BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. bagi peneliti mendatang, dan saran bagi Pihak Manajemen Game Master.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

ABSTRAK. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Budaya Organisasi. Universitas Kristen Maranatha viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada karyawan PT. Perdana Perkasa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Organizational Citizenship Behavior

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah penelitian ini adalah karyawan yang berada di RS PKU

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawat bagian rawat inap Rumah Sakit X menunjukkan derajat OCB

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel bebas dengan variabel tergantungnya. selengkapnya dapat dilihat di lampiran D-1.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Total 202 orang 100 %

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

BAB V HASIL PENELITIAN. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. distribusi penyebaran normal. distribusi penyebaran normal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIORS PADA KARYAWAN PT. GE LIGHTING INDONESIA, JOGJAKARTA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Uji Asumsi Data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya dilakukan uji

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior (OCB) individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan dihargai dengan

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal, selain kualitas SDM, sistem dalam organisasi, prosedur

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BPPSDMP) adalah salah satu Eselon I pada Kementerian Pertanian Republik

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Didalam uji asumsi menyangkut dua hal, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi digunakan sebelum menggunakan teknik analisis Product Moment untuk uji hipotesis. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah ada distribusi kedua variabel tersebut normal atau tidak dan juga untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah representatif atau belum. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z. distribusi dinyatakan normal apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut dan hasil perhitungan dapat dilihat pada halaman lampiran: Tabel 11 Hasil Uji Normalitas No Variabel KS-Z p Keterangan 1. OCB 1,318 0,062 Distribusi normal 2. Komitmen Organisasi 1,010 0,259 Distribusi normal 3. Intensi Turnover 0,714 0,688 Distribusi normal 73

74 b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan teknik uji F. Hasil uji linieritas dari hubungan antara komitmen organisasi dengan OCB sebesar 56,385 dengan p < 0,01, sehingga didapatkan hasil memiliki hubungan yang linier. Hasil uji liniertitas hubungan antara intensi turnover dengan OCB adalah 50,530 dengan p < 0,01, sehingga didapatkan hasil memiiki hubungan yang linier. Untuk hasil hitungan yang lebih lengkap dapat dilihat pada halaman lampiran. 2. Uji Hipotesis Setelah data memenuhi syarat uji asumsi, maka selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis. a. Hipotesis Mayor Hasil uji hipotesis mayor menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor untuk menguji hubungan antara komitmen organisasi dan intensi turnover dengan OCB. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah Rx1x2y = 0,760 dengan nilai uji F= 38,895 dan nilai p < 0,01. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dan intensi turnover dengan OCB, dengan demikian hipotesis mayor diterima.

75 b. Hipotesis Minor Hipotesis minor pertama yaitu hubungan antara komitmen organisasi dan OCB diperoleh nilai koefisien korelasi rx1y = 0,702 dengan p < 0,01. Artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dan OCB, semakin tinggi komitmen organisasi, maka semakin tinggi Organizational Citizenship Behavior, begitu juga sebaliknya. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis minor pertama diterima. Pada hipotesis minor kedua yaitu hubungan antara intensi turnover dan OCB diperoleh nilai koefisien korelasi rx2y = - 0,682 dengan p < 0,01. Artinya terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara intensi turnover dengan OCB, semakin rendah intensi turnover, maka semakin tinggi Organizational Citizenship Behavior, begitu juga sebaliknya. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis minor kedua diterima. B. Pembahasan Setelah melakukan uji asumsi dan uji hipotesis, diperoleh Rx1x2y = 0,760 dengan nilai uji F= 38,895 dan nilai p < 0,01, membuktikan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dan intensi turnover dengan OCB, dengan demikian hipotesis mayor diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Gurning (2010) ada hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dan intensi turnover dengan OCB, nilai r dari hasil penelitian Gurning (2010) adalah 0,781 dengan nilai p < 0,05. Sehingga dapat

