BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Produk Pembersih dan Pelumas Rantai Motor Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

DM-MBSL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah SLX SL-M7000 DEORE SL-M6000

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

DM-SL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan SL-RS700

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir di semua sektor industri maupun sektor lainnya. sudah mengadopsi sistem permesinan. Dunia industri yang terpacu

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN


BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan sepeda motor bertransmisi manual pada motor bebek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Panduan Dealer Rantai (11-kecepatan)

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

III. METODE PENELITIAN

Pemindah gigi depan. Panduan Dealer SLX FD-M7025 FD-M7020 FD-M7005 FD-M7000 DEORE FD-M6025 FD-M6020 FD-M6000. JALANAN MTB Trekking

Latar belakang Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu r

BAB IV PROSES PEMBUATAN

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya,

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN ANALISA KEKUATAN DAN KEMULURAN RANTAI SUPRA X 125 DD OLEH: WAHYUDDIN ROMADHON

III. METODE PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

109 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Desain Produk Desain dari produk pembersih dan pelumas rantai otomatis ini dibuat berdasarkan kebutuhan yang diperlukan dari sistem pelumasan rantai dan dikembangkan sebagaimana produk tersebut digunakan sesuai dengan keperluan. Dengan dibuatnya produk pembersih dan pelumas rantai otomatis diharapkan dapat membuat produk ini lebih baik dibandingkan dengan cara manual dalam melumasi rantai sepeda motor. Dengan menggunakan jenis material berupa plat alumunium untuk bagian rangka dan metode pelumasan yang lebih efisien diharapkan dapat memperbaiki cara pelumasan manual dan meningkatkan masa pakai rantai serta memanfaatkan limbah-limbah non-organik seperti botol-botol plastik maupun sikat gigi yang tidak terpakai lagi.

110 5.2 Spesifikasi produk Setelah produk dirancang, maka spesifikasi hasil rancangan produk alat pembersih dan pelumas rantai otomatis adalah dengan karakter teknis sebagai berikut: 1. Plat axis Y terbuat dari plat alumunium dengan ukuran 215 mm x 3.5 mm x 2 mm, alasan menggunakan bahan dari alumunium karena beban produk yang cukup ringan dan produk diharapkan bebas dari karat. 2. Plat axis Z terbuat dari plat alumunium berbentuk L dengan ketebalan 1mm, digunakannya bagian ini adalah sebagai pemegang dan pengatur posisi dari sikat pembersih dan pelumasan 3. Plat pemegang klem sikat terbuat dari plat alumunium berbentuk L dengan ketebalan 1 mm, fungsi bagian ini sebagai penghubung antara plat axis Z dengan penjepit sikat. 4. Klem penjepit sikat pembersih terbuat dari plat alumunium dengan ketebalan 1 mm yang dibentuk radius, berfungsi sebagai pemegang sikat. 5. Tabung minyak pelumas, terbuat dari plastik berfungsi sebagai penampung minyak pelumas. 6. Penjepit tabung pelumas, terbuat dari plat alumunium dengan ketebalan 1 mm, bentuk penjepit disesuaikan dengan diameter tabung pelumas. 7. Selang pelumasan, terbuat dari selang karet, berfungsi sebagai saluran pelumasan dari tabung pelumas menuju sikat pembersih. 8. Pipa penghubung selang ke sikat, terbuat dari plastik bekas isi bolpoint, bagian ini berfungsi sebagai penyambung selang pelumas dan sikat, bagian

