BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, kemajuan dunia semakin pesat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang begitu cepat terutama adanya persaingan yang sangat ketat antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. proses peningkatan sumber daya manusia, agar diperoleh manusia yang. bangsa dan negara saat ini dan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi/perusahaan baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu dibutuhkan manajemen sumber daya manusia agar

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan ekonomi global pada era ini telah menjadi lebih dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2009

GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Era globalisasi ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada

N. AMBARDHI P

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan tentu dibangun dengan dasar keyakinan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji

1

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pengembangan organisasi (organizational development) adalah respon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perubahan organisasi. Alat secanggih apapun yang dimiliki suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap anggota dan lapisan masyarakat, tenaga kerja, perusahaan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sosial masyarakat. Begitu juga bagi kalangan civitas

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB II LANDASAN TEORI

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

Pada era globalisasi dan pasar bebas hanya organisasi yang mampu melakukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi (Saud & Alrifi, 2012). Konsumen semakin mahir dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai sistem tertutup (closed system) sudah waktunya. menuntut para pekerja harus terampil.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

ANALISIS PENGARUH ANTARA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA SWALAYAN HARDJONO DI BATURETNO

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi

Transkripsi:

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi ini, kemajuan dunia semakin pesat dalam bidang teknologi, telekomunikasi, informasi, transportasi dan ilmu pengetahuan. Kemajuan yang semakin pesat tesebut menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ini memunculkan berbagai macam masalah pelik, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Permasalahan permasalahan politik, sosial, ekonomi dan budaya inilah yang mendorong bangsabangsa di dunia saling berlomba untuk mengembangkan dan membangun bangsa demi kesejahteraan bangsa itu sendiri (Kushariyanti, 2007). Manusia dituntut untuk bisa bersaing dalam semua aspek dan juga bisa melakukan perubahan untuk menuju kearah perbaikan. Banyaknya perubahan yang terjadi tidak begitu saja, lepas dari pesan manusia sebagai penentu kesuksesannya sebuah organisasi dan perusahaan (Wibowo, 2011). Hal ini dikarenakan bahwa manusialah satu-satunya sumber utama dari suatu organisasi dan perusahaan yang tidak bisa digantikan oleh teknologi lainnya walaupun sarana dan fasilitas pendukung sangat lengkap, namun hal tersebut tidak akan mempunyai arti apapun tanpa adanya manusia yang mengatur, menggunakan dan memeliharanya (As ad, 2001).

16 Adanya perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang terpenting adalah perubahan individu. Perubahan pada individu ini tidak mudah, tetapi harus melalui proses. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas (pemimpin). Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati sekaligus fenomena yang paling sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di negara Indonesia juga telah membuktikan bagaimana kepemimpinan telah berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan berpolitik dan bernegara. Tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan (Porter, 1996). Sunarsih (2001) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi. Kepemimpinan sebagai salah satu penentu arah dan tujuan organisasi yang harus mampu mensikapi perkembangan zaman selaras dengan yang diungkapkan oleh Wibowo(2011) bahwa suatu organisasi dan perusahaan akan dapat mencapai suatu hasil yang optimal apabila didalamnya terdapat suatu kepemimpinan yang baik dan yang efektif yang akan dapat meningkatkan kepuasan kerja bawahannya dan secara otomatis berimbas pula pada peningkatan kinerja perusahan. Survei yang dilakukan majalah SWA (2001) dalam mencari Chief Executive Officer (CEO) terbaik tahun 2000 di Indonesia, tampak bahwa

