E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN METODE PENCOCOKAN KARTU INDEKS DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMIGALUH KULONPROGO YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh Yayan Antono

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION INTO PARAGRAPH (QUIP) BERBANTUAN MEDIA FLOW CHART

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA ARTIKEL E-JURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

SKRIPSI. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

KEEFEKTIFAN STRATEGI GENERATIVE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PALIYAN GUNUNGKIDUL

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN.../NURI HANDIYANI 230

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERPIKIR BERBICARA MENULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 14 YOGYAKARTA KOTA YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN STRATEGI STORY WRITING MAP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP ALI MAKSUM, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA

RESTI AGISTIASARI NIM

KEEFEKTIFAN STRATEGI WEBBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN TEKNIK COLLABORATIVE WRITING...(Ardi Susila) 1034

KEEFEKTIFAN STRATEGI PERTANYAAN MENUJU PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

Keefektifan Model Concept Sentence Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muntilan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

KEEFEKTIFAN MEDIA BERITA KEMANUSIAAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII MTS MIFTAHUSSALAM 1 DEMAK ARTIKEL E-JOURNAL

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS XI MAN TULUNGAGUNG 1 JAWA TIMUR

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS (DEJ) 605

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

By: Arif Tri Kuncoro, Yogyakarta State University,

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DEPOK

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Ayunda Riska Puspita 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

KEEFEKTIFAN STRATEGI 3W2H DALAM PEMBELAJARAN MENULIS 672

PERBEDAAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DAN QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GAMPING

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

KEEFEKTIF. oleh Eriana Ristiani NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

E-JOURNAL. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. guna Memperoleh Gelar Sarjana

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PEMANFAATAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE OLEH AHMAD FADHLIN BATUBARA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

Riyadi, Wisni Nugrahaningtyas, Mashuri Mahasiswa FBS Universitas Negeri Yogyakarta. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI ROLE-AUDIENCE-FORMAT-TOPIC

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KALASAN E-JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM 08201244065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KALASAN oleh Adinda Dwiji Sagusman 08201244065 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan yang signifikan keterampilan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode berbasis pengalaman dan siswa yang tanpa menggunakan metode berbasis pengalaman. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan keefektifan metode dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan. Sampel penelitian adalah siswa VIIA sebagai kelas kontrol dan kelas VIID sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian tersebut dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen pengumpulan data berupa tes menulis teks cerita pendek. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan reliabilitas dihitung menggunakan teknik konsistensi internal Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode berbasis pengalaman dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode berbasis pengalaman. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil penghitungan uji-t untuk sampel bebas berupa skor t hitung lebih besar dari skor t tabel (th = -5,994>tt = 1,998) pada taraf signifikansi 5% (0,05) dan db 62. Metode efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil uji-t untuk sampel berhubungan yang menunjukkan bahwa skor t hitung (th) adalah sebesar -15,717 dengan db 31. Skor t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dan db 31. Skor t tabel (tt) pada taraf signifikasni 5% dan db 31 adalah 2,039. Hal itu menunjukkan bahwa skor t hitung lebih besar daripada skor t tabel (th = -15,717>tt = 2,039). Kata kunci : keefektifan, metode berbasis pengalaman, menulis teks cerita pendek iii

THE EFFECTIVENESS OF EXPERIENTIAL LEARNING METHOD ON SHORT STORIES TEXT WRITING SKILL AT VII GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 3 KALASAN Written by Adinda Dwiji Sagusman NIM 08201244065 ABSTRACT This research purpose to knowing the significance difference of ability short stories text writing skill between students who got learning using experiential learning method with students who got learning without using experiential learning method at VII grade students of SMP Negeri 3 Kalasan. This research also purpose to test the effectiveness of experiential learning method on learning writing short stories text at VII grade students of SMP Negeri 3 Kalasan. This research is an experimental research design with pretest posttest control group design. The population in this research is VII grade students of SMP Negeri 3 Kalasan. The sample in this research is VII A class as control group and VII D class as experiment group. Determination of the sample with the simple random sampling technique. The instruments of data collection are short stories text writing test. The instruments of validity test are content validity and instrument s reliability is counted used Alpha Cronbach technique. Technique of data analysis is used t-test with significance level 5% (0,05). The result of this research showed that there are significance difference on the ability short stories text writing skill between students who got learning using experiential learning method with students who got learning without using experiential learning method at VII grade students of SMP Negeri 3 Kalasan. The case can be proven by the calculating result t-test of independent sample test, got t hitung > t tabel (th = -5,994>tt = 1,998) in significance level 5% (0,05) and df 62. Experiential learning method are effective for learning writing short stories text. This can be shown from calculation result t-test of paired sample test, got t hitung > t tabel (th = -15,717>tt = 2,039) in significance level 5% (0,05) and df 31. Keyword: effectiveness, experiential learning method, writing short stories text iv