111 ini juga menentukan banyak atau sedikitnya minyak pelumas akan keluar berdasarkan diameter lubang yang digunakan. 9. Sikat pembersih, terbuat dari sikat gigi yang telah dipotong gagangnya, sikat ini adalah bagian yang removable artinya jika sikat ini habis atau sudah rusak dapat diganti dengan yang baru atau masih layak digunakan. 10. Baut diameter 5 mm dan 3 mm masing-masing berjumlah 2 buah, untuk baut diameter 5 mm nut yang digunakan adalah yang berbentuk hand press (dapat dikencangkan dengan tangan), dari baut inilah posisi pelumasan dapat dirubah sesuai dengan ukuran sprocket belakang dan jarak sprocket dengan swing arm sepeda motor. 11. Massa produk termasuk dengan minyak pelumas ditargetkan < 400 gram. 12. Ketebalan rangka yang digunakan disesuaikan dengan beban produk dan beban kerja produk. 13. Bahan yang digunakan untuk rangka adalah alumunium, bertujuan agar produk tidak berkarat dan tidak mudah tertekuk. 5.3 Bill Of Material (Daftar Material) Dalam suatu perancangan produk yang menjadi dasar adalah perkiraan biaya manufaktur yang berguna untuk menghitung penentuan harga suatu produk, yang pada dasarnya terdiri dari suatu struktur produk dan juga daftar material yang digunakan nantinya. Tabel 4.1 berikut merupakan daftar material yang digunakan untuk membuat produk pembersih dan pelumas rantai otomatis.

112 Tabel 5.1 Daftar Bill Of Material Bill Of Material Unit Qty Satuan Keterangan A Chain Clean And Lube 1 Pcs Produksi B Plat axis Y 1 Pcs Produksi B.1 Plat axis Y utama 1 Pcs Produksi B.2 Busing 1 Pcs Produksi B.3 Baut Ø 5 mm 2 Pcs Beli supplier B.3.1 Nut Ø 5 mm 2 Pcs Beli supplier B.3.2 Ring Ø 5 mm 4 Pcs Beli supplier C Plat axis Z 1 Pcs Produksi C.1 Plat axis Z utama 1 Pcs Produksi C.2 Plat pemegang klem sikat 1 Pcs Produksi C.3 Baut Ø 3 mm 1 Pcs Beli supplier C.4.1 Nut Ø 3 mm 1 Pcs Beli supplier C.4.2 Ring Ø 3 mm 2 Pcs Beli supplier D Tabung pelumas 1 Pcs Beli supplier D.1 Botol pelumas 1 Pcs Beli supplier D.1.2 Tutup botol pelumas 1 Pcs Beli supplier D.3 Klem / Penjepit botol 1 Pcs Produksi D.4 Selang Pelumas 1 Pcs Beli supplier D.4.1 Pipa penyambung 1 Pcs Beli supplier E Sikat pembersih 1 Pcs Produksi E.1 Sikat gigi 1 Pcs Beli supplier E.2 Klem / Penjepit Sikat 1 Pcs Produksi E.3 Baut Ø 3 mm 1 Pcs Beli supplier E.3.1 Nut Ø 3 mm 1 Pcs Beli supplier E.3.2 Ring Ø 3 mm 2 Pcs Beli supplier 5.4 Perencanaan Proses Tujuan pembentukan perencanaan ini adalah mengidentifikasi karakteristik proses yang diperlukan untuk mewujudkan karakteristik komponen yang ditargetkan dalam tabel bill of material, dapat dilihat bagian mana saja yang akan diproduksi dan yang dibeli dari supplier jika produk ini akan diproduksi secara massal, oleh karena kesamaan material yang digunakan untuk karakteristik komponen rangka