17 karakteristik kepemimpinan yang terbukti menjamin eksistensi organisasi antara lain adalah perhatian terhadap bawahan (Darwito, 2008). Karakteristik ini menempati peringkat kedua terpenting setelah visi sang pemimpin, ini berarti bahwa pengelolaan manusia dalam organisasi merupakan kunci untuk memperbaiki kinerja organisasi dan kesiapan menghadapi perubahan di abad 21 (Alimuddin, 2002). Sedangkan pemimpin yang tidak dapat mengantisipasi dunia yang sedang berubah ini, atau setidaknya tidak memberi respon, besar kemungkinan akan memasuki organisasinya pada situasi stagnasi dan akhirnya mengalami keruntuhan (Danim, 2003). Untuk itu organisasi memerlukan pemimpin yang reformis yang mampu menjadi motor penggerak perubahan (transformation) organisasi (Anikmah, 2008). Menurut Wutun (2001) konsep kepemimpinan transformasional dari Bass merupakan salah satu konsep kepemimpinan yang lebih dapat menjelaskan secara tepat pola perilaku kepemimpinan atasan yang nyata ada dan mampu memuat pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. Teori transformasional sebagai pendekatan yang paling terakhir berkembang, dimulai oleh James Macgregor Burns yang didalamnya menerapkan dalam konteks politik. Kemudian, disempurnakan serta diperkenalkan ke dalam konteks organisasional oleh Bernard Bass (Berry dan Houston, 1993). Kepemimpinan transformasional meliputi pengembangan hubungan yang lebih dekat antara pemimpin dengan pengikutnya, bukan hanya sekedar sebuah perjanjian tetapi lebih didasarkan kepada kepercayaan dan komitmen (Sunarsih, 2001). Kepemimpinan transformasional harus dapat mengartikan dengan jelas

18 mengenai visi untuk organisasi, sehingga pengikutnya akan menerima kredibilitas pemimpin tersebut (Bass dan Avolio, 1994). Menurut Yammarino dan Bass (1990), pemimpin transformasional harus mampu membujuk para bawahannya melakukan tugas-tugas mereka melebihi kepentingan mereka sendiri demi kepentingan organisasi yang lebih besar. Yammarino dan Bass (1990) juga menyatakan bahwa pemimpin transformasional mengartikulasikan visi masa depan organisasi yang realistik, menstimulasi bawahan dengan cara yang intelektual, dan menaruh perhatian pada perbedaanperbedaan yang dimiliki oleh bawahannya. Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi (Keller, 1992). Kepemimpinan trasnformasional dapat dicirikan sebagai pemimpin yang berfokus pada pencapaian perubahan nilai-nilai yang relevan bagi proses pertukaran (perubahan), kepercayaan, sikap, perilaku, emosional dan kebutuhan bawahan menuju perubahan yang lebih baik ke masa depan (Burns, 1978). Keller (1992) mengemukakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri, hanya dapat dipenuhi melalui praktik dalam kepemimpinan transformasional. Sehingga, para bawahan merasakan adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan, dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan hal ini disebut juga dengan persepsi dari bawahannya. Persepsi menurut Maramis (1999) persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui atau mengartikan setelah

19 pancaindranya mendapat rangsang. Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional adalah bagaimana kualitas atau hubungan antara pemimpin dan bawahannya melalui proses bawahan mengamati, mengetahui atau mengartikan bagaimana kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh pimpinannya tersebut. Seorang pemimpin transformasional dapat diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para bawahannya. Pemimpin transformasional dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada para pengikutnya sehingga terbentuk rasa percaya, rasa kagum dan rasa segan (Bass, 1990). Dengan bahasa sederhana, kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan dan dipahami sebagai kepemimpinan yang mampu mendatangkan perubahan di dalam diri setiap individu yang terlibat atau bagi seluruh organisasi untuk mencapai performa yang semakin tinggi. Dengan demikian, seperti yang diungkapkan oleh Tichy and Devanna (1990), keberadaan para pemimpin transformasional mempunyai efek transformasi baik pada tingkat organisasi maupun pada tingkat individu. Salah satu organisasi yang membutuhkan kepemimpinan transformasional adalah organisasi Pujakesuma Langkat yang merupakan sebuah paguyuban yang dirikan untuk orang-orang Jawa yang lahir di Sumatera ataupun yang tidak lahir di Sumatera. Paguyuban ini berdiri sebagai wadah tampat penyaluran budaya Jawa yang masih melekat pada masyarakat Jawa yang ada di Sumatera. Munculnya paguyuban juga dapat dikatakan sebagai rasa etnisitas agar tetap eksis di tengahtengah persaingan hidup antar etnik (Siyo, 2008).