1 A. PENDAHULUAN Fungsi utama bahasa Indonesia selain sebagai salah satu alat berkomunikasi adalah sebagai media untuk mencari berbagai sumber pengetahuan kemudian menyebarkannya kepada orang lain. Penerima tidak akan bisa memahami pengetahuan yang ia terima jika tidak bisa menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, demikian juga berlaku untuk pengirim. Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa akan menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan. Begitu juga dengan proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Apa pun yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dapat dipahami dengan baik apabila bahasa yang dipergunakan dapat dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. Pembelajaran Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa Indonesia tersebut. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diterapkan menggunakan pembelajaran berbasis teks, yaitu pembelajaran yang memandang bahasa Indonesia bukan sekedar pengetahuan bahasa saja melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosialbudaya akademis. Sesuai dengan Kurikulum 2013, pembelajaran menulis teks cerita pendek untuk siswa SMP kelas VII menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai. Pembelajaran teks cerita pendek dalam penelitian ini berpedoman pada kompetensi inti 4, yaitu mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar dalam penelitian ini adalah KD 4.2 menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan (Kemendikbud, 2013: vi). Pembelajaran bahasa yang berbasis teks memungkinkan siswa untuk bisa menciptakan sebuah teks. Kegiatan mencipta itu yang disebut dengan pembelajaran menulis. Untuk dapat sampai ke tahap menulis, pengetahuan kebahasaan siswa tentang teks harus memadai. Tulisan yang baik merupakan gabungan semua jenis aktivitas siswa dan dipadukan dengan

2 kemampuan berpikir siswa. Perlu disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur sendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian, semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya, termasuk dalam kegiatan menulis. Tarigan (2008: 21) juga menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuankesatuan ekspresi bahasa. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Berdasarkan pengertianpengertian menulis yang telah disebutkan, terlihat pentingnya menulis diajarkan di sekolah. Menulis bisa dijadikan alat penilaian keseluruhan aktivitas siswa dalam hal pengetahuan kebahasaan, menulis juga bisa dijadikan media menyalurkan kemampuan berpikir bagi siswa. Cerita pendek merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca (Sayuti, 2000: 9). Cerita dalam cerita pendek cendrung padat dan ceritanya cendrung kurang kompleks dibandingkan novel. Cerita pendek biasanya terpusat pada satu pokok kejadian, satu plot, latar yang terbatas, jumlah tokoh yang terbatas, dan mencakup waktu yang singkat. Akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka. Sumardjo (1997: 84) mengemukakan bahwa cerita pendek adalah seni keterampilan menyuguhkan cerita. Edgar Allan Poe (via Nurgiyantoro, 2010: 10) berpendapat bahwa teks cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.cerita pendek tersusun dari bagian-bagian yang semuanya merupakan bagian utama cerita. Sangat kompak dan tidak ada bagian-bagiannya yang hanya berfungsi sebagai embelembel. Berdasarkan pendekatan ilmiah yang diberlakukan dalam Kurikulm 2013, dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Metode itu juga harus sesuai dengan langkahlangkah dalam pendekatan ilmiah yang mendorong siswa untuk aktif dan kreatif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dibutuhkan metode pembelajaran aktif, kreatif, dan variatif agar pembelajaran