113 bagian plat axis Y, plat axis Z dan penjepit atau klem-klem yang digunakan, sehingga penulis membuat generalisasi berdasarkan pertimbangan kebutuhan produk maka komponen terbuat dari bahan yang sama yaitu alumunium. 5.4.1 Pernyataan Misi Dalam menciptakan suatu produk, perancang harus mampu mengetahui keinginan dari konsumen atau pelanggan. Hal ini dilakukan agar nantinya produk yang dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen. Sebelum membuat rancangan produk perancang harus mengetahui tentang produk itu sendiri, segmen pasar yang akan dituju sehingga akan memudahkan dalam menegambil kebijakan selanjutnya. Untuk diskripsi pernyataan misinya dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 5.2 Pernyataan Misi Pernyataan Misi: Alat pembersih dan Pelumas Rantai Motor Alat pembersih dan pelumas rantai motor terbuat dari bahan 1. Deskripsi Produk alumunium karena tahan terhadap karat dan mudah dalam memproses produksinya 2. Segmen Pasar Utama Semua pengguna sepeda motor jenis bebek dan sport Bahan baku rangka terbuat dari alumunium Praktis digunakan 3. Asumsi asumsi Dapat digunakan disemua sepeda motor yang menggunakan rantai Harga terjangkau Pengguna produk 4. Pihak pihak Yang Terkait Perancang Tenaga ahli penguji produk

114 5.5 Pengembangan dan Pemilihan Konsep 5.5.1 Desain Konsep Konsep produk merupakan gambaran secara ringkas bagaimana produk yang di buat dapat memuaskan akan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan. Sehingga konsep produk dapat diartikan sebagai perkiraan prinsip kerja dan bentuk produk. Dalam suatu konsep biasanya ditampilkan dalam bentuk template gambar atau sebuah sketsa gambar beserta keterangan secara ringkas. 5.5.1.1 Konsep Awal Dalam konsep awal ini ditawarkan produk alat pelumas rantai. Dalam penggunaan sepeda motor secara terus-menerus dan kurangnya pemeliharaan terhadap rantai sepeda motor mengakibatkan masa pakai rantai dan gear lebih cepat berkurang, dikarenakan material yang bergesekan akan lebih cepat aus dan berkarat jika tidak dilubrikasi secara teratur dan terdapat pula keluhan mengenai masalah rantai yang mudah berkarat, rantai berdecit maupun rantai yang terputus. 5.5.1.2 Konsep Perbaikan Berdasarkan analisis konsep yang ada, kemudian dipilih satu konsep yang dapat dianggap mewakili kriteria produk yang terbaik dari pembangkitan konsep yang telah dilakukan. Proses ini bertujuan untuk mengetahui dominasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari analisis kebutuhan terhadap produk dapat disimpulkan point kriteria produk yang diinginkan konsumen.

115 Dengan bentuk produk yang ringkas dan removable, produk pembersih dan pelumas rantai dapat disimpan secara ringkas karena setiap bagian dari produk ini dapat dibongkar pasang dan pengguna tidak perlu khawatir produk akan berkarat, karena material yang digunakan berbahan alumunium dan plastik. Kemudahan dalam penggunaan dan manfaat yang dihasilkan dari produk dapat menjadi nilai tambah dari suatu produk yang dihasilkan, kemudahan dalam penggunaan produk pembersih dan pelumas rantai yaitu pengguna cukup mengisi tabung pelumas dan rantai akan terlumasi denan sendirinya dan jika produk tidak digunakan dalam jangka waktu cukup lama direncanakan produk ini dilengkapi kran agar minyak pelumas tidak mudah menetes. Dalam merencanakan dan merancang desain produk pembersih dan pelumas rantai yang akan dibuat, diperlukan data yang berhubungan dengan ukuran-ukuran yang nantinya berguna dalam pengaturan ukuran axis Y dan Z pada produk sehingga dari kedua axis tersebut produk dapat diatur panjang pendeknya dan dapat digunakan di jenis sepeda motor lain. Berikut ini adalah simpulan dari pengukuran terhadap besaran diamater sprocket yang umum digunakan. 5.5.2 Data Ukuran Diameter Sproket Belakang dan Jarak Sprocket ke Swing Arm Data ukuran diameter sproket belakang dan swing arm diperoleh guna menentukan panjang pendeknya rangka pendukung alat, lubang setelan sikat, dan pengaturan dalam perubahan alat, sehingga dalam pembuatan produk dapat secara real digunakan diberbagai produk sepeda motor, untuk itu penulis melakukan

