Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari
Andi Tenri Ayumayasari Daftar Isi Part 1 Sweet Cherries...11 Part 2 Robber Cat...20 Part 3 1 Month Ago...27 Part 4 The Ring...32 Part 5 Back Street...44 Part 6 The Playboy s Aware...53 Part 7 Jealous???...71 Part 8 The Conflict...80 Part 9 The Accident...90 Part 10 The Choice...99 Part 11 F.R.I.E.N.D...106 Part 12 Chiseling Heart...118 2
Pahat hati 3
Andi Tenri Ayumayasari Part 1 Sweet Cherries Tok!!!tok!!!tok!!! terdengar suara pintu diketuk, Oma!!! Cherry berteriak sambil memanggil neneknya. aaduh, dimana sih? Kok sepi ya. Cherry memandang keadaan rumah yang terbungkus rapat. Lampu teras pun masih menyala. Cherry kembali berteriak. nak Cherry sedang apa disini? nyari Oma bu. Ucap Cherry tersenyum malu, pasti tetangga terganggu dengan teriakannya. oma Sekar kan sudah berangkat ke Jepang minggu lalu. Ohnya tunggu disini ya nak. Wanita 30 tahun - an itu masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian ia kembali dengan sepucuk amplop ditangannya. ini titipan dari Oma buat kamu. apa nih? Makasih ya bu. Cherry berjalan meninggalkan rumah omanya yang sepi. Ia membuka amplop itu didepan pintu pagar. Sebuah surat, beberapa lembar uang seratus ribuan, dan sebuah buku tabungan dikeluarkan oleh Cherry dari amplop itu. Cherry membaca surat itu. oma berfikir kamu mungkin kembali karena tidak betah dengan orang tuamu. Oma titipkan uang padamu dan 4
Pahat hati oma akan usahakan rutin mengirim uang di buku tabunganmu. Jaga dirimu sayang. Peluk cium, oma Cherry menutup surat ia tertegun sejenak, lalu menutup pintu gerbang rumah dan menyetop taksi tepat didepan gerbang kompleks. Taksi!!! Teriak Cherry pada sebuah taksi berwarna biru. Ia bergegas masuk namun ia terkejut karena disaat bersamaan, seorang pemuda masuk ke dalam taksi juga. eh loe siapa? ucap Cherry galak eh loe yang siapa? Gue duluan kok yang masuk. Keluar sono. pemuda itu kesal enak aja. Jelas - jelas gue duluan. Loe yang keluar. Cherry mendorong pemuda itu. maaf, mas dan mbak mau kemana ya. Ujar pak supir menyela. Diam!!! keduanya membentak si supir. hingga supir itu tersentak dan terdiam. Nampaknya ia ketakutan. loe keluar. Cherry membuka pintu taksi dan mendorong pemuda itu. jalan pak. Cherry menutup pintu taksi. Ia menoleh kebelakang dan melihat pemuda itu tengah kesal. cewek gilaaaa!!!! teriaknya menyepak angin diatas aspal yang mulai membara akibat radiasi panas matahari. Sementara taksi yang dikendarai Cherry berhenti disebuah gedung apartemen. Ia menuju lantai tiga. bagaimana? Baguskan? tanya seorang wanita bersanggul tinggi. 5
Andi Tenri Ayumayasari lumayan bu luas lagi. Tapi kok nggak ada kamar ya? siapa bilang? Tuh kamar mandi sama dapur. Ucap wanita itu menunjuk. maksud saya kamar tidur bu. Masa semua nya digabung sih antara tempat tidur dan ruang tamu? namanya juga untuk satu orang. Lagian ini tuh udah murah. Kalo kamu nggak jadi beli, masih banyak yang mau kok. eh, jangan dong. Iya deh bu saya ambil. Ucap Cherry seraya menyerahkan amplop pada wanita itu. Wanita itu tersenyum puas. Satu minggu kemudian..., Cherry menarik kopernya dan beberapa barang - barangnya yang ia ambil dari rumah tantenya, dimana selama ini ia menumpang. Ia mengeluarkan barang yang tidak sedikit dari dalam mobil yang khusus ia sewa untuk memindahkan barang - barangnya. Ia berjalan sambil menyeret kopernya. Sebuah mobil berhenti tepat disisinya. Ia melihat si pengemudi. kayaknya pernah liat tuh. Dimana ya? ucap Cherry pada dirinya sendiri. Ia mengendikkan bahu dan bergegas membawa barang - barangnya. Saat menaiki tangga, ia kembali teringat pemuda yang waktu itu ia usir dari taksi. OMG, itu cowok yang gue usir. Waduh gawat. Pekik Cherry sambil mengambil topi dari dalam kopernya, ia mengenakan topi merah untuk menuntupi wajahnya. Sementara pemuda itu keluar dari mobil dan tersenyum melihat gedung apartemen itu. Ia menarik sebuah koper hitam dan menaiki tangga. 6
Pahat hati kayaknya kita pernah ketemu deh. Ucapnya sok kenal. Ia berusaha mensejajarkan langkah. iya kali. Ucap Cherry singkat. loe kenapa sih? Dicky berusaha melihat wajah si topi merah itu. waaah, gue inget, loe yang waktu itu ngusir gue dari taksi kan? Ngaku deh. Namun Cherry diam sambil mempercepat langkah menaiki tangga. Dicky merebut topi milik Cherry hingga rambut panjang gadis itu tergerai liar. udah ah, males gue liat muka loe. Ucap Cherry mendahuluinya. nama loe siapa sih? ucapnya masih berusaha tebar pesona. Cherry. Ucap gadis itu tanpa menoleh. hey, gue Dicky. Tapi Cherry berbelok menuju jejeran pintu apartemen. Ia mencari nomor kamar sambil menenteng kopernya. ini dia. Ucap Cherry sambil mengeluarkan kunci dari sakunya. eh, ngapain loe didepan apartemen gue? apartemen gue kali. enak aja, kemaren baru gue beli. gue beli ini minggu lalu. Enak aja. Jangan ngaku - ngaku deh. Ucap Cherry menelpon sang penjual apartemen. nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Ucap sang operator telpon tanpa beban. aaaduh, knapa nggak aktif sih. Cherry menggerutu. Sementara Dicky masih sibuk dengan ponselnya. Cherry membuka pintu dengan kuncinya. eh, ngapain? Dicky mencegah Cherry. ini punya gue. Cherry berusaha memasukkan anak kunci, dan pergumulan atas gagang pintu itu pun berlangsung 7
Andi Tenri Ayumayasari hingga pintu itu dibuka. Cherry menarik kopernya masuk dan hendak menutup pintu apartemen itu dari dalam. eh curang loe. Dicky mendorong pintu itu sekuat tenaga. Hingga terjadilah aksi dorong-mendorong pintu. Namun rupanya Cherry harus kalah dan berhenti mendorong pintu hingga Dicky terjembab kelantai. hahahah, nekat sih. Ledek Cherry pada Dicky yang berusaha bangkit dari lantai. berani-beraninya loe ngerjain gue. Awas loe. Ancam Dicky. SILAKAN PESAN UNTUK MEMBACA LEBIH LANJUT. Pesan melalui E-mail ke atau di 085696122660. admin@nulisbuku.com 8