PENGARUH POLA ASUH OTORITER PADA PERILAKU BELAJAR SISWA SD MENJELANG UJIAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU PROSOSIAL ANAK YANG DIASUH OLEH NENEKNYA. NAMA : ERIKA ERMAWATY NPM : KELAS : 3PA07 DOSEN : ERIK SAUT H. HUTAHAEAN, S.Psi, M.

BAB I PENDAHULUAN. keahlian tertentu sesuai dengan jurusan masing-masing. SMK menyiapkan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas untuk

FORGIVENESS PADA DEWASA AWAL PUTRI YANG MENGALAMI KEKERASAN PADA MASA KANAK-KANAK

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Bagaimana gambaran burnout pada anggota. 2. Mengapa terjadi burnout pada anggota polisi. 3. Bagaimana dampak burnout pada anggota

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB V. PENUTUP. memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Hanya hak anak

BAB I PENDAHULUAN. Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam mendidik anak- anak secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dimana seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah siswa mempunyai aktivitas dalam bergaul dengan temantemannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Konsep diri merupakan terjemahan dari kata self-concept. William D.

Harga Diri Pada Remaja Akhir yang Mengalami Gangguan Makan (Bulimia) FADILLA PERMATA PUTRI ( ) 5PA03

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG

BAB II LANDASAN TEORI


BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan.kualitas sumber. daya manusia (SDM) memainkan peran penting dalam pembangunan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 2 TINNJAUAN PUSTAKA

PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai

III. METODE PENELITIAN. suatu keadaan atau situasi. Jenis penelitian eksplanatori tersebut sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertanyaan tersebut dapat dinyatakan tanpa berbelit-belit dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam kata lain sunat adalah memotong kulup atau khitan. Budaya (2012)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepercayaan Diri Anak Usia Remaja. yang berkualitas adalah tingkat kepercayaan diri seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam berkomunikasi atau ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, bencana demi bencana menimpa bangsa Indonesia. Mulai

PERAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENDAHULUAN Latar Belakang Memasuki era globalisasi yang penuh dengan persaingan dan tantangan, bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, sumber daya manusia yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

NAMA : ARIANI HANDAYANI NPM : GRATITUDE ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

BAB V DISKUSI, KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN KEMANDIRIAN

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

Dalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya. agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR

BABI PENDAHULUAN. Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. disiplin diri pada anak. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adolescence yang berasal dari kata dalam bahasa latin adolescere (kata

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian perkawinan menurut para ahli sbb : santun-menyantuni, kasih-mengasihi, tenteram dan bahagia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemandirian anak, sehingga pendidikan anak tidakdapat dipisahkan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penilaian Frankl Behavior Rating Scale pada responden yang berjumlah 44

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB I PENDAHULUAN. oleh penderita gangguan jiwa antara lain gangguan kognitif, gangguan proses pikir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGARUH POLA ASUH OTORITER PADA PERILAKU BELAJAR SISWA SD MENJELANG UJIAN NASIONAL Nama : Intan Permatasari NPM : 10509259 Dosen Pembimbing : Ade Wijaya, S.Psi. M.Si

LATAR BELAKANG Menurut Baumrind (1967) di dalam keluarga orang tua cenderung menggunakan 4 macam pola asuh seperti pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, pola asuh penelantar. menurut Danny (1986) pola asuh otoriter adalah pola asuh dimana orang tua memberikan aturan-aturan khusus kepada anaknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa memberikan kebebasan kepada anak untuk berpendapat terlebih dahulu. Arikunto (2007) mengatakan bahwa Ujian Nasional adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dimana seberapa tinggi ilmu yang didapat oleh para siswa selama bersekolah di sekolah tersebut. Pada umumnya orang tua lebih merasakan kekhawatiran kepada anaknya ketika anak lebih suka merasa santai dan bermain dengan teman-temannya, hal ini di sebabkan karena anak belum mengetahui bagaimana ujian nasional dan belum merasakan seperti apa ujian nasional, anak hanya membayangkan ujian itu sama dengan ujian-ujian sebelumnya. Orang tua cenderung akan lebih sensitif jika anak menyampaikan keinginannya untuk bermain dengan temanteman atau hiburan lainnya, orang tua akan cenderung besikap protective terhadap anak sehingga timbul sikap otoriter yang mengarah kepada peraturan-peraturan khusus yang bersifat memaksa, memerintah dan menghukum anak apabila tidak dituruti, hal ini tentu sangat mempengaruhi mental anak dalam menghadapi ujian nasional.

TINJAUAN PUSTAKA Gunarsa (2000), pola asuh otoriter yaitu pola asuh di mana orang tua menerapkan aturan dan Batasan yang mutlak harus ditaati,tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Poerwadarminta (2003) perilaku belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Aspek-aspek Pola Asuh Otoriter Menurut Frazier (2000), ada empat aspekaspek pola asuh otoriter : 1. Aspek batasan perilaku 2. Aspek kualitas hubungan emosional orangtuaanak 3. Aspek perilaku mendukung 4. Aspek tingkat konflik orangtuadan anak MACAM-MACAM PERILAKU BELAJAR Menurut Notoadmojo (2003) : 1. Perilaku Tertutup 2. Perilaku Terbuka

Pengaruh Pola Asuh Otoriter pada Perilaku Belajar Siswa Sekolah Dasar menjelang Ujian Nasional Pada orang tua pola asuh otoriter cenderung diterapkan pada anak-anak dalam hal perilaku belajar. Khususnya ketika anak-anak akan menghadapi ujian kelulusan atau biasa di kenal dengan Ujian Nasional. Menurut Arikunto (1996) ujian nasional merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui seberapa tinggi ilmu yang di dapat oleh para siswa selama bersekolah di sekolah tersebut. Dalam ujian nasional biasanya anak-anak cenderung mengalami kecemasan begitupun dengan orang tua. Namun sebenarnya ujian nasional bukanlah hal yang perlu dicemaskan karena sebelumnya anakanak sudah dilatih sebelumnya oleh para guru untuk melewati berbagai tes, jadi para orang tua tidak perlu merasakan kecemasan tersebut.

METODE PENELITIAN A. Menggunakan pendekatan Penelitian Kualitatif, dimana pendekatan ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah manusia dan sosial. B. Subjek penelitian berjumlah dua orang (satu subjek dan satu significant others). C. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. D. Alat bantu penelitian yaitu panduan wawancara, alat perekam (tape-recorder), panduan observasi dan alat pencatat. E. Keakuratan data penelitian mengacu pada triangulasi data, triangulasi pengamat, triangulasi teori, dan triangulasi metode.