3 menjadi menyenangkan dan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Kolb (1984: 21), adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan, merefleksikan kegiatan-kegiatan kritis dan memiliki wawasan-wawasan yang berguna bagi pembelajaran. Metode merupakan metode yang cocok digunakan untuk pembelajaran menulis teks cerita pendek karena mengaktifkan siswa untuk menggali pengetahuan menggunakan pengalaman yang dimilikinya. Metode pembelajaran berbasis pengalaman adalah suatu model pembelajaran yang mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung atau belajar melalui tindakan (Cahyani, 2000: 1). Metode pembelajaran berbasis pengalaman bukan hanya memberikan pengetahuan dan konsep-konsep saja, tapi juga memberikan pengalaman yang nyata dan dapat membangun keterampilan melalui penugasanpenugasan nyata. Sementara itu, metode ini juga dapat mengakomodasi dan memberikan proses umpan balik serta evaluasi antara hasil penerapan dengan apa yang seharusnya dilakukan. Penggunaan metode di sekolah diharapkan dapat mengenalkan, memotivasi, dan merangsang minat siswa dalam menulis teks cerita pendek. Penerapan metode pembelajaran berbasis pengalaman mengupayakan dapat meningkatnya keterampilan siswa dalam menulis teks cerita pendek. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis pengalaman efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dan mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman.hasil penelitian ini, menjadi bukti bahwa penggunaan pengalaman cocok untuk diterapkan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis teks cerita pendek pada siswa kelas VII. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan metode eksperimen semu dan Pretest-Posttest

4 Control Group Design. Sugiyono (2011: 113) mengemukakan bahwa dalam desain ini pemilihan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam menulis teks cerita pendek, sedangkan posttest digunakan untuk mengukur kemampuan akhir siswa dalam menulis teks cerita pendek setelah diberi perlakuan dengan menggunakan pengalaman. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Variabel terikat penelitian ini adalah keterampilan menulis teks cerita pendek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan tahun ajaran 2014/2015. Seluruh siswa tersebut terbagi dalam 4 kelas, yaitu VIIA, VIIB, VIIC, VIID dengan jumlah siswa 128. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dengan cara diundi sehingga seluruh populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Dari empat kelas di SMP Negeri 3 Kalasan yang menjadi populasi penelitian terpilih kelas VIIA sebagai kelompok kontrol dan VIID sebagai kelompok eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis teks cerita pendek. Uji validitas menggunakan expert judgement, sedangkan uji reliabilitas instrumen dihitung dengan melihat nilai Alpha Cronbach. Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varians. Uji normalitas dilakukan untuk mengkaji normal atau tidaknya sebaran data, sedangkan uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Pengujian uji normalitas dan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t.untuk mengetahui perbedaan kemampuan

5 menulis teks cerita pendek sebelum dan sesudah pembelajaran antara kedua kelompok menggunakan analisis data uji-t sampel berhubungan. Rangkuman hasil analisis uji-t sampel berhubungan kedua kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji-t Sampel Berhubungan Data t h t t db Keterangan Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen -6,835 2,039 31 thitung>2,039 =signifikan -15,717 2,039 31 thitung>2,039 =signifikan Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis teks ceita pendek antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kedua kelompok menunjukan peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menulis teks cerita pendek, tetapi peningkatan yang lebih menonjol ditunjukan oleh kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menerapkan metode. Hal ini menunjukan bahwa tujuan untuk membuktikan terdapat pebedaan yang signifikan kemampuan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode experiential learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode experiential learning benarbenar terbukti. Uji-t yang kedua adalah uji-t sampel bebas, digunakan untuk mengetahui keefektifan metode dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Rangkuman hasil analisis data uji-t sampel bebas kedua kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji-t Sampel Bebas Data t h t t db Keterangan PretestKelo mpok Kontrol dan Eksperimen Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen -1,661 1,998 62 thitung<ttabel =tidak signifikan -5,994 1,998 62 thitung>ttabel =signifikan Tabel di atas menunjukan bahwa kemampuan awal menulis teks cerita pendek kedua kelompok berada dalam level yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t data pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukan bahwa nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel yang berarti tidak signifikan, atau tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek antara kedua kelompok.

6 Hasil uji-t data posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yang berarti terdapat perbedaan kemampuan menulis teks ceita pendek antara masing-masing kelompok setelah diberikan pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menerapkan pengalaman untuk kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol menerima pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman. Hasil uji-t data sampel bebas ini menunjukan bahwa metode efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek untuk siswa SMP kelas VII. 2. Pembahasan a. Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Penelitian ini dimulai dengan melakukan tes awal (pretest) pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan menulis teks cerita pedek siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum mereka mengikuti pembelajaran. Hasil penghitungan uji-t terhadap data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa diperoleh p sebesar 0,102. Nilai p lebih besar dari signifikansi 0,05. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks cerpen kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, tingkat kemampuan memahami teks cerpen kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah setara atau kedua kelompok berangkat dari keadaan yang sama. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis teks cerita pendek. Pembelajaran kelompok kontrol dilakukan tanpa menerapkan metode, sedangkan pembelajaran kelompok eksperimen menerapkan metode. Pembelajaran menulis teks cerita pendek tersebut dilakukan sebanyak empat kali dalam setiap kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Berdasarkan kegiatan pembelajaran, terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