116 pengukuran terhadap beberapa sepeda motor yang dijual dipasaran, berikut ini adalah tabel besaran diameter sproket dan jarak antara sprocket ke swing arm. Tabel 5.3 Besaran Diameter Gear dan Jarak Gear Dengan Swing Arm Jenis Motor Kisaran diameter gear Kisaran jarak gear dengan swing arm Bebek 150mm s/d 180mm 30mm s/d 40mm Sport touring 180mm s/d 240mm 35mm s/d 45mm 5.6 Analisis Keinginan Konsumen Dalam hal ini, analisis yang perlu dilakukan adalah mengenai keinginan konsumen terhadap produk pembersih dan pelumas rantai motor yang akan diproduksi, dimana untuk mengetahui keinginan konsumen maka perlu dilakukan penyebaran kuesioner terbuka dan tertutup dengan jumlah responden sebanyak 30 responden, yaitu mahasiswa/i Universitas Mercubuana program studi Reguler Teknik Industri, Fakultas Teknik. Tingkat atribut diperoleh berdasarkan modus masing masing atribut pada kuesioner. Dari modus tersebut diperoleh hasil bahwa konsumen cukup menginginkan produk pembersih dan pelumas rantai yang ringkas dalam penggunaannya.

117 5.7 Evaluasi Prototype Setelah prototype selesai dibuat dilakukan evaluasi dengan melakukan uji coba pengunaan produk secara langsung sebanyak empat percobaan guna memperhitungkan besar penggunaan minyak pelumas yang berbanding dengan jarak tempuh sepeda motor, percobaan ini dilakukan dengan menggunakan produk dalam kondisi minyak pelumas penuh (50ml) hingga minyak pelumas tersebut habis. Cara kerja pelumasan yang digunakan dalam percobaan ini adalah cara kerja otomatis dengan bahan pembersih berupa sikat dan busa. kerja pelumasan terjadi ketika roda berputar, busa yang teraliri oleh minyak pelumas akan bergesekan dengan rantai sehingga akan membasahi rantai dengan minyak pelumas. Berikut ini adalah tabel dari hasil uji coba produk mengenai konsumsi minyak pelumas yang berbanding dengan jarak tempuh kendaraan: Tabel 5.4 Uji Coba Prototype Produk Tgl Awal Tgl Akhir Jumlah Hari Rata-Rata Jarak Jarak Tempuh Rata-Rata Percobaan Tempuh Konsumsi Pelumas / Percobaan Percobaan Percobaan Kendaraan / Hari Total (Km) Km 1 10-Jan-12 26-Jan-12 14 15,286 214 0,23364486 2 04-Feb-12 23-Feb-12 16 14,875 238 0,21008403 3 03-Mar-12 20-Mar-12 17 14,294 243 0,20576132 4 22-Mar-12 10-Apr-12 19 11,632 221 0,22624434 Rata-Rata 16,5 13 229 0,21893364

118 Keterangan dari hasil uji coba diatas adalah: 1. Tanggal awal percobaan merupakan tanggal dimulainya uji coba produk secara langsung dengan keadaan tabung minyak pelumas terisi penuh sebanyak 50ml. 2. Tanggal akhir percobaan merupakan tanggal berakhirnya uji coba produk, yang disebabkan habisnya minyak pelumas sebanyak 50ml dengan masa pakai dalam satuan hari 3. Jumlah hari percobaan adalah total dari waktu yang dibutuhkan dari habisnya minyak pelumas sebanyak 50ml dalam setiap kali percobaan 4. Jarak tempuh total merupakan jarak yang dihasilkan dari konsumsi pelumas sebanyak 50ml yang berbanding dengan jumlah hari total percobaan 5. Jarak tempuh rata-rata adalah jarak tempuh rata-rata kendaraan perhari yang diperoleh dari jarak tempuh total dibagi jumlah hari percobaan pada setiap percobaan 6. Rata-rata konsumsi minyak pelumas perkilometer jarak tempuh kendaraan merupakan konsumsi minyak pelumas dalam satuan mililiter dengan jarak tempuh satu kilometer, angka diperoleh dari jumlah kapasitas tabung pelumas sebanyak 50 ml dibagi total jarak tempuh kendaraan dalam setiap percobaan Kesimpulan dari hasil uji coba prtotype: 1. Produk ini memiliki rata-rata penggunaan yaitu sebanyak 16 hari, untuk tabung pelumasan berukuran 50ml.

119 2. Memiliki rata-rata jarak tempuh sejauh 229 kilometer dalam sekali pengisian minyak pelumas 3. Memiliki rata-rata konsumsi pelumasan sebesar 0,21893364 per kilometer, namun pemakaian tersebut dapat berubah tergantung kondisi jalan 4. Pelumasan dapat lebih hemat pemakaiannya jika produk ini digunakan secara manual, atau pelumasan dilakukan hanya saat diperlukan. 5.7.1 Efisiensi Penggunaan Produk Setelah dilakukan penelitian terhadap rancang bangun alat pembersih dan pelumas rantai sepeda motor maka didapatkan hasil rancangan tersebut berupa prototype rancangan yang telah di uji coba penerapannya dan memiliki tingkat efisiensi sebagai berikut: 1. Waktu pelumasan lebih singkat dibandingkan pelumasan secara konvensional 2. Dengan pelumasan teratur, masa pakai rantai sepeda motor menjadi lebih lama 3. Kebersihan rantai dapat terjaga dengan baik 4. Cara kerja pelumasan dapat diatur secara manual 5. Pelumasan secara manual menggunakan produk pembersih dan pelumas rantai motor dinilai lebih efektif 5.8 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) Adapun yang tergolong dalam Strength, Weakness, Opportunity, Threats pada produk pembersih dan pelumas rantai motor adalah sebagai berikut:

120 1. Keunggulan (Strength) : a. Bentuk yang menarik dan sederhana. b. Penggunaan produk yang ringkas dan dapat digunakan di berbagai sepeda motor. c. Bahan yang digunakan alumunium, sehingga produk lebih tahan lama dan tidak berkarat. d. Cara kerja pelumasan dapat dilakukan secara otomatis ketika motor berjalan. e. Pengguna produk tidak perlu lagi mencari alat pelumas rantai ketika akan melakukan pelumasan, dengan menggunakan alat ini pengguna hanya perlu melakukan pengisian minyak pelumas untuk melumasi rantai. f. Pelumasan terhadap rantai sepeda motor menjadi lebih mudah. 2. Kelemahan (Weakness) a. Pemakaian minyak pelumas secara otomatis belum bisa dihitung secara akurat, karena terpengaruh dengan faktor lain seperti kondisi jalan dan jarak tempuh b. Sistem kerja pelumasan otomatis belum menemukan metode pelumasan yang terbaik. c. Perlu dilakukan penyesuaian ukuran ketika pertama menggunakan produk pada sepeda motor. 3. Kesempatan (Opportunity) a. Keinginan konsumen yang tinggi akan produk pembersih dan pelumas rantai motor dengan desain yang baru.

121 4. Ancaman (Threat) a. Para pesaing dapat mendesain produk yang lebih ringkas dan lebih menarik. 5. Cara mengatasi kelemahan a. Sistem kerja pelumasan secara manual dinilai lebih efektif dan efisien, karena konsumsi pelumasan dapat dilakukan dengan mudah dari cara konvensional dan pemakaian minyak pelumas dapat diukur lebih akurat b. Cara kerja pelumasan secara otomatis harus dibuat dengan cara kerja yang sederhana menggunakan bahan pembersih berupa busa agar pelumasan otomatis dapat dengan mudah atur