20 Pemimpin di dalam Paguyuban ini menerapkan unsur-unsur dan aturanaturan yang telah diwariskan dari para orang tua mereka yang berasal dari Jawa. Rasa menghormati dan tata krama yang tertanam dalam prinsip hormat, prinsip kerukunan, serta Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe yang berarti berbuat dengan seikhlas hati tanpa meminta pamrih atau balasan. Selain itu pemimpin harus memiliki wibawa dan juga kharisma yang terpancar dari dalam diri seorang pemipin itu sendiri (Syahpani, 2010). Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan taraf ekonomi dan sosial masyarakat Jawa di Sumatera Utara. Dapat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki tingkat kehidupan mereka harus dimulai dengan memperbaiki kesejahteraan (Siyo, 2008). Oleh karena itu, paguyuban ini membutuhakan pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional dalam organisasi Pujakesuma Langkat ini dimana pemimpin Pujakesma Langkat yang memiliki visi yang dan kemampuan dalam mengubah sebuah organisasi dan bawahannya dalam mengubah lingkungan kerja, pemimpin juga memberikan motivasi yang tinggi dan mampu meningkatkan moralitas yang tinggi dan juga seperti yang diungkapkan oleh Tichy and Devanna (1990), keberadaan para pemimpin transformasional mempunyai efek transformasi baik pada tingkat organisasi maupun pada tingkat individu yaitu meningkatkan taraf hidup bawahannya dan memperbaiki kesejahteraannya. Dengan demikian organisasi ini membutuhkan kepemimpinan transformasional.

21 Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti ingin melihat gambaran persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pada pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat, yang diyakini peneliti bahwa kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang paling efektif dalam menghadapi era globalisasi saat ini dan keberadaan para pemimpin transformasional mempunyai efek transformasi baik pada tingkat organisasi maupun pada tingkat individu. B. Perumusan Masalah Penelitian ini akan melihat hal-hal sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat? 2. Bagaimana gambaran persepsi pada aspek-aspek kepemimpinan transformasional pada pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk memperoleh gambaran umum perspesi terhadap kepemimpinan transformasional pada pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat. 2. Untuk memperoleh gambaran umum perspesi pada aspek-aspek kepemimpinan transformasional pada pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat. D. Manfaat Penelitian

22 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan : a. Dapat dijadikan sebagai pengetahuan ilmu psikologi khususnya bidang psikologi industri dan organisasi mengenai kepemimpinan transformasional b. Dapat menambah variasi pengukuran kepemimpinan transformasional. c. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya yang berminat meneliti tentang kepemimpinan transformasional. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan : a. Dapat dijadikan bahan evaluasi bagi organisasi dan pimpinan organisasi Pujakesuma Langkat. b. Pimpinan dapat mengetahui persepsi dari anggota Pujakesuma Langkat mengenai kepemimpinan transformasional pada dirinya. E. SistematikaPenulisan Skripsi penelitian ini disajikan dalam beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I mengenai pendahuluan. Pada bagian ini berisi mengenai uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II mengenai landasan teori. Pada bagian ini berisi uraian teori yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepemimpinan transformasional.

23 BAB III mengenai metode penelitian. Pada bagian ini berisi uraian yang menjelaskan mengenai pertanyaan penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, teknik pengambilan sampel, alat ukur penelitian, validitas dan realibilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian dan metode analisis data. Bab IV mengenai analisa data dan pembahasan. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa data hasil penelitian, interpretasi data dan pembahasan mengenai hasil berkenaan dengan Gambaran Kepemimpinan Transformasional pada Pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat. Bab V mengenai Kesimpulan dan Saran. Bab ini membahas mengenai kesimpulan peneliti mengenai hasil penelitian serta saran penelitian berupa saran metodologis dan saran praktis bagi penelitian selanjutnya.