76 diambil kesimpulan bahwa variabel komitmen organisasi dan intensi turnover secara bersama memiliki hubungan dengan OCB. Apabila dilihat dari nilai R², maka sumbangan efektif yang diberikan oleh kedua variabel bebas (komitmen organisasi dan intensi turnover) adalah 56,2% dan sisanya 43,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dari OCB yang tidak diteliti dalam penelitian kali ini. Hal ini mendukung dari apa yang diungkapkan oleh Dyne, dkk (dalam Teresia dan Suyasa, 2008) faktor-faktor yang mendukung OCB adalah sikap kerja positif atau turnover, komitmen organisasi, cynicism, nilai-nilai di tempat kerja, karakteristik pekerjaan, dan lama bekerja. Pada hipotesis minor pertama diperoleh koefisien korelasi rx1y = 0,702 dengan p < 0,01, yang menunjukan adanya hubungan positif sangat signifikan antara komitmen organisasi dan OCB, dengan demikian hipotesis minor pertama diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Anshori (2005) bahwa ada hubungan signifikan antara komitmen organisasi dan OCB, dengan hasil r = 0,288 dan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi komitmen organisasi seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula OCB yang dilakukan. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rini, dkk (2013) bahwa ada hubungan positif signifikan antara komitmen organisasi dan OCB pada karyawan di PT. Plasa Simpanglima Semarang. Hasil R yang didapat yaitu 4,785 dan nilai p = 0,00 (p < 0.05). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat mendorong terjadinya OCB.

77 Komitmen organisasi merupakan presepsi tentang kebijakan, prosedur, dan aturan perusahaan yang diterima oleh karyawan dalam perusahaan. Ketika karyawan memiliki komitmen organisasi yang tinggi maka orang tersebut akan melakukan apapun untuk mendukung kemajuan perusahaanya (Luthans, dalam Rini, dkk 2013). Perilaku karyawan yang melakukan apapun untuk kepentingan perusahaan merupakan OCB. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan ideide kreatif untuk perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi memiliki OCB yang tinggi pula sehingga karyawan berkewajiban untuk mendukung kegiatan perusahaan, memberikan usaha terbaiknya, dan akan tetap tinggal dalam perusahaannya. Hal ini karena mereka sudah memiliki keterikatan dengan perusahaan dimana tempatnya bekerja. Hipotesis minor kedua, diperoleh nilai koefisien korelasi rx2y = - 0,682 dengan p < 0,01, maka hipotesis minor kedua diterima, yaitu ada hubungan negatif dan sangat signifikan antara intensi turnover dengan Organizational Citizenship Behavior. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Simbolon (2012) yang menunjukan nilai r = -0,304, yang berarti bahwa intensi turnover dan OCB memiliki hubungan negatif dan signifikan. Dapat disimpulkan bahwa intensi turnover memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan OCB. Semakin tinggi intensi turnover pada karyawan maka semakin rendah OCB yang dilakukan. Hal ini terjadi karena karyawan merasa sudah tidak cocok dengan tempat dimana bekerja, karyawan tidak mau tahu dengan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Karyawan akan

78 cenderung untuk membolos kerja, malas menyelesaikan pekerjaan, sering melanggar aturan perusahaan, dan kurang menghargai lingkungan kerja. Jika seorang karyawan sudah tidak memiliki ketertarikan dengan perusahaan dan cenderung acuh dengan perusahaan, maka dapat diindikasikan karyawan tersebut berniat untuk keluar dari perusahaan. Dalam pembahasan ini, peneliti juga mencantumkan mengenai me dan mh. Pengertian dari me adalah data penelitian yang didapatkan dari apa yang terjadi di lapangan atau subjek yang mengalami OCB, komitmen organisasi, atau intensi turnover, sedangkan mh adalah ratarata dugaan jumlah subjek yang dapat dimasukkan kedalam golongan rendah, sedang, atau tinggi. Hasil analisis menunjukan bahwa OCB pada karyawan PT. Nayati Indonesia tergolong sedang. Pernyataan ini dibuktikan dari nilai me dari OCB = 50,57 dan mh = 47,5 (mh > me) dengan sdh = 9.5. Hasil perhitungan juga didapatkan bahwa komitmen organisasi pada karyawan PT. Nayati Indonesia tergolong sedang. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai me dari komitmen organisasi = 41,37 dan mh = 40 (mh > me) dengan sdh = 8. Untuk intensi turnover pada karyawan PT. Nayati Indonesia juga tergolong sedang, karena menurut perhitungan nilai me dari intensi turnover = 40,93 dan mh = 45 (mh > me) dengan sdh = 9. Peneliti juga membagi data yang sudah didapatkan kedalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan melakukan penghitungan secara manual. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

79 No Kategori OCB 1. 2. 3. Tabel 12 Data Sebaran Kategori Karyawan Komitmen Organisasi Intensi Turnover Rendah 10 9 8 Sedang 43 47 46 Tinggi 7 4 6 Peneliti juga menghitung skor total setiap aspek dari variabel OCB, komitmen organisasi, dan intensi turnover. Berikut adalah data skor total tiap aspek: Tabel 13 Data Skor Total No OCB Skor Total Komitmen Organisasi Skor Total Intensi Turnover Skor Total 1. Altruism 2. Conscientiousness 3. Sportsmanship 4. Courtesy 5. Civic Virtue 614 Affective Commitment 623 Continuance Commitment 150 Normative Commitment 1714 Absensi Meningkat 321 Malas Bekerja 447 Pelanggaran Tata Tertib Meningkat 1011 Protes pada Atasan Meningkat 636 Perilaku Positif secara Berlebihan 476 294 980 425 279 Dilihat dari skor total tiap aspek-aspek OCB, aspek sportsmanship memiliki skor yang paling rendah sedangkan aspek courtesy merupakan aspek dari OCB yang memiliki skor paling tinggi. Begitu juga dengan aspek dari komitmen organisasi, aspek affective