7 berlangsung. Kelompok eksperimen terlihat lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran daripada kelompok kontrol. Selain itu, perbedaan juga dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam teks cerita pendek. Setelah kegiatan pembelajaran menulis teks cerita pendek selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan posttest pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Posttest bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang berbeda. Hasil analisis uji-t data posttest kelompok eksperimen dan kontrol, dapat diketahui besar thitung adalah -5,994 dan nilai ttabel dengan db 62 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,998. Nilai thitung > ttabel atau nilai p lebih kecil dari 0,05 (p= 0,00 < 0,05). Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis teks cerita pendek antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks cerita pendek kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-sama mengalami peningkatan. Akan tetapi, peningkatan kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan metode dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan pengalaman. Dengan demikian, tujuan penelitian yang pertama tercapai. b. Keefektifan Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek Pembelajaran menulis teks cerita pendek kelompok eksperimen yang menggunakan metode lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis teks cerita pendek kelompok kontrol yang tanpa menggunakan pengalaman. Hal ini dibuktikan dengan nilai posttest kemampuan menulis teks cerita pendek kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan metode mengalami peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan

8 kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan dengan menggunakan metode. Hasil analisis uji-t data pretest dan posttest kelompok eksperimen diketahui besar thitung adalah -15,717 dan nilai ttabel dengan df 31 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,039. Nilai thitung>ttabel atau nilai p lebih kecil dari 0,05 (p= 0,00 < 0,05) yang berarti signifikan. Dengan demikian hasil uji-t tersebut menunjukkan metode terbukti efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Keefektifan penggunaan metode dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek juga dapat terlihat saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut ditunjukkan dari aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran menggunakan pengalaman siswa pada kelompok eksperimen tampak lebih semangat dan sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran teks cerita pendek dibandingkan dengan siswa pada kelompok kontrol yang tidak diterapkan pengalaman. Metode pembelajaran berbasis pengalaman membantu siswa untuk bisa membangun pengetahuan berdasarkan kegiatan yang mereka lakukan. Melakukan refleksi berdasarkan kegiatan pembelajaran dan menarik pelajaran dari kegiatan tersebut kemudian menerapkannya dalam kegiatan menulis. Membantu siswa memahami unsur-unsur teks cerita pendek secara berurutan dengan cara yang menyenangkan, yaitu menonton film pendek. Unsur-unsur intrinsik sudah dikuasai akan memudahkan siswa dalam menciptakan teks cerita pendek. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan pengalaman dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan. Perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek tersebut ditunjukkan dari hasil uji-t posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (-5,994

9 > 1,998) dan p lebih kecil dari taraf signifikansi 5%(0,000 < 0,050). Kedua, metode pembelajaran berbasis pengalaman terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan daripada yang tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t data pretest dan posttest, yang menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel (-15,717> 2,039) dan p lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 <0,050). Selain dari hasil uji-t tersebut, dapat dilihat juga adanya peningkatan nilai rata-rata yang berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kenaikan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 2,81, sedangkan kenaikan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 4,93 yang menunjukkan bahwa metode efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Namun demikian, berdasarkan pengamatan, penerapan metode dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek memiliki beberapa kelemahan, antara lain metode ini membutuhkan suatu kegiatan pembelajaran yang benarbenar dapat memunculkan keaktifan siswa dan bisa membangun pengalaman yang berharga bagi siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Jika hanya mengandalkan kegiatan di dalam kelas akan membuat pemilihan kegiatan pembelajaran terbatas dan penggunaan pengalaman tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Oleh sebab itu, disarankan untuk para guru jika ingin menerapkan metode dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek atau keterampilan yang lain, Pemilihan kegiatan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan tujuan pembelajaran serta dapat meningkatkan keaktifan siswa benar-benar penting. Selain untuk memperoleh hasil yang maksimal, hal itu juga dapat membantu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

10 F. DAFTAR PUSTAKA Cahyani, Isah. 2000. Peran Experiential Learning dalam Meningkatkan Motivasi Pembelajaran BIPA. Diakses dari http://www.ialf.edu/kipbipa /abstracts/isahcahyani.html. pada tanggal 5 maret 2012. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Kolb, David. 1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. U. S : FT Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alpabeta. Sumardjo, Jakob. 1997. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.