NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

dokumen-dokumen yang mirip
SRI WAHYUNI HADI NIM: A54C090015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALAT PERNAFASAN DENGAN METODE BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH PK AMPEL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

WIGATININGSIH NIM : A54C090028

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

Diajukan Oleh : IIN ANGGOROWATI NIM : A 54B NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II Kajian Pustaka

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Abstrak. Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil Belajar

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SULISTYANI AGUSTINA A

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

JURNAL PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUHARIYANI A

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BACA TULIS DENGAN METODE CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I SDN 04 TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IV SDN MOJOLUHUR

Keperluan korespondensi, HP : ,

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN MEMBACA PETA LINGKUNGAN PROVINSI SETEMPAT DENGAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN METODE ROLE PLAYING

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Endang Syarifuddin. Kata Kunci: cara belajar aktif, kecakapan hidup, pelajaran matematika, jual dan beli PENDAHULUAN

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

Transkripsi:

0 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI JUAL BELI DENGAN METODE COMPLETE SENTENCE PADA SISWA KELAS III SDN CLUNTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : SURYADI NIM : A54C090013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ii

ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI JUAL BELI DENGAN METODE COMPLETE SENTENCE PADA SISWA KELAS III SDN CLUNTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SURYADI, A54C090013, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 59 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi jual beli dengan metode complete sentence pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei-Agustus 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan alat pengumpulan data meliputi butir soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode complete sentence dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/201. Hal ini ditandai dengan: (1) Hasil penilaian pembelajaran siklus I sebanyak 75 % siswa mendapat nilai tes minimal 65.(2) Hasil penilaian pembelajaran siklus II 100 % siswa mendapat nilai tes materi jual beli minimal sama dengan 65. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I ke siklus II meningkat lebih baik, Dari hasil ini, maka metode complete sentence dapat dijadikan suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan strategi pembelajaran aktif yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar meningkat. Kata kunci: Hasil Belajar, IPS, dan metode complete sentence PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Proses pendidikan pada intinya merupakan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik (murid) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai fasilitator dan penunjuk jalan ke arah penggalian potensi anak didik (murid), dan murid sebagai obyek yang diarahkan dan digali potensinya (Nata, 2001:84). 1

Mata pelajaran IPS terfokus pada pembahasan yang berkaitan dengan ilmu sosial yang dapat dijadikan bekal berinteraksi dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pembelajaran IPS di kelas III SDN Cluntang Musuk belum dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil tes formatif yang telah diadakan oleh guru, siswa yang telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 65 baru 60 % dan yang belum tuntas sebanyak 40%. Kondisi demikian menjadikan suatu perenungan bagi guru agar hasil belajar siswa dikemudian hari dapat meningkat menjadi lebih baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan memahami jual beli dengan metode complete sentence pada siswa kelas III SDN Cluntang tahun pelajaran 2012/2013. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: apakah penerapan metode complete sentence dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jual beli pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi jual beli dengan metode complete sentence pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Manfaat teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran mata pelajaran IPS. 2. Manfaat praktis a. Untuk siswa, hasil belajar materi jual beli dapat meningkat lebih baik. b. Untuk guru, hasilnya untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses belajar mengajar. c. Untuk sekolah, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang dapat dipergunakan untuk peningkatan mutu sekolah. 2

LANDASAN TEORI Kajian Pustaka Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Nur Fadhilah (2010) dengan judul "Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Melalui Metode Complete sentence Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Kangkung Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2009/2010". Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode complete sentence dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Skor keaktifan siswa siklus I adalah 8,29 (Baik). Siklus II adalah 9,14 (Baik) dan siklus III adalah 9,43 (sangat baik). Sedangkan pencapaian nilai rata-rata kelas pada siklus III adalah 70,91; pada siklus II adalah 65; dan pada siklus I adalah 64,09. Dari rata-rata tersebut dapat dimaknai bahwa ada kenaikan nilai sebesar 5,91 point dari siklus II dan terdapat kenaikan 6,82 point dari siklus I Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan penerapan model complete sentence pada siswa kelas V SD Negeri Dersansari 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Dersansari 01 Suruh yang berjumlah 27 siswa. Tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan test. Adapun prosedur penelitian dilakukan melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian mampu menjawab rumusan masalah, mencapai tujuan penelitian dan menjawab hipotesis penelitian yaitu: Penggunaan model Complete Sentence dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri Dersansari 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012. Dibuktikan dengan hasil analisis data rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Dari hasil pembelajaran siklus I 70,37% yang tuntas belajar sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 92,59%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Complete Sentence dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. 3

Kajian Teori 1. Pengertian Belajar Morgan sebagaimana dikutip Suprijono (2009:2), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Nasution (1988:37) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang. Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman (2009:135), belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Perbuatan belajar adalah perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-ketrampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003:1). 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:5), hasil belajar berupa : a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangakaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. 4

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi tiga faktor yaitu : 1) Faktor Jasmaniah, meliputi: a) Faktor kesehatan. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing serta gangguan lainnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik, kesehatan badannya harus tetap terjamin. b) Cacat Tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. 2) Faktor Psikologis Ada beberapa faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, antara lain : a) Inteligensi Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah walaupun siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbulah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. 5

c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. d) Bakat Bakat menurut Hilgard (dalam Daryanto, 2009:54) adalah The capacity to learn yaitu kemampuan untuk belajar. e) Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan belajar. f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g) Kesiapan Kesiapan atau readness adalah kesediaan untuk memberi respon. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik 2) Faktor Kelelahan Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. 6

b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu : 1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, dan bentuk kehidupan masyarakat. 4. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran IPS Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 5. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mermbantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Aunurrahman, 2009:34). Pembelajaran berupaya mengubah masukan 7

berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memilki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. b. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran dapat diartikan sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. (Suprijono, 2009:46). 6. Metode Complete sentence Metode berarti suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita (Sudiyono, 2009:180). Metode Complete Sentence merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Metode complete sentence merupakan salah satu metode pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dan dikuasai peserta didik (Suprijono, 2009 : viii). Hubungan Metode Complete Sentence dengan Pembelajaran IPS Metode Complete Sentence dipilih karena merupakan salah satu metode pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), yaitu pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dan dikuasai peserta didik. Metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan kreatifitas siswa dalam memahami suatu bacaan. Metode ini akan menuntun siswa langkah demi langkah agar dapat membaca secara efektif dan dapat memahami apa yang telah dibaca (Suprijono, 2009:103). 8

Studi tentang metode-metode pembelajaran kerjasama (termasuk di dalamnya adalah metode Complete Sentence) yang menyertakan tujuan kelompok dan akuntabilitas perorangan memperlihatkan efek positif yang sangat besar terhadap pencapaian siswa di kelas dalam semua mata pelajaran dan dalam semua jenis sekolah (Slavin, 2009:29). Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS, maka pembelajaran kooperatif tipe Complete sentence ini memiliki ciri yang cocok dengan mata pelajaran IPS. Kerangka Berfikir Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian penelitian terdahulu permasalahan yang harus dipecahkan oleh guru dalam mengajar IPS yaitu rendahnya minat dan perhatian siswa pada materi yang diajarkan serta hasil belajar yang belum memuaskan. Pada awalnya guru mata pelajaran IPS dalam menyampaikan materi pembelajaran belum menggunakan metode complete sentence menunjukkan bahwa minat dan hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru rendah. Berdasarkan evaluasi dan kajian penelitian terdahulu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode complete sentence. Kegiatan pembelajaran diduga lebih lancar, tepat sasaran dan tepat rencana. Demikian juga situasi pembelajaran akan lebih menyenangkan, ada minat dari siswa, ada kerja sama dan diskusi kelompok lebih aktif. Hasil pada kondisi akhir yang terjadi melalui penggunaan metode complete sentence dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan memahami jual beli pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan mengenai permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS adalah diduga dengan metode complete sentence dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jual beli pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. 9

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cluntang Musuk Boyolali. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan, yakni mulai bulan Juni - Agustus 2012. B. Subjek Penelitian Siswa kelas III SDN Cluntang Musuk semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 18 orang, 8 putra dan 10 putri. C. Data dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini meliputi dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sedangkan data kualitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar (Sugiyono, 2009:15). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes sedangkan data kualitatif diperoleh berdasarkan pada hasil observasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Metode tes. Tes yang digunakan merupakan tes yang berkaitan dengan materi jual beli. 2. Observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai suasana kelas, kegiatan pembelajaran, kreatifitas guru, keaktifan siswa dan sebagainya. 3. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan bukti-bukti yang bersumber dari non-manusia (Afifuddin & Saebani, 2009:141). Dokumentasi meliputi rapor siswa, nilai tes formatif, daftar hadir siswa dan lingkungan. E. Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman dalam Patilima (2007:96) analisis kualitatif dibagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur yang di maksud adalah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 10

1. Reduksi data, adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan; 2. Penyajian data, adalah sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan; 3. Penarikan kesimpulan. F. Indikator Kinerja Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator kinerja sebagai berikut: 1. Hasil penilaian pembelajaran siklus I sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai tes materi jual beli minimal sama dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 65. 2. Hasil penilaian pembelajaran siklus II sekurang-kurangnya 90 % siswa mendapat nilai tes materi jual beli minimal sama dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 65. G. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suwandi (2007:6) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecah masalahnya dan ditindak lanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan terukur. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Temuan penelitian pada pra siklus Temuan penelitian pada pembelajaran pra siklus berdasarkan hasil tes adalah ditemukan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 10 orang (62,5%) dan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 6 orang (37,5%). Siswa yang belum tuntas tersebut antara lain: Andriani, Endah Setyaningsih, Ernawati, Nur Wahid, Tri Ihsanudin dan Wahyu Prasetyo. Temuan ini menunjukkan terdapat masalah yang serius dalam pembelajaran mata 11

pelajaran IPS, oleh karena itu permasalahan hasil belajar yang rendah ini betul-betul perlu ditindaklanjuti dengan mencari solusi agar hasil belajar yang rendah ini dapat teratasi. Solusi yang disiapkan peneliti selaku guru kelas III adalah dengan menerapkan metode complete sentence dalam kegiatan pembelajaran IPS pada pembelajaran selanjutnya. 2. Temuan penelitian pada siklus I Temuan penelitian pada pembelajaran siklus I berdasarkan hasil tes adalah ditemukan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 orang (75%) dan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 4 orang (25%). Siswa yang belum tuntas tersebut antara lain: Endah Setyaningsih, Ernawati, Nur Wahid, dan Tri Ihsanudin. Temuan ini menunjukkan setelah penerapan metode complete sentence ternyata diperoleh hasil positif yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Namun demikian pembelajaran siklus I belum dapat dihentikan karena prosentase ketuntasan belajar siswa masih kurang dari 90% sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh karena itu perlu diadakan pembelajaran putaran berikutnya, yakni pembelajaran siklus II. 3. Temuan penelitian pada siklus II Temuan penelitian pada pembelajaran siklus II berdasarkan hasil tes adalah ditemukan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 orang (100%). Temuan ini menunjukkan setelah penerapan metode complete sentence diperoleh hasil positif yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Prosentase ketuntasan belajar pada siklus II belum telah lebih dari 90% sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh karena itu tindakan pembelajaran dapat dihentikan. Ketuntasan Hasil Belajar. Berdasarkan prosentase ketuntasan belajar pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II, diperoleh nilai berikut: prosentase ketuntasan belajar prasiklus sebesar 62,5%, pada siklus I sebesar 75%, dan pada siklus II sebesar 100%. Perolehan hasil belajar ini menunjukkan terdapat kenaikan prosentase ketuntasan hasil tes materi jual beli sebesar 37,5 %. 12

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Simpulan Mengacu pada analisa data dan pembahasan terhadap data hasil penelitian ini. penelitian penulis yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Jual Beli dengan metode Complete Sentence pada Siswa Kelas III SDN Cluntang Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013 diperoleh simpulan bahwa metode complete sentence dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jual beli pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. Simpulan ini diperkuat dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan rata-rata nilai tes yang dilaksanakan pada tiap pembelajaran diperoleh nilai rata-rata tes pra siklus sebesar 62,19; nilai rata-rata tes siklus I sebesar 72,19; dan nilai rata-rata tes siklus II sebesar 77,81. Berdasarkan perolehan hasil belajar ini berarti terdapat kenaikan rata-rata nilai tes sebesar 15,62 poin. 2. Berdasarkan prosentase ketuntasan belajar diperoleh nilai prosentase ketuntasan belajar pada prasiklus sebesar 62,5%; pada siklus I sebesar 75%; dan pada siklus II sebesar 100%. Perolehan hasil belajar ini menunjukkan terdapat kenaikan prosentase ketuntasan belajar sebesar 37,5 %. Implikasi Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode complete sentence dapat meningkatkan kemampuan memahami materi jual beli dengan pada siswa kelas III SDN Cluntang Musuk tahun pelajaran 2012/2013. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama bagi guru IPS dalam upaya meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa. Saran Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa 13

Siswa yang mengalami hambatan hendaknya tidak perlu sungkan dan malu untuk bertanya kepada teman atau guru agar permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran dapat teratasi. 2. Bagi Guru. Guru sebaiknya meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan metode complete sentence dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPS. 3. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya Kepala Sekolah selalu memberi semangat dan motivasi kepada guru melalui pemberian penghargaan kepada guru yang selalu aktif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Untuk Peneliti Lain Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan metode complete sentence dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Amirin, Tatang M. 2003. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar. Semarang: Kandepag Jateng. Arbi, Sutan Zanti. 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Depdikbud. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabheta. Dani, K. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Putra Harsa. Fadhilah, Nur. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Melalui Metode Complete sentence Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Kangkung Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Fatih, Nahji. 2008. Model Pembelajaran Complete Sentence untuk Menumbuhkan Kemampuan Memahami Persamaan Matematis Kinematika Gerak Lurus Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bumiayu Tahun 14

Pelajaran 2008/2009. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Ma'sum, Yuliawati. 2011. Penerapan Model Complete Sentence Berbasis Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Benda Siswa Kelas II SDN Karangbesuki 1 Kota Malang. Skripsi, Program SI PGSD Jurusan KSDP, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Nasution, S.1988. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars. Nata, A. 2001. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru Murid. Jakarta: Rajawali Press. Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sagita, Maulana Hendry. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menerapkan Model Complete Sentence pada Siswa Kelas V SD Negeri Dersansari 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suwandi, Sarwiji. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya 15