80 commitment memiliki skor yang paling tinggi dan aspek continuance commitment memiliki skor yang paling rendah. Untuk aspek dari intensi turnover, aspek pelanggaran tata tertib memiliki skor yang paling tinggi dibanding aspek intensi turnover lainnya. Aspek perilaku positif berlebihan memiliki skor yang paling rendah. Pada saat pengkajian masalah perusahaan melalui wawancara dengan HRD PT. Nayati Indonesia, dapat diketahui bahwa karyawan kurang bersemangat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, cenderung untuk mengeluh jika diberi tambahan tugas, intensi turnover yang cenderung tinggi dan beberapa karyawan melanggar peraturan. Menurut hasil wawancara dengan karyawan, beban kerja yang telah diberikan perusahaan terlalu berat, jika ditambah dengan pekerjaan lain maka akan sangat menyita waktu dan tenaga. Beberapa karyawan yang masih bekerja di perusahaan tersebut karena mereka tidak mempunyai pekerjaan lain dan tidak dapat berbuat apa-apa. OCB, komitmen organisasi, dan intensi turnover pada karyawan PT. Nayati Indonesia tergolong sedang. Hal ini kurang sesuai dengan apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa OCB, komitmen organisasi dan intensi turnover pada karyawan PT. Nayati Indonesia rendah. Penyebabnya karena rentang waktu antara wawancara dan penelitian, sehingga karyawan mengalami perubahan perilaku ke arah yang positif. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh perusahaan menurut karyawan sudah cukup memihak karyawan, lingkungan tempat kerja menjadi lingkungan yang cukup mendukung dalam bekerja karena

81 beberapa karyawan yang bersedia untuk membantu rekan kerja, beberapa karyawan mematuhi aturan yang dibuat perusahaan. Dari hasil analisis data yang diperoleh, peneliti juga melakukan wawancara kembali dengan HRD pada bulan Mei 2016 untuk memastikan data yang didapat. Menurut HRD, beberapa karyawan memang kurang bisa menerima apa yang terjadi di perusahaan, karyawan cenderung membanding-bandingkan dengan perusahaan lain, membantu rekan kerja jika disuruh tanpa ada inisiatif, hanya beberapa orang yang mau untuk memberikan ide-ide kreatif demi kemajuan perusahaan, sebenarnya karyawan memiliki keinginan untuk keluar namun tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak mempunyai pekerjaan lain. Untuk meningkatkan OCB dan komitmen organisasi pada karyawan dan menekan tingkat intensi turnover maka perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat dan diterapkan kepada karyawan serta membuat suasana lingkungan kerja yang nyaman dengan mengadakan rekreasi bersama. Pada penelitian ini, terdapat banyak item yang gugur. Pada skala OCB terdapat 21 item yang gugur dan 19 item valid, pada skala komitmen organisasi terdapat 20 item yang gugur dan 16 item valid, dan pada skala intensi turnover terdapat 22 item yang gugur dan 18 item valid. Hal ini disebabkan karena jumlah item yang terlalu banyak membuat subjek malas untuk mengisi dan kemungkinan subjek mengisi secara asal-asalan. Penelitian ini tidak lepas dari beberapa kelemahan, yaitu:

82 1. Rentang waktu yang cukup lama mulai dari proses wawancara dan observasi hingga proses pengambilan data (pengisian kuisioner), sehingga hal ini memengaruhi hasil dari penelitian yang didapatkan, karena dalam rentang waktu tersebut kemungkinan terjadi perubahan kondisi perusahaan. 2. Metode pengumpulan data yang digunakan kurang sesuai dengan aspek yang digunakan, terutama pada aspek intensi turnover. Menurut peneliti seharusnya untuk beberapa aspek dapat digunakan dengan bukti data otentik dari perusahaan, seperti data absensi. 3. Melaksanakan tryout (uji coba skala), sehingga subjek penelitian dapat mengisi item-item yang sudah valid saja. Hal ini dikarenakan jika subjek mengisi item dalam jumlah banyak akan membuat subjek bosan dan cenderung untuk malas mengisi.