 20% 1 pelatihan sesuai dengan job description Informasi berguna yang diperoleh PN 20% 2 user tidak meningkat
50 Jadwal penyelesaian proyek tidak BS 20% 4 tepat waktu Keterangan kategori risiko : 1. BS = Bisnis. 2. PN = Pelanggan. 3. PS = Proses. 4. LP = Lingkungan Pengembangan. 5. TI = Teknologi. 6. SP = Staff dan Pengembangan. Keterangan nilai pengaruh risiko : 1. Katastropik. 2. Kritis. 3. Marjinal. 4. Dapat diabaikan. Tabel risiko dapat memberikan manajer proyek sebuah teknik sederhana bagi proyeksi risiko yang terdiri dari sub kategori berikut ini: 1. Pengaruh bisnis Proyek yang dikerjakan antara pihak perusahaan dengan pihak vendor telah menyepakati jadwal yang telah ditentukan walaupun telah terjadi kemunduran waktu penyelesaian proyek tetapi tidak memberikan dampak yang berarti bagi perusahaan. Proyek ini bertujuan untuk memberikan keutungan bagi perusahaan sehingga penerapan aplikasi yang dibuat tidak akan mengurangi pendapatan perusahaan. Pengguna akhir yang bisa menggunakan komputer dapat
51 meningkatkan efektifitas penggunaan aplikasi yang sangat berpengaruh terhadap bisnis perusahaan. 2. Karakteristik pelanggan Proyek yang dikerjakan bertujuan untuk membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user, sehingga kepuasan user tehadap aplikasi yang dihasilkan merupakan faktor penting, selain itu aplikasi yang dihasilkan juga harus dapat memberikan peningkatan informasi yang berguna bagi user. Atas dasar itu keterlibatan user dalam mengawasi maupun berpartisipasi dalam pembuatan proyek sangat dibutuhkan untuk keberhasilan proyek. 3. Definisi proses Proyek yang dikembangkan harus mendapatkan dukungan dari pihak manajemen dan harus melalui proses pengujian formal terhadap spesifikasi, persyaratan, desain dan kode secara regular. Dalam proses pengembangannya mengikuti proses pengembangan pada proyek sebelumnya. 4. Lingkungan pengembangan Aplikasi yang dikembangkan akan digunakan oleh divisi commercial, divisi small business dan divisi corporate, sehingga aplikasi yang dibuat harus berdasarkan atas kebutuhan dari divisi - divisi tersebut. Ruang lingkup pengembangan aplikasi meliputi : penambahan proses pengajuan kredit dan persetujuan kredit, pembuatan fungsi scoring, rating dan alih debitur dan pembuatan data mart. Dalam pengembangan proyek dibutuhkan tim proyek yang telah memperoleh pengarahan dari pihak perusahaan agar dapat melakukan pengembangan proyek sesuai dengan tugasnya dan dibutuhkan sedikitnya satu orang yang memahami mengenai proses bisnis perusahaan serta teknologi yang
52 akan digunakan. Setelah aplikasi selesai dikembangkan harus dilakukan proses pengujian aplikasi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. 5. Teknologi yang akan dibangun Aplikasi yang akan dibangun merupakan tambahan dari aplikasi yang telah dibangun pada proyek sebelumnya, sehingga kebutuhan teknologi seperti sistem operasi, sistem database dan sistem jaringan untuk dapat mendukung kinerja aplikasi tersebut masih dapat menggunakan teknologi yang telah digunakan sebelumnya. Aplikasi yang dikembangkan tidak membutuhkan perbedaan interface untuk digunakan oleh user yang berbeda-beda. 6. Ukuran dan Pengalaman Staff Dalam pengembangan proyek dibutuhkan keterlibatan anggota tim proyek yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai untuk dapat menjalankan proyek. Pengguna akhir harus memperoleh pelatihan yang memadai sehingga dapat menggunakan produk yang akan dihasilkan